Anda di halaman 1dari 14

KIMIA DASAR II

KIMIA KARBON

OLEH

PUTU ANANDIA PRATIWI NIM 1613071009

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

1. Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik


1. Senyawa organik memiliki ciri-ciri antara lain yaitu, berasal dari hasil
fotosintesis dan berasal dari mahluk hidup, lebih mudah untuk terbakar,
struktur rumit, mengandung karbon, dan hanya bisa larut oleh pelarut organik.

Sedangkan senyawa anorganik memiliki ciri-ciri antara lain yaitu, berasal


dari alam, tidak mudah dibakar, strukturnya lebih sederhana, tidak semua
senyawa mengandung karbon, dan bisa larut oleh air atau pelarut organik.

2. Keistimewaan dari atom Karbon ( C ) yaiitu :


1. Sebagai penyusun utama senyawa organik.
2. Terletak pada golongan IVA sehingga memiliki elektron valensi 4 yang dapat
membentuk 4 ikatan kovalen.
3. Terletak pada periode 2 sehingga memiliki jari-jari atom yang relatif kecil,
sehingga memiliki ikatan kovalen yang kuat

2. Struktur Molekul Senyawa Karbon

Adapun struktur molekul dan tata nama dari senyawa karbon yaitu :

1. Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya


tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Dari metana ke etana
mempunyai perbedaan CH2, begitu pula seterusnya. Deret senyawa karbon
dengan gugus fungsi sama dengan selisih sama yaitu CH2 disebut deret
homolog.
1. Tata nama alkana menurut IUPAC

1. Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).

Contoh:

CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana

CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana

2. Alkana rantai bercabang.

1. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.

2. Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n+1. Nama alkil
sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran ana
diganti il.

3. Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin.

4. Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di =
2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai
alfabetis.
2. Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap


dua pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH 2n.

1. Tata nama alkena menurut IUPAC


5. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap dua. Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil
mungkin.
6. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap
dua.
3. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n 2.

1. Tata nama alkuna menurut IUPAC


1. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap tiga. Ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil mungkin.
2. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap tiga.
3. Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsure ataom karbon (C )
dan atom hydrogen (H). Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu
atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :

1. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.

2. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.

3. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.

4. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.

Sedangkan berdasarkan bentuk rantai karbonnya dapat dibagi menjadi :

1. Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/terbuka yang


jenuh (ikatan tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau
alkuna). Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa
hidrokarbon alifatik dibedakan atas :

1. Alkana (CnH2n+2).

2. Alkena (CnH2n)

3. Alkuna (CnH2n-2)
Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst.

2. Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /


tertutup (cincin).

3. Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar


(cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara
selang-seling / bergantian (konjugasi).

1. ALKANA (Parafin)

adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh....karena jumlah
atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama
Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-senyawa
karbon lainnya. Sifat-sifat Alkana yaitu :

1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H
nya maksimal).

2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung).

3. Sukar bereaksi.

4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17
pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat.

5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C
sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah.

6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar.

7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C.

8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)


Sifat kimia Alkana yaitu :

Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan


sebagian besar pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma
yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi
dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.

Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi


sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah
energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi,
hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air.

2. ALKENA (Olefin)

merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan


rangkap 2 (-C=C-). Sifat-sifat Alkena yaitu :

1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua.

2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)

3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena.

4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif.

5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam
udara (pada konsentrasi 3 34 %)

Sifat Fisika Alkena yaitu :

Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan
memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena
lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena
yang memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan
Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan
padatan pada suhu kamar.
Sifat kimia Alkena yaitu :

Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang
disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan
rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan ) dengan atom atau
gugus tertentu.

3. ALKUNA

merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan


rangkap 3 (CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Sifat-sifat Alkuna yaitu tata namanya juga sama dengan Alkena. namun
akhiran -ena diganti una

Sifat Fisika Alkuna yaitu :

1. Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.

2. Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.

3. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar
seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.

4. Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon,
tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak
percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna
yang berat molekulnya hampir sama.

Sifat kimia Alkuna yaitu :

Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan


terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
4. Reaksi Kimia Karbon

1. Reaksi Substitusi : Penggantian gugus atau atom yang


terikat pada atom karbon. Contoh :
1. R H + Cl2 R Cl2 HCl
2. R COOH + Cl2 R COOH + HCl
1. Reaksi Adisi : Reaksi pemutusan ikatan rangkap. Contoh :
CH3 CH = CH H2 CH3 CH2 CH3
1. Reaksi Eliminasi : Reaksi pembentukan ikatan rangkap Contoh :
CH3 CH CH CH3 + CH3OK CH3 CH = CH CH3 +
CH3OK + KCl
1. Reaksi Redoks
1. Oksidasi sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan H2O
(uap).
1. Oksidasi alkohol

5. Isomeri

Isomeri adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama


tetapi rumus strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. Macam-
macam isomer yaitu :

1. Isomer Rantai : adanya pernedaan susunan rantai karbon dari senyawa


segolongan.

