Refleksi Kasus Anastesi
Refleksi Kasus Anastesi
PENDAHULUAN
Anestesi berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan aesthetos,
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Namun, obat-obat
anestesi tidak hanya menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga menghilangkan
kesadaran. Selain itu, juga dibutuhkan relaksasi otot yang optimal agar operasi
dapat berjalan lancar. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel
Maka ilmu anestesi dan reanimasi adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari tatalaksana untuk mematikan rasa, baik rasa nyeri, takut, dan rasa
tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan ilmu yang mempelajari
Spinal anestesi atau blok spinal adalah tindakan penyuntikan obat anestesi
nyeri dari suatu bagian tubuh untuk sementara (reversible) dengan cara
ke perifer. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang
dewasa 20 gram.
Penyakit ini paling sering dialami oleh geriatri. Sehingga pada kali
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anastesi Spinal
bila kita menyuntikan obat analgesik lokal ke dalam ruang sub arachnoid di
Teknik anastesi secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
anastesi umum dan anastesi regional. Anastesi umum bekerja untuk menekan
untuk menekan transmisi impuls nyeri dan menekan saraf otonom eferen ke
adrenal. Anastesi spinal sangat cocok untuk pasien yang berusia tua dan
hati, ginjal, dan gangguan endokrin seperti diabetes. Banyak pasien dengan
penyakit katub pulmonalis atau hipertensi tidak terkontrol. Sangat cocok
bedah urologi, bedah abdomen bawah, pada bedah abdomen atas dan bawah
belakang sehingga pada waktu berbaring daerah tertinggi adalah L3, sedang
daerah terendah adalah L5. Segmen medulla spinalis terdiri dari 31 segmen :
panjang segmen servikal atau lumbal atas. Terdapat dua pelebaran yang
serta tulang belakang penting artinya dalam klinik untuk menentukan tinggi
lesi pada medulla spinalis dan juga untuk mencapainya pada pembedahan.
Lapisan yang harus ditembus untuk mencapai ruang subarakhnoid dari luar
otak sampai medulla spinalis dan melekat pada duramater. Antara arakhnoid
dan piamater terdapat ruang yang disebut ruang sub arakhnoid. Duramater
dan arakhnoid berakhir sebagai tabung pada vertebra sakral 2, sehingga
berisi cairan otak jaringan lemak, pembuluh darah dan serabut saraf spinal
yang berasal dari medulla spinalis. Pada orang dewasa medulla spinalis
komplikasi delayed.
a) Komplikasi tindakan:
kendali nafas.
4. Trauma saraf
2. Nyeri punggung
4. Retensio urine
5. Meningitis
c) Komplikasi intraoperatif :
1. Komplikasi kardiovaskular
Insiden terjadi hipotensi akibat anastesi spinal adalah 10-40%.
fenilefedrin.
Cardiac arest pernah dilaporkan pada pasien yang sehat pada saat
dapat terjadi karena aliran darah balik berkurang atau karena blok
Anastesi spinal tinggi atau total terjadi akrena akibat dari kesalahan
yang bisa muncul dari hal ini adalah hipotensi, henti nafas,
komplikasi yang paling sering terjadi pada anastesi spinal. Hal ini
menyebabkan terjadi henti nafas pada anastesi spinal total. Selain itu,
komplikasi ini jika diatasi dengan pengobatan yang cepat dan tepat.
3. Komplikasi respirasi
a. Analisa gas darah cukup memuaskan pada blok spinal tinggi, bila
d) Komplikasi postoperative :
1. Komplikasi gastrointestinal
2. Nyeri kepala
nyeri kepala. Nyeri kepala bisa terjadi selepas anastesi spinal atau
Semakin besar ukuran jarum semakin besar resiko untuk terjadi nyeri
kebocoran.
3. Nyeri punggung
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak
ke perifer. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang
dewasa 20 gram.
1. Teori Dehidrotestoteron
berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus
sebagai keluhan pada saluran kencing sebelah bawah atau lower urinary
terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini
dapat menimbulkan aliran balik urine dari buli0buli ke ureter atau terjadi
refluks vesiko ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus menerus akan
gejala obstruktif.
overflow.
