Anda di halaman 1dari 8

Bul. Littro. Vol. 21 No.

1, 2010, 61 68

POTENSI ADAS (Foeniculum vulgare) SEBAGAI BAHAN


AKTIF LOTION ANTI NYAMUK DEMAM BERDARAH
(Aedes aegypti)
Agus Kardinan1) dan Azmi Dhalimi2)
1) Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
2)
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111

(terima tgl. 28/04/2009 disetujui tgl. 19/04/2010)

ABSTRAK trasi 1,25 dan 2,5% hanya menampakkan


efektifitasnya pada jam pertama pengu-
Penelitian dilakukan pada tahun jian. Sedangkan pada konsentrasi 5 dan
2007-2008 di Laboratorium Entomologi, 10%, efektifitasnya dapat bertahan sela-
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aro- ma dua jam dengan menunjukkan daya
matik. Penelitian disusun dengan rancang- proteksi di atas 50%, setelah itu daya
an acak lengkap, terdiri dari 5 taraf per- proteksi mulai menurun.
lakuan konsentrasi minyak adas (0; 1,25;
2,5; 5; dan 10%), dan diulang sebanyak Kata kunci : Foeniculum vulgare, penolak, Aedes
sepuluh kali. Pengamatan dilakukan terha- aegypti
dap uji organoleptik, yaitu meliputi homo- ABSTARCT
genitas formula, warna, aroma, uji iritasi,
pH, viskositas, serta uji daya proteksi. The Potential of Fennel Essential
Pengujian dilakukan selama enam jam, Oil (Foeniculum vulgare) As an
sedangkan pengolesan lotion hanya dila- Active Ingredient for lotion of Anti
kukan satu kali, pada saat awal pengujian Aedes aegypti Mosquito
untuk melihat daya tahan lotion. Hasil
menunjukkan bahwa formula lotion anti Research regarding the potential
nyamuk bercampur secara homogen yang of fennel (Foeniculum vulgare) essential
dilihat pada bulan pertama hingga bulan oil as an active ingredient for lotion
ketiga. Lotion berwarna agak kekuningan, formula against of anti Aedes aegypti
sebagai akibat dari warna minyak atsiri mosquito was conducted in 2007-2008 at
adas yang berwarna kekuningan. Aroma the Entomology Laboratory, Indonesian
formula berbau khas seperti minyak telon Medicinal and Aromatic Crops Research
dengan aroma yang stabil sampai penga- Institute (IMACRI). Research was
matan bulan ke tiga. Lotion tidak menye- arranged using completely randomized
babkan iritasi atau ketidak-nyamanan pada design, five treatments, i.e. concentration
pengguna selama pemakaian enam jam. of fennel essential oil in the formula (0;
pH formula lotion hampir merata yaitu 1.25; 2.5; 5; and 10%) and ten
sekitar 8,6 lebih, dimana pH ideal sebagai replicates. Observations were done on the
lotion adalah mendekati netral (7). Oleh organoleptic test, i.e. color, smell,
karena itu perlu pengurangan kadar tri- homogeneity, irritation, pH, viscosity and
etanolamin pada formula untuk menu- protection ability of formulas. Protection
runkan pH. Terdapat korelasi positif antara ability was counted by comparing treated
konsentrasi minyak atsiri adas dengan hand (treated by lotion) and untreated
viskositas formula, yaitu semakin tinggi hand (without lotion), entering the tester
kandungan minyak atsiri adas, semakin cage alternately containing about thirty
tinggi viskositasnya. Minyak atsiri adas female mosquitoes as long as ten
bersifat repellent (menolak) nyamuk A. seconds, then counting the number of
aegypti, namun demikian pada konsen- mosquitoes for perched on the hand and

