Anda di halaman 1dari 14

Contoh Kasus :

1. Plan (Perencanaan)
1) Judul rencana
Kegiatan Peningkatan Mutu Sosialisasi KB-MKJP Di Puskesmas Harapan Raya
2) Rumusan pernyataan dan uraian masalah
Harapan Raya memiliki beberapa program, salah satu diantaranya adalah program KIA-KB.
Program KIA-KB ini memiliki satu orang petugas yang bertanggung jawab. Dalam program KB
ini memiliki beberapa elemen kegiatan diantaranya memberikan penerangan kepada PUS
mengenai manfaat KB, sehingga diharapkan dapat meningkatkan angka cakupan akseptor KB.
Tapi di Puskesmas Harapan Raya sendiri angka cakupan ini belum mencapai target yakni hanya
30 %. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang KB MKJP itu sendiri. Dapat dilihat dari
kurangnya media informasi yang tersedia seperti tidak adanya poster, folder dan kegiatan
penyuluhan-penyuluhan tentang KB MKJP ini.
3) Rumusan tujuan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya tahun 2012 sebanyak 81.689 orang
yang terdiri dari pria 48.191 orang dan wanita 33.498 dengan jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS) sebanyak 17.822 orang. Dari semua PUS yang ada, akseptor KB aktif MKJP sebanyak
2.131 orang dan non MKJP sebanyak 12. 464 orang. Akseptor baru KB sebanyak 1.388 orang
(63,17%) dari target 2.197 orang, target MKJP hanya tercapai 30,29% (128 orang) dari 423
orang dan target non MKJP 71,02% (1.260 orang) dari 1.774 orang. Akseptor baru pria sebanyak
60 orang (4,32%) dari 2.197 orang akseptor baru, dimana seluruh akseptor ini merupakan
akseptor non MKJP.
4) Uraian kegiatan
1. Observasi
2. Wawancara dengan Kepala Puskesmas serta staff yang bertanggung jawab terhadap bagian
atau program KB di Puskemas Harapan Raya.
3. Data sekunder mengenai laporan evaluasi program Puskesmas Harapan Raya tahun 2012,
khususnya mengenai program KIA-KB.
Dari data-data tersebut teridentifikasikan beberapa masalah, yaitu :
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah

No Aspek yang dinilai Masalah Metode identifikasi masalah

1. Wawancara dengan ka program


promkes mengatakan bahwa kader
memiliki kesibukan lain di luar posyandu
PROMKES Data sekunder: Dari 511 kader yang
1. Pembinaan 1. Kader dilatih hanya 446 kader yang aktif
peran serta posyandu yang diposyandu (87% ) (data tahun 2012)
masyarakat aktif masih rendah
2. Penyuluhan 2. Data sekunder: Dari 757 kali
2. Penyuluhan luar gedung tidak penyuluhan yang ditargetkan hanya 704
Kesehatan tercapai target kali yang terealisasi (data tahun 2012)
1
Wawancara dengan kepala program
Alur rujukan dari Kesling, mengatakan bahwa jumlah
bagian Poli tidak petugas pemeriksa yang masih kurang
berjalan dengan
baik Data sekunder : angka kunjungan yang
KESLING - sangat rendah, dalam bulan Juni 0
2 Klinik sanitasi
Wawancara:
Tidaknya jadwal khusus penyuluhan
mengenai KB, dan MKJP khususnya.
Observasi:
Sosialisasi KB Tidak tersedianya media informasi
MKJP masih mengenai KB-MKJP.
kurang.
Belum optimalnya Observasi:
KIA/KB ANC dengan Tidak dilakukan 2 pemeriksaan yang
Keluarga Berencana standar 7 T termasuk ke dalam 7T ANC, yaitu: test
3 Ante Natal Care PMS dan temuwicara
Data sekunder:
Angka penemuan Dari 1370 target BTA pada tahun 2012
BTA (+) masih hanya 63 kasus yang tercatat BTA (+)
rendah
P2P Cakupan imunisasi Observasi:

