Untuk menilai dua keputusan tersebut, Edwards dan Bell menawarkan sebuah konsep
profit yang dinamakan Bussiness Profit yang terdiri dari
(1) current operating profit adalah selisih dari current value dari output yang terjual
dengan current cost dari aset yang dicimpan dalam waktu tertentu.
(2) realisable cost savings adalah holding gains / losses, yang dapat direalisasikan atau
belum direalisasi.
Pada system akuntansi dengan menggunakan penilaian pasar, perhitungan profit didasarkan
pada pengukuran modal (capital). g, terdapat dua pandangan pokok terhadap menentukan modal
awal dan modal akhir serta bagaimana profit diukur, yaitu secara konsep financial (financial
capital concept) dan konsep fisik (physical capital concept).
Current cost system didasarkan pada konsep entitas dalam mempertahankan kemampuan
perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang sama secara
berkelanjutan, yaitu mempertahankan kemampuan operasionalnya.
2. Valuation Principles
a. Non-monetary Items
Item moneter dan non moneter memiliki efek dan risiko yang berbeda terhadap inflasi.
Item moneter adalah elemen yang mempunyai klaim moneter dalam jumlah yang tetap
dan tidak berubah saat inflasi harga. Sedangkan item non moneter akan disesuaikan
harganya sesuai dengan kondisi pasar. Untuk tujuan pelaporan, aset non moneter harus
dinilai dan ditampilkan pada current cost.
Saham dan komoditas tertentu seperti emas, perak dan aset lain yang ditahan untuk tujuan
spekulasi, dibeli dan dijual pada pasar yang sama. Aset tersebut tidak secara langsung
menambah kemampuan operasional perusahaan.
1. Recognition Principle
Anggapan bahwa current cost accounting melanggar prinsip konservatif bahwa keuntungan
diakui pada saat non-monetary asset dihapus.
Anggapan bahwa current cost accounting mencerminkan objektivitas yang rendah karena
penggunaan current cost tidak didasarkan pada transaksi perusahaan yang sebenarnya.
3. Technological Change
Kritik mengabaikan peningkatan teknologi yang dapat terjadi dalam jangka panjang.
Pendukung historical cost menolak current cost accounting pada dasarnya dikarenakan
melanggar prinsip subjektivitas dari penentuan peningkatan biaya..
Perbedaan profit dari historical cost dan current cost dari operasional perusahaan
dikarenakan perbedaan unrealised holding gains.
Pada teori exit price, biaya diimplikasikan pada opportunity cost.. Pendukung exit price
menyatakan bahwa current cost accounting memiliki problem matematis dikarenakan
pada prakteknya melibatkan metode pengukuran yang bervariasi