61
Agus Kardinan dan Azmi Dhalimi : Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan Aktif Lotion Anti ...

repeated ten times. This activity was done bahan lainnya seperti estragol (methyl
hourly for six hours, meanwhile the chavicol), safrol, alpha pinene, cam-
application of formula was done one time phene, beta pinene, dan beta
at the first hour to observe the duration of myrcene (Rusmin dan Melati, 2007).
formula. Result showed that the formula
Minyak adas dikenal sebagai
performed yellowish color and exotic smell,
just like Telon oil. Formula was salah satu allround flavouring agent
homogenous, no irritation reported, and karena memiliki aroma yang khas,
alkaline (pH 8.6, can be decreased by menarik, dan banyak digunakan untuk
lowering triethanolamine content). There pewangi dalam industri kosmetik
was positive correlation between fennel seperti sabun, parfum, detergen, dan
essential oil content in the formula and lainnya. Menurut Ketaren (1980),
viscosity, the higher the fennel essential oil minyak adas mengandung bahan aktif
content, the denser the viscosity of utama anethol sebesar 50-60% yang
formula obtained. Fennel essential oil diperoleh melalui penyulingan. Salah
acted as repellent on A. aegypti mosquito,
satu khasiat anetol adalah sebagai
however, the concentration of essential oil
of 1.25 and 2.5% could stand at the first karminatif (Dalimartha, 1999). Minyak
hour only (protection ability was > 50%), atsiri adas bersifat repellent terhadap
and starting to decrease at further hours. serangga (Grainge dan Ahmed, 1987),
Meanwhile concentration of 5 and 10% oleh karena itu perlu digali potensi
could stand for two hours by giving adas, antara lain sebagai bahan aktif
protection ability of > 50%, then starting lotion anti nyamuk demam berdarah
to decrease at the next successive hours. (Aedes aegypti).
Key words : Foeniculum vulgare, repellent, Aedes A. aegypti merupakan nyamuk
aegypti yang bersifat diurnal (aktif siang hari)
dan berperan sebagai penular
PENDAHULUAN (vektor) flavivirus, yaitu virus penye-
Adas (Foeniculum vulgare) bab penyakit demam berdarah yang
merupakan tanaman herba tahunan. sudah banyak menimbulkan kerugian.
Di Indonesia, tanaman ini banyak Nyamuk betina memerlukan darah
dimanfaatkan sebagai bumbu masak, untuk merangsang pembentukan dan
lalapan, obat herbal tradisional, dan pematangan telur, sedangkan nyamuk
juga sebagai bahan obat gosok untuk jantan tidak memerlukan darah dalam
masuk angin, karena aromanya yang hidupnya (Womack, 1993). A. aegypti
wangi dan minyak atsirinya terasa bersifat antrofilik dalam mengisap
hangat. Adas banyak tumbuh di datar- darah yaitu lebih menyukai darah
an tinggi, baik dibudidayakan maupun manusia dari pada darah hewan
tumbuh liar atau hanya ditanam di (Gunandini, 2006). Nyamuk demam
pinggiran/bedengan sebagai tanaman berdarah sangat cepat menyebarkan
pelengkap dengan tidak memerlukan virus, karena dapat menggigit berkali-
pemeliharaan yang intensif, karena kali dan berpindah-pindah. Hal ini
mempunyai daya adaptasi yang cukup disebabkan karena nyamuk betina
baik. Adas mengandung minyak atsiri yang telah terinfeksi virus kemam-
sekitar 6%. Minyak atsirinya mengan- puan dan ketrampilannya dalam
dung bahan utama anethol (50-80%), mengisap darah sangat berkurang,
limonene (5%), fenchone (5%), dan sehingga berulang-ulang memasuk-
kan probosic (alat penusuk)nya,

