DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ALFRIDA PO714201151002
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang
1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan
masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social
1. Pengkajian
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu :
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data
subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan
pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau
a. Pengumpulan data
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social
ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena
itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah.
1) Data inti
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan
mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas
wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi,
b) Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras
atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi
keluarga.
c) Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain
usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil,
pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian
- ISPA
- Penyakit asthma
- TBC paru
- Penyakit kulit
- Penyakit mata
- Penyakit rheumatic
- Penyakit jantung
- Kelumpuhan
Status psikososial :
- Peran di masyarakat
- Stabilitas emosi
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang
a) Pemukiman
Luas bangunan
Bentuk bangunan
Jenis bangunan
Atap rumah
Dinding
Lantai
Ventilasi
Pencahayaan
Penerangan
Kebersihan
b) Sanitasi
Pekarangan
Sarana olahraga
Taman, lapangan
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
d) Batas-batas wilayah
e) Sarana ibadah
a) Pelayanan kesehatan
Jumlah kunjungan
System rujukan
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
a) Keamanan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
b) Transportasi
Kondisi jalan
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
7) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
8) Pendidikan
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut :
Karakteristik demografi
Karakteristik geografi
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
Menetapkan kekuatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat
d. Prioritas masalah
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Aspek politis
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat
1) Problem (Masalah)
2) Etiologi (Penyebab)
2) Dengan rumus PE
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
2) Karakteristik populasi
Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the
Community :
Yang dimanifestasikan/
a. Perumusan tujuan
4) Realistik
3) Specific
4) Measurable atau dapat diukur
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
dirasakan masyarakat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat spesifik :
Dimana dilakukan ?
Kapan dilakukan ?
Bagaimana melakukan ?
Frekuensi melakukan ?
4. Pelaksanaan
1. Inovatif
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kemitraan
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
telah disusun.
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai
Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih
peran.
5. Evaluasi
a. Fokus evaluasi
1) Relevansi
Apakah program yang diperlukan ?
2) Perkembangan kemajuan
Bagaimana biaya ?
4) Efektifitas
5) Impact
b. Kegunaan evaluasi
2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
c. Hasil evaluasi
1) Tujuan tercapai
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan
kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara
mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan
faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya
tujuan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur Kepala Keluarga : 37 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
6. Komposisi Keluarga :
N Nam J Hub. Um Pend STATUS IMUNISASI
o a K Dg. ur . B POLIO DPT HEPATI CAM
Angg Kep. (th tera C TIS PAK
ota Kelu n) khir G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
kelu arga
arga
1 Ny.K P ISTRI 35 SMP
2 An.M P Anak 12 SMP
3 An.N L 1 9 SD
Anak
2
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki
= garis hub. keluarga
= meninggal
= perempuan
= tinggal satu rumah
= klien
6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2
orang anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 500.000,-/bln
Istri (ibu K) : 250.000,-/bln
Anak ke-1 :-
Anak ke-2 :-
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi
Rp.750.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari
penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga,
keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan
hiburan biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah
diruang keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan
teman-temannya disore hari.
C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah : 5 x 6 m2 Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar
tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar
rumah, dan WC umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak
tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan langsung ke selokan
besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air
minum PAM.
Denah Rumah :
Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
2. Kamar tidur
3. Dapur
5. Wc umum
D. Tn.A :
Ny.K :
Anak ke-1 :
Anak ke-2 :
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melangga etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi
permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan
mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang.
Terbukti saat Ny.K kambuh penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek
tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga ketika anaknya mengalami cedera
hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu digunakan untuk istirahat
sampai terasa baik.
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
- anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga
dan mengerti tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki
- keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari
lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga
empat sampah.
- Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah
jarang dibuka.
- Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi
kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak
teratur, mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga
kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
- pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang
perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan
- jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan
tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan
penyembuhan pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong
ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan
konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau warung kepada
anggota keluarga yang sakit.
- Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering
dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila
penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga
kesehatan.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat :
- keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
- anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit.
Namun, terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak
begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
- Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan
selalu mencari solusi jika keluarga sakit.
- Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang
anggota keluarga yang lain.
- Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
- Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak
dapat mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a. jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-
laki
b. keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak
kelahiran anak yang satu dengan yang lainnya.
c. Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami
28. fungsi ekonomi
- keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari
pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
- keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
seperti posyandu, puskesmas dll.
F. Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
- stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya
banjir susulan
- stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah
berusaha memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap
waspada dengan adanya banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor
jangka panjang keluarga (terutama Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan
penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap mengkonsumsi makanan yang
menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD : 120/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping
hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
2. Ny.K (Istri)
TD : 120/80 mmHg
R : 26 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping
hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
K. Skoring
1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.
L. Prioritas Masalah
1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan
2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga.
