BATUAN BEKU
65 75% SiO2,
rendah akan Mg,Ca
dan tinggi akan 105 109
Rhyolitik 650 800 C
o o
Tinggi
K,Na. PaS
Gambar 2.2. Seri Reaksi Bowen dan Jenis Batuan Beku yang terbentuk
Hipokristalin
Apabila batuan disusun oleh massa gelas dan massa kristal, hal ini disebut
juga dengan istilah metokristalin.
Euhedral, bila mineral dibatasai oleh bidang atau bentuk kristal yang
sempurna.
Subhedral, bila mineral dibatasi oleh sebagian bidang atau bentuk kristalnya.
Anhedral, bila mineral tidak dibatasi oleh bidang atau bentuk kristalnya.
Euhedral Subhedral Anhedral
(a) (b)
Gambar 2.11. (a) Tekstur Koronar, (b) Tekstur Rim pada miner opak
Diabasik, tekstur ofitik, dimana piroksin tidak terlihat jelas dan plagioklas
membentuk radier terhadap piroksin.
Grafik
Mirmekitik
Tekstur Ofitik, Subofitik, Poiklitik, Corona, Trakhitik
Granofirik
Khusus Kellipitik rim, Intergranular, Intersertal, pilotaks
Pertit
Afirik, Pilotaksitik
Anti pertit
b. Limburgit
Biasa berbentuk aliran, dike, sill, plug (sumbat lava) dan selalu
berasosisasi dengan batuan alkali basa terutama adalsit, basanit dan
monchiquit, kebanyakan berwarna gelap kaya akan gelas, feldspar tetapi
sedikit plagioklas atau nefelin atau kedua-duanya.
Jenis yang kaya Felspatoid antara lain :
Kutunggit
Kutunggit adalah kelilitit yang kaya akan melillitik dan miskin piroksin.
Kandungan silikanya rata-rata 35 % yang menjadikan batuan ini
merupakan salah satu lava yang sangat basa. Mengandung kalium lebih
banyak dari pada natrium. Fenokris melilit serta olivin secara bersamaan
membentuk 2/3 dari masa batuan. Apatit, provskit danmagnetit titan besi
melimpah sedangkan biotit, kalliofilit, leusit dan nefelin berjumlah sedikit.
Ugandit
Ugandit adalah leusitit olivin melanokratik tinggi namun kekurangan
melilit. Terdiri dari olivin dengan sejumlah augit, leusit, provskit mineral
bijih dan biotit di dalam massa dasar gelas hitam.
Maduptit
Maduptit dari leucit hills, Hyoming juga merupakan leusitit yang kaya
akan gelas, hampir separuhnya merupakan diopsid sekitar 1/5phlogofit dan
b. Peridotit
Penyusun utama adalah dunit dan olivin dan mengandung beberapa
mineral mafik lain dalam jumlah banyak dan perubahan jenis
menunjukkan sebagian besar mengandung mineral mafik ini. Berdasarkan
dari kandungan mineral piroksennya peridotit dibedakan menjadi beberapa
variasi, yaitu : Wherklite yang mengandung olivin dan dialage (px) dengan
perbandingan 3 : 1, mineral tambahannya enstatite, hornblende, pikotite
dan chromit dalam jumlah kecil. Harzburgite terdiri dari mineral olivin dan
orthopiroksen (enstatite, bronzite atau hiprestine), mineral tambahan
c. Serpentinit
Sill yang sangat besar yang tersusun oleh serpentnit ditemukan
dibeberapa sabuk orogen, dimana batuan ini mengintrusi sedimen
geosinklial dan berasosiasi dengan aliran-aliran dan sill spilit. Dominan
tersusun oleh mineral serpentinit hasil serpentinisasi oleh olivin dan
piroksen. Umumnya hasil ubahan dari dunit atau peridotit, olivin terubah
menjadi serpentinit membentuk tekstur mesh (jala), piroksen (enstatit)
terubah menjadi serpentinit membentuk tekstur bastit.
d. Piroksinit
Adalah batuan beku yang dominan disusun oleh piroksen (90 %),
mineral lain hornblende, biotit dan plagioklas (sedikit), umumnya
bertekstur kasar, allotriomorfik granular, garnet, spinel, opak, apatit,
olivin, mineral sulfida, cromit,klinopiroksinit sangat jarang dijumpai
dibandingkan orthopiroksenVariasi dari piroksin, yaitu :
Piroksinit biotit, dimana biotit hadir (50 %) dengan asosiasi mineral
lainnya augit, aktinolit, opak, dan apatit.
Piroksinit hornblende dimana augit hadir 60 % dan hornblende 30 %
dengan mineral lainnya pyrit, spinel, apatit dan anortit.
