Anda di halaman 1dari 26

Idea Rancangan

Gagasan merupakan pikiran nyata yang merupakan hasil pemahaman, pengertian atau pengamatan. Bangunan dan
rancangan bangunan memiliki banyak keputusan kecil), perlu adanya suatu gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam
menanggapi keragaman persoalan yang muncul yang tentunya membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing dalam dunia arsitektur dunia arsitektur sebagai sebuah proses yang dilakukan secara bertahap untuk menghailkan
atau menemukan bentuk tertentu.

Studi Kelayakan
merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis dibangun, tetapi juga
saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Jadi
studi kelayakan dapat diterjemahkan sebagai berikut adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu investasi dapat dilaksanakan
dengan berhasil.Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang
lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi.

Investasi yang diteliti bisa berbentuk investasi berskala besar sampai dengan investasi yang sederhana. Tentu saja semakin
besar investasi yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Semakin sederhana investasi yang akan dilaksanakan
semakin sederhana pula lingkungan penelitian yang akan dilakukan. Dampak itu bisa berupa dampak ekonomis dan bisa juga
besifat sosial. Dengan demikain, pada umumnya suatu studi kelayakan investasi akan menyangkut tiga aspek, Yaitu :

1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut manfaat financial). Yang berarti apakah proyek itu
cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.

2. Manfaat proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (sering juga disebut manfaat nasional).

3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.


Adapun tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentunya studi kelayakan ini akan memakan biaya, tapi biaya tersebut relatif
kecil apabila dibandingkan dengan risiko kegagalan.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam studi kelayakan adalah:

1. Ruang lingkup kegiatan proyek.

Disini perlu dijelaskan bidang-bidang apa proyek akan beroperasi.

2. Cara kegiatan proyek dilakukan.

Dalam hal ini apakah proyek akan ditangani sendiri, ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan
menangani proyek tersebut?

3. Evalusi terhadap aspek-aspek yang akan menentukan berhasilnya seluruh proyek

4. Sarana yang diperlukan oleh proyek Bukan hanya menyangkut kebutuhan saja tetapi juga fasilitas-fasilitas.

5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.

6. Langkah-langkah untuk mendirikan proyek atau memperluas proyek, beserta jadwal masing-masing proyek.
Istilah-istilah yang sering digunakan dalam pembahasan studi kelayakan:
1. Objek studi kelayakan, yaitu proyek yang akan dijadikan sasaran dalam studi kelayakan. Misalnya, ada rencana untuk
mendirikan sebuah resort di Kepulauan Seribu, calon investor meminta kepada tim ahli (konsultan) untuk mengadakan studi
kelayakan: Apakah mendirikan resort tersebut layak atau tidak? Objek studi kelayakan dalam kasus ini adalah "Pendirian
Resort". Objek studi kelayakan terbagi dalam 3 (tiga) jenis berbeda, yaitu: Pendirian, berarti objek yang diteliti merupakan
usaha yang baru akan didirikan. Pengembangan, berarti objek yang dikaji usahanya sudah berdiri dan mempunyai rencana
untuk dikembangkan terutama pada aspek-aspek tertentu, misalnya pembelian teknologi baru karena adanya peningkatan
permintaan pasar. Objek ini sering kali digunakan untuk kelengkapan proposal permohonan kredit di perbankan. Merger
atau akuisisi, berarti objek merupakan usaha yang sudah berdiri dan akan digabungkan atau diambil ahli perusahaan lain.
Studi kelayakan ini dilakukan biasanya untuk bahan dalam due dilligent.

2. Produk studi kelayakan, yaitu produk barang dan produk jasa. Sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan
menghasilkan produk barang, sedangkan sektor jasa menghasilkan produk jasa, antara lain angkutan, penginapan, wisata,
reparasi, pendidikan, kesehatan dan perbankan.

3. Analisa studi kelayakan, yaitu orang yang melaksanakan pekerjaan studi kelayakan. Analis studi kelayakan ini bisa
perorangan atau tim.

4. Alat analisis studi kelayakan, yaitu teknik yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk memecahkan
masalah, misalnya metode judgement, metode kausal, metode ekstrapolasi, metode rasio, dan sebagainya. Pada kasus
pemasaran, misalnya untuk mengetahui kecenderungan permintaan atas produk tertentu di masa yang akan datang,
dilakukan analisis trend dengan menggunakan alat analisis Trend Linear.