M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A
N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
o Tanggal Umum Khusus
1. Rabu/ Sindrom pasca Setelah 1. Keluarga 1. Anjurkan keluarga 1. Dengan mengungkapkan
22/12/10 trauma pada dilakukan mampu untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada
keluarga Tn.A tindakan mengenal kecemasannya perawat, dapat
berhubungan selama 2 hari masalah trauma mengurangi beban yang
dengan diharapkan dalam keluarga 2. Anjurkan keluarga dirasakan.
ketidakmampuan keluarga 2. Keluarga untuk mengurangi 2. Dengan tidak selalu
keluarga dalam mampu mampu stressor yang mengingat dan mengenang
mengambil mengatasi memutuskan menyebabkan masa lalu yang
keputusan sindrom tindakan yang kecemasan seperti menyedihkan dan
mengenai pasca trauma tepat untuk anjurkan keluarga untuk menakutkan, keluarga
tindakan yang mengatasi tidak berfokus terhadap dapat mengurangi trauma.
tepat atas kecemasan dan kejadian banjir yang
kecemasan atau trauma paling berkesan dan
trauma yang 3. Keluarga merusak harta benda.
dirasakan mampu 3. Anjurkan keluarga
melakukan untuk tetap 3. Mekanisme koping
tindakan mempertahankan keluarga yang adekuat
keperawatan mekanisme koping dapat mencegah trauma
mencegah keluarga dalam yang berlebih.
trauma yang menghadapi masalah
berlebih 4. Anjurkan keluarga
4. Keluarga untuk menjaga 4. Keadaan fisik, social dan
mampu hubungan social dengan psikis anggota keluarga
memelihara tetangga yang memiliki dapat mempengaruhi
lingkungan fisik, kesamaan senasib dan derajat kesehatan
psikis, dan social sepenanggungan, keluarga.
untuk menjaga keadaan psikis
mempertahanka dengan mampu
n derajat menerima dengan ikhlas
kesehatan keadaan yang
5. Keluarga menimpanya.
mampu 5. Anjurkan keluarga
memanfaatkan untuk meminta bantuan
sumberdaya dari tega kesehatan 5. Pelayanan kesehatan
2. Rabu/ Nyeri akut pada Setelah 1. Keluarga 1. Jelaskan tentang 1. Klien mampu memahami
22/12/10 Ny.K pada dilakukan mampu penyakit gastritis, penyakit
keluarga Tn.A tindakan mengenal meliputi: pengertian, gastritis, meliputi:
berhubungan selama 2 hari penyakit tanda dan gejala, pengertian, tanda dan
dengan diharapkan gastritis. penyebab, penanganan gejala, penyebab,
ketidakmampuan Ny.K mampu 2. Keluarga dan pencegahan serta penanganan dan
keluarga untuk mengatasi mampu akibat bila penanganan pencegahan serta
mengenal nyeri memutuskan tidak tepat atau tdk akibat bila penanganan
masalah tindakan yang segera ditangani dengan tidak tepat atau tdk segera
kesehatan tepat untuk bahasa yang mudah ditangani.
anggota mengatasi dipahami.
keluarga. kekambuhan 2. Jelaskan kepada
Ny.K keluarga mengenai hal-
3. Keluarga hal yang dapat
mampu dilakukan saat penyakit 2. Keluarga mampu
melakukan Ny.K kambuh memberikan tindakan
tindakan 3. Anjurkan kepada yang tepat bagi klien
keperawatan keluarga untuk
pencegahan membantu klien dalam
penyakit Ny.K menghindari dan 3. Keikutsertaan keluarga
4. Keluarga meminimalisasikan secara optimal dapat
mampu segala bentuk makanan membantu klien untuk
memelihara dan minuman yang mempertahankan
lingkungan fisik, dapat menyebabkan kesehatannya.
psikis, dan social penyakit Ny.K kambuh
sehingga dapat 4. Anjurkan kepada
menunjang keluarga untuk tidak
peningkatan membiarkan Ny.K
kesehatan Ny.K kecapean dan banyak
5. Keluarga pikiran.
mampu 5. Anjurkan kepada 4. Dorongan dan motivasi
memanfaatkan keluarga untuk dari keluarga dapat
sumberdaya memeriksakan Ny.K membantu meningkatkan
yang ada kepelayanan kesehatan derajat kesehatan Ny.K
dimasyarakat terdekat baik saat 5. Pemeriksaan yang teratur
seperti kambuh maupun tidak dapat mencegah keadaan
puskesmas, untuk mengetahui penyakit yang lebih berat
psyandu, kartu perkembangan penyakit dan dapat mengontrol
sehat untuk Ny.K kesembuhan klien.
memperoleh
pelayanan
kesehatan bagi
Ny.K
N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No. IMPELEMENTASI Ket
Dx
1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kecemasannya
Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor
yang menyebabkan kecemasan seperti anjurkan
keluarga untuk tidak berfokus terhadap kejadian
banjir yang paling berkesan dan merusak harta
benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa
yang disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan
apa yang telah dingajurkan perawat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap
mempertahankan mekanisme koping keluarga
dalam menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama
anjuran yang diberikan perawat dan ingin
memperbaiki koping keluarganya.
4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan
social dengan tetangga yang memiliki kesamaan
senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan
psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas
keadaan yang menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan
tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan
sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan
mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang
menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan
berkomunikasi dengan mereka.
5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan
dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi
masalah kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta
bantuan kepada tenaga kesehatan dan keluarga
mengatakan akan melaksanakannya.
2 1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:
pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan
dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak
tepat atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang
mudah dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan
seksama dan klien mengatakan agak mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal
yang dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan perawat, dan klien mengatakan akan
melaksanakan apa yang disarankan.
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu
klien dalam menghindari dan meminimalisasikan
segala bentuk makanan dan minuman yang dapat
menyebabkan penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia
membantu klien
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak
membiarkan ny.x kecapean dan banyak pikiran.
Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu
mengingatkan klien untuk menjaga kebiasaan dan
aktivitas yang menyebabkan kekambuhan penyakit
klien.
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk
memeriksakan Ny.K kepelayanan kesehatan
terdekat baik saat kambuh maupun tidak untuk
mengetahui perkembangan penyakit Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan
menerima saran yang diberikan dan akan
mengaplikasikannya.
O. EVALUASI
No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI