Anda di halaman 1dari 18

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)


Jl. Terusan Arjuna No. 6 Kebon Jeruk Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS BANGSAL JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT : RSJ PROVINSI JAWA BARAT

Nama : Christine Laurenza Sirait Tanda Tangan


NIM : 11.2015.112

Dr. Pembimbing / Penguji: dr. Susi Wijayanti, Sp.KJ

NOMOR REKAM MEDIS : 054796
Nama Pasien : Nn. M
Nama Dokter yang merawat : dr. H. Elly, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 7 Desember 2016
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Dibawa oleh keluarga
Riwayat perawatan : Pernah di rawat 2 kali di RS Jiwa Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2016
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Nn. M
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 19-09-1989 (27 tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jalan Budi Sari no 75
Kel/ Desa Cidadap

1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Jumat, 9 Desember 2016, jam 12.30 WIB di R. Nuri
Alloanamnesis : Minggu, 11 Desember 2016, jam 11.00 WIB

A. KELUHAN UTAMA
Pasien marah-marah

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Sejak 2 minggu yang lalu setelah pulang dari rawat inap rumah sakit jiwa Provinsi Jawa
Barat, ayah pasien mengatakan pasien marah-marah (Agresitivitas Verbal) bila mendengar
bunyi-bunyian dari aktivitas orang dirumah contohnya suara membuka pintu, suara sapu dan
lain-lain. Pasien menganggap bunyi-bunyian tersebut mem-bully (Gagasan Rujukan)
sehingga pasien marah-marah (Agresitivitas Verbal). Selain itu pasien mengalami susah
tidur (Insomnia), berbicara serta marah-marah sendiri (Autistik) dan pasien suka berbicara
berkali-kali (Perseverasi) dan menyuruh lawan bicara untuk mengulang berkali-kali
pertanyaan yang diajukan pada pasien (Obsesi).
Sejak 1 minggu SMRS, ayah pasien mengatakan bahwa gejala pasien semakin
memburuk. Pasien cenderung menjadi sering marah-marah saat mendengar bunyi-bunyi
aktivitas dirumah karena pasien menganggap bunyi tersebut mem-bully pasien (Gagasan
Rujukan), berbicara serta marah-marah sendiri (Autistik), pasien semakin susah tidur
(Insomnia). Sejak 1 hari SMRS, ayah pasien mengatakan pasien lebih sering marah-marah
pada anggota keluarganya (Agresitivitas Verbal) karena bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh
aktivitas anggota keluarga dan pasien yang suka menonton TV menjadi tidak mau menonton
TV karena bila saat pasien menonton TV pasien merasa terganggu, selain itu pasien tidak
mau untuk meminum obatnya sehingga ayah pasien memutuskan untuk membawa pasien ke
IGD RSJ Provinsi Jawa Barat.
Ayah pasien mengakatan pasien mulai merasa terganggu dengan bunyi sejak pasien kelas
2 SMP, ayah pasien tidak tau penyebab pasien tiba-tiba merasa terganggu dengan bunyi.
Karena terganggu dengan bunyi-bunyian pasien dianggap aneh sehingga pasien tidak
mempunyai banyak teman saat dibangku sekolah. Di keluarga pasien tidak ada yang
memiliki riwayat gangguan jiwa, pasien didiagnosis glukoma sejak umur 14 tahun dan tidak
2
ada faktor suicide. Sebelumnya pasien pernah dirawat di RS Waluyo sebanyak 6 kali pada
tahun 2010-2014 dan di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 kali pada tahun 2016,
pasien juga mendapatkan obat-obatan untuk dibawa pulang.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Gangguan Psikiatrik
Pernah dirawat inap 6 kali di RS Waluyo kurang lebih 1 bulan 3 bulan pada tahun
2010-2014, di RSJ Provinsi Jawa Barat kurang lebih 3 minggu pada tahun 2016.
2. Riwayat Gangguan Medik
Riwayat gangguan medik seperti trauma kepala, kejang dan pingsan disangkal
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah mengonsumsi alkohol, maupun NAPZA. Riwayat merokok
disangkal.

