Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara Agraris dimana hampir sebagian besar


penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini didukung dengan
kesuburan tanah Indonesia yang dapaqt dikatakan kaya raya akan unsure hara.
Sehingga Indonesia sempat menjadi negara yang berswasembada pangan pada era
orde baru. Hasil pertanian diIndonesia sangat bermacam macam jenisnya,diantara
hasil pertanian Indonesia adalah tanaman hortikultura dimana tanaman hortikultura
ini dapat dibagi menjadi beberapa komunitas yaitu bidang ilmu buah-buahan
(pomologi), sayuran (oleri culture), bunga dan tanaman hias (flori culture) serta
pertanaman (landscape hortikultura)

. Sebagaimana diketahui bahwa komoditas hortikultura merupakan komoditas


prospektif, baik di pasar domestik maupun internasional, sehingga program
pengembangan hortikultura didasarkan atas pertimbangan potensi wilayah, kondisi
agroklimat, fokus binaan, sumbangan terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja,
pemenuhan kebutuhan nasional dan peningkatan ekspor. Menteri Pertanian
menetapkan komoditas hortikultura binaan sebanyak 323 jenis, terdiri dari buah-
buahan 60 jenis, sayuran 80 jenis, biofarmaka 66 jenis dan tanaman hias 117 jenis.
Dengan banyaknya komoditas binaan tersebut dan mengingat keterbatasan yang ada,
prioritas-prioritas pengembangannya perlu dilakukan, diantaranya didasarkan pada
beberapa aspek, yaitu untuk kecukupan bahan makanan, memiliki manfaat ekonomi,
kesehatan dan budaya.

Dalam aspek ekonomi, hortikultura memegang peranan penting dalam


sumber pendapatan petani, perdagangan, industri maupun penyerapan tenaga kerja.
Bahkan secara nasional komoditas hortikultura mampu memberikan sumbangan
Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan.

Prioritas komoditas secara nasional dalam pengembangan hortikultura


didasarkan pada komoditas-komoditas yang memberikan sumbangan nilai ekonomi
tinggi, menghidupi hajat hidup masyarakat banyak, tersebar luas dan mempunyai
keunggulan kompetitif dan komparatif. Komoditas unggulan hortikultura tersebut
adalah mangga, manggis, durian, pisang, jeruk, bawang merah, cabai merah,
kentang, anggrek dan rimpang.

Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan percepatan


pengembangan agribisnis hortikultura serta potensi yang ada, pendekatan berbasis
kawasan hortikultura merupakan pilihan pengembangan hortikultura ke depan yang
perlu disikapi secara baik oleh semua pihak. Dengan pendekatan kawasan, jenis dan
jumlah komoditas yang dikembangkan tidak tergantung komoditas unggulan di atas
tetapi sesuai dengan kondisi kawasan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai