KIMIA KARBON
OLEH
2017
Adapun struktur molekul dan tata nama dari senyawa karbon yaitu :
1. Alkana
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
2. Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n+1. Nama alkil
sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran ana
diganti il.
3. Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin.
4. Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di =
2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai
alfabetis.
2. Alkena
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsure ataom karbon (C )
dan atom hydrogen (H). Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu
atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :
1. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
2. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
3. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
4. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.
1. Alkana (CnH2n+2).
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst.
1. ALKANA (Parafin)
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh....karena jumlah
atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama
Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-senyawa
karbon lainnya. Sifat-sifat Alkana yaitu :
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H
nya maksimal).
3. Sukar bereaksi.
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17
pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat.
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C
sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah.
2. ALKENA (Olefin)
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam
udara (pada konsentrasi 3 34 %)
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan
memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena
lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena
yang memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan
Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan
padatan pada suhu kamar.
Sifat kimia Alkena yaitu :
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang
disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan
rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan ) dengan atom atau
gugus tertentu.
3. ALKUNA
1. Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
3. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar
seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
4. Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon,
tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak
percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna
yang berat molekulnya hampir sama.
5. Isomeri
2. Isomer Posisi : adanya perbedaab letak gugus fungsi pada rantai karbon dari
senyawa segolongan.
3. Isomer Fungsi : adanya gugus fungsi yang berbeda Pasangan isomer fungsi :
1. Alkena dengan sikloalkana.
4. Isomer Geometri : isomer sis-trans terjadi jika pada ikatan karbon rangkap dua
mengandung dua atom atau gugus yang sama.
1. Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut
dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar.
3. Titik didih senyawa rantai lurus lebih besar dari titik didih senyawa rantai
bercabang.
Sifat kimia dari alkana dan alkali :
1. Alkena ( CnH2n )
1. Gugus fungsi : C = C
2. Tata nama :
9. Nama alkena yang mengandung satu ikatan rangkap mempunyai
nama dari alkana yang sesuai dengan mengganti ankhiran ana
menjadi ena.
10. Bila terdapat dua atau lebih ikatan rangkap namanya menjadi
alkadiena, alkatriena dan sebagainya.
11. Tempat ikatan rangkap dinyatakan dengan nomor atom karbon yang
mendahului sesuai dengan alkana.
1. Alkuna ( CnH2n 2 )
1. Gugus fungsi : C C
2. Tata nama :
12. Sama dengan tatanama pada alkena, akhiran ena digati una.
13. Aturan selanjutnya sama dengan aturan pada alkuna, yag perlu
diingat bahwa pada alkuna memiliki ikatan rangkap 3.
1. Alkohol ( CnH2n + 1 OH )
1. Gugus fungsi : OH
2. Tata nama :
Alkohol dapat dipandang sebagai turunan alkana, dimana satu atom H dari
alkana diganti dengan gugus hidroksil ( OH ). Sehingga nama alkohol
diambil dari alkana dimana akhiran a diganti dengan akhiran ol,
sedangkan letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka. Atau diambil
nama radikal alkil + alkohol.
1. Sifat-sifat fisik alkohol
1. Cairan encer, mudah bercampur dengan air dalam segala
perbandingan.
2. Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibanding alkana yang jumlah
atom C sama, karena antar molekul alkohol membentuk ikatan
hidrogen.
2. Kegunaan Alkohol
14. Etanol didapatkan pada minuman keras, dalam jumlah kecil
menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam
jumlah besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan
menyebabkan kematian.
15. Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik.
16. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai untuk bahan
bakar.
17. Spiritus adalah campuran metanol + etanol + zat warna metilen blue.
18. Etanol 70% dipakai untuk desinfektan.
19. Metanol dikenal sebagai alkohol kayu, merupakan racun dapat
menyebabkan kebutaan, kehilangan kontrol dan menimbulkan
kematian.
20. Metanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan
formaldehid.
1. Eter ( R O R)
1. Tatanama
Nama eter, mula-mula disebutkan dulu nama alkil pertama kemudian alkil
kedua diikuti kata eter. Alkil pertama adalah huruf awalnya terletak lebih
depan dalam urutan abjad. Eter dapat dipandang sebagai turunan alkana
dimana sebuah atom H-nya diganti dengan gugus alkoksi : CnH2n+1 O.
Sehingga nama eter mula-mula disebutkan dulu nama alkoksi, alkil yang lain
disebutkan senama alkana yang bersangkutan.
1. Alkanal ( R C H )
1. Tata nama
Nama alkanal (aldehid) berasal dari nama alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran ana dengan al.
1. Alkanon ( R C R1 )
1. Tata nama
Nama alkanon (keton) berasal dari alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran anon.
1. Kegunaan
1. Bahan yang penting bagi berbagai sintesis
2. Bahan pembuatan kosmetik (cat kuku, parfum, dsb)
3. Bahan dasar pembuatan kloroform, iodoform
1. Asam Alkanoat / Karboksilat
1. Tata nama :
21. Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan
jumlah atom C yang sama dengan mengganti akhiran ana menjadi
anoat.
22. Atom C pada gugus COOH selalu diberi nomor satu.
23. Nama trivial (biasa) asam karboksilat seringkali diturunkan dari nama
seumbernya. Untuk menyebutkan letak substitusinya atom-atom karbon
diberi tanda , , , dan seterusnya.
2. Ester
1. Tata nama :
Nama ester diawali dengan nama alkil dari alkohol diikuti nama asam asalnya
(alkil alkanoat).