Riwayat Gangguan Sebelumnya

2014 2015 2016

Gejala
Normal

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


1. Riwayat Perkembangan Fisik:

3
Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Pasien lahir cukup bulan dengan
berat badan yang cukup dan langsung menangis, proses persalinan normal dan tidak
ada riwayat komplikasi selama persalinan. Ibu pasien saat mengandung cukup sehat
dan tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat-obatan selama mengandung.
Pertumbuhan fisik pasien sesuai dengan anak seusianya sejak dari kecil dan pasien
juga tidak pernah mengalami riwayat trauma kepala, kejang dan patah tulangselama
masa pertumbuhannya.

2. Riwayat perkembangan kepribadian


a. Masa kanak-kanak (5-12 tahun):
Pasien masuk Sekolah Dasar (SD) pada umur 7 tahun, selama disekolah
prestasinya cukup baik. Pasien memiliki banyak teman sebaya disekolah serta
daerah disekitar lingkungan rumahnya. Pada masa anak-anak pasien sudah
menunjukan pasien ada pribadi yang reaktif.
b. Masa Remaja (12-17 tahun):
Sejak kelas 2 SMP (14 tahun) pasien mulai merasa terganggu dengan bunyi-
bunyian sehingga pasien marah. Pasien sempat konsultasi pada psikiater dan
dokter spesialis saraf serta pernah melakukan pemeriksaan MRI dan CT-Scan dan
dinyatakan hasilnya normal. Dan orangtua pasien memeriksakan pasien pada
dokter spesialis mata dan didapatkan hasil pasien terkena glukoma sehingga
tekanan bola mata pasien meningkat, pasien diobati dengan pengobatan glukoma
dan pasien tetap merasa terganggu dengan bunyi-bunyian disekitar pasien. Ayah
pasien tidak mengetahui penyebab pasien bisa tiba-tiba merasa terganggu dengan
bunyi. Karena pasien merupakan pribadi yang reaktif dan pasien juga terganggu
dengan bunyi-bunyian sehingga membuat pasien marah-marah pasien dianggap
aneh dan gila oleh teman-teman sekolahnya. Pasien sempat di-bully saat SMA
oleh teman sekelasnya. Pasien sempat tidak ingin sekolah beberapa hari karena
dianggap gila oleh teman-temannya.

3. Riwayat pendidikan

4
Pasien sempat menjadi mahasiswi di suatu perguruan di Kota Bandung sampai 6
semester, pasien tidak melanjutkan kuliahnya karena perilaku pasien yang suka
marah-marah dan berbicara berulang-ulang sangat menganggu orang disekitar pasien
dan pasien sendiri karena tidak ada yang ingin berteman dengan pasien.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam serta sebelum mengalami gangguan pasien cukup aktif
beribadah, selalu menjalankan sholat 5 waktu. Saat mengalami gangguan pasien
jarang beribadah.
6. Kehidupan sosial
Sejak pasien merasa terganggu dengan bunyi-bunyian saat usia 14 tahun dan
pasien suka marah-marah, pasien mulai dijauhi teman-temannya karena pasien
dianggap aneh. Saat pasien SMA ada satu orang teman pasien yang suka menganggu
pasien, teman pasien senang menganggu pasien karena pasien reaktif dan merasa
terganggu dengan bunyi-bunyian. Saat masa SMA pasien tidak memiliki banyak
teman karena pasien dianggap aneh dan gila. Orang tua pasien sempat datang
kesekolah untuk menyampaikan kepada teman yang suka mengganggu pasien agar
tidak menganggu pasien lagi.
Sejak pasien merasa terganggu dengan bunyi-bunyian dan lebih sering marah-
marah akhirnya keluarga pasien membawa pasien ke psikiater dan berobat jalan.
Namum pasien terkadang tidak teratur meminum obatnya dan makin sering marah-
marah pada akhirnya membuat pasien dirawat inap di RS Waluyo pada tahun 2010-
2014 sebanyak 6 kali dan di RSJ Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 sebanyak 2
kali. Setelah mengalami perawatan, pasien menjadi lebih baik, namun karena
pemakaian obat mulai tidak teratur dan pasien sering dijauhi teman-temannya,
kondisi pasien kembali memburuk.