62
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 61 - 68

namun sulit berhasil mengisap darah, BAHAN DAN METODE


sehingga nyamuk berpindah dari satu
Penelitian dilakukan di Labora-
orang ke orang lain dengan tusukan
torium Entomologi, Balai Penelitian
yang berulang-ulang. Akibatnya resiko
Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro)
penularan virus menjadi semakin besar
dengan menggunakan lima buah
(Womack, 1993).
kurungan nyamuk yang masing-
Berbagai cara telah ditempuh
masing berisi tiga puluh ekor nyamuk
dalam pengendalian nyamuk demam
A. aegypti betina berumur empat hari
berdarah, antara lain dengan insekti-
hasil perbanyakan di laboratorium.
sida berbahan aktif diethyltoluamide
Umur nyamuk betina empat hari
(DEET), diclorovinil dimethyl phosphat
dimaksudkan agar nyamuk dalam
(DDP), malathion, parathion, dan lain-
stadia matang secara seksual dan
lain. Penggunaan bahan kimia tersebut
mulai memerlukan darah untuk
secara terus menerus, selain berdam-
merangsang pembentukan telur dan
pak buruk terhadap kesehatan manu-
pematangan telur, sehingga dalam
sia, juga akan membuat nyamuk men-
pengujian akan aktif mengisap darah
jadi resisten (Wilkinson dan Moore,
lengan penguji. Formula lotion yang
1982). Oleh karena itu, salah satu
diuji terdiri dari lima konsentrasi
alternatif cara pengendalian nyamuk
minyak adas, yaitu 0% (lotion base);
demam berdarah adalah dengan
1,25; 2,5; 5,0; dan 10%. Lotion dasar
memanfaatkan tanaman yang banyak
(lotion base) berdasarkan Jantan dan
tumbuh di Indonesia dan sudah sering
Zaki (1998), terdiri dari : 1 g seto-
digunakan masyarakat sebagai salah
sterol alkohol; 10 g asam asetat; 3 g
satu kearifan lokal. Sekaligus merupa-
trietanolamin; 0,4 g natrium lauril
kan pengetahuan lokal masyarakat
sulfat; 7 g gliserin; 0,2 g asam
memanfaatkan tanaman adas sebagai
benzoat; 0,03 g propil paraben; 0,03
bahan aktif lotion anti nyamuk demam
g BHA; dan 78,34 g aquades.
berdarah.
Pengujian dilakukan terhadap:
Lotion adalah emulsi cair yang
1) Uji organoleptik, meliputi peru-
terdiri dari fase minyak dan fase air
bahan warna, aroma, dan homo-
yang distabilkan oleh emulgator, me-
genitas formula selama tiga bulan,
ngandung satu atau lebih bahan aktif
serta uji pH dengan menggunakan pH
di dalamnya. Lotion dimaksudkan
meter. Uji viskositas dengan menggu-
untuk pemakaian luar kulit sebagai
nakan viskometer Brookfield, serta uji
pelindung. Konsistensi yang berbentuk
iritasi (keamanan) yang dilakukan
cair memungkinkan pemakaian yang
selama enam jam, 2) Uji daya protek-
cepat dan merata pada permukaan
si dirancang dalam acak lengkap,
kulit, sehingga mudah menyebar dan
dengan lima perlakuan dan sepuluh
dapat segera kering setelah pengoles-
ulangan. Pengujian perbedaan nilai
an serta meninggalkan lapisan tipis
tengah dilanjutkan dengan uji Duncan
pada permukaan kulit (Lachman et al.,
pada taraf kepercayaan 95%, apabila
1994).

63
Agus Kardinan dan Azmi Dhalimi : Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan Aktif Lotion Anti ...

F hitung pada anova menunjukkan dapat dilakukan dengan menurunkan


lebih besar daripada F tabel. Pengu- kadar trietanolamin, karena trietanol-
jian dilakukan dengan cara memasuk- amin bersifat basa (pH > 7). Kadar
kan lengan selama 10 (sepuluh) detik trietanolamin yang digunakan dalam
secara bergantian ke dalam kurungan formulasi ini (Jantan dan Zaki, 1998)
penguji yang berisi nyamuk betina. adalah sekitar 3%, sedangkan menu-
Kemudian dihitung jumlah nyamuk rut Rowe dan Peller (1999) adalah
yang hinggap, setelah itu lengan sekitar 2%.
digerakan untuk mengusir nyamuk Viskositas formula menun-
yang hinggap dan kemudian dipapar- jukkan bahwa semakin tinggi kan-
kan kembali selama 10 detik beri- dungan minyak atsiri adas, semakin
kutnya. Kegiatan ini dilakukan sepuluh tinggi viskositasnya. Hal ini menunjuk-
kali (sepuluh ulangan) pada setiap kan bahwa minyak atsiri adas sangat
lengan, baik yang diberi perlakuan, mempengaruhi viskositas formula
maupun kontrol. Semua perlakuan secara signifikan, seperti pada
konsentrasi 0; 1,25; 2,5; 5; dan 10% Gambar 1.
diuji secara bersamaan. Penentuan
Daya proteksi
waktu sepuluh detik ditentukan oleh
satu (seorang) komando, sehingga Daya proteksi yang dihitung
lamanya pemaparan akan sama terha- selama empat jam menunjukkan
dap semua perlakuan. bahwa semua formula lotion anti
Daya proteksi dihitung dengan nyamuk berbahan aktif minyak atsiri
rumus : adas berbeda secara signifikan terha-
K-P dap kontrol (lotion base). Hal ini
Daya proteksi/ = x 100% mengindikasikan bahwa minyak atsiri
Protection ability K adas sebagai bahan aktif formula
berpengaruh dan berperan sebagai
Keterangan : penolak (repellent) terhadap nyamuk
K = jumlah nyamuk pada lengan demam berdarah (Tabel 3).
kontrol/number of mosquitoes Namun demikian, lotion
perched on control dengan konsentrasi minyak adas
P = jumlah nyamuk pada lengan per- sebesar 1,25 dan 2,5% mampu
lakuan/number of mosquitoes menunjukkan daya proteksi di atas
perched on treatment 50% hanya pada jam pertama
(segera setelah olesan) pengujian,
HASIL DAN PEMBAHASAN sedangkan pada jam-jam pengujian
Hasil pengujian yang telah berikutnya daya proteksinya menurun
dilakukan terhadap organoleptik dan tajam. Daya proteksi dari lotion
daya proteksi (Tabel 1). dengan konsentrasi minyak adas
sebesar 5 dan 10% mampu bertahan
pH dan viskositas hingga dua jam, setelah itu kemam-
pH pada semua formula, puannya dalam menolak nyamuk
termasuk lotion base menunjukkan mulai menurun.
angka sekitar 8,6 (Tabel 2). pH yang Dilihat dari daya proteksi,
ideal bagi lotion adalah yang mende- efektifitas lotion anti nyamuk ber-
kati netral (7). Penurunan pH lotion bahan aktif minyak atsiri adas (bahan

