Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Soal No 19 :Perhitungan Rencana Tata Tanam Global (RTTG).

Tahap 1. Perhitungan LPR

Tanaman 1 2 3 = 1x2
Perbandingan
Rencana luas Luas Relatif thd pal.
Kebutuhan
Air thd tanaman (ha) (ha)
Palawija

1. Padi
a. persemaian + pengolahan tanah 4.50 - -
b. pertumbuhan I 4.00 0 0
c. pertumbuhan II 2.5 - -

d. pemasakan biji - - -
2. Tebu
a. pengolahan tanah + tanam 3.00 - -
b. tebu muda 2.00 60 120
c. tebu tua 0.50 - -
3. palawija
a. yang perlu banyak air 1.00 20 20
b. yang perlu sedikit air 0.50 20 10
Jumlah 100 150
Kolom 1 memperlihatkan faktor pengubahan untuk macam-macam tanaman dan tahap
pertumbuhan. Luas palawija relatif dihitung dengan mengkalikan angka-angka dalam kolom 1
dan kolom 2.
Tahap 2: Kehilangan air di petak Tersier dan Sekunder serta di lahan

Di jaringan saluran dan di sawah


Pada tanah Entisol / Alluvial (ft) = 1.80 ; (1.80 x 150) = 270
Luas palawija relatif untuk Tersier 1 dari Sekunder II
faktor kehilangan x luas palawija relatif = (100/80) x 150
LPR (Luas palawija Relatif ) = 187,5 ha pal.rel.
Kehilangan air di saluran sekunder 20% dan air effektif diperkirakan 80 % maka faktor
pengalinya = 100/80 = 1,25 ( faktor kehilangan air di petak sekunder)
Diasumsikan telah dihitung LPR bagi pintu sadap T2 dan T3 masing-masing =
340 ha pal dan 330 ha pal
Maka LPR di saluran Sekunder II = (LPR T1 + LPR T2 + LPR T3 ) x 1,25
= (187,5 + 340 + 330 ) x 1,25 = 857,5 x 1,25 = 1071,875 ha pal

Tahap 3: Kehilangan air di saluran induk


Kehilangan air di saluran induk 100/90 = 1,11
Luas Palawija Relatif (LPR) =luas palawija relatif kotor di pintu pengambilan bendung
saluran sekunder II = 1071,875 ha pal rel., LPR di Sekunder I = 920 ha pal rel. dan di
Sekunder III = 1050 ha pal rel.
Jumlah LPR di pintu bendung sbb :
(luas pal.rel SS I + luas pal.rel SS II + luas pal.rel SS III) x 1,11 = ( 920 +
1071,875 + 1050 ) x 1,11 = 3041,875 x 1,11 =3376,48 ha pal rel.
Di saluran Induk= 111,11 x 100/90 = 123,456 Pal rel
Tahap 4: Perhitungan FPR
Air tersedia dari jatah irrigasi 111,11 l/det dibagi dengan jumlah luas palawija relatif di pintu
bendung >> FPR ( faktor palawija relatif)
FPR = (Air tersedia)/ (luas palawija relatif (LPR) di pintu bendung) = liter/detik/ha
palawija,
LPR = 3376,48 x (100/90) = 3747,89
Atau FPR = Q / LPR, maka
Air tersedia dari bendungan = 111,11 l/det
FPR = 111,11 / 3747,89 = 0,03 l/ref ha pal.

Tahap 5: Perhitungan Pemberian air pada pintu-pintu sekunder maupun tersier


LPR x FPR
Pemberian air untuk tiap sekunder sbb :
Saluran dipintu sekunder = luas ha.Pal.Ref. X FPR
Saluran sekunder (SS) I = 920 x 0,03 = 27,6 l/det
Saluran sekunder (SS) II = 1071,875 x 0,03 = 32,16 l/det
Saluran sekunder ( SS) III = 1050 x 0,03 = 31,5 l/det
Pemberian air untuk tiap saluran tersier dalam saluran Sekunder II sbb :
SS II-1 = 187,5 x 0,03 = 5,625 l/det
SS II-2 = 340 x 0,03 = 10,2 l/det
SS II-3 = 330 x 0,03 = 9,9 l/det
Rekomendasi penyaluran air: xxxxx

Anda mungkin juga menyukai