E. RIWAYAT KELUARGA

5
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Pasien

: Meninggal dunia

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG


Pasien tinggal bersama dengan keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu dan 1
kakaknya. Yang memenuhi kebutuhan ekonomi pasien ialah ayah dan ibunya. Pasien
tergolong dari keluarga yang berkecukupan.

III. STATUS MENTAL


A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
Pasien seorang wanita berusia 27 tahun postur tubuh normal, berbadan agak gemuk,
warna kulit sawo matang, berambut pendek. Kuku bersih, gigi lengkap dan cukup
bersih, mengenakan pakaian seragam RSJ Provinsi Jawa Barat. Kontak verbal dan
visual baik.

2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Motorik

6
Sebelum wawancara : Pasien duduk sambil menonton TV
Selama wawancara : Pasien duduk dikursi selama wawancara. Pasien menjawab
pertanyaan dengan kooperatif. Selama wawancara, kontak mata adekuat, pasien
kurang fokus mudah terganggu bunyi-bunyian disekitarnya, pasien terkadang
menyuruh orang sekitar tidak bersuara karena mengganggu, pasien menyuruh
pemeriksa mengulangi pertanyaan berulang-ulang.
Setelah wawancara: Pasien kembali duduk sambil menonton TV.

4. Sikap terhadap Pemeriksa


Kooperatif

5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Lancar, spontan, volume sedang dan artikulasi jelas.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Suasana perasaan (mood) : Iritabel
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Wajar
d. Skala diferensiasi : Luas
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kurang Kuat
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Ada
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Tidak Ada
b. Ilusi : Tidak Ada

7
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)


1. Taraf pendidikan : SMA, S1 Sastra Inggris 6 semester
2. Pengetahuan umum : Baik (mengetahui nama presiden pertama Indonesia)
3. Kecerdasan : Rata-rata(Dapat memberitahu umurnya dengan cara
hitungan)
4. Konsentrasi : Kurang
5. Orientasi
a. Waktu: Baik, pasien mengetahui waktu dan tahun saat wawancara ialah
siang hari dan pada 2016.
b. Tempat : Baik, pasien mengetahui sekarang berada di RSJ
c. Orang : Baik, pasien mengetahui bahwa yang mewawancarainya ialah
seorang dokter.
d. Situasi : Baik
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang :Baik (Pasien mengetahui tahun berapa pasien sakit
glukoma)
Jangka pendek :Baik (Pasien ingat dengan apa yang ia makan pada
pagi hari)
Segera :Baik (Pasien ingat dengan nama pemeriksa)
b. Gangguan :Tidak ada
7. Pikiran abstraktif :Baik (tau arti peribahasa tangan panjang artinya
pencuri)
8. Visuospatial :Baik (dapat menggambar jam yang disuruh oleh
pemeriksa)
9. Bakat kreatif : Pidato
10. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (pasien dapat makan, mandi, dan
berpakaian sendiri)

8
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Autistik
Kontinuitas : Relevan
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Ada (Pasien ingin pulang)
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada

F. PENGENDALIAN IMPULS: Tidak dapat mengendalikan impuls

G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik (Pasien mengatakan tidak boleh memukul orang
walaupun saat marah)
Uji daya nilai : Baik (Pasien mengatakan akan langsung kabur atau
memadamkan api apabila ruangan terbakar)
Daya nilai realitas : Baik

H. TILIKAN : Derajat I (Pasien tidak merasa sakit sama sekali)

I. RELIABILITAS : Baik

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik

9
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : 120/90 mmHg
4. Nadi : 76x/menit
5. Suhu badan : 36,50C
6. Frekuensi pernapasan : 20x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular : Dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : Dalam batas normal
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.

B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal: (-) negatif
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-) negatif
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin:
- Hb: 15.5 g/dL

10
- Ht: 43%
- Leukosit: 7.700/Ul
- Trombosit: 309.000/Ul
- SGOT: 44,6 U/l
- SGPT: 36,9 U/l
- GDS: 94 mg/dl
- Ureum: 20,6 mg/dl
- Kreatinin: 1,01 mg/dl

