Mata Kuliah
ETIKA PROFESI ORTOTIS PROSTETIS
Penulis:
Nur Rachmat, BPO, M.Kes
2017
Mata Kuliah : Etika Profesi Ortotis Prostetis
Beban Studi : 1 SKS
Modul 1 : Etika Profesi Ortotis Prostetis
Kegiatan Belajar 1: Peran Ortotis Prostetis
Kegiatan Belajar 2: Fungsi Ortotis Prostetis
Kegiatan Belajar 3: Kompetensi Ortotis Prostetis
I. PENDAHULUAN
A. Pengantar
Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mempelajari mata kuliah Etika Profesi Ortotis Prostetis.
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini, mahasiswa
menguasai Etika Profesi Ortotis Prostetis.
Dengan demikian mahasiswa diharapkan memiliki
pengetahuan dan wawasan Etika Profesi Ortotis Prostetis di
kampus, maupun di tempat kerja nantinya sehingga akan
tercipta sumber daya manusia yang dapat bekerja dengan aman,
sehat, selamat, handal, berkualitas dan memiliki produktivitas
yang tinggi.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan SCL
(Student Centre Learning) dan evaluasi dilakukan baik dengan
Test dan Non Test.
Sejalan dengan tuntutan era global, kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan serta pembangunan kesehatan di masa
depan diperkirakan akan mengalami pergeseran, demikian juga
keadaan sosial ekonomi masyarakat dan perkembangan
pendidikan. Era Global yang telah dimulai pada abad 21 akan
menyebabkan bebasnya pertukaran berbagai hal antar negara-
negara ASEAN bahkan seluruh dunia, seperti manusia, barang,
investasi, tenaga kerja, IPTEK dan lain-lain. Tenaga kesehatan
Indonesia mempunyai peluang untuk bekerja di luar negeri,
sebaliknya tenaga kesehatan asing akan dapat juga bekerja di
Indonesia. Dengan demikian perdagangan bebas dalam bidang
jasa dan pelayanan akan merupakan peluang sekaligus
tantangan bagi tenaga kesehatan di Indonesia. Untuk itu
diperlukan tenaga kesehatan yang mampu bekerja secara
profesional.
Ortotis Prostetis dituntut untuk selalu peka terhadap lingkungan
sosial dan dapat melaksanakan pendekatan secara
komprehensif yang menyangkut aspek kesehatan yang
berkaitan dengan pelayanan Ortotik Prostetik. Untuk
melaksanakan serta mempertahankan pelayanan Ortotik
Prostetik yang bermutu, diperlukan pengawasan dan
pengendalian terhadap pendidikan dan praktek ortotik
prostetik. Hal ini hanya dapat dilaksanakan bila ortotik
prostetiks mempunyai kemampuan menetapkan keputusan serta
dapat menilai hasil pekerjaannya sebagai pendamping dan
penopang pelayanan medik serta pekerjaan mandiri dalam
intervensi Ortotik Prostetik. Keadaan ini hanya dapat dicapai
A. Bagian Inti
PERAN DAN FUNGSI
Peran 1 : Sebagai pelaksana pelayanan Ortotik Prostetik
Fungsi : 1.1. Mengidentifikasikan masalah Ortotik Prostetik
1.2. Menentukan bentuk dan jenis Ortotik Prostetik
1.3. Merancang bentuk dan jenis Ortotik Prostetik
1.4. Membuat Ortotik Prostetik
1.5. Mengepas dan menentukan ketepatan Ortotik
Prostetik
1.6. Mengevaluasi penggunaan Ortotik Prostetik
1.7. Memperbaiki Ortotik Prostetik
SEJARAH PENDIDIKAN OP
Angkatan pertama tahun 1982-1985 (satu angkatan) berjumlah 17 orang,
di bawah jurusan Fisioterapi, Akademi Fisioterapi Surakarta.
Tahun 2003-2004 Poltekkes Surakarta membuka Prodi DIII Ortotik
Prostetik. (berdasarkan Surat Kep. MenKes RI
(No.74/MENKES/SK/2004)
Tahun 2011 Poltekkes Surakarta membuka prodi D IV OP
BAB III
Fokus dan Implementasi Kompetensi
1. FOKUS I:
Pemahaman proses Ortotik Prostetik dalam pengumpulan data berdasarkan
kebutuhan kapasitas fungsional manusia dalam mengidentifikasi strategi
dalam kebutuhan tersebut untuk mempertahankan optimalisasi fungsi anggota
gerak pada pasien/klien.
2. TUJUAN
Ortotis Prostetik harus mampu:
1. FOKUS II:
Pemahaman prinsip-prinsip pengkajian masalah ortotik prostetik dan
memahami keilmuan dan ketrampilan yang melandasi praktik ortotik
prostetik. Pengkajian dan meningkatkan kesehatan kapasitas
fungsional dengan penerapan Ortotik Prostetik dengan menggunakan
sumber-sumber yang ada dan potensi pasien/klien, keluarga dan
2. TUJUAN:
FOKUS III :
2. Tujuan
2. TUJUAN:
Ortotis Prostetis harus mampu :
A. TEST FORMATIF
B.
C.
A. Test Formatif
A. GLOSARIUM
B.
C.
1. Ortotis Prostetis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan Ortotik Prostetik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.