Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG


NOMOR : / / 35.09.611 / / 2012

TENTANG
PENETAPAN DAFTAR RISIKO KESELAMATAN PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Rumah


Sakit Daerah Balung, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi
b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Daerah Balung dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang
Penetapan Daftar risiko Keselamatan Pasien Rumah Sakit Daerah
Balung sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan gawat
darurat di Rumah Sakit Daerah Balung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Daerah Balung.

Mengingat : 1. UU Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi Di
Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1203/Menkes/SK/XII/2008
tentang Standar Pelayanan Intensif Care Unit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2008
tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Standar
Pelayanan Kesehatan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Kebijakan penetapan daftar risiko keselamatan pasien RSD Balung;
Pertama : Risiko yang kemungkinan dapat terjadi di RSD Balung meliputi :
a. KPC (kejadian potensial cedera) adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi.
b. KTD ( kejadian Tidak Diharapkan) adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
c. KNC ( Kejadian Nyaris Cedera) adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien;
d. KTC ( Kejadian Tidak Cedera ) adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera.
Kedua : Daftar risiko keselamatan pasien ada dalam lampiran dari keputusan
ini
Ketiga :

Ditetapkan di : Balung
Pada Tanggal : 2012
Direktur Rumah Sakit Daerah Balung

Dr. Hj.Lilik Laksmiati Susilo Parti


NIP. 19570520 198710 2 001

Tembusan :
Lampiran :

No
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Insiden kesalahan identifikasi kegawat daruratan. KTC / KTD
b. Ins kesalahan jenis operasi KTC / KTD
2. IBS
a. Ins kesalahan identifikasi pasien. KTC/ KTD
b. Ins kesalahan jenis operasi KNC / KTD
c. Ins kesalahan posisi KNC/ KTD
d. Ins tertinggalnya kain kassa. KTD
e. Ins tertinggalnya instrument. KTD
f. Ins operasi tanpa spesialis anestesi. KTD
g. Ins operasi dengan kekurangan darah. KTD
h. Ins konsultasi durante operasi. KPC
i. Ins perluasan operasi. KTD
j. Ins kesalahan diagnosis pra anestesi. KNC / KTD
k. Ins komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi KTD
anestesi dan kesalahan penempatan ETT
l. Ins pemakaian alat cauter tanpa pemasangan PAD KTD
yang benar
3. INST RAWAT INAP
a. Ins pasien jatuh. KTD
b. Ins infus blong. KTD
c. Ins trauma elektrik. KTD
d. Ins kesalahan jumlah pemberian obat KNC/KTD
e. Ins kesalahan pemberian informasi kepada dokter KNC/KTD
f. Ins kesalahan cara pemberian obat. KNC/KTD
g. Ins kesalahan dosis obat KNC/KTD
h. Ins kesalahan pencampuran obat. KNC/KTD
i. Ins kesalahan sampling KNC/KTD
j. Ins kesalahan identifikasi pasien pada saat KNC/KTD
pengambilan sampel
k. Ins kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang. KTD
l. Ins kesalahan persiapan operasi KTD
m. Ins luka bakar akibat buli buli panas KTD
4. INST RADIOLOGI
a. Ins kesalahan posisi pemeriksaan. KTC/KTD
b. Ins kesalahan memberikan hasil pemeriksaan. KTC/KTD
c. Ins ketidak sesuaian antara foto thorax dengan hasil KTD
expertise.
d. Ins reaksi obat kontras. KTD
e. Ins kecelakaan pasien akibat pemberian obat KTD
penenang yang melebihi dosis
5. INST GIZI
a. Ins kesalahan jenis diet. KTC / KTD
b. Ins kesalahan sediaan diet khusus. KTD
c. Ins tercemarnya makanan KTD
6. INST RAWAT JALAN
a. Ins kejadian kesalahan pemakaian alat pemeriksaan. KTC/ KTD
b. Ins luka bakar akibat diatermi. KTD
c. Ins luka akibat terapi dingin KTD
7. INST LABORATORIUM
a. Ins kesalahan penyediaan sampel KTD
b. Ins kesalahan menginput hasil. KNC /KTD
c. Ins kesalahan pengoperasian alat KTC/KNC/KTD
d. Kesalahan pencampuran reagen KTC/KNC/KTD
e. Kesalahan golongan darah. KNC/KTD
f. Ins kesalahan jenis darah KNC/KTD
g. Ins kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan KNC/KTD
h. Ins kesalahan pengambilan sampel KTD
i. Ins kejadian reaksi transfusi darah KTD
j. Ins perbedaan hasil skrining KTD
k. Ins peletakan reagen tidak pada tempatnya KPC
l. Bahan tanpa label KPC
8. INST FARMASI
a. Ins kesalahan pembacaan resep.
b. Ins kesalahan penyerahan obat pada pasien rawat jalan.
c. Ins kesalahan penyerahan obat pada pasien rawat inap.
d. Ins kelebihan / kekurangan penyerahan obat pada pasien
rawat jalan.
e. Ins kelebihan / kekurangan penyerahan obat pada pasien
rawat inap.
f. Ins kesalahan dosis obat
g. Ins penggunaan antibiotik ganda.
h. Ins reaksi alergi obat.
i. Obat tanpa label waktu expired
j. Obat NORUM yang tidak disimpan pada tempatnya.
k. Obat High Alert tanpa label keterangan.
l. Tulisan tangan yang tidak terbaca pada penulisan resep.
m. Persediaan obat yang tidak lengkap
9. INST REKAM MEDIK
a. Tulisan tangan yang tidak terbaca pada Rekam Medik KPC

Anda mungkin juga menyukai