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Perempuan berusia 27 tahun dibawah keluarganya ke IGD RSJ Provinsi Jawa Barat karen
sering marah-marah (Agresitivitas verbal) bila mendengar suara-suara dari aktivitas orang
dirumah contohnya suara membuka pintu, suara sapu dan lain-lain. Pasien menganggap
suara-suara tersebut mem-bully (Gagasan Rujukan) sehingga pasien marah-marah
(Agresitivitas Verbal). Selain itu pasien mengalami susah tidur (Insomnia), berbicara serta
marah-marah sendiri (Autistik) serta pasien berbicara dan suka menyuruh lawan bicara
untuk mengulang berkali-kali (Perseverasi) pertanyaan yang diajukan pada pasien (Obsesi).
karena bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh aktivitas anggota keluarga dan pasien yang suka
menonton TV menjadi tidak mau menonton TV karena bila saat pasien menonton TV pasien
merasa terganggu, selain itu pasien tidak mau untuk meminum obatnya.
Ayah pasien mengakatan pasien mulai merasa diganggu dengan bunyi sejak pasien kelas
2 SMP, ayah pasien tidak tau penyebab pasien tiba-tiba merasa terganggu dengan bunyi. Di
keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa, pasien mempunyai riwayat
glukoma saat umur 14 tahun sampai sekarang masih memakai obat tetes mata dari dokter
spesialis mata dan tidak ada faktor suicide. Karena terganggu dengan bunyi-bunyian pasien
dianggap aneh sehingga pasien tidak mempunyai banyak teman saat dibangku sekolah.
Sebelumnya pasien pernah dirawat di RS Waluyo sebanyak 6 kali dari 2010-2015 dan di RS
Jiwa Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 kali pada tahun 2016, pasien juga mendapatkan obat-
obatan untuk dibawa pulang.
Pada pemeriksaan, sikap pasien selama wawancara cukup kooperatif tetapi terkadang
kurang fokus, pasien mudah terpengaruh oleh bunyi-bunyi disekitar nya sehingga pasien
11
marah. Pasien mempunyai gagasan rujukan, autistik, perseverasi dan insomia. Konsentrasi
pasien kurang baik karena selalu terganggu dengan bunyi-bunyi sekitar. Isi pikir pasien
terdapat obsesi gagasan rujukan. Produktivitas arus pikir pasien autistik. Pada pengendalian
impuls pasien tidak dapat mengendalikan impuls. Tilikan pasien derajat I. Tidak terdapat
kelainan pada status interna dan status neurologis.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I: Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini termasuk gangguan
jiwa karena adanya:
1. Gangguan kejiwaan
- Gejala kejiwaan berupa : agresivitas verbal, gagasan rujukan, autistik, perseverasi,
obsesi, insomnia.
2. Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO) karena tidak adanya:
- Gangguan kesadaran (pasien kompos mentis)
- Gangguan kognitif (orientasi dan memori)
- Gangguan fungsi intelektual
- Gangguan daya ingat
- Kelainan faktor organik spesifik

Diagnosis Kerja:
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
- Memenuhi gejala mania tanpa gejala psikotik (Waham, delusi, halusinasi)
- Sekurang-kurangnya satu episode afektif lainnya dimasa lampau (Manik,
depresif)

Diagnosis Banding:
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Depresif Ringan-Sedang tanpa Gejala
Somatik
- Gejala pendukung : Adanya kehilangan minat
dan kesenangan, konsentrasi berkurang dan gangguan tidur, tidak ada gejala
somatik. Dalam episode yang terdapat gejala bipolar afektif yang menonjol.
- Gejala yang menyingkirkan : Lama seluruh
episode kurang dari 2 minggu.

12
Aksis II :
Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III :
Glukoma
Aksis IV :
Masalah pertemanan
Aksis V :
Skala GAF 60-51 yaitu gejala sedang dan disabilitas sedang

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I :
WD: F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
DD: F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Depresif Ringan-Sedang tanpa Gejala
Somatik
Aksis II :
Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental.
Aksis III :
Glukoma
Aksis IV :
Masalah pertemenan
Aksis V :
GAF scale 60-51 (gejala sedang dan disabilitas sedang)

IX. PROGNOSIS
Faktor yang memperbaiki Faktor yang memperburuk
Awitan Akut Awitan usia muda
Riwayat sosial buruk Presipitasi tidak jelas
Sistem Pendukung Baik Lajang
Gejala Negatif
Sering kambuh
Skor 2 5

Quo ad vitam : dubia ad bonam

13
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik :Tidak ditemukan kelainan fisik.
2. Psikologi/psikiatrik : Agresivitas verbal, gagasan rujukan, insomnia, autistik,
perseverasi, obsesi, tidak dapat mengendalikan impuls, preokupasi, tilikan derajat I
3. Sosial/keluarga : Masalah pertemanan pasien.

XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Haloperidol 5mg No. XIV
S2 dd tab I
---------------------------- (sign)
R/ Clorpromazin 100 mg No.XIV
S1 dd tab I
---------------------------- (sign)
2. Psikoterapi
a. Terapi individual
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol secara teratur.
Memotivasi pasien untuk tidak memikirkan hal-hal yang dapat membuat
pengobatan pada dirinya menjadi semakin lama misalkan tentangingin
buru-buru pulang dan memikirkan teman-teman yang menjauhinya.
b. Terapi kelompok
Menyarankan pasien untuk mengikuti setiap kegiatan di Rumah Sakit Jiwa
bersama dengan rekan lainnya agar terjalin sosialisasi yang baik.
Memotivasi pasien untuk bersosialisasi dengan orang yang ada di
sekitarnya.
c. Terhadap keluarganya

14
Memberi penjelasan tentang keadaan penyakit pasien untuk mendukung
proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan penyakitnya.
Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang
diberikan pada pasien dan pentingnya pasien agar dipantau kontrol dan
minum obat secara teratur untuk mencegah rawat jalan yang tidak teratur.
3. Tindak lanjut

Kontrol tiap bulan bila telah dipulangkan dari Rumah Sakit Jiwa
Minum teratur obatnya.

Lampiran Wawancara dengan Sdr.M di Bangsal Nuri


Jumat, 09 Desember 2016

Tanya Jawab
Selamat siang, saya dengan dokter Bolehh
Christine. Saya ingin mengobrol sebentar
boleh?
Namanya siapa? Muti
Tahun lahir Muti berapa yah? 89
Berarti Muti umur berapa? Sudah menikah 27 dok (2016 dikurang 89). Belum
belum atau sudah punya pacar?
Oh oke, muti tinggal dimana? Tinggal di Cidadap
Muti inget siapa yang nganter kesini? Ayah dan kakak. Saya ingin pulang dok

