MAKALAH
Sebagai Tugas Makalah
Pada program study Teknik Tenaga listrik
Disusun Oleh : M. Evit Kurniawan
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad dan
karunia - Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulisan makalah ini saya
laksanakan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik, yang pembelajarannya sudah kami
terima sejak awal semester empat hingga tercapainya makalah ini. .
Pembuatan makalah ini bertujuan menambah pengetahuan kita tentang Generator Listrik, semoga
dengan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kami harapkan untuk
memperbaiki segala kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Penulis
2
Daftar isi
Halaman
3
Daftar Gambar
Halaman
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara
sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan
motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-
masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk
menggerakkan generator tersebut.
Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC).
Pembahasan kali ini, kami akan mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-
balik, untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem pembangkitan listrik
yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa
berjenis mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling, dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan
generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau lebih generator
yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran untuk generator-generator tersebut.
Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal yang riskan,
kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS, untuk memenuhi peningkatan beban listrik
maka generator-generator tersebut dioperasikan secara paralel antar generator atau paralel generator dengan
sumber pasokan lain yang lebih .
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
5
1.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit
listrikeksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa
dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin
maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya ataumatahari, udara
yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-
ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat generator
elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang berputar antara
kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil.
Desain alat yang dijuluki cakram Faraday itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik yang
arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi
langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus
balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan
cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini
dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek
medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat
ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.
7
2.2. Macam macam Generator
2.2.1. Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat motor listrik/mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu
dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator
ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan
dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan
menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.
8
Karakteristik Generator Penguat Terpisah :
b) Generator Shunt
9
c) Generator Kompon
I. Konstruksi Generator DC
10
II. Komponen-komponen Penyusun Generator DC
a. Piringan tutup
Piringan tutup pada ujung-ujung
rumah sebagai dudukan bantalan-bantalan sebagai d. Komutator
terpasang pada plat penutup untuk menahan beban segmen dari tembaga, dibentuk irisan memanjang
torsi dari sabuk penggerak. Tutup bagian belakang searah dengan poros, masing-masing diisolasi satu
mempunyai lubang pelumasan untuk memasukan dengan yang lainnya dan dengan poros diisolasi
oli pelumas.Sikat arang dipasang pada tutup bagian oleh mika atau phenolic resin.Komutator dipres
c. Armatur/Anker
Armatur/Anker dinamo dikonstruksi
dari plat-plat yang disusun berlapis-lapis yang
disatukan dalam satu poros dan mempunyai alur-
alur sebagai tempat kumparan.Kumparan dapat
digulung langsung pada alur-alur membentuk
gulungan/kumparan armatur/anker.
11
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday.
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
e = N df/ dt
f : fluksi magnet
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL
Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah. Ada 3 hal pokok terkait
dengan GGL Induksi ini, yaitu :
A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet. Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan
sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D. GGL induksi yang
terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong
kumparan ABCD tiap detik sebesar :
12
2.2.3. Prinsip Kerja Generator DC
Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC
arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa
cincin belah (komutator). Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua
cara:
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini
terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada
Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk
sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua
belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator
berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya
putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
13
III. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut
merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat
mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar,
sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa
beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul
tegangan induksi.
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar
(Gambar 6).
14
Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub
utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya
interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini
mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut . Dengan
kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub
bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar
Gambar 11. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama.
Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak
pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan
timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka
komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar
ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub
utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator
dan lilitan kompensasinya. Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
15
2.2.4. Aplikasi Generator DC dalam Kehidupan
Pada kesempatan kali ini saya akan mengambil contoh pengaplikasian dengan menggunakan
dinamo Sepeda.Dinamo sepeda merupakan generator kecil yang dapat menghasilkan arus listrik yang kecil
pula. pada Dinamo sepeda prinsip kerjanya yaitu energi gerak di ubah menjadi energi listrik .Dinamo sepeda
ini hanya menyalakan lampu depan dan belakang. Terangnnya lampu di tentukan oleh cepatnya roda
berputar yang mengakibatkan di namo juga cepat dan arus listrik juga akan besar pula . Dinamo sepeda
intinya adalah sebuah magnet yang dapat berputar dan sebuah kumparan tetap.bila roda sepeda di putar dan
pada dinamo akan memutar sehingga roda akan memutar magnet biasanya dinamo dapat menghasilakan
tegangangan 6 sampai 12 Volt. Jadi dengan adanya dinamo pada sepeda dapat memudahkan kita bila
menggunakan sepeda bila malam hari.
Contoh perangkat yang menggunakan sumber tegangan DC:
16
2.2.5. GENERATOR AC
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC
(alternating current) atau juga generator singkron.
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik.
Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan
arus listrik sebagai sumber penggerak.
Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator arus
bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga
tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa
Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator yang berputar pada sumbu rotor.
Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor.
Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga
diameternya.
17
b. Stator
Stator adalah kebalikan dari rotor, stator adalah bagian pada motor listrik atau dinamo
listrik yang berfungsi sebagai stasioner(yang diam) dari sistem rotor. Dan stator inilah yang
mengeluarkan tegangan bolakbalik. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja
yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan.
c. Sikat
adalah bagian yang menghubungkan jangkar atau stator dengan kabel tujuannya agar
kabel tidak ikut berputar .
d. Exciter
adalah bagian penguat yang digunakan generator untuk membangkitkan sumber tenaga
sebagai penggerak mula generator
e. AVR
AVR adalah singkatan dari Automatic Voltage Regulator yang mengatur tegangan yang
berubah-rubah, dan terdiri dari satu kumparan
Pada generator listri AC ini terdapat 2 buah stator. Kutub kutub magnet yang berlawanan saling
dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan magnet. Di alam medan
magnet tersebut terdapat kumpran yang mudah berputar pada porosnya. Karena kumparan selalu berputar,
maka jumlah gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan juga selalu berubah ubah. Sifat dari arus listrik
yang dihasilkan oleh generator listrik AC ini berjenis bolak balik dengan bentuk seperti gelombang;
amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan kawat, dan luas penampang kumparan;
serta frekuensi gelombangnya sama dengan frekuensi putaran kumparan
18
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
PERBEDAAN GENERATOR LISTRIK DC DAN AC
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Perbedaan generator DC dengan Generator AC yang paling menonjol adalah generator DC
menggunakan komutator sedangkan generator AC menggunakan Slip Ring.
Kelemahan:
Komutator pada generator DC berguna untuk menjaga arah putar rotor supaya tetap satu arah putaran.
atau menyearahkan arus-tegangan dari AC menjadi DC secara mekanis pada terminalnya untuk
generator DC
19
Komutator berbentuk seperti silinder yang mempunyai banyak segmen-segmen disekelilingnya. Setiap
segmen dihubungkan oleh kawat atau kabel, karena jumlah segmen pada komutator jumlahnya sangat
banyak maka kawat atau kabel yang dibutuhkan juga banyak sehingga ini menjadi salah satu
kekurangan dari komutator yaitu konstruksinya rumit.
Karena konstruksinya yang rumit dan membutuhkan kawat atau kabel yang banyak, generator DC
menjadi mahal harganya.
Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang banyak dengan jarak yang relatif dekat,
ketika komutator berputar dengan kecepatan yang tingi akan menghasilkan suara yang bising.
Dan akibat jarak yang dekat antartiap segmen, kapasitas tegangannya juga rendah (max 5MW) karena
dikhawatirkan akan terjadi peloncatan bunga api listrik.
Kelemahan berikutnya pada komutator adalah komutator yang sedang berputar harus dihubungkan
dengan brush (yang terdiri dari material Carbon) guna untuk menyalurkan arus DC ke rotor generator.
Hal ini mengakibatkan maintenance yang dilakukan harus lebih sering, karena brush akan mengalami
"Aus" yang mengakibatkan adanya serpihan-serpihan karbon pada komutator.
Keunggulan :
Generator DC adalah mempunyai Torsi awal yang besar, sehingga banyak digunakan sebagai starter
motor.
Generator AC
Generator AC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator AC menghasilkan arus AC (arus bolak balik).
Pada Generator AC digunakan Slip Ring yang berfungsi sebagai pengganti dari komutator.
Keunggulan :
Bentuk fisik dari slip ring adalah seperti cincin-cincin yang dihubungkan satu sama lain. berbeda dari
bentuk komutator yang mempunyai banyak segmen. Hal Ini memberikan banyak keuntungan pada
Slip Ring.
Slip Ring tidak membutuhkan terlalu banyak kawat atau kabel yang dihubungkan kepadanya, sehingga
konstruksinya sederhana. hal ini juga mengakibatkan harga dari Generator AC lebih murah. Selain itu
Slip ring juga tidak mempunyai banyak segmen-segmen yang berjarak , sehingga saat Slip ring
berputar dengan kecepatan tinggi tidak mengakibatkan bising.
Kemungkinan terjadinya peloncatan bunga api jugasemakin sedikit karena , jarak antar cincin
lumayan jauh, hal ini mengakibatkan kapasitas tegangannya menjadi tinggi (750MW).
Kelemahan :
Namun, generator AC juga mempunyai kekurangan yaitu Torsi Awal yang dihasilkan lema
20
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/325136022/Makalah-Generator-AC-Dan-DC
http://oneforallindo.blogspot.co.id/2015/12/makalah-generator.html
http://edu-give.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
21