64
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 61 - 68

Tabel 1. Hasil uji organoleptik formula yang diuji


Table 1. Result of organoleptic test on formulas tested
Parameter/ Keterangan/
Parameter Explanation
Warna/colour Warna ini tidak berubah setelah semua formula disimpan
selama 3 bulan/The colour of all tested formulas did not
change after 3 months
Aroma/aroma Aroma tidak berubah selama tiga bulan penyimpanan/ The
aroma of all tested formulas did not change after 3 months
Homogenitas/ Semua formula bersifat homogen, bercampur sempurna
homogeneity dan tidak terjadi pemisahan antara minyak dan basis lotion
setelah disimpan selama tiga bulan/The characterisrtics of all
tested formulas were homogenous, well mixed and no
separation between lotion base and essential oil after 3
months
Uji iritasi/ Semua formula tidak menimbulkan iritasi dan gatal terhadap
irritation test penguji, yang diujikan selama enam jam/ All tested formulas
did not cause irritation and itching effect to the tester for 6
hours testing
Tabel 2. pH dan Viskositas formula lotion anti nyamuk
Table 2. pH and viscosity of mosquito repellent formulation
Konsentrasi adas dalam formula/ Viskositas/viscosity
pH
Fennel oil concentration in formula (c Poice)
Kontrol + /lotion base (0%) 650 8,684
1,25% 1.180 8,680
2,5% 1.550 8,666
5% 3.690 8,670
10% 5.065 8,625

65
Agus Kardinan dan Azmi Dhalimi : Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan Aktif Lotion Anti ...

6.000

R2 = 0,927
Viskositas

3.000

Y = 1.060 + 411 x

c poice

5 10
Kandungan minyak adas/concentration of fennel oil (%)

Gambar 1. Korelasi antara konsentrasi minyak adas dengan viskositas


Figure 1. Corellation between fennel oil concentration and viscosity

Tabel 3. Daya proteksi formula terhadap nyamuk A. aegypti


Table 3. Protection ability of formulas against A. aegypti mosquito
Konsentrasi minyak Daya proteksi/protection ability (%) pada jam ke/at hours
adas/Fennel oil 0 1 2 3 4 5 6
concentration
Kontrol/lotion base 14,6 a 8,9 a 10,0 a 0,0 a 0,0 a 0,0 a 0,0 a
(0%)
1,25% 60,1 b 36,3 b 34,3 b 28,1 b 18,0 b 9,5 a 4,3 a
2,5% 67,3 b 49,3 b 41,3 b 26,8 b 17,3 b 7,6 a 9,8 a
5% 86,8 c 66,8 c 65,0 c 45,4 c 22,6 b 8,3 a 6,1 a
10% 86,0 c 64,3 c 68,7 c 49,0 c 21,9 b 6,3 a 8,2 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada kolom sama, tidak berbeda nyata
menurut uji Duncan 5%
Note : Numbers followed by the same letter at the same column are not significantly
different at 5% DMRT