15
Ingin pulang ngapain Muti? Ya ngapain saya disini orang saya ga sakit
Oh jadi kamu merasa tidak sakit? Jadi Iya, orang saya udah sembuh
tidak perlu dirawat disini?
Memang sekarang kamu dimana ini? Rumah Sakit Jiwa Cimahi
Muti ingin pulang kerumah, mau ngapain Nggak dok, saya nggak kerja
memang? Kerja?
Pendidikan terakhir muti apa? SMA? S1 di UNPAD
SMP?
Ambil jurusan apa? Sastra inggris
Lancar bahasa inggrisnya? Ayo dok coba ngomong pakai bahasa inggris
How are you? Im good, thankyou
Can you tell to me about your family? I have parents. My parents are complete, I habe
one brother dan the wife of my brother. My
grandma and grandpa from father are both passed
away (diulang 3x) *ustt.. bentar dulu jangan
ngeganggu*
Oh iya bagus ya bahasa inggris Muti. Nggak harusnya, your English quite fluently
Boleh kita pakai bahasa Indonesia lagi? Sok atuh
Muti dari hari apa disini? Senin (Tanggal 5-12-2016)
Muti kenapa dibawa kesini? Gara-gara suka marah-marah dirumah
Kenapa marah-marah? Gara-gara ngerasa dibully kalau dengar bunyi-
bunyi dirumah
Memang Muti pernah di bully sama orang Pernah pas SMA. Dilemparin kertas segede-gede
ga sebelumnya? Di kampus? Di Sekolah bola kasti setiap hari (diulang 4x) *ustt.. bentar
dulu jangan ngeganggu*
Muti bales? Bales, saya lempar balik. (diulang 3x) *ustt..
bentar dulu jangan ngeganggu*
Kenapa Muti bisa dilemparin sama teman? Kata Muti aneh, gila jadi suka gangguin. Nggak
Banyak yang lemaparin ? tau lupa berapa orang.
Kenapa Muti bisa dibilang gila? Muti suka Nggak pernah
ketawa-ketawa sendiri? Ngomong sendiri?
Denger bisikan orang tapi tidak ada
wujudnya? Atau lihat orang melayang-
melayang
Dibully dari kelas berapa? Sempat pindah Dari kelas 1 sampai kelas 3, nggak pindah
sekolah? sekolah.
Terus kenapa marah-marah kan tidak ada Suka marah-marah aja karena nggak suka sama
lagi yang ngebully ? bunyi-bunyi semua ngebully aku.
Sejak kapan ngerasa terganggu dengan Pas kelas 2 SMP, sejak aku sembuh dari penyakit
bunyi? pertama langsung aku terganggu sama bunyi
Emang sakit pertama apa? Kapan? Dari bayi, suka pusing-pusing seluruh badan
berat, penyakit dari darah. Dulu aku dibilang
glukoma tapi bukan glukoma demi Allah.
16
Sekarang buktinya aku bisa ngelihat, mana
buktinya aku glukoma!! Kalau glukoma pasti aku
buta, tapi anehnya kalo dicek tekanan mata aku
suka tinggi, nggak ngerti juga sih apaan. Dan
disaat Muti tidak sakit tetep pakai obat mata juga
mungkin karena pemakaian obat itu.
Muti pertama kali dibawa ke dokter umur Nggak tau umur berapa, yang jelas SMP.
berapa? Atau kelas berapa?
Semua bunyi ngeganggu kamu? Nggak, nggak jelas.
Kalau diulangin baru ganggu? Nggak tentu
Jadi setiap suara itu ngebully muti? Kaya nya sih enggak
Tadi awal-awal Muti suruh orang diem, itu Kapan!!! Nggak pernah ih, kenapa sih!!! Muti
siapa yang dimaksud? Saya? tidak bohong, kenapa sih ngebohong!!! Bohong
dosa tau!
Oh iya saya mungkin yang salah dengar, Nggak orang dia diem aja daritadi. Bukan diem!!!
saya cuma Tanya. Mungkin orang sebelah Tuhan salah maafkan Amin (diulang 4x)
saya yang ngomong
Ini kamu suruh diem ke saya? Apa sih teteh suka cari gara-gara terus!!! Saya tuh
bingung digituin ibu dokter!! Bukan diem salah
Tuhan maafkan amin (diulang 3x)
Oh baik. Boleh lanjut lagi? Boleh. Jangan suka ngebohong ya dok dosa!!
Kalau disini suka ngebayangin orang- Nggak saya mah lebih suka bayangin masa-masa
orang yang ngebully kamu datang nggak? bahagia.
Buat ngebully kamu
Cium bau busuk pernah ngga? Nggak pernah. Orang dibilang Muti itu normal.
Muti minum obat ngga? Minum
Dari Kapan? SMA kayaknya
Rutin ya minum obatnya? Iya, Muti disangka skizofrenia padahalkan engga
sama sekali
Jadi Muti tidak merasa skizofrenia ya? Gak dok, sayang aja mood Muti suka jelek itu aja
karena itu juga aku butuh obat
Jadi disini juga ngerasa dibully? Iya. Ini apasih Tanya-tanya terus. Kan dokter tau
intinya kan!!!
Sekarang perasaan Muti gimana? Bete, bete udah.
Muti tadi pagi sudah makan? Diem dulu *diulang 2x* Tanya apa tadi?
*menyuruh pemeriksa bertanya berkali-kali*
Makan nasi, danging sama tahu
Muti dokter boleh Tanya, kalau panjang Orang suka nyolong
tangan artinya apa??
Kalau ada kebakaran disini apa yang bakal Lari lah dok
Muti lakukan?
Presiden pertama Indonesia siapa sih yang Soekarno ya dok?

17
sekarang
Iya benar. Muti udah sore nih. Kalo gitu Ya dok sama-sama
sampai disini dulu ya Muti kita
ngobrolnya. Istirahat ya sama rutin minum
obatnya biar cepet keluar dari RS.
Terimakasih sudah menjawab pertanyaan
saya ya.

18

Anda mungkin juga menyukai