Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN :

KELUARGA BERENCANA
DIPUSKESMAS PARIT
HAJI HUSIN II
PONTIANAK

Disusun Oleh :

JUNAIDI
NIM: SRP173110004

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI REGULER


B SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH
PONTIANAK TAHUN 2017
PRE PLANNING

A. LATAR BELAKANG
Kontrol reproduksi manusia telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu.
Terdapat berbagai metode dan penerimaan tentang konsep tersebut bervariasi. Tidak
ada metode yang sempurna yang telah dikembangkan; semuanya mempunyai
keuntungan dan kerugian. Kebanyakan metode dapat diterapkan pada wanita.
Penting bagi wanita dan atau pasangan usia subur untuk mendapatkan informasi yang
tidak bias sehingga dapat memahami keuntungan dan risiko setiap metode, belajar
mengetahui setiap alternatif dan bagaimana cara penggunaannya, dan mendapat
penghargaan dan penerimaan positif tentang pilihan mereka.
B. TUJUAN :
1. UMUM : Pasangan Usia Subur (PUS) menjelaskan macammacam cara
penggunaan metode kontrasepsi.
2. KHUSUS : PUS memilih salah satu metode kontrapsepsi yang akan
digunakan.
C. METODE PELAKSANAAN
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah, tanya jawab ( diskusi ).
D. SASARAN
Pasangan usia subur.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari / tanggal : Jumat, 16 Juni 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang KIA Puskesmas Parit Haji Husin II
F. MEDIA
Laptop
Leaflet
G. SETTING TEMPAT
Ket :

: Tenaga Kesehatan

: PUS
H. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
Mahasiswa : 1. Junaidi
Menjelaskan KB

SUSUNAN ACARA
No TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Apersepsi dengan menggali
pengetahuan keluarga tentang KB

2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan materi :


1. Pengertian keluarga berencana Laptop
2. Macam-macama alat kontrasepsi
3. Penggunaan dan efek samping
Memberi kesempatan keluarga untuk
memilih salah satu metode
kontrasepsi

3 Penutup 5 menit Mengakhiri kegiatan


Menutup dengan salam

J. EVALUASI
PUS dapat memilih metode kontrasepsi yang akan digunakan. : kondom, tisu
KB, Pil KB, Suntikan KB, susuk KB, IUD/spiral.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Membangun Keluarga
Sejahtera
Panduan Teknik Konseling Pelayanan Kontrasepsi
Keluarga Berencana, www.medicastore.com/infopenyakit/
Mengenal kontrasepsi, www.information.com/kontrasepsi/
MATERI KONSELING KELUARGA BERENCANA.

A. Definisi Kontrasepsi
Menghindari / mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur yang
matang dengan sperma.
Kontrasespsi adalah suatu usaha untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran
anak, guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

B. Manfaat
Menghindari kehamilan resiko tinggi, menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
meringankan beban ekonomi keluarga dan membentuk keluarga bahagia dan
sejahtera.

C. Orang yang harus ber-KB


Yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 15-49 tahun yang ingin menunda
kehamilan atau mengakhiri kehamilan.

D. Macam-macam Alat Kontrasepsi ( KB )


1. Metode Kontrasespsi Sederhana
a. Senggama terputus
Cara penggunaan : mengeluarkan penis dari vagina ketika akan ejakulasi.
Keuntungan : tanpa biaya
Kelemahan : memerlukan penguasaan diri yang kuat, kemungkinan ada
sedikit cairan yang mengandung spermatozoa tertumpah daqn masuk ke
vagina sehingga dapat mengakibatkan kehamilan.
b. Metode kalender
Cara penggunaan : menghitung masa subur wanita dan menghindari
melakukan hubungan seksual di masa subur.
Keuntungan : tanpa biaya
Kelemahan : pasangan sulit untuk bisa mentaati.

2. Metode Kontrasepsi dengan alat / obat


a. Kondom
Kondom adalah sarung untuk alat kelamin pria yang terbuat dari karet tipis.
Berguna untuk menampung sperma agar tidak masuk kedalam vagina.
Cara penggunaan : disarungkan pada penis, dari ujung hingga pangkal,
pada saat akan melakukan hubungan seksual.
Keuntungan : murah, mudah didapat, dapat digunakan sewaktu-waktu,
dapat mencegah penularan penyakit kelamin.
Kerugian :selalu harus memakai kondom baru, mengganggu
kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual, dapat sobek jika
menggunakannya tergesa-gesa.
Efek samping : alergi terhadap kondom (jarang terjadi), lecet-lecet pada
kemaluan pria akibat pemakaian yang tergesa-gesa / kurang pelican.