Surveilance HB-0 (hepatitis) Cara penemuan kasus baru hanya
Epidemiologi masih rendah menunggu pasien datang berobat ke
4 Imunisasi Puskesmas, kurangnya tenaga kerja
Wawancara dengan PJ program Imunisasi
Kurangnya jumlah vaksin yang tersedia.
Data sekunder:
Dari 90% target cakupan imunisasi HB-0
pada tahun 2012, hanya tercapai 40%
Observasi :
- Peresepan tidak selalu dilakukan
oleh dokter
- Adanya perubahan resep oleh
petugas apotek
Pengobatan - Pemberian antibiotik hanya untuk
PENGOBATAN rasional kurang 3 hari
5 Pengobatan dasar berjalan
Observasi :
Jumlah kunjungan konseling gizi dalam 1
minggu adalah 0
Wawancara dengan PJ Gizi :
-Rendahnya angka kunjungan ulang
-Kurangnya rujukan pasien dari unit
pelayanan oleh dokter yang bersangkutan.
- Angka
kunjungan yang Data sekunder:
sangat rendah
- Alur Jumlah kunjungan pasien pada bulan
rujukan dari bagian Maret: 6 orang, sedangkan jumlah
PENINGKATAN Poli tidak berjalan kunjungan pada bulan April berjumlah 9
GIZI dengan baik orang
6 Konseling gizi

5) Metode dan criteria penilaian


Setelah melakukan brain storming bersama Kepala Puskesmas, dokter penanggung jawab
serta staff Puskesmas Harapan Raya pada tanggal 2 Juni 2013, didapatkan beberapa masalah di
Puskesmas Harapan Raya. Kemudian dilakukan konfirmasi terhadap permasalahan yang
ditemukan serta beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab, lalu diperoleh kritik dan saran,
baik dari pimpinan maupun staff Puskesmas, yang digunakan untuk menyaring masalah yang
ditemukan.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu prioritas masalah dengan metode
scoring yang menggunakan pertimbangan 4 aspek yaitu:
1. Urgensi/kepentingan
nilai 1 tidak penting
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan merubah
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi yang akan menjadi prioritas masalah. Di bawah
ini dapat dilihat penetuan prioritas masalah:
Tabel 3.2 Penentuan Prioritas Masalah

Kemampuan
No Aspek Masalah Urgensi Solusi Mengubah Biaya Rank

Sosialisasi KB
MKJP masih
1. kurang 2 3 3 3 54 I

Belum
optimalnya
2. pemeriksaan 3 3 1 3 27 II
ANC (7T)

Pengobatan
rasional di
poliklinik kurang
3. berjalan 3 3 1 3 27 II

Alur rujukan ke
poli gizi dari
bagian Poli tidak
berjalan dengan
4. baik 3 3 1 3 27 II

Penyuluhan luar
gedung tidak
5. tercapai target 2 3 2 1 12 III

Angka penemuan
BTA (+) masih
6. rendah 3 2 2 1 12 III

Cakupan
imunisasi HB-0
(hepatitis) masih
7. rendah 3 3 1 1 9 III

Angka kunjungan
ke poli gizi yang
8. sangat rendah 3 1 1 3 9 III

Alur rujukan ke
klinik sanitasi
dari bagian Poli
9. tidak berjalan 2 3 1 3 18 IV
dengan baik

- Kader
posyandu yang
aktif masih
10. rendah 2 1 1 1 2 V

-Berdasarkan tabel di atas, didapatkan masalah yang menduduki rangking pertama dengan
total bobot 54, yaitu jumlah akseptor KB MKJP tidak mencapai target. Setelah didapatkan
proritas masalah dan dilakukan observasi serta diskusi dengan penanggung jawab program KB
dan Kepala Puskesmas Harapan Raya, teridentifikasi beberapa penyebab dari jumlah akseptor
KB MKJP yang tidak mencapai target. Solusi yang diberikan diharapkan dapat mengoptimalkan
cakupan target akseptor MKJP. Alternatif pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Alternatif pemecahan masalah

Alternatif Pelaksan
N Pemecahan Sasara aan Wakt Kriteria
o Masalah Masalah Tujuan n Tempat Kegiatan u keberhasilan