Contoh : n pentana dengan 2-metil butana (iso pentana)

2. Isomer Posisi : adanya perbedaab letak gugus fungsi pada rantai karbon dari
senyawa segolongan.

Contoh : 1-butanol dengan 2-butanol

3. Isomer Fungsi : adanya gugus fungsi yang berbeda Pasangan isomer fungsi :
1. Alkena dengan sikloalkana.

2. Alkuna dengan alkandiena.

3. Alkohol dengan eter.

4. Aldehid dengan keton.

5. Alkanoat dengan ester.

4. Isomer Geometri : isomer sis-trans terjadi jika pada ikatan karbon rangkap dua
mengandung dua atom atau gugus yang sama.

1. Isomer cis : atom / gugus yang sama letak satu sisi

2. Isomer trans : atom / gugus yang sama letak berseberangan

1. Isomer Optik : senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya


(eksperimen) dan mempunyai atom C asimetris (teoritis).
1. Atom C asimetris : atom C yang mengikat empat gugus / atom yang
berbeda. Contoh : CH2 CH(OH)COOH (asam laktat)

6. Penggolongan Senyawa Karbon sesuai Gugus Fungsinya

1. Alkana dan Alkil

7. Rumus alkana : CnH2n + 2

8. Rumus alkil : CnH2n +1

Sifat fisik dari alkana dan alkil yaitu :

1. Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut
dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar.

2. Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm.

3. Titik didih senyawa rantai lurus lebih besar dari titik didih senyawa rantai
bercabang.
Sifat kimia dari alkana dan alkali :

1. Kurang reaktif dibanding senyawa organik yang memiliki gugus fungsi.

2. Tidak bereaksi dengan asam (stabil).

3. Dapat bereaksi dengan halogen.

1. Alkena ( CnH2n )
1. Gugus fungsi : C = C
2. Tata nama :
9. Nama alkena yang mengandung satu ikatan rangkap mempunyai
nama dari alkana yang sesuai dengan mengganti ankhiran ana
menjadi ena.
10. Bila terdapat dua atau lebih ikatan rangkap namanya menjadi
alkadiena, alkatriena dan sebagainya.
11. Tempat ikatan rangkap dinyatakan dengan nomor atom karbon yang
mendahului sesuai dengan alkana.

1. Alkuna ( CnH2n 2 )
1. Gugus fungsi : C C
2. Tata nama :
12. Sama dengan tatanama pada alkena, akhiran ena digati una.
13. Aturan selanjutnya sama dengan aturan pada alkuna, yag perlu
diingat bahwa pada alkuna memiliki ikatan rangkap 3.
1. Alkohol ( CnH2n + 1 OH )
1. Gugus fungsi : OH
2. Tata nama :
Alkohol dapat dipandang sebagai turunan alkana, dimana satu atom H dari
alkana diganti dengan gugus hidroksil ( OH ). Sehingga nama alkohol
diambil dari alkana dimana akhiran a diganti dengan akhiran ol,
sedangkan letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka. Atau diambil
nama radikal alkil + alkohol.
1. Sifat-sifat fisik alkohol
1. Cairan encer, mudah bercampur dengan air dalam segala
perbandingan.
2. Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibanding alkana yang jumlah
atom C sama, karena antar molekul alkohol membentuk ikatan
hidrogen.
2. Kegunaan Alkohol
14. Etanol didapatkan pada minuman keras, dalam jumlah kecil
menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam
jumlah besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan
menyebabkan kematian.
15. Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik.
16. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai untuk bahan
bakar.
17. Spiritus adalah campuran metanol + etanol + zat warna metilen blue.
18. Etanol 70% dipakai untuk desinfektan.
19. Metanol dikenal sebagai alkohol kayu, merupakan racun dapat
menyebabkan kebutaan, kehilangan kontrol dan menimbulkan
kematian.
20. Metanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan
formaldehid.
1. Eter ( R O R)
1. Tatanama
Nama eter, mula-mula disebutkan dulu nama alkil pertama kemudian alkil
kedua diikuti kata eter. Alkil pertama adalah huruf awalnya terletak lebih
depan dalam urutan abjad. Eter dapat dipandang sebagai turunan alkana
dimana sebuah atom H-nya diganti dengan gugus alkoksi : CnH2n+1 O.
Sehingga nama eter mula-mula disebutkan dulu nama alkoksi, alkil yang lain
disebutkan senama alkana yang bersangkutan.
1. Alkanal ( R C H )
1. Tata nama
Nama alkanal (aldehid) berasal dari nama alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran ana dengan al.
1. Alkanon ( R C R1 )
1. Tata nama
Nama alkanon (keton) berasal dari alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran anon.
1. Kegunaan
1. Bahan yang penting bagi berbagai sintesis
2. Bahan pembuatan kosmetik (cat kuku, parfum, dsb)
3. Bahan dasar pembuatan kloroform, iodoform
1. Asam Alkanoat / Karboksilat
1. Tata nama :
21. Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan
jumlah atom C yang sama dengan mengganti akhiran ana menjadi
anoat.
22. Atom C pada gugus COOH selalu diberi nomor satu.
23. Nama trivial (biasa) asam karboksilat seringkali diturunkan dari nama
seumbernya. Untuk menyebutkan letak substitusinya atom-atom karbon
diberi tanda , , , dan seterusnya.

2. Ester
1. Tata nama :
Nama ester diawali dengan nama alkil dari alkohol diikuti nama asam asalnya
(alkil alkanoat).

Anda mungkin juga menyukai