Anda di halaman 1dari 2

A.

Konsep dari Keuntungan Bisnis dan Modal Finansial

Atas nama profit manajemen sering menghadapi dua keputusan yaitu :

1.apakah akan menahan atau membuang suatu aset atau kewajiban

2.bagaimana mendanai dan menggunakan aktivitas operasi perusahaan

Untuk menilai dua keputusan tersebut, Edwards dan Bell menawarkan sebuah konsep
profit yang dinamakan Bussiness Profit yang terdiri dari

(1) current operating profit adalah selisih dari current value dari output yang terjual
dengan current cost dari aset yang dicimpan dalam waktu tertentu.

(2) realisable cost savings adalah holding gains / losses, yang dapat direalisasikan atau
belum direalisasi.

B. Holding Gains and Loses

dalam akuntansi konvensional, ketika membandingkan perusahaan, kita dapat disesatkan


perusahaan mana yang lebih efisien. apabila perusahaan A 10 tahun lebih awal dari yang lain.
Keuntungan operasional A akan lebih besar karena beban penyusutan rendah, sehingga
memberikan kesan bahwa A lebih efisien daripada yang lain. Sedangkan Inefisiensi akan
tersembunyi jika memakai akuntansi konvensional karena holding gain akan dicampur dengan
laba operasional.

FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITAL

Pada system akuntansi dengan menggunakan penilaian pasar, perhitungan profit didasarkan
pada pengukuran modal (capital). g, terdapat dua pandangan pokok terhadap menentukan modal
awal dan modal akhir serta bagaimana profit diukur, yaitu secara konsep financial (financial
capital concept) dan konsep fisik (physical capital concept).

A. Argumen Pendukung Physical Capital Konsep

1. Major Features of The Physical Capacity System Capital Maintenance

Current cost system didasarkan pada konsep entitas dalam mempertahankan kemampuan
perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang sama secara
berkelanjutan, yaitu mempertahankan kemampuan operasionalnya.

2. Valuation Principles

a. Non-monetary Items
Item moneter dan non moneter memiliki efek dan risiko yang berbeda terhadap inflasi.
Item moneter adalah elemen yang mempunyai klaim moneter dalam jumlah yang tetap
dan tidak berubah saat inflasi harga. Sedangkan item non moneter akan disesuaikan
harganya sesuai dengan kondisi pasar. Untuk tujuan pelaporan, aset non moneter harus
dinilai dan ditampilkan pada current cost.

b. Non-Monetary Assets Bought and Sold on The Same Market

Saham dan komoditas tertentu seperti emas, perak dan aset lain yang ditahan untuk tujuan
spekulasi, dibeli dan dijual pada pasar yang sama. Aset tersebut tidak secara langsung
menambah kemampuan operasional perusahaan.

B. Argumen Yang Menentang Current Cost

1. Recognition Principle

Anggapan bahwa current cost accounting melanggar prinsip konservatif bahwa keuntungan
diakui pada saat non-monetary asset dihapus.

2. Objectivity of Current Cost

Anggapan bahwa current cost accounting mencerminkan objektivitas yang rendah karena
penggunaan current cost tidak didasarkan pada transaksi perusahaan yang sebenarnya.

3. Technological Change

Kritik mengabaikan peningkatan teknologi yang dapat terjadi dalam jangka panjang.

C. Kritikan Lebih Lanjut

1. Advocates of Historical Cost

Pendukung historical cost menolak current cost accounting pada dasarnya dikarenakan
melanggar prinsip subjektivitas dari penentuan peningkatan biaya..

2. Comparison on the Result with Historical Cost

Perbedaan profit dari historical cost dan current cost dari operasional perusahaan
dikarenakan perbedaan unrealised holding gains.

3. Advocates of Exit Price

Pada teori exit price, biaya diimplikasikan pada opportunity cost.. Pendukung exit price
menyatakan bahwa current cost accounting memiliki problem matematis dikarenakan
pada prakteknya melibatkan metode pengukuran yang bervariasi

Anda mungkin juga menyukai