Kurangny Mengusulka Diharapka


Indikator jangka
a tenaga n n kepada
pendek : Usulan
dalam hal penambaha kepala
diterima oleh
mensosial n petugas puskesmas Puskes
kepala
isasikan pelaksanaan dapat Ka. mas
Puskesmas
KB- sosialisasi memperti Puskes Harapa Juni
Indikator jangka
1. MKJP KB-MKJP mbangkan mas n Raya Bidan 2013
panjang : Usulan
untuk
penambahan
Tidak Mengusulka menamba
tenaga dan dana
adanya n h petugas Puskes
Ka. untuk kegiatan
alokasi tersedianny dan dana mas
puskes sosialisasi dapat
dana a dana untuk Harapa Juni
mas terealisasi
2. khusus untuk kegiatan n Raya Bidan 2013
untuk sosialisasi sosialisasi
sosialisasi KB ini
KB khususnya
khususny MKJP
a MKJP

Tidak
adanya
pelaksana
an
penyuluha Adanya
n media Puskes
mengenai Melakukan informasi PJ mas
KB- penyuluhan mengenai progra Harapa Juni
3. MKJP KB-MKJP KB MKJP m KB n Raya Bidan 2013

Tidak
adanya
media
informasi
yang
berhubun Membuat Tersedian
gan Poster dan ya media Puskes
dengan folder informasi PJ mas
KB mengenai mengenai progra Harapa Juni
4. MKJP KB-MKJP KB MKJP m KB n Raya Bidan 2013

Kurangny Melakukan Menamba


a konseling h Puskes Meningkatnya
Pengetahu kepada pengetahu PJ mas pengetahuan
Juni
an PUS setiap an PUS progra Harapa PUS mengenai
2013
5 tentang pengunjung tetang KB m KB n Raya Bidan KB MKJP
KB poli KB MKJP
MKJP

6) Waktu

Keterangan:
Menyebarkan kuesioner awal untuk menilai tingkat pengetahuan para pengunjung KIA-KB
terhadap KB MKJP dari tanggal 5 Juni-5 Juli 2013.

Menyebarkan folder mengenai KB-MKJP kepada pengunjung poli KIA-KB, pengunjung


puskesmas secara umum dan PUS di posyandu dari tanggal 12 Juni-5 Juli 2013
Melakukan konseling tentang manfaat dan keuntungan KB MKJP pada para pengunjung poli
KIA-KB dari tanggal 2 Juni-5 Juli 2013
Menyediakan poster tentang KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya pada tanggal 18 Juni 2013
Mengadakan penyuluhan mengenai manfaat dan keuntungan KB-MKJP di Ruang tunggu
puskesmas Harapan Raya pada tanggal 20 Juni 2013

7) Pelaksanaan
Bidan Fiyanti : Membuat dan membagikan kuisioner
Bidan Lailatul :memberikan konseling & penyuluhan
Bidan Putri : membuat poster dan folder
Kader : Membagikan kuisioner, mencari sasaran penyuluhan
8)Biaya
Jumlah biaya yang diperlukan + 1.500.000,-
a. Pembuatan poster = 100.000,-
b. Biaya kader : 50.000 x 5 = 250.000
c. Konsusmsi : 5.000 x 200.000 = 1.000.000
d. foto copy : 100.000
JUMLAH : 1.450.000,-

2. Do (Pelaksanaan)
Implementasi yang dilakukan dalam proyek peningkatan mutu sosialisasi metoda kontrasepsi
jangka panjang di Puskesmas Harapan Raya ini adalah :
Menyebarkan kuesioner awal untuk menilai tingkat pengetahuan para pengunjung KIA-KB
terhadap KB MKJP dari tanggal 5 Juni-5 Juli 2013. Hasil kuesiner awal menunjukkan tingkat
pengetahuan pengunjung tentang KB-MKJP kurang yaitu 70%
Hasil Kuesioner Awal

No Penilaian Range Persentase (%)

