Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SISTEM PENGGERAK

KAPAL

9 JULI 2015

Oleh :
ERIK ERIYANTO
33311401005

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL


POLITEKNIK NEGERI MADURA
2015
TUGAS PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HOLTROP

Principal Dimension :
LOA 99.98 m

LPP 92.92 m

B 16.50 m

T 4.50 m

CP 0.76

CB 0.76

Vs 12.00 knot

6.17 m/s

Perhitungan Tahanan Viskositas :


Nilai Bilangan Reynold Number (Rn), didapat;
Rn = Vs*LWL/ ,dimana ; = (Nilai Viskositas air laut pada suhu 15 derajat celcius )
= 0.000001188
Sehingga didapat nilai Rn = 502176581.8

Nilai Tahanan Viscous diformulakan ;


Rv = 1/2 r V^2 CFO (1 + k1) S
= 1.025 ton/m^3
CFO = (Koefisien Tahanan gesek menurut ITTC 1957)
Dimana :

CFO = 0.075/(log Rn - 2^2)


= 0.001670324 ( Pada air laut dengan suhu 15 derajat celcius)

(1 + k1) = 0.93 + 0.4871c(B/L)^1.0681 (T/L)^0.4611(L/LR)^0.1216(L^3/)^0.3649(1-Cp)^-


0.6042
Dengan
c = 1 + 0.011 Cstern
=1

dimana :

c = (Koefisien yang dihitung dari spesifikasi bentuk dari after body)


C stern = 0 (untuk bentuk section normal)

LR adalah length of the run, dimana jika tidak diketahui dapat diestimasikan dengan formula:

LR/L = 1 - Cp + 0.06Cp LCB / (4Cp-1)


= 0.3524375
dimana :
Cp = koefisien prismatik berdasarkan panjang kapal yang tercelup diambil
nilai Cp = 0.65

LCB = 0.1 m didepan midship(menurut Laporan TRG)

adalah nilai volume displacement kapal yang dapat diformulasikan sebagai berikut ;

LppxBxTxCbpp
= 5243.476 m^3

Jadi didapat nilai


(1 + K1) = 1.174777123

S adalah wetted surface area atau luas permukaan basah yang dapat ditentukan dengan
formulasi:

Sbarehull = 1.025 * Lpp [ ( Cb x B ) + ( 1.7 x T ) ]


= 1922.95617 m^2

Sehingga didapat nilai tahanan viskousnya adalah :


Rv = 1/2 r V^2 CFO (1 + k1) S
= 62.73296875 N
Tahanan (dari lampiran pada Principle of Naval Architect volume II table 25 page 90)
juga dianalisa dengan yang terkait formula sbb;
1 + k = 1 + k1 + [1 + k2 - (1 + k1)]Sapp/Stot

Didapat formula baru untuk tahanan Viskous dengan koreksi (1 + k) sebagai berikut ;
Rv = 1/2 r V^2 CFO (1 + k) Stot
dari tabel 25 didapat nilai dari 1 + k2 antara lain ;
Type of appendage value of 1+k2

Rudder of single - screw ship 1.3 - 1.5

Diambil = 1.3
Untuk besar dari Wetted surface area appendage (Sapp) ;
Sapp = C1C2C3C4(1.75LppT/100)
= 7.6104 m^2
Dimana:
C1 = (faktor jenis kapal)
= 1 (umum)
C2 = (Faktor jenis kemudi)
= 1 (umum)
C3 = (Faktor profil kemudi)
= 1 (Profil NACA)
C4 = (Faktor peletakan kemudi)
= 1 (dalam alur aliran)

Stot = Sbarehull + Sapp


= 1930.56657 m^2

Jadi nilai (1 + k) dapat diketahui dengan formula ;


1 + k = 1 + k1 + [1 + k2 - (1 + k1)]Sapp/Stot
= 1.179212814
Sehingga besar dari tahanan gelombangnya dapat diestimasikan dengan formula, sbb;
Rv = 1/2 r V^2 CFO (1 + k) Stot
= 74.26829029 N
Nilai Fruode Number (Fn)
Fn = Vs/(g*LWL)^0,5
= 0.200494753
,dimana:
g = 9.81 m/sec^2

Perhitungan Tahanan Gelombang :


Diformulasikan nilai dari tahanan gelombang sbb;
Rw/w = C1C2C3e^m1Fn^d+m2 cos (lFn^-2)
Untuk Low Speed range (Fn 0.4) didapatkan coeffisient sbb ;
C1 = 2223105 C4 ^3.7861(T/B)^1.0796(90-iE)^-1.3757
Dengan :
C4 = B/L (Untuk 0.11B/L0.25)
= 0.170736755 (memenuhi)

Selanjutnya :
d = -0.9
m1 = 0.01404 L/T - 1.7525 ^0.33/L - 4.7932 B/L - C5
dengan:
C5 = 8.0798 Cp - 13.8673 Cp^2 + 6.9844 Cp^3 (Untuk Cp0.8)
= (0,08*Cb)+0,93
= 0.9908
Cp = 0.767056924 (memenuhi)
Jadi,
C5 = 1.190661901
m1 = -2.013699556
Yang mana,
m2 = C6 0.4 e^0.034^-3.29
C6 = -1.69385 (Untuk L^3 /
L^3/ = 172.127996 (memenuhi)

Akhirnya,
L = 1.446Cp-0.030.03 L/B (Untuk L/B 12)
L/B = 5.856969697 (memenuhi)

