Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu
sejak hari pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-
masa yang menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak
perubahan pada diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh
sang ibu juga mulai menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar
dinegara berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di
Asia selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama
kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50%
kematian di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta
biaya relatif rendah.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan
eklamsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat
kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak
prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan rendahnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan. Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah :
anemia, Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan keadaan 4 terlalu (terlalu muda/ tua, sering
dan banyak. Kematian ibu di Indonesia diwarnai oleh hal hal non teknis yang masuk katagori
penyebab mendasar seperti : rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf
pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan
pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan
adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma,
sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri
dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang
dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang
dapat diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi
persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan Trimester Pertama


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung 40
minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-
27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi karena
perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan
oleh membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah
meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi
melekatkan diri ke dinding rahim.

B. Tanda tanda Kehamilan


Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :
a. Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan
b. Pada pemeriksaan dijumpai :
1) Tanda Hegar
rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian
lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan
satunya pada dinding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba
seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervik
2) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
3) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda
4) Kontraksi Braxton hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi
keras karena berkontraksi.
5) Teraba Ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan
dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang
dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan
amnion dan kemudian kembali keposisi semula.

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.


Tanda- tanda fisiologis :
a. Amenore (tidak adanya menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh
karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid
terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)


Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering
disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila
terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2008).

c. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada
bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
(Wiknjosastro, 2008).

d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke
ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
e. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau
pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering
dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).

f. Mammae menjadi tegang dan membesar


Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di
mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).

g. Anoreksia (tidak nafsu makan)


Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu
nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan
usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
h. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro,
2008).

i. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih
hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam
(linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro,
2008 ).

j. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester
satu (Wiknjosastro, 2008 ).

k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron
mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering
terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama
kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna
Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).

Berdasarkan pemeriksaan :
a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6
minggu sesudah pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar
dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat
dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan
ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di
usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian
janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
PATHWAY
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak
perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan).
Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi anda.

1. Tahap pertumbuhan janin

a. Minggu ke 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.

b. Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan
bagianblastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak
menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan
tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang
sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur.
Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain
diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal
membentuk procordal plate.

c. Minggu ke 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-
organ tubuh sederhana, yaitu :

a) Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku,
kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik.
Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama
kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai
pertumbuhan tubuh.
b) Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot
jantung, pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c) Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam
seperti intertinum, paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus
respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing,
uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum
dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebuturogenital ridge,
dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk
sac, dekat ventrikulum allantois.

d. Minggu ke 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran
pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan paru-
paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang
terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan
pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.

e. Minggu ke 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong
(CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit
(CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50
mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio
melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa
benjolan.

f. Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung.
Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi
dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin
testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis.
Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah,
dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa
jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital
bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan
bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
g. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya.
Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka
mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang kita kenal.
Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati
posisinya di sekeliling bentukan tulang.

h. Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari
massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan
dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar
bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
pemeriksaan anatomic dan histologykelenjar kelamin, namun masih
membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang
dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat
kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki
dibentuk dari sistem duktus Wolfii.

i. Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai
bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki
terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat
dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver
selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12.
Panjang janin sekitar 7-9 cm.

2. Sistem Reproduksi

a. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.

b. Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan.
Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah
pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak pada dinding kondisi
tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.

c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat ditemukan oleh
ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif
minimal dengan korpus luteum gravidarum akan meneruskan funsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon
somatomamotropin,estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi.
Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron menambah
sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian
payudara di persiapakan untuk laktasi. Disamping itu perubahan progesteron dan
somatomatropin terbentuk lemak di sekitar alveolua-alveolus, sehingga payudara
menjadi besar. Papilia mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam,
seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di aerola
primer disebut lemak tuberkel montgomery. Grandula montgomery tampak lebih jelas
menonjol di permukaan aerola mamae.

3. Sistem Endokrin

1. Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan
akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya.
Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.
2. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang
menyebabkan perempuan hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon
adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon meningkat.

3. Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan iodine
sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi
glomerolus.

4. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih
banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi
sejak usia 12 minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi
ACTH, disimpulkan adanya gangguan mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol
bebas yang meningkat mempunyai efek yang berlawanan terhadap insulin. Dengan
meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya asam lemak dan produksi glikogen
serta menurunnya tingkat penyebaran glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat
kebutuhan fetus akan glukosa terpenuhi.

4. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar
Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga
aterm.

5. Sistem Perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh
estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai
60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan
hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat
dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.

6. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi,
lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan
asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak
sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

7. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen
pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.
8. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami
hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran
uterus menekan jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu jantung
mengalirkan darah keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga menghasilkan
elektrokardiografi dan radiografi yang perubahannya sama dengan iskemik oada kelainan
jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada perempuan hamil normal. Suara sistolik
jantung dan murmur yang berubah adalah normal.

9. Sistem Integumen
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan
berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea
grisea), striae lividae pada perut, dsb.

10. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.
Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,
magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk
pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada
kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna
karena :
1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2.produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta
lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino.
Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
11. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya adaptasi ibu
terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa berat
badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada masa
kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah berat badan pada
masa kehamilan.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan : adanya edema, proses
metabolisme, pola makan, muntah atau diare, dan merokok.

12. Sistem Pernafasan

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong
ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

13. Sistem Persyarafan

Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada
ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem saraf (otak dan
struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu ke-4, sewaktu saraf
mulai berkembang. Pada minggu ke-6 kehamilan, divisi utama dari sistem saraf pusat
mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang dan saraf
tulang belakang. Pada minggu ke-7 otak depan terbagi menjadi dua hemisfer yang akan
menjadi hemisfer otak, disebut hemisfer serebra.

D. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi Psikososial

1. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness
tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini
biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan,
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
c. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
d. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang
lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun
emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
e. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi
di ba gian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena
adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.
f. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
E. Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap
peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus
kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya
frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan
mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya
sebagai seorang ibu.

2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)


Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan
cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah
posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih
sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan
figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif
dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti.
Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah
mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi,
termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.

3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)


Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu
titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-
aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti
mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan
merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan
keluarga.

4. Tahap Akhir (perjanjian)


Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia
tetap mengadakan perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin
menepati janji mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia
buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya
lahir kelak.

Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:


1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
Bahkan kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,
tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

F. Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan

Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan perasaan : marah, tertekan,
bersalah, bingung, was was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan
gejala gejala :

1. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.


2. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
3. Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
4. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
5. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
6. Senantiasa berfikiran negatif.
7. Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
8. Tiba-tiba takut atau gugup.
9. Tidak bisa memusatkan perhatian.
10. Lebih sering lupa.
11. Rasa bingung dan bersalah.
12. Makan amat sedikit atau amat banyak.
13. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
14. Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka
akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya
pengobatan.
G. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I

1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat
pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan
menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.

2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan
bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat
badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3. Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena
funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga
menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air bersih
4. Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan
kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik
usus menurun sehingga terjadi konstipasi.
5. Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6. Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7. Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang
kesehatan ibu dan janin.
8. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

H. Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester I

1. Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda
vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
2. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati, komplikasi lain
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
muntah.

3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan
lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein
dan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala
sakit kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk
menurunkan suhu.

I. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)


a. Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu
setelah koitus)
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold
3. Pemeriksaan USG
a. Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan

4. Pemeriksaan Rontgen
a. Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila
b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-
sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan
perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.

b. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu,
atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut.

2. Riwayat Penyakit dan Operasi


Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit
ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,
prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.

3. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko
tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman
ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

4. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.

5. Riwayat kesehatan pasangan


Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada
ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai
perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh
negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.

6. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi
akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah
diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi
pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6C. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena
biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika
dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas
tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah
memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada
kehamilan.

3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan
sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat badan
sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi
postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika
fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum
pemeriksaan dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald
dengan posisi ibu berbaring.

4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon
sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.

5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta
linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna
merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi,
gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang
menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter
gigi secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu
terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk
melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu
hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga
menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal,
yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajana
pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,
psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
buruk dan keterbatasan pengetahuan.

C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien
tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH :
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol
individu
2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat
energi
3. Melaporkan adanya peningkatan energi

INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik
malam 8 jam. yang berkenan dengan pertumbuhan
jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal Membantu menyusun prioritas yang
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, realistic dan waktu untuk menguji
komunitas dan diri sendiri. komitmen. Klien perlu membuat penilaian
seperti perubahan shift kerja untuk
mengatasi mual pagi hari atau istirahat
yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan
dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat lebih besar karena penurunan jumlah
Fe sesuai indikasi. pembawa oksigen.

2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan,
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
KH :
1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan
berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)

INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan Kesejateraan janin-ibu tergantung pada
asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan nutrisi ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 lansia cenderung obesitas/diabetes
tahun). gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat kehamilan karena kebutuhan psikologis,
motivasi untuk memakannya fenomena budaya, respon terhadap lapar dan
atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB
pregravid. Informasikan tentang prenatal atau dibawah BB normal masa
penambahan prenatal yang optimum kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR

3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara


berlebihan.
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien
tidak mengalami mual muntah
KH :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi mu
al/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya Memberikan data yang berkenaan dengan
mual/muntah semua kondisi fisik, peningkatan HCG,
perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat
mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan kan Membantu menetukan hiperemesis
input/output, tes urine dan penurunan BB grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
setiap hari. mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan elektrolit. Muntah dapat
menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
Anjurkan peningkatan masukan Membantu mengatasi mual/muntah dan
minuman berkarbonat, makan 6 x sehari menurunkan keasaman lambung.
dengan tinggi karbohidrat dan jumlahnya
sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, Indikator dalam membantu mengevaluasi
membran mukosa, tensi, BJ urine dan kebutuhan hidrasi
output/input.
4. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien
merasa lebih nyaman
KH :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan higyene Meningkatkan higyene dengan
individu perorangan dan menghindari mengabsorpasi secret vagina yang
penggunaan bedak talk. berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab
kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh
berkemih. Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki
sifat diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari Membantu memperbaiki keseimbangan
bila asupan produk susu dikurangi. kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu
ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba falopii,
kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan
fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan
pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan,
sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen,
metabolisme sistem pernafasan dan sistem persyarafan.
Masalah keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan trimester pertama antara
lain : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidaknyamanan, kekurangan volume cairan,
keletihan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonymus. 2012. TrimesterPertamayangPenuh


Keajaiban.http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses
tanggal 21 September 2012 pukul 23 : 04
2. Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
3. Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
4. Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil.http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-
perubahan-selama-kehamilan.html diakses tanggal 21 September 2012 pukul 20 : 00
5. Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
6. Syahputra, Adi. 2012. Perubahan Anatomi dan
Adaptasi. http://chisput17.blogspot.com/2012/09/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html diakses
tanggal 23 September 2012 pukul 17 : 58
7. Wibowo, Fuadi. 2009. Asuhan Keperawatan Trimester
Pertama.http://fuadiwibowo.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-kehamilan-trimester.html?
zx=5d4748bbad247ba7 diakses tanggal 21 September 2012 pukul 22 : 30

Anda mungkin juga menyukai