1 Baik 68-100 20%


2 Sedang 34-67 10%

3 Kurang 0-33 70%

Total 100

Menyebarkan folder mengenai KB-MKJP kepada pengunjung poli KIA-KB, pengunjung


puskesmas secara umum dan PUS di posyandu dari tanggal 12 Juni-5 Juli 2013
Melakukan konseling tentang manfaat dan keuntungan KB MKJP pada para pengunjung poli
KIA-KB dari tanggal 2 Juni-5 Juli 2013
Menyediakan poster tentang KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya pada tanggal 18 Juni 2013
Mengadakan penyuluhan mengenai manfaat dan keuntungan KB-MKJP di Ruang tunggu
puskesmas Harapan Raya pada tanggal 20 Juni 2013
Rekomendasi kepada Kepala Puskesmas untuk menambah petugas dan dana untuk pelaksanaan
sosialisasi KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya
Rekomendasi kepada pemegang program KB-MKJP untuk melanjutkan kegiatan sosialisasi ini

3. Check (Pemeriksaan)
Evaluasi yang dilakukan dalam proyek peningkatan mutu sosialisasi metoda kontrasepsi jangka
panjang di Puskesmas Harapan Raya ini adalah :
Tahap evaluasi ini mulai dilaksanakan dari tanggal 7-13 Juli dengan memberikan kuesioner akhir
pada PUS pengunjung ke Puskesmas Harapan Raya, terutama pengunjung poli KB, dan PUS
yang akan melakukan MOW di rumah sakit PMC.Setelah dilaksanakannya penyuluhan,
konseling dan penyediaan media informasi. Kemudian dilakukan pembagian kuesioner akhir
kepada PUS pengunjung di Puskesmas Harapan Raya. Hasil kuesioner akhir menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan KB-MKJP meningkat, dimana pengunjung memiliki pengetahuan
kurang menjadi 15%

Tabel 3.6 Hasil Kuesioner Akhir setelah intervensi


No Penilaian Range Persentase (%)

1 Baik 68-100 75%


2 Sedang 34-67 10%

3 Kurang 0-33 15%

Total 100

Diterimanya usulan penambahan tenaga dan alokasi dana khusus untuk kegiatan sosialisasi KB-
MKJP oleh Kepala Puskesmas Harapan Raya.

