Anda di halaman 1dari 7

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM

Implementasi 4 Prong Pencegahan Penularan HIV dari ibu dan anak


Skala Nasional Area Resiko Tinggi
Prong 1: Mencegah -Kurangi stigma -Kurangi stigma
terjadinya penularan HIV
wanita usia produktif -Meningkatkan -Meningkatkan
kemampuan masyarakat kemampuan masyarakat
melakukan perubahan melakukan perubahan
perilaku perilaku

-Komunikasi perilaku -Komunikasi perilaku


remaja remaja

-Mobilisasi masyarakat
untuk motivasi ibu
konseling dan tes HIV
Prong 2; Mencegah -Promosi dan distribusi -Promosi dan distribusi
kehamilan yang tidak kondom kondom
direncanakan pada wanita
HIV -Promosi alat kontrasepsi -Promosi alat kontrasepsi
lain lain

-Penyuluhan ke -Penyuluhan ke
masyarakat tentang masyarakat tentang
pencegahan HIV ibu ke pencegahan HIV ibu ke
anak anak

-Konseling pasangan -Konseling pasangan

-Konseling pasangan/ -Konseling pasangan/


perempuan jika hasil tes perempuan jika hasil tes
HIV negatif HIV negative

-Menganjurkan wanita
dengan penyakit kronis
untuk tunda kehamilan

-Membantu laki HIV +


dan pasangan cegah
kehamilan tak
direncanakan
Prong 3: Mencegah -Merujuk ibu HIV positif -Memberikan layanan
penularan HIV dari ibu ke ke layanan kesehatan terapi ARV, konseling
kandungan tingkat provinsi pemberian makanan bayi,
persalinan yang aman
Prong 4: Memberikan Merujuk ibu HIV positif Memberikan layanan
dukungan psikologis, ke layanan kesehatan psikologis dan sosial
social, dan perawatan tingkat provinsi
kepada ibu HIV positif
dan keluarganya
Aktivitas yang penting dalam implementasi program:
-Mobilisasi masyarakat
-Partisipasi laki-laki

Mobilisasi masyarakat
Kegiatan yang dilakukan
- Penyuluhan pada ibu hamil dan pasangan agar mau memeriksa kondisi
kehamilan di KIA dengan media cetak (leaflet, brosur), media elektronik
(radio dan televise), dan media komunikasi (pengajian, pertemuan ibu-ibu
PKK)
- Penyebarluasan pesan-pesan tentang HIV-AIDS untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap HIV-AIDS dan mengurangkan stigma dan
diskriminasi terhadap ODHA
- Pemanfaatan tenaga kader dan tkoh masyarakat di lingkungan untuk
memotivasi ibu hamil mengikuti penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan

Partisipasi laki-laki
- Mendukung ibu hamil untuk datang ke layanan kesehatan
- Membantu ibu hamil pada saat-saat penting seperti tes HIV, menggunakan
ARV, memilih jenis persalinan, dan memilih makanan bayi

Konseling
- Konseling sebelum dan sesudah tes HIV
o Konseling sebelum tes HIV konselor menggali factor resiko dan
alasan klien ingin menjalani tes
o Konseling sesudah tes HIV konselor menginformasikan dan
membimbing klien agar status HIV tetap negative. Pada HIV positif,
konselor memberikan dukungan mental
- Konseling ARV
o Konselor mengingatkan tentang pentingnya aspek kepatuhan minum
obat, efek samping, dan pentingnya mengontrol efektivitas
pengobatan
- Konseling kehamilan
o Konselor memberikan konseling mengenai masalah-masalah seputar
kehamilan yang timbul karena isu ras, agama, gender, status
perkawinan, umur, fisik,dan mental ataupun orientasi seksual
- Konseling pemberian makanan pada bayi
o Konselor memberikan informasi tentang pilihan memberikan ASI atau
susu formula dan cara yang baik dan benar untuk menjalankan pilihan
tersebut
- Konseling psikologis dan social
o Konselor memberikan dorongan dan semangat pada pasien agar tetap
optimis menjalani hidup serta membantu mengatasi perilaku
diskriminatif masyarakat terhadap ODHA

Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan


Pelatihan yang bisa diberikan
1. Pelatihan konselor bagi petugas sarana layanan kesehatan
2. Pelatihan pelaksanaan IMS bagi petugas sarana layanan kesehatan
3. Pelatihan asuhan persalinan normal bagi petugas sarana layanan kesehatan
4. Pelatihan perawatan, dukungan, dan pengobatan ODHA bagi petugas sarana
layanan kesehatan
5. Pelatihan pelaksanaan tes HIV bagi petugas labolatorium
6. Pelatuhan manajemen ARV bagi petugas farmasi
7. Pelatihan konselor pemberian makanan bayi bagi petugas sarana layanan
kesehatan
8. Pelatihan mobilisasi masyarakat bagi tenaga kader
9. Pelatihan relawan pendamping ODHA bagi tenaga LSM