66
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 61 - 68

alami) masih berada di bawah efek- terus menurun. Sedangkan lotion


tifitas lotion anti nyamuk yang saat ini dengan konsentrasi minyak adas 5
beredar di pasaran yang semuanya dan 10% mampu bertahan hingga
berbahan aktif kimia sintetik beracun dua jam. Formula lotion tidak
(insektisida), yaitu dietiltoluamide menimbulkan iritasi dengan aroma
(DEET) yang berkisar antara 10 hing- khas, homo-genitas yang stabil,
ga 15%. Namun demikian, walaupun namun pH-nya perlu diturunkan
kalah dalam efektifitas, lotion anti hingga mendekati netral, yaitu
nyamuk yang berasal dari bahan alami dengan cara menurunkan kadar
lebih unggul dalam keamanan dan trietanolamin menjadi 2%. Semakin
kesehatan bagi pengguna, karena tinggi konsentrasi minyak atsiri adas
DEET, yang selama ini menjadi bahan dalam formula, akan semakin tinggi
aktif utama semua produk lotion anti viskositas formula. Untuk
nyamuk yang beredar di pasaran, meningkatkan daya tahan formula,
bersifat racun dan mem bahayakan perlu ditambahkan minyak atsiri lain
bagi pengguna, khususnya anak-anak yang bersifat fiksatif (menahan
apabila penggunaannya kurang tepat. aroma), misalnya minyak nilam.
Demikian juga dari segi harga, lotion
anti nyamuk berbahan aktif adas dapat DAFTAR PUSTAKA
bersaing dengan lotion anti nyamuk Dalimartha, S. 1999. Atlas tumbuhan
berbahan aktif DEET, karena bahan obat Indonesia, Jilid I, Trubus
baku tidak perlu impor atau dapat Agriwijaya, Jakarta. 120 hal.
dipenuhi dari dalam negeri. Untuk itu
perlu digali dan terus diteliti agar daya Gunandini, D.J. 2006. Bioekologi dan
proteksi bahan alami ini mampu diseja- pengendalian nyamuk sebagai
jarkan dan bersaing dengan lotion anti vektor penyakit. Pros. Sem. Nas.
Pestisida Nabati III, Balai Penelitian
nyamuk berbahan aktif kimia sintetik.
Salah satunya adalah dengan mening- Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor.
hal. 43-48.
katkan daya proteksi dan efektivitas
lotion, antara lain dengan penambahan Grainge, M. and S. Ahmed. 1987.
zat yang bersifat fixatif (minyak nilam) Handbook of Plants with Pest-
untuk menahan aromanya agar efekti- Control Properties. A Wiley-
vitasnya dapat bertahan lebih lama. Interscience Publication, New York,
470 p.
KESIMPULAN DAN SARAN
Jantan, I. dan Z.M. Zaki. 1998.
Minyak atsiri adas (Foeniculum Development of environment-
vulgare) bersifat sebagai penolak friendly insect repellents from the
(repellent) terhadap nyamuk demam leaf oils of selected Malaysian Plants.
berdarah Aedes aegypti. Formula Asean Review of Biodiversity and
lotion dengan bahan aktif minyak atsiri Environmental Conservation
adas pada konsentrasi 1,25 dan 2,5% (ARBEC), Article VI, May 1998, 7 p.
hanya mampu menolak nyamuk
demam berdarah di atas 50% (sebesar Ketaren, S. 1980. Pengantar teknologi
60 hingga 67%) pada jam pertama minyak atsiri. Balai Pustaka, Jakarta,
pengujian, setelah itu daya proteksinya 125 hal.

67
Agus Kardinan dan Azmi Dhalimi : Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan Aktif Lotion Anti ...

Lachman, L., H.A. Lieberman, and J.L. Berpotensi Dikembangkan Sebagai


Kanig. 1994. Teori dan praktek Bahan Obat Alami. Warta Penelitian
Farmasi Industri, jilid II, edisi III, dan Pengembangan Tanaman
Universitas Indonesia. hal. 1119- Industri. XIII (2) : 21-23.
1120.
Wilkinson, J.B. and R.J. Moore. 1982.
Rowe, R.C. and P.J. Weller. 1999. Cosmeticology, 7th ed., George-
Handbook of Excipient, Fourth ed. Godwin publ., London. 325 p.
Pharmaceutical Press, London, 260 p.
Womack, M. 1993. The yellow fever
Rusmin, D. dan Melati. 2007. Adas mosquito Aedes aegypti, Wing Beats
(Foeniculum vulgare) Tanaman yang publ., London. IV (4) : 1-4.

68

Anda mungkin juga menyukai