4. Action (Perbaikan)
Kegiatan sosialisasi tentang KB-MKJP ini dapat dijadikan standarisasi untuk pelaksanaan
sosialisasi di Puskesmas Harapan Raya.
Sosialisasi dapat dilakukan melalui tiga metode berikut ini:
1.Komunikasi tatap muka seperti pertemuan warga (musyawarah dusun, musyawarah desa),
kunjungan rumah, kunjungan ke tempat-tempat berkumpulnya warga, lokakarya dalam rangka
CAP, rapat evaluasi.
2.Komunikasi Massa seperti penyebarluasan leaflet, pamflet, poster, komik, newsletter, dan
pemutaran film.
3.Pelatihan Pelaku seperti pelatihan untuk Panitia Perencana, Juru Ukur, Pengawas Konstruksi
Dilakukan kegiatan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan baik di Puskesmas maupun di luar
Puskesmas, pemasangan poster, penyebaran folder dan berkoordinasi dengan kepala Puskesmas
dan pihak-pihak terkait untuk mendukung kegiatan sosialisasi ini.
PEMBAHASAN
Program keluarga berencana (KB) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan
tujuan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya
masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk
Indonesia.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terjadinya penurunan laju pertumbuhan
penduduk Indonesia, namun tidak demikian halnya dengan laju pertumbuhan Provinsi Riau
yang dilaporkan semakin meningkat. Meskipun laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh hal
lain seperti angka kematian dan migrasi (perpindahan) penduduk, angka kelahiran juga
merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Oleh sebab, menurut BKKBN sangat
diperlukannya revitalisasi program KB yang selama ini di canangkan pemerintah.
-Metoda kontrasepsi menurut jangka waktu pemakaiannya dibagi atas dua kelompok, yaitu
metoda kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan metoda kontrasepsi non-MKJP. Dilihat angka
kegagalanya, metoda MKJP dilaporkan terjadi pada 0-2:1000 pengguna sedangkan metoda non-
MKJP dilaporkan terjadi pada >10:1000 pengguna. Dari hal tersebut terlihat bahwa metoda
MKJP lebih efektif untuk dapat mencegah terjadinya kehamilan pada penggunanya. Dari semua
PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya, akseptor KB aktif MKJP sebanyak
2.131 orang dan non MKJP sebanyak 12.464 orang. Target MKJP hanya tercapai 30,29% dan
target non-MKJP 71,02%. dapat dilihat bahwa masih tingginya minat PUS di wilayah kerja
Puskesmas Harapan Raya untuk menggunakan metoda non-MKJP dibandingkan dengan
menggunakan metoda MKJP, meskipun sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa metoda
MKJP jauh lebih efektif mencegah kehamilan disbanding dengan metoda non-MKJP.
-Setelah dilakukan observasi, wawancara, dan melihat data sekunder yang ada, diketahui
bahwa target cakupan KB-MKJP di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya belum tercapai,
yakni 30 % dari 80 % target yang ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah sosialisasi tentang KB MKJP ini kepada masyarakat belum dilaksanakan dengan
optimal ataupun metoda yang digunakan sebelumnya belum tepat untuk masyarakat di wilayah
kerja Pusekesmas Haapan Raya. Pernyataan tersebut didukung oleh angket prepenelitian yang
disebar kepada pengunjung Puskesmas Harapan Raya, dimana 95 % pasien memiliki
pengetahuan yang kurang tentang KB-MKJP, dan juga dari angket yang disebarkan ini dapat
diketahui bahwa banyak anggapan yang salah mengenai KB-MKJP, serta tidak dijumpai adanya
media informasi seperti poster, folder, ataupun pelaksanaan penyuluhan mengenai KB-MKJP ini
di Puskesmas Harapan Raya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Hasan
Mustafa bahwa sosialisasi yang benar dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman dan
kekeliruan dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi
diperlukan metode penyediaaan media informasi seperti poster, folder. Melihat keadaan tersebut
maka dirasakan perlu dilakukan kegiatan peningkatan mutu sosialisasi mengenai KB-MKJP,
baik di Puskesmas sendiri maupun di luar Puskesmas.
-Melalui proyek peninkatan mutu ini, diketahui masalah-masalah yang diperkirakan
merupakan penyebab dari kurang optimalnya sosialisasi KB-MKJP di Puskesmas harapan Raya
yaitu kurangnya pengetahuan PUS mengenai KB-MKJP, kurangnya tenaga dalam hal
mensosialisasikan KB-MKJP, tidak tersedia media informasi mengenai KB-MKJP, tidak adanya
alokasi dana khusus untuk sosialisasi KB khususnya MKJP, dan tidak adanya pelaksanaan
penyuluhan mengenai KB-MKJP.
-Kurangnya pengetahuan PUS mengenai KB-MKJP dipikirkan disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu kurangnya media informasi mengenai KB-MKJP dan tidak adanya penyuluhan
ataupun konseling dari pihak yang berkompeten mengenai KB-MKJP di Puskesmas Harapan
Raya. Dalam proyek peningkatan mutu sosialisasi KB-MKJP ini, telah dilakukan pengadaan
media informasi yang ditujukan kepada semua pengunjung Puskesmas Harapan Raya, khususnya
PUS yang berkunjung ke poliklinik KIA-KB berupa penyebaran folder dan pemasangan poster
mengenai KB-MKJP, dan kegiatan ini juga disertai dengan pelaksanaan konseling mengenai KB-
MKJP kepada setiap PUS yang berkunjung ke poliklinik KIA-KB, penyuluhan dalam gedung
Puskesmas Harapan Raya dan kegiatan penyuluhan di luar gedung yaitu di kantor Lurah
Simpang Tiga di depan para kader Posyandu wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya. Dipikirkan
bahwa dengan pengadaan media informasi, kegiatan konseling dan kegiatan penyuluhan dalam
gedung maupun luar gedung dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang benar mengenai
KB-MKJP kepada pengunjung Puskesmas Harapan Raya. Khusus untuk kegiatan penyuluhan
kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya, diharapkan para kader yang
telah mendapat penyuluhan dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang benar mengenai
KB-MKJP saat melaksanakan kegiatannya sebagai kader Posyandu di Posyandu nantinya. Hal
ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Hasan Mustafa sosialisasi merupakan kegiatan
penyebarluasan informasi (program, kebijakan, peraturan) dari satu pihak (pemilik program,
kebijakan, peraturan) kepada pihak-pihak lain (aparat, masyarakat yang terkena program, dan
masyarakat umum). Isi informasi yang disebarluaskan bermacam-macam tergantung pada tujuan
program.
-Kurangnya tenaga dalam hal mensosialisasikan KB-MKJP dipikirkan juga sebagai penyebab
karena melihat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan dan jumlah tenaga yang tersedia di
Puskesmas Harapan Raya. Dalam proyek peningkatan mutu ini, diusulkan penambahan petugas
pelaksanaan sosialisasi KB-MKJP dan usulan mengenai alokasi dana khusus untuk kegiatan
sosialisasi KB-MKJP kepada Kepala Puskesmas Harapan Raya dengan tujuan agar pelaksanaan
sosialisasi KB-MKJP tidak terkendala.
-Dari kuesioner akhir yang disebarkan, diketahui bahwa setelah dilakukannya upaya-upaya
dalam proyek peningkatan mutu ini pengetahui pengunjung Puskesmas Harapan raya, khususnya
PUS meningkat, dimana didapatkan hanya 15% pengunjung yang masuk dalam kategori
pengetahuan kurang, yang pada kuesinor awal sebelum dilakukannya upaya-upaya tersebut
didapatkan 70% pengunjung masuk dalam kategori pengetahuan kurang tersebut.

PENUTUP
-
- Berdasarkan wawancara, observasi, data sekunder di Puskesmas Harapan Raya
didapatkan beberapa masalah berdasarkan pendekatan program yang ada, diantaranya Sosialisasi
KB MKJP belum optimal, belum optimalnya pelaksanaan ANC, Pengobatan rasional belum
berjalan, Alur rujukan ke poli gizi belum berjalan dengan baik, penyuluhan luar gedung tidak
mencapai target, angka penemuan BTA positif masih rendah, cakupan imunisasi HB-0 masih
rendah, angka kunjugan ke poli gizi masih rendah, alur rujukan ke klinik sanitasi tidak berjalan
dengan baik, kader posyandu yang aktif masih rendah.
- Berdasarkan permasalahan yang terindentifikasi di atas, dicari prioritas masalah
berdasarkan sistem skoring dan didapatkan masalah sosialisasi KB MKJP sebagai prioritas
masalah utama.
Kegiatan sosialisasi tentang KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya masih belum optimal
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah kurangnya tenaga dalam mensosialisasikan
KB MKJP, tidak adanya alokasi dana khusus untuk sosialisasi KB MKJP, tidak adanya
pelaksanaan penyuluhan khusus KB MKJP, tidak tersedianya media informasi mengenai KB
MKJP dan masih rendahnya pengetahuan PUS tentang manfaat KB MKJP, dimana dari angket
prepenelitian hanya 5 % yang mengetahui tentang KB MKJP.
Oleh karena itu, dilakukan kegiatan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan baik di
Puskesmas maupun di luar Puskesmas, pemasangan poster, penyebaran folder dan berkoordinasi
dengan kepala Puskesmas dan pihak-pihak terkait untuk mendukung kegiatan sosialisasi ini.
- Evaluasi keberhasilan sosialisasi ini, dilakukan kegiatan penyebaran kuesioner, baik
sebelum maupun setelah dilakukan intervensi. Didapatkan hasil berupa peningkatan pengetahuan
PUS yang berkunjung ke Puskesmas Harapan Raya, dan adanya partisipasi PUS yang mengikuti
kegiatan Kontap wanita di RS PMC. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi yang
dilakukan sudah berhasil. Sehingga kegiatan sosialisasi ini dapat dijadikan standarisasi untuk
pelaksanaan kegiatan sosialisasi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin (2003), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBPSP, Jakarta


Amiruddin (2007), Pendekatan Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan Kesehatan
Prawirohardjo S. Keluarga Berencana Dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka,
1999.
Prawirohardjo S. Kontrasepsi dalam Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 1999.

Anda mungkin juga menyukai