Variasi Batuan
1. Berbutir Halus
a. Basalt dan Diabas
Umumnya basalt merupakan batuan yang berbutir halus dan diabas
merupakan batuan yang berbutir sedang. Tekstur holohialin sampai
holokristalin. Perubahan komposisi yang secara keseluruhan terdiri dari
gelas terutama dijumpai dibagian tepi intrusi-intrusi dangkal karena
pendinginan secara cepat, dalam inti-inti aliran lava dan dalam lava-lava
yang mendingin secara cepat karena mengalir kedalam air atau dibawah
es. Tekstur-tekstur porfiritik tersebar luas baik dalam batuan basalt
maupun diabas dan fenokris-fenokrisnya mungkin terdiri dari olivine,
piroksen atau feldspar.
2. Berbutir Kasar
Pada sebagian besar batuan gabro, yang berbutir kasar dan yang berbutir
medium, mikro gabro, mineral utamanya adalah plagioklas yang lebih
casic dari Ab1An1 mineral mafik yang hadir adalah augit, hipersten dan
olivine. Jarang mengandung hornblende dan biotit, mempunyai indeks
warna yang berkisar dari 40 70, sedangkan sebagian besar batuan diorit
mempunyai indeks warna sekitar 10-40, untuk batuan yang mendekati
indeks warna 40 komposisi dari plagioklas dapat digunakan dalam
penentuan nama batuan itu.
Normal gabro, bila komposisi terutama terdiri dari labradorit dan augit
atau diallage. Norite, batuan gabro dimana mineral hiperstennya lebih
banyak dari pada mineral klinopiroksinnya. Dan bila suatu batuan dimana
kedua macam mineral piroksen terdapat tetapi mineral plagioklasnya lebih
calsik dari labradorit disebut eucrite. Dengan penambahan pada kandungan
olivinnya, maka batuan ini dapat meningkat menjadi olivin gabro, olivine
norit, dan olivine eucrit. Perubahan selanjutnya akan meningkat menjadi
Troctolit yang komposisinya hampir semuanya terdiri dari olivin dan
labradorit atau bitownit, dan akan meningkat menjadi allivalite, dipihak
b. Spilit
Intrusi-intrusi spilitic diabas dan aliran-aliran lava bantal spilitik basalt
tersebar luas dan tebal diantara batuan-batuan yang terbentuk dalam
geosinklin-geosinklin dan banyak yang disertai dengan sill-sill serpentin dan
lava-lava karatofir. Batuan ini mempunyai tekstur intergranular, porfiritik,
basalt yang dicirikan oleh feldspar sodium melimpah, umumnya banyak
mengandung mineral sekunder hasil ubahan yaitu klorit, kalsit, dan epidot,
mineral mafik utama piroksen berubah menjadi klorit dan aktinolit, olivine
jarang. Adanya mineral clorit, calsic dan aktinolit menunjukkan efek-efek
penembusan dari larutan-larutan deuteric.
2. Tekstur Kasar
a. Sutallenit
Batuan ini mempunyai ukuran butir sama dengan batuan tracybasalt yaitu
sedang sampai kasar. Batuan ini dibedakan dari batuan monzonit dengan
banyaknya mineral olivin, indeks warna lebih dari 60 dan persentase
silikonnya lebih rendah.
b. Takanite
Batuan ini membentuk suatu kelompok yang heteronius yang khusus.
Mengandung cukup sedikit silica dan cukup kaya akan mineral mafik untuk
memasukkan kedalam kelompok alkali gabro. Mineralnya yang khas adalah
orthoklas atau sanidin.
c. Malignit
Batuan malignit dijumpai diantara batuan-batuan alkali. Dimana augit
sebagai mineral mafiknya yang paling dominan disertai dengan banyak
Variasi Batuan
1. Tekstur Halus
a. Andesit
Kebanyakan andesit adalah batuan porfiritik dengan masa dasar pilotaxitic
atau bylopitic. Walaupun banyak yang vitrophyritic. Intergranular, intersal
dan tekstur ofitik. Mineral mafik yang dominan adalah olivin, hypersten,
b. Traciandesit (latit)
Batuan ini adalah batuan volcanic berukuran halus hipabisal. Mempunyai
penyebaran yang luas dan komposisi kwarsa lebih besar dari 10 %,
komposisi meneralnya hampir sama dengan andesit. Mineral mafik yang
hadir umumnya hornblende hadir > pirokssen.
c. Trakhit
Secara kimia dapat kelewat jenuh (hadir kwarsa) dan tidak jenuh silika
(hadir feldspatoid). Pada trakhit potash soda albit atau anorthoklas lebih
banyak dan kebanyakan mineral mafik yang kaya akan soda. Semua trachy
adalah porfiritik, dengan fenokris feldspar dan sedikit fenokris mafik pada
matriks komposisi utama subparalel mikrolit feldspar. Variasi trakhit lain
berdasarkan kehadiran mineral mafiknya. Seperti trakhit olivin, trakhit
hornblende, trakhit biotit. Trakhit feldspatoid bila kandungan
feldpatoidnya lebih besar dari 10 % dan trakhit kwarsa bila kandungan
kwarsanya lebih dari 10 %.
d. Fonolit
Ini merupakan trakhit undersaturated dengan feldpatoid yang dikandung
lebih besar dari 10 %. Yang dapat dipisahkan dalam bentuk umum atau
soda. Phonolit dan subordinat potas atau leucit, phonolites.