b. Tisu KB
Kertas tipis yang mengandung spermatisida.
Cara penggunaan : remaslah tisu KB menjadi gumpalan kecil, masukkan
ke dalam vagina, dorong hingga menyentuh mulut rahim. Tunggu 2-5
menit sebelum berhubungan.
Kelemahan : harus digunakan 2-5 menit sebelum melakukan hubungan
seksual.
Efek samping : gatal-gatal, peningkatan pengeluaran cairan vagina, iritasi
dinding vagina.
c. Pil KB
Pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk mencegah lepasnya sel telur
dari indung telur.
Cara penggunaan : diminum setiap hari, tidak boleh lupa.
Pil dengan kemasan 21 tablet diminum pada hari ke 5 haid.
Pil dengan kemasan 28 tablet diminum pada hari pertama haid.
Keuntungan : mudah penggunaannya, mengurangi rasa sakit pada waktu
haid, mengurangi risiko kanker ovarium, cocok untuk PUS muda.
Terdapat 2 macam :
1. PIL KOMBINASI (berisi 2 hormobn yaitu estrogen dan progesteron)
- Tidak untuk ibu menyusui
2. MINI PIL (berisi 1 hormon yaitu progesteron)
- Tidak mengganggu ASI
- Cocok untuk ibu menyusui
- Dapat terjadi gangguan haid (siklus haid memendek/memanjang
tidak haid, perdarahan
d. Suntikan KB
Depo provera dan Noristerat
Suntik KB adalah obat suntik yang berisi zat yang dapat mencegah lepasnya
sel telur dari indung telur, mengentalnya lendir mulut rahim sehingga sperma
tidak dapat masuk ke dalam rahim dan menipiskan selaput lendir rahim
sehingga calon janin tak dapat tertanam dalam rahim.
Cara penggunaan : Depo provera disuntikkan tiap 3 bulan sekali.
Noristrat disuntikkan setiap 2 bulan selama 4 kali suntikan pertama,
selanjutnya tiap 3 bulan.
Keuntungan : praktis dan efektif, aman dan cocok digunakan bagi ibu
yang sedang menyusui anaknya, karena tidak mempengaruhi produksi air
susu ibu (ASI)
Efek samping : terlambat haid, terjadi bercak perdarahan di luar haid,
keputihan, jerawat, perubahan berat badan, dan lain-lain
Kontra indikasi : Hamil, keluarnya darah dari rahim yang tidak normal,
keganasan penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis
dan penderita penyakit paru-paru berat.
Terdapat 2 macam :
1. Suntikan 1 bulan
- Mengandung estrogen dan progesteron
- Mengganggu produksi ASI
- Harus datang setiap bulan untuk disuntik
2. Suntikan 3 bulan
- Mengandung progesteron saja
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Harus datang setiap 3 bulan untuk di suntik
- Dapat terjadi program haid

e. Susuk KB.
Susuk KB adalah 6 kapsul kecil, ramping berisi obat yang dipasang
dibawah kulit lengan atas bagian dalam untuk dipakai selama 5 tahun.
Cara penggunaan : Dengan memasukkan susuk KB di bawah kulit lengan
wanita bagian atas oleh dokter dan bidan terlatih
Keuntungan : praktis, tidak menekan produksi ASI, tidak ada faktor lupa,
dapat digunakan pada wanita yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
Kekurangan : lebih mahal, harus dipasang dan diangkat oleh petugas
kesehatan yang terlatih.
Efek samping : gangguan haid, mual, muntah timbul jerawat, BB
bertambah.
Kontra indikasi : wanita hamil, perdarahan pervaginam, penyakit jantung,
darah tinggi, kencing manis.
f. IUD / Spiral
IUD adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan dalam rahim wanita. Terbuat
dari plastik khusus yang diberi benang pada ujungnya sebagai kontrol.
Cara penggunaan : IUD dipasang pada rongga rahim wanita oleh dokter
atau bidan terlatih.
Keuntungan : praktis, ekonomis, aman dan mudah dikontrol.
Efek samping : adanya rasa nyeri dan mulas beberapa saat setelah
pemasangan, ada bercak bercak perdarahan dll.
Kontra indikasi : wanita hamil, peradangan leher rahim, kangker
rahim.
g. Vasektomi
Operasi kecil untuk menghalangi transport sperma di saluran air mani.
Cara penggunaannya : dengan operasi.
Keuntungan : efektif, proses operasi cepat, tidak perlu dirawat di RS.
Kelemahan : harus dengan tindakan pembedahan, tidak dapat dilakukan
pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
Efek samping : ada kemungkinan komplikasi seperti perdarahan dan
infeksi.
Kontra indikasi : penderita DM tidak terkontrol.
h. Tubektomi.
Cara penggunaannya : dengan operasi
Keuntungan : efektif, angka kegagalan sterilisasi rendah, komplikasi
terbilang kecil, biaya murah.
Kelemahan : harus dengan tindakan pembedahan, tidak dapat
dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
Kontra indikasi : penyakit jantung, paru-paru, hernia umbilikalis,
hernia inguinalis atau labialis.

Anda mungkin juga menyukai