BAB VI JEJARING
Jalinan kerjasama kegiatan PPIA antara sarana kesehatan dan organisasi masyarakat
merupakan factor penting dalam kegiatan PPIA yang komprehensif. Dengan adanya
jejaring yang baik diharapkan akan terbentuk layanan PPIA berkualitas yang
dibutuhkan oleh perempuan usia reproduktif, ibu hamil, perempuan HIV +, ibu hamil
HIV+ beserta keluarganya. Hubungan kerjasama yang dikembangkan antara lain:
- Memperkuat sistem rujukan klien
- Memperlanjar hubungan komunikasi untuk saling berbagi informasi tentang
situasi dan jenis layanan yang diberikan
- Membentuk sistem penanganan kasus secara bersama
A. Uraian Tugas dan Ruang Lingkup
Pelayanan PPIA di sarana kesehatan dijalankan oleh Puskesmas dan Rumah sakit,
serta bidan praktek swasta. Di tingkat masyarakat, PPIA dijalankan LSM atau
Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) ODHA.
Pelayanan PPIA di Puskesmas meliputi:
- Konseling sebelum dan sedudah tes HIV
- Pelayanan tes HIV
- Rujukan ke rumah sakit
- Rujukan ARV
- Dukungan terintegrasi dengan pelayanan KIA dan pelayanan KB.
- Menerima rujukan dari pelayanan PPIA berbasis masyarakat

Pelayanan PPIA di Rumah Sakit meliputi:


- Konseling sebelum dan sesudah tes HIV
- Pemeriksaan labolatorium darah HIV, IMS, TB-HIV
- Terapi ARV
- Tes CD4
- Persalinan yang aman, penatalaksanaan perawatan bayi

Pelayanan PPIA di bidan praktek mandiri:


- Konseling kehamilan ibu HIV positif
- Konseling pilihan persalinan
- Persalinan pervaginam terhadap ibu HIV positif

Pelayanan PPIA di LSM:


- Penyuluhan PPIA kepada perempuan usia produktif, ibu hamil, perempuan
HIV positif
- Memobilisasi ibu hamil untuk menjalankan VCT di Puskesmas atau rumah
sakit
- Bekerjasama dengan kader masyarakatmengajak ibu hamil untuk terlibat aktif
selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
- Memberikan konseling dan bimbingan kepada ibu hamil dengan HIV positif
- Memberikan konseling perencanaan kehamilan kepada perempuan HIV
positif
- Memberikan dampingan terhadap ibu HIV positif (kunjungan rumah,
bantuan/dukungan ekonomi dan keluarga)
- Membentuk dan mengaktifkan kegiatan support group perempuan HIV
positif
- Rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit

Pelayan PPIA oleh KDS


- Penyuluhan PPIA kepada perempuan usia produktif, ibu hamil, perempuan
HIV positif
- Memberikan dukungan sebaya dengan support group
- Mendampingi anggota KDS yang sedang menjalani terapi
- Melakukan advokasi kepada pembuat kebijakan dan sarana kesehatan
- Rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit
Menurut Pedoman PMTCT 2011 Pelaksanaan di Puskesmas Kelurahan
Penjaringan 2
1. Konseling sebelum dan sedudah tes 1. Bidan memberikan penjelasan ketika
HIV pasien ibu hamil datang pertama kali
untuk ANC di Puskesmas dan setelah
pasien membawa hasil lab.

2. Pelayanan tes HIV 2. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2


tidak memiliki fasilitas lab.

3.Rujukan ke rumah sakit 3. Dokter dan bidan dapat memberi


surat rujukan kepada pasien yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut

4. Rujukan ARV 4. Puskesmas Penjaringan 2 tidak


memiliki fasilitas untuk terapi ARV
sehingga dokter dan bidan dapat
memberi surat rujukan untuk terapi
ARV ke fasilitas kesehatan lainnya

5. Dukungan terintegrasi dengan 5. Program pelayanan ibu hamil di


pelayanan KIA dan pelayanan KB. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
dilakukan berkesinambungan dengan
program KIA dan KB

6. Menerima rujukan dari pelayanan 6. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2


PPIA berbasis masyarakat dapat menerima rujukan dan laporan
dari kader setempat.

B. Alur Layanan
BAB VII PENCATATAN DAN PELAPORAN
Hasil kegiatan pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak dicatat dalam
format ART pada ibu hamil HIV positif dan dilaporkan secara berjenjang hingga
Dinas Kesehatan Provinsi
Dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Kementrian Kesehatan menggunakan format
pelaporam dalam buku Pedoman Nasional Monitoring dan Evaluasi Program
Pengendalian HIV dan AIDS.
Laporan di Puskesmas dibuat mulai dari tanggal 26 bulan sebelumnya hingga tanggal
25 bulan sekarang
Menurut Pedoman PMTCT 2011 Pelaksanaan di Puskesmas Kelurahan
Penjaringan 2
1. Hasil kegiatan pelayanan Pencegahan 1. Belum ada data pelaporan Hasil
Penularan HIV dari Ibu ke Anak dicatat kegiatan pelayanan Pencegahan
dalam format ART pada ibu hamil HIV Penularan HIV dari Ibu ke Anak
positif dan dilaporkan secara berjenjang
hingga Dinas Kesehatan Provinsi

2. Laporan di Puskesmas dibuat mulai 2. Laporan di puskesmas dibuat dari


dari tanggal 26 bulan sebelumnya tanggal 1 hingga tanggal 31 setiap
hingga tanggal 25 bulan sekarang bulannya

Anda mungkin juga menyukai