Indonesia merupakan negara Agraris dimana hampir sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini didukung dengan kesuburan tanah Indonesia yang dapaqt dikatakan kaya raya akan unsure hara. Sehingga Indonesia sempat menjadi negara yang berswasembada pangan pada era orde baru. Hasil pertanian diIndonesia sangat bermacam macam jenisnya,diantara hasil pertanian Indonesia adalah tanaman hortikultura dimana tanaman hortikultura ini dapat dibagi menjadi beberapa komunitas yaitu bidang ilmu buah-buahan (pomologi), sayuran (oleri culture), bunga dan tanaman hias (flori culture) serta pertanaman (landscape hortikultura)
. Sebagaimana diketahui bahwa komoditas hortikultura merupakan komoditas
prospektif, baik di pasar domestik maupun internasional, sehingga program pengembangan hortikultura didasarkan atas pertimbangan potensi wilayah, kondisi agroklimat, fokus binaan, sumbangan terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan nasional dan peningkatan ekspor. Menteri Pertanian menetapkan komoditas hortikultura binaan sebanyak 323 jenis, terdiri dari buah- buahan 60 jenis, sayuran 80 jenis, biofarmaka 66 jenis dan tanaman hias 117 jenis. Dengan banyaknya komoditas binaan tersebut dan mengingat keterbatasan yang ada, prioritas-prioritas pengembangannya perlu dilakukan, diantaranya didasarkan pada beberapa aspek, yaitu untuk kecukupan bahan makanan, memiliki manfaat ekonomi, kesehatan dan budaya.
Dalam aspek ekonomi, hortikultura memegang peranan penting dalam
sumber pendapatan petani, perdagangan, industri maupun penyerapan tenaga kerja. Bahkan secara nasional komoditas hortikultura mampu memberikan sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan.
Prioritas komoditas secara nasional dalam pengembangan hortikultura
didasarkan pada komoditas-komoditas yang memberikan sumbangan nilai ekonomi tinggi, menghidupi hajat hidup masyarakat banyak, tersebar luas dan mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif. Komoditas unggulan hortikultura tersebut adalah mangga, manggis, durian, pisang, jeruk, bawang merah, cabai merah, kentang, anggrek dan rimpang.
Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan percepatan
pengembangan agribisnis hortikultura serta potensi yang ada, pendekatan berbasis kawasan hortikultura merupakan pilihan pengembangan hortikultura ke depan yang perlu disikapi secara baik oleh semua pihak. Dengan pendekatan kawasan, jenis dan jumlah komoditas yang dikembangkan tidak tergantung komoditas unggulan di atas tetapi sesuai dengan kondisi kawasan yang bersangkutan.