5. Aspek studi kelayakan, yaitu pokok bahasan yang terdapat dalam studi kelayakan dan membahas secara spesifik dari sudut
pandang disiplin ilmu tertentu. Aspek-aspek yang dibahas antara lain: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi
dan teknologi, aspek manajemen, aspek hukum, aspek lingkungan dan aspek keuangan.
Pemrograman

Pemrograman arsitektur adalah proses pengaturan informasi sehingga informasi yang benar dapat secara tepat posisinya
dalam proses desain dan keutusan yang tepat dapat dilakukan untuk mempertajam hasil dari desain bangunan tersebut.
Pemrograman merupakan proses kreatif secara terstruktur terhadap harapan, keinginan, dan hasrat dari wujud bangunan nantinya.
Pemrograman juga merupakan perencanaan prosedur dan organisasi dari semua bagian sumber daya sudah tentu untuk membuat
desain dalam suatu kontek dan persyaratan yang spesifik.
Pemrograman adalah pengumpulan, pengorganisasian, analisa, peng-interpretasi-an, dan pemaparan dari informasi yang relevan
untuk proyek yang didesain.
Untuk memudahkan pemahaman beberapa aktifitas tersebut maka pemrograman dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Analisis dari kondisi eksisting, yaitu analisa site, profil pengguna, kode, batasan dan iklim.
2. Proyeksi masa depan, yaitu beberapa criteria desain yang harus dipertemukan atau diselesaikan agar supaya cocok
dantermasuk disini adalah misi, tujuan, konsep, dan persyaratan tampilan(performance).

Saya juga menyodorkan penggunaan isu desain sebagai alat penyaring untuk berbagai informasi atau data tentang kondisi
eksisting dan sebagai topic untuk membangun tujuan, persyaratan tampilan dan konsep yang dibuat untuk membuat penjelasan
kondisi masa depan.
Organisasi Ruang dan Zoning dalam bangunan

Bentuk Terpusat

Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus
ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut
sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau
menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghormatan, atau
untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.

Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan
mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.
Ruang pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang
sekunder di sekelilingnya.
Ruang-ruang sekunder dan suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran.

Menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan yang secara geometnis teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap:
kebutuhan akan fungsi.
menunjukkan kepentingan relatif.
lingkungan sekitar.
kondisi tapak.

Pola sirkuIasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, loop, atau spiral.
Hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

contoh gambar :
gambar denah lapangan olahraga beserta gambar tribun.

Bentuk Linier

Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui
pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau
memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah diding atau jalan.

Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi,
pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak.

Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang
di belakangnya.

Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.

Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.

Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.

Linear juga merupakan suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang.

Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan
yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang berulang, serupa dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.
Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat berada di manapun
sepanjang rangkaian linier.

Derajat kepentingannya ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun lokasinya.


Penempatan ruang penting pada bagian tengah rangkaian linier.
Penempatan ruang penting pada ujung rangkaian linier.
Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian linier.
Penempatan ruang penting di luar organisasi linier.

Bentuk organisasi Iinier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap bermacam kondisi dan bentuk tapak. Bentuknya
dapat lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang tapak, diagonal menaiki suatu
kemiringan, atau berdiri tegak seperti sebuah menara.
Bentuk-bentuk lengkung dan bersegmen pada organisasi linier melingkupi daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan
mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke pusat daerah.
Pada sisi cembungnya bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di hadapannya terhadap Iingkungannya.

contoh gambar :
Bentuk radial

Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut
jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang
terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-lengan
radialnya.

Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lenga radial
dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan
radial dapat membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang
yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka
tanah, kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau
menyimpang akibat pandangan perspektif.
Bentuk kelompok (cluster)

Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok
dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik
dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan bermacam-macam wujud, ukuran, dan
orientasi ke dalam strukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:

a. Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk yang lebih besar.
b. Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan
individu.
c. Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak

Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi.
Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling
berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam berbagai bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan.
Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan
social budaya, pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan individualitasnya masing-masing
unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam konteks keseluruhan penataan.

Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama memanfaatkan satu cirii atau hubungan visual.

Organisasi dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang
terhadap ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dart ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan
memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi.

Di dalam komposisinya, organisasi ini juga dapat menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi
berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti simetri atau sumbu.
Karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk organisasi ini bersifat fleksibel dan dapat menerima
pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya.

Ruang-ruang cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang
melaluinya.
Ruang-ruang dapat juga dikelompokkan berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu atau dimasukkan dalam suatu
daerah atau volume ruang yang telah dibentuk.
Kondisi simetris atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian organisasi dan membantu
menegaskan pentingnya suatu ruang atau kelompok ruang.

contoh gambar :
Bentuk grid

Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola
geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh
garis-garis grid itu sendiri.

Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar. Karena kesamaan demensi dan sifat
semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan
sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu.
Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk
geometri yang berulang dan mendalam.

Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-
garis referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang dapat diorganisir secara visual.
menentukan konsep orientasi bangunan (massa), perancang mencoba memutuskan peletakan dan posisi blok massa atau
bangunan terhadap lahan perancangan.

Dimulai dengan mengkaji lahan perancangan yang memiliki batas batas lahan yaitu :
- Utara : Dinding hunian lain
- Selatan : Jalan akses penduduk sekitar (Jl. Rembang)
- Barat : Dinding Hunian Lain di sebelahnya
- Timur : Dinding hunian lain, dan Jalan akses penduduk yang lebih kecil dari Jl. Rembang
Fungsi bangunan dan jalan disekitarnya kemudian
dijadian bahan pertimbangan untuk menentukan arah
hadap dan pola peruntukan lahan perancangan tersebut.
Disinilah perancang membuat Zoning atau pemintakatan
untuk area-area di dalam lahan perancangan.
Contoh gambart :

Zoning perancangan di atas tapak

Zoning terbagi menjadi 3 area :

1. Privat : dipilih area yang paling terhindar dari kebisingan jalan dan lingkungan sekitar. Maka dipilih area ini adalah
area yang jauh dari jalan umum/penduduk.

2. Semi Privat : dipilih area yang memiliki kebisingan dan lalulintas kegiatan sedang. Perancang memilih area ini berada di
tengah-tengah lahan perancangan.
3. Publik : dipilih area yang paling dekat dengan kebisingan jalan dan kepadatan lalulintas kegiatan sekitar. Maka yang
dipilih adalah area yang paling dekat dengan jalan.

Penentuan zona-zona di atas adalah tahap penting dalam memulai perancangan blok massa / bangunan. Karena dengan
mendefinisikan gambar-gambar zoning, kami dapat menentukan fungsi arsitektur apa yang hendak ditempatkan di atas lahan
perancangan serta dimana persisnya kami menempatkan setiap fungsi tersebut.
Contoh gambar :

Sistem pensoningan seperti ini hanya cocok untuk bangunan


sederhana seperti rumah tinggal atau rumah profesi jika bangunan yang
lebih komleks akan beda tata pensoningannya

Analisa Tapak

Analisa Tapak adalah lahan atau tepat dimana bangunan yang di


rencanakan akan didirikan.untuk meletakan bangunan atau kelompok
bangunan pda tapak yang di tentukan dengan tepat,maka perlu di
Fungsi arsitektur yang ditempatkan pada tiap area lakukan analisis terhadap kondisi existing tapak,kelebihan dan
zoning kelemahannya.setelah melakukan analisis terhadap tapak maka dapat
diidentifikasi respon ataupun tanggapan perancang untuk dapat
meletakan bangunan dengan tepat.

Analisa tapak didahului dengan melakukan pendataan atas


tapak.Data-dataselanjutnya dianalisa sesuai komponen analisa.
Komponen analisa sekurangnya sbb :
Ruang & Bangunan/ komponen fisik sekitar tapak
Sirkulasi (orang & kendaraan-umum/pribadi)
View
Orientasi matahari & angin
Kebisingan
Tata hijau, tata air
Perabot jalan (Pedestrian,signage, penerangan, dll)

Zoning Tapak

Zoning adalah pebagian suatu wilayah yuridiksi menjadi beberapa zone,yang tiap zone mempunyai peruntukan tanah dan
persyaratan bangunan tertentu.

Zoning dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1.Publik
Berada dibagian depan dan sekitar area bangunan untuk memberikan akses bagi pengunjung untuk menikmati area publik serta
menyumbangkan ruang terbuka untuk kota.
2.Semi Publik
Berisikan ruang-ruang dengan kegiatan khusus agar memiliki akses langsung ke jalan besar.
3.Privat
Diletakkan agak masuk ke dalam tapak dan jauh dari jalan raya untuk mengurangi kebisingan. Diletakkan agak kebelakang agar
mudah dalam pengolahan dan hubungannya dengan servis.
4.Servis
Diletakan dibagian belakang, agar langsung berhubungan dengan side entrance. Diletakkan dibagian belakang agar tidak
mengganggu dan menutupi tampak bangunan.

Rancangan Skematik : Denah,Potongan,Tampak,Detail Arsitektur

Denah

Denah merupakan gambar orthogonal suatu bangunan yang dipotong setinggi satu meter dari peil lantai. Secara umum denah
dapat memberikan gambaran tentang dua hal, yaitu:

Tata letak ruangan


Dapat melihat letak ruang satu terhadap ruang yang lain, khususnya secara horizontal, tetapi tidak tertutup pula kemungkinan
orang dapat melihat letak ruang yang satu terhadap ruang yang lain dalam perbedaan tinggi lantai, misalnya yang satu lebih tinggi
dari yang lain, yang satu agak ke atas dsb.

Hubungan antar ruangan

Dapat melihat beberapa hal yang menyangkut hubungan ruang, baik hubungan secara fisik, hubungan secara lalu lintas ataupun
hubungan secara visual.
Tampak bangunan adalah gambar orthogonal yang menggambarkan bangunan dari satu sisi. Pengolahan tampak bangunan selalu
dipengaruhi oleh dua hal yaitu:

Faktor dalam berupa hal-hal yang berada dalam masa bangunan itu sendiri, secara ringkas berwujud denah dan tampak
bangunan.
Faktor luar, berupa hal-hal yang berada di luar bangunan tersebut. Secara global, faktor luar alam, antara lain letak tapak, situasi,
kondisi di sekitar tapak, arah edar matahari, potensi-potensi alam seperti pemandangan baik, atau suasana-suasana alam khusus,
lingkungan buatan yang menyatu dengan alam sekitar dsb.

Tampak bangunan mencerminkan:

Bentuk massa bangunan

Tempat dan bentuk tapak

Kondisi lingkungan.

Dalam pengolahan tampak bangunan terdapat kemungkinan-kemungkinan yaitu:

Satu tampak, karena memang hanya memiliki satu muka tampak

Dua tampak, karena memang memungkinkan dua muka tampak, misalnya tapak di sudut jalan, atau di satu jalan tetapi sisi tapak
yang lain menghadap ke daerah yang kosong.

Tiga tampak, karena memang memungkinkan tiga muka tampak,

Empat tampak, adalah yang paling lengkap, karena memang memungkinkan empat muka tampak, baik karena letak tapaknya
ataupun karena luasnya tapak yang tersedia.

Di dalam mengolah tampak bangunan, kita dapat mengelompokkan karya desain tersebut ke dalam lima kelompok:

Tampak merupakan cerminan dari dalam (denah dan potongan)

Tampak merupakan cerminan dari struktur

Tampak merupakan pengolahan kulit luar bangunan


Tampak merupakan penambahan ornamen-ornamen estetika

Tampak merupakan permainan bentuk-bentuk.


potongan

Potongan merupakan suatu gambar orthogonal yang menjelaskan secara menyeluruh sosok bangunan yang dimaksud. Di dalam
potongan bangunan ini kita dapat melihat hal-hal antara lain:

Hubungan sosok bangunan dengan lahan di tempat bangunan itu berdiri.

Perbedaan fungsi-fungsi bangunan

Hubungan ruang-dalam dan ruang luar bangunan.

Hubungan ruang-ruang di dalam bangunan.

Secara vertikal (setengah tingkat, satu tingkat, mesanin, bertingkat-tingkat).

Kualitas-kualitas ruang, antara lain dimensi ruang (panjang, lebar, tinggi), pencahayaan, penghawaan, pemecahan-pemecahan
khusus dsb.

Teknis bangunan, antara lain struktur bangunan yang diharapkan pada bangunan tersebut, konstruksi-konstruksi, utilitas bangunan
dsb.
Gambar POTONGAN merupakan penjelmaan atas gambar denah terutama penjelasan atas segala hal yang berhubungan dengan
dimensi-dimensi vertikal. Sedangkan dimensi-dimensi horizontal telah digambarkan di dalam denah.

Dengan hanya melihat denah, kadang-kadang kita agak sukar membayangkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Apalagi
kalau denah tersebut merupakan denah yang lebih tinggi kompleks pengolahannya, yaitu denah yang mengandung permainan
tinggi rendah permukaan lantai, plafon, permainan tinggi rendah permukaan tanah, permainan tinggi rendah bagian-bagian fisik
bangunan, dsb.
Perspektif

Perspektif adalah proyeksi dengan garis proyeksi konvergen menuju ke sebuah titik pengamat, hasilnya sama dengan pandangan
manusia.

Setelah memahami dasar-dasar perspektif, contoh berikut adalah rancangan dengan aturan-aturan komposisi dan rendering.

Perspektif dengan aturan-aturan komposisi dan rendering tangan bebas


Perspektif dengan aturan-aturan komposisi dan rendering komputer

related posts:

Elemen-elemen struktur penyangga dan ekspresinya

Pembentukan Ruang

Tenik Presentasi

Interior dalam arsitektur

Estetika Bentuk: unity, irama, dll

Studi tentang Fasade


Denah, Tampak, Potongan dan Perspektif

Kondisi Tapak sebagai tema dalam perancangan

Pemrograman

Atap & Struktur Atap

TUGAS KECIL
METODE PERANCANGAN II

Di Buat Oleh : DOYOK SAPUTRA


DBB 112 064
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2014

Anda mungkin juga menyukai