2. Tekstur Kasar
a. Diorite
Diorit merupakan batuan yang berbutir sedang dan batuan yang berbutir
kasar yang mengandung oligoklas atau andesine, dalam felspar dasar dan
b. Monzonit
Monzonit berada pada posisi intermediate antara syenit dan diorit, karena
itu kadang-kadang menunjukkan seperti syenodiorit. Kwarsa hadir dalam
jumlah yang sedikit (lebih kecil dari 10 %), mempunyai indeks warna 30
40 bila kwarsa bertambah maka monzonit akan berubah menjadi adamelit,
bila mineral mafiknya berubah atau meningkat maka monzonit berubah
menjadi kentallinit. Mempunyai tekstur equigranular dengan tekstur
khusus pikilitik, pertit, antipertit, mirmiketik.
c. Syenit
Berbutir menengah sampai kasar, alkali feldspar lebih besar 2/3 total
feldspar, kwarsa hadir lebih kecil dari 10 %, indeks warna dibawah 40.
Variasinya adalah alkali syenit dan alkali lime syenit atau orthosyenit.
d. Syenit Feldspatoid
Feldspatoid syenit kaya akan feldspatoid. Feldspatoid yang umumnya
melimpah adalah nepheline, analcite, sodalite, dan nosean. Dan
ditunjukkan oleh hadirnya beberapa type dari albit, soda orthoklas,
perthite, anorthoklas, dan juga mineral mafik seperti aegerine aegite,
aegerite, arfvedsonite dan berkevikite. Terdapatnya olivine tetapi piroksen
tidak hadir.
Variasi Batuan
1. Tekstur Halus
a. Dasit
Dasit adalah granodiorit yang mempunyai ukuran butir halus,
meskipun batas antara dasit dan andesit sedikit lebih tinggi kadar
silikanya dari pada antara granodiorit dan diorit. Kebanyakan dasit
mengandung fenokris, plagioklas, kwarsa, orthoklas atau sanidin, dan
pada umumnya sedikit piroksen, hornblende atau biotit. Masa dasar
biasanya gelas. Kwarsa hadir lebih besar dari 10%, sering dijumpai
tekstur embayment pada mineral kwarsa dan feldspar yaitu proses korosi
pada larutan sisa.
b. Rhyodasit
Pada hakekatnya rhyodasit disamakan dengan quartza latite adanya
variasi kandungan gelas tidak dapat untuk membedakan dengan rhyolit.
Atau kecuali dengan dasit. Kandungan gelasnya dapat dibedakan secara
analisa kimia atau pengukuran secara refraksi kristal atau holokristalin dari
rhyodasit dapat dibedakan dengan decipe sebab pada umumnya kandungan
potash feldsparnya lebih banyak dan fenokris dari plagioklasnya pada
umumnya lebih sodik. Batuan ini dapat dibedakan dari kandungan mineral
mafiknya yang dominan hadir adalah hornblende, biotit dan dapat juga
piroksen.
2. Tekstur Kasar
a. Granodiorit
Granodiorit kebanyakan penyusun batholit, dimana kwarsa hadir lebih
besar dari 10%, mineral mafik yang utama adalah piroksen dan
hornblende, mungkin augit bias hadir dalam jumlah banyak kristal
plagioklas dalam granodiorit umumnya berbentuk euhedral atau subhedral
kecuali orthoklas sangat jarang. Tekstur khusus yang biasa hadir
inequigranular, equigranular atau pegmatite.
b. Adamelit
Komposisi kwarsa pada adamelit lebih besar dari 10%, hadir plagioklas
asam yang umumnya oligoklas, mempunyai tekstur hipidiamorfik
granular, sering dijumpai tekstur khusus granofirik dan grafik, mineral
mafik yang utama adalah hornblende dan biotit.
c. Granit
Kebanyakan dari batuan granit bertekstur hipidiamorfik granular, mineral-
mineral mafik dan plagioklas condong membentuk euhedral, jenis
plagioklas yang hadir adalah albit-oligoklas, mineral penyerta yang hadir
topaz, flourit, tourmalin, tekstur khusus yang dijumpai granopirik dan
grafik, tetapi ada sebagian granit yang mempunyai tekstur nebular
berbentuk seperti telur, panjangnya sampai beberapa inci. Kebanyakan
membentuk kulit yang konsentris bergantian antara yang kaya akan
mineral gelap dan terang. Bila mineral hornblende hadir lebih besar dari
10% disebut hornblende granit.