Pertanyaan 0 1 2 3 4
Inkontenesi Ya
a
Kencing Tidak ada Ringan Sedan Berat
sulit untuk g
di tunda
Kencing 0-1 2 3-4 4
malam hari
Kencing 3 Tiap 2-3 Setiap < 1 jam
siang hari jam jam 1-2 seklai
sek sekali jam
ali sekali
misalnya gagal ginjal dapat ditemukan uremia, kenaikan TF, RR, nadi,
perifer.
meatus atau fimosis, pemeriksaan yang lain yang paling penting adalah
deteksi dini keganasan. Nilai PSA < 4 ng/ml berarti tidak perlu biopsi,
nilai PSA 4-10 ng/ml perlu dihitung PSAD ( Prostate Spesific Antigen
Density). Bila PSAD > 0.15atau nilai PSA > 10 ng/ml biopsi prostat.
LAPORAN KASUS
A. Identitas pasien
1. Nama : Tn.S
2. Usia : 60 tahun
4. Pekerjaan : Swasta
B. Anamnesis
1. Keluhan utama:
Pasien masuk Rumah sakit dengan keluhan buang air kecil tidak lancar,
nyeri pada perut bagian bawah, perut terasa penuh. Keluhan ini dirasakan
pasien sejak kemarin pagi. Pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun
Pasien sudah mengalami keluhan tersebut sejak beberapa bulan yang lalu
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien.
C. Pemeriksaan fisik
3. Tanda vital:
- N: 84x/menit reguler
- R: 20 x/menit
- S: 36,4C
4. Pemeriksaan kepala:
6. Pemeriksaan thorax
- Inspeksi : Ekspansi dada simetris, jejas (-), ictus cordis tidak terlihat
7. Pemeriksaan abdomen
8. Pemeriksaan ekstremitas
D. Pemeriksaan penunjang
- SGOT : 23 U/L
- SGPT : 13 U/L
- Ureum : 24 mg/dl
- Foto thoraks :
atherosclerosis aortae.
E. Diagnosis
BPH
F. Kesimpulan
G. Penatalaksaan
1. Medikamentosa
IVFD RL 18 tpm
2. Tindakan
Open Prostatectomy
H. Laporan anestesi:
4. Penatalaksanaan anestesia
f. Premedikasi:
o Inj Midazolam 5 mg
g. Medikasi : Bupivacaine
h. Maintanance: O2 3 Lpm
i. Relaksasi: -
k. Posisi :
q. Perdarahan : 300cc
s. Aldert score :
Aspek penilaian Skor Pasien
GERAKAN :
PERNAPASAN
TEKANAN DARAH
KESADARAN
Sadar penuh 2
2
Tidak sadar, ada reaksi terhadap rangsangan 1
WARNA KULIT
Merah 2
Sianosis 0
Total skor 9
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pre Operatif
Pasien datang dengan keluhan sulit buang air kecil sejak kemarin
untuk menentukan status fisik ASA dan resiko. Diputuskan kondisi fisik
adalah pasien geriatri, untuk itu penting dilakukan evaluasi ketat terhadap
prostate dapat sangat sulit dikontrol, terutama pada pasien yang kelenjar
anastesi spinal. Anastesi regional baik spinal maupun epidural dengan blok
pada pasien yang akan di operasi. Pada pasien ini diberikan midazolam 5
B. Durante Operatif
besar.
alasan operasi yang dilakukan pada bagian tubuh inferior, sehingga cukup
memblok bagian tubuh inferior saja. Anastesi regional yang paling popular
adalah sub Arachnoid block (SAB) atau anastesi spinal. Teknik ini mudah,
motorik pada otot perut menjadikan obat ini sesuai untuk digunakan pada
kembali naik menjadi 105/67. Sampai post operatif tidak ada kelainan atau
Pada saat post operatif kondisi pasien cukup dalam keadaan baik.
Pre operatif
sisa cairan rehidrasi yang akan diberikan 8 jam I yaitu 2300 ml.
Perioperatif
10 kg kedua : 10 kg x 2cc = 20 cc
cc
cc.
Stress operasi
open prostatectomy.
8% x 70 kg = 560 ml
M + SO + (PP)
M + SO + (PP)
Jadi, total cairan yang harus diberikan durante operasi jam I dan II
yaitu 1415 ml. Pada saat durante operatif, jumlah cairan yang diberikan
adalah sejumlah 1000 ml. Sehingga sisa cairan yang akan diberikan pada
= 50 cc x 70 kg
140
120
100
80
sistol
60 diastol
nadi
40
20
0
DAFTAR PUSTAKA