Anda di halaman 1dari 2

Kenapa memilih pembuluh vena

Jawaban:

-Pada orang dewasa ada 3 vena yang paling mudah ditemukan di daerah antikubiti dengan cara
melihat atau cara palpasi. Vena mediana, vena cubiti mediana dan vena cephalica mediana.

-Vena mediana paling dekat dengan permukaan kulit, sehingga mudah diakses.

-Vena mediana merupakan vena yg paling tidak bergerak ketika jarum menusuk sehingga tusukan
dapat berhasil dg sukes

-Lebih aman, tidak terlalu membuat rasa tidak nyaman saat ditusuk

Lokasi yg tidak diperbolehkan:

-Adanya luka parut berlebihan

-kulit infeksi, ruam, luka bakar

-obat-obatan yg dikonsumsi pasien

Informasi tentang interaksi obat dan efek terhadap tes laboratorium dan diagnostik, sebagai contoh
beberapa kontrasepsi oral meningkatkan nilai dari besi, trigliserida,

Penelitian yang dimuat Journal of the American College of Cardiology pada 2011 menunjukkan,
menopause dan bukannya faktor usia, merupakan penyebab meningkatnya kadar kolesterol. Para
ahli dari Mayo Clinic juga menyatakan,penurunan hormon estrogen pada masa menopause dan peri-
menopause dapat menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh melonjak. Meningkatnya
kadar kolesterol jahat serta menurunnya kadar koleterol baik (HDL) inilah yang menyebabkan risiko
penyakit jantung.

Bagaimana estrogen pengaruhi kolesterol ?

Setelah memasuki menopause, hormon estrogen dalam tubuh wanita memang menurun
dratis. Padahal,estrogen ini penting artinya dalam membantu mengedalikan kadar kolestrol.
Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita. Hormon ini juga dapat menjalankan
fungsi sebagai antioksidan.

Kolesterol LDL atau kolesterol jahat lebih mudah menembus plak di dalam dinding nadi
pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan
adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak
akan berkurang. Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung
sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup.

Saat masih mengalami menstruasi, estrogen diproduksi dengan baik dalam tubuh wanita
sehingga kadar kolesterol ini tidak menjadi masalah karena estrogen dapat mengatur kadar
kolesterol dan menyeimbangkan kadar LDL dan HDL. Namun, setelah tidak mengalami
menstruasi (menopause) maka faktor yang menyeimbangkan LDL dan HDL menjadi
berkurang. Bukan hanya berpengaruh pada kadar kolesterol, tetapi kondisi kekurangan
estrogen ini juga berpengaruh pada kemungkinan serangan jantung.
Apa yang perlu dilakukan wanita menopause untuk menjaga kadar kolesterolnya?

Sebagian wanita menjalani terapi estrogen (Estrogen Replacement Therapy) bertujuan agar
hormon estrogen yang semakin berkurang ini dapat terisi kembali. Namun efek samping dari
terapi ini memiliki kecenderungan mengakibatkan komplikasi, seperti kanker payudara. Oleh
karenanya, banyak ahli medis yang tidak menyarankan terapi ini.

The American Heart Association (AHA) atau organisasi yang peduli dengan kesehatan
jantung bahkan menentang penggunaan suntikan hormon ini. AHA bahkan menegaskan
pertentangannya atas penggunaan terapi suntik hormon estrogen untuk wanita yang tidak
mempunyai maupun tidak mempunyai masalah dengan kolesterol dan hubungannya dengan
sakit jantung.

Sebaliknya, penyeimbangan kadar kolesterol dengan merubah gaya hidup lebih disarankan.
Dengan kesadaran yang tinggi akan bahaya kolesterol, hal pertama yang harus kita lakukan
adalah diet. Wanita pada tahap menopause harus mendapatkan pasokan nutrisi, kalsium, serat,
sayur dan buah yang cukup. Dalam diet, pasokan makanan berlemak, bergaram, dan
mengandung lemak trans tinggi harus dibatasi.

"Dengan meminimalkan faktor modifiable, maka akan mengurangi resiko kolesterol tinggi.
ungkap Dedy

Estradiol mempunyai potensi esterogenik paling kuat dan merupakan bagian terbesar dari estrogen.
Estrogen akan meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL. Kolesterol LDL ini
akan menimbulkan plak di dalam darah tetapi dengan kadar kolesterol HDL yang tinggi akan
membantu membersihkan plak-plak yang mulai menempel

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf

Anda mungkin juga menyukai