POLARISASI
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Cahaya merupakan kesan (dalam bentuk energi) yang
sebagaimana lazimnya.
Sejak itu, cahaya diyakini sebagai gelombang
gelomabng elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan
1.2.1 Polarisasi
1.2.2 Refleksi dan Transmisi (Reflaksi)
1.2.3 Gelombang pada Permukaan Batas
1.2.4 Derajat Polarisasi
1.2.5 Gelombang Elektromagnetik dalam Medium
yang Anisotrop
1.2.6 Polarisasi Khromatik
1.2.7 Aktivitas Optik
1.2.8 Polarisasi Karena Hamburan
1.2.9 Refleksi dan Reflaksi pada Permukaan Metal
1.3Tujuan
1.3.1 Polarisasi
1.3.2 Refleksi dan Transmisi (Reflaksi)
1.3.3 Gelombang pada Permukaan Batas
1.3.4 Derajat Polarisasi
1.3.5 Gelombang Elektromagnetik dalam Medium
yang Anisotrop
1.3.6 Polarisasi Khromatik
1.3.7 Aktivitas Optik
1.3.8 Polarisasi Karena Hamburan
1.3.9 Refleksi dan Reflaksi pada Permukaan Metal
1.4Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Polarisasi
Polarisasi adalah keadaaan (orientasi) bidang
bentuk
komponen
2.1.2. Polarisasi lingkaran.
,
Kedua gelombang resultan dengan
pengamat.
Fresnel.
Pada tahun 1809, Malus menemukan
Brewster.
2.2.1 Hukum-Hukum Refleksi dan Refraksi
Pada bidang permukaan refleksi H. akan
adalah:
s+ s 1
t=
v
= 0; jadi :
hubungan :
Bila ruas kiri dan kanan dideferensiasi,
maka:
sempurna.
2.3Gelombang pada Permukaan Batas
2.3.1 Pada Gelombang Air (Bukan Gelombang
Elastis)
Air dengan kedalaman yang berbeda dianggap
dangkal.
2.3.2 Refleksi dan Transmisi Gelombang Transversal
pada Titik Sambung Dua Dawai yang Berlawanan
(Gelombang Elastis)
2.3.3 Polarisasi Karena Refleksi
Hukum-hukum refleksi dan reflaksi dari snellius
2.4Derajat Polarisasi
2.4.1 Cahaya Alamiah
Cahaya yang dikatakan tidak terpolarisasi (cahaya
sama.
2.5.2 Cara memisahkan cahaya ordiner dan extra
ordiner
- Prisma nicol adalah susunan dari sepasang
chroik.
2.5.3 Macam-macam kristal
2.5.4 Keping retardasi (keping penghambat)
2.6Polarisasi Khromatik
Jika cahaya putih yang terpolarisasi linear jatuh
orientasi analisator.
2.7Aktivitas Optik
2.7.1 Sifat optis aktif
Gejala lain yang berhubungan dengan sifat-sifat
Keterangan:
k = kosentrasi larutan
kosentrasi