L = 0.933455221
Jadi,
m2 = 0.001202982

iE (menunjukkan setengah sudut dari garis air muatan dalam derajat);


iE = 125.67 B/L - 162.25 Cp^2 + 234.32 Cp^3 + 0.1551 (LCB + 6.8 (Ta -Tf)/T)^3
= 31.95699127 derajat
Ta = (sarat air desain diukur dari after perpindicular)
Tf = (sarat air desain yang diukur dari foreperpindicular)
(untuk kasus ini diasumsikan Ta-Tf adalah nol dengan asumsi even keel)
Ta - Tf = 0 m

Sehingga didapat nilai dari C1 dengan formula:


C1 = 2223105 C4 ^3.7861(T/B)^1.0796(90-iE)^-1.3757
= 2.54035915
Untuk Nilai C2 didapat sebesar 1 dikarenakan tidak terpasang tonjolan pada hull formnya:
C2 = 1
Untuk Nilai C3 diabaikan dengan pertimbangan nilai koefisien ini untuk mengukur pengaruh
transom stern pada tahanan gelombang:
C3 = 1
Sehingga didapat nilai Rw/W sebesar ;
Rw = C1C2C3(e^m1Fn^d+m2 cos LFn^-2))**g
= 25.85359728
Dimana:
e^m1Fn^d = 0.000193028
Untuk nilai model-ship correlation allowance CA dengan nilai TF/Lwl >0.04 adalah ;
CA = 0.006(Lpp+ 100)^-0.16 - 0.00205
= 0.000527293
Jadi besar dari Tahanan Total dengan Metode Holtrop Didapatkan:
RT = 0.5rVs^2Stot[CF(1 + k) + CA] + RW
= 120.0039943 kN
Jika sea margin untuk daerah pelayaran Asia - Pasifik adalah 15 % - 30%, kemudian diambil
nilai 15% maka :
RT(dinas) = 1.15RT
= 138.0045935 kN
Sehingga didapat besar EHP (Effective Horse Power) sebesar ;
EHP seamargin = RT(dinas) x Vs
= 851.9409969 kw
= 1158.317002 hp
( DHP ) Delivery Horse Power

adalah gaya yang diberikan pada propeller untuk memberikan gaya dorong ( thrust )
dimana nilainya sangat tergantung pada D.
D = H R o
H : effisiensi Hull
Effisiensi hull adalah rasio antara daya yang bekerja untuk menggerakkan kapal pada
kecepatan V dengan tahanan RT dengan daya yang bekerja pada propeller untuk
menghasilkan thrust T dengan kecepatan aliran Va.

= PE
PT
= RT . V ( Principle of Naval Architecture vol II, p 152 )
T . Va
= 1-t
1-w
Wake
Adalah perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air yang menuju ke
baling - baling, perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air akan
menghasilkan harga koefisien arus ikut.
wake = wake fraction, untuk Cb : 0,79 adalah ..( table 4 PNA Vol II, p 158 )
w= 0.345
Faktor Deduksi gaya dorong ( t )
Gaya dorong T yang diperlukan untuk mendorong kapal harus lebih besar dari R
kapal selisih dari T - R disebut penambahan tahanan, yang dalam prakteknya hal ini dianggap
sebagai pengurangan atau deduksi dalam gaya dorong baling - baling .
T - R dinyatakan dalam fraksi deduksi gaya dorong ( thrust deduction )
t = k. w
k = 0.5 - 0.7 untuk kapal yang streamlined atau contra rudder ( PNA Vol II, p 159 )
k =0.6
t = k.w
= 0.207
H = 1.210687023
Gaya dorong baling - baling ( T )
T=R/(1-t)
=174.0284912 kN
Kecepatan maju baling - baling ( Va )adalah kecepatan aliran air yang menuju baling - baling
Va = ( 1 - w ) x Vs
=4.04350 m / sec
R ( relative rotative efficiency )
R = 1.0 - 1.1 ( PNA Vol II, p 152 )
= 1.05
O ( open water efficiency )
adalah effisiensi baling - baling pada open water test
O = 0.4( Tahanan dan Propulsi Kapal, p 217 )
D = H R o
D = 0.50848855
PD = PE / D
= 2277.960838 HP
Daya yang dihasilkan mesin induk ( BHP )
S = 0.98 untuk kapal single screw ( Basic ship Theory, p 403 )
BHPSCR = PD / S
= 2324.449834 HP
BHPMCR = BHPSCR x 1.15
= 2673.117309 HP
1994.145513 KW
Dari data diatas maka dapat dipilih mesin:
Name of engine S26MC
bore 260 mm
Stroke 980 mm
Number of layout poin L1
Engine speed 250 RPM
Mean Effective pressure bar 18.5
Number of cylinders 6
power 2400 kW

Karakteristik engine:
Fuel oil circulating pump ( m^3/h ) 2.0
Fuel oil supply pump ( m^3/h ) 0.6
Jacket cooling water pump ( m^3/h )1 24
P 2 24
U 3 25
M 4 24
P Seawater cooling pump ( m^3/h ) 1 110
S 2 110
3 110
4 110
Lubricating oil pump ( m^3/h ) 1 540
2 540
3 540
4 540
Heat dissipation approx. ( kW ) 850
Seawater ( m^3/h ) 68
Heat dissipation approx. ( kW ) 1 340
2 340
3 300
C 4 325
O Lubricating oil ( m^3/h )
O Seawater ( m^3/h ) 1 42
L 2 42
E 3 42
R 4 42
Heat dissipation approx. ( kW ) 1 460
2 460
3 485
4 460
Jacket cooling water ( m^3/h )
Seawater ( m^3/h )
Fuel oil heater ( kW ) 52
Exhaust gas flow at 265 C ( kg/h ) 186
00
Air consumption of engine ( kg/s ) 5.0

Anda mungkin juga menyukai