LAPORAN
NAMA :
LAGA SATRIA BAHARI (2014-73-017)
d) Akibat hukum
Setiap perjanjian yang dibuat oleh para pihak akan menimbulkan akibat hukum. Akibat
hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban. Hak adalah suatu kenikmatan dan kewajiban
adalah suatu beban.
C. Azas hukum kontrak
1. Asas kebebasan berkontrak (Pasal 1320 KUH Perdata)
yaitu asas yang membebaskan para pihak untuk: mengadakan perjanjian dengan
siapapun, menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratan, menentukan bentuknya
mau tertulis atau cukup lisan.
2. Asas konsensualisme
merupakan asas yang yang menyatakan bahwa perjanjian pada umumnya tidak
diadakan secara formal, tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak.
Kesepakatan merupakan persesuaian antara kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh
kedua belah pihak.
3. Asas Pacta Sunt Servanda/asas kepastian hukum,
asas ini berhubungan dengan akibat perjanjian. Hakim atau pihak ketiga harus
menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak. Sebagaimana layaknya sebuah
undang-undang. Mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi kontrak yang
dibuat oleh para pihak.
4. Asas Itikad baik
merupakan asas bahwa para pihak yaitu kreditur dan debitur harus melaksanakan
substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh atau kemauan baik
dari para pihak.
5. Asas Kepribadian
yaitu asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan membuat kontrak hanya untuk
kepentingan (person) itu sendiri.
Sumber hukum kontrak dalam Civil Law (Indonesia dan sebagian besar Negara Eropa)
adalah Undang-undang, Perjanjian antar Negara, Yurisprudensi dan Kebiasaan.
Sementara Amerika, Inggris (juga Negeri Persemakmuran) yang menganut system
Common Law adalah Judicial Opinion/Keputusan Hakim, Statutory Law/perundang-
undangan, the Restatement (rumusan ulang tentang hukum dikeluarkan oleh Institut
Hukum Amerika/ALI)
D. Syarat sahnya kontrak
1. Sepakat : Tanpa paksaan, kekhilafan maupun penipuan
2. Cakap dalam melakukan perbuatan hukum
3. Mengenai hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Momentum terjadinya kontrak pada umumnya adalah ketika telah tercapai kata sepakat
yang ditandai dengan penandatanganan kontrak sebagai bentuk kesepakatan oleh para pihak.
Fungsi kontrak adalah demi memberikan kepastian hukum bagi para pihak agar mereka
tenang dan mengetahui dengan jelas akan hak dan kewajiban mereka.
Kontrak menurut penulis ada 2 macam yaitu Kontrak Nominaat atau bernama dan
Innominaat atau tidak bernama. Maksud dari kontrak Nominaat adalah bahwa kontrak tersebut
telah dikenal dan diatur oleh KUHPerdata sedang Innominaat maksudnya adalah bahwa jenis
kontrak tersebut belum dikenal dalam KUHPerdata dan pengaturannya diluar KUHPerdata.
Sifat pengaturan buku III ini adalah terbuka (open) artinya dimungkinkan dilakukan suatu
bentuk perjanjian lain selain yang telah diatur dalam KUHPerdata. Hal ini didasarkan pada asas
kebebasan berkontrak sehingga seiring kebutuhan hidup manusia dalam memenuhi
kebutuhannya ada saja suatu bentuk kontrak/perjanjian yang belum dikenal oleh KUHPerdata.
Kontrak Nominaat contohnya adalah tentang jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, hibah
dll. Sementara itu Innominaat adalah franchise, joint venture, kontrak rahim, leasing, belisewa,
production sharing dll yang akan muncul sesuai perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan
manusia.
E. Ketentuan-ketentuan Umum dalam Hukum Kontrak.
1) Somasi
Diatur dalam pasal 1238 KUHPerdata dan 1243 KUHPerdata. Somasi adalah teguran
dari si berpiutang (kreditur) kepada si berutang (debitur) agar dapat memenuhi prestasi
sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati bersama. Somasi timbul karena debitur
tidak melaksanakan prestasi sesuai yang diperjanjikan.
2) Wanprestasi
Adalah tidak terpenuhinya suatu prestasi oleh salah satu pihak. Dapat dikatakan
wanprestasi jika sebelumnya pihak berhutang telah diberi surat teguran atau somasi
sebanyak minimal tiga kali.
Tuntutan atas dasar wanprestasi dapat berupa: meminta pemenuhan prestasi dilakukan,
menuntut prestasi dilakukan disertai ganti kerugian, meminta ganti kerugian saja, menuntut
pembatalan perjanjian, menuntut pembatalan perjanjian disertai ganti kerugian.
3) Ganti rugi
Ganti rugi karena wanprestasi diatur dalam pasal 1243 hingga 1252 KUHPerdata.
Ganti rugi ini timbul karena salah satu pihak telah wanprestasi atau tidak memenuhi isi
perjanjian yang telah disepakati bersama. Ganti kerugian yang dapat dituntut berupa:
kerugian yang telah nyata-nyata diterima, kerugian berupa keuntungan yang seharusnya
dapat diperoleh (ditujukan kepada bunga-bunga).
4) Keadaan memaksa/force majeur
Diatur dalam pasal 1244 KUHPerdata dan 1245 KUHPerdata. Ketentuan ini
memberikan kelonggaran kepada debitur untuk tidak melakukan penggantian biaya, ganti
kerugian ataupun bunga kepada kreditur oleh karena suatu keadaan yang berada diluar
kekuasaanya dalam upayanya melakukan prestasi.
5) Risiko
Adalah suatu ketentuan yang mengatur mengenai pihak mana yang memikul
kerugian/menanggung akibat, jika ada sesuatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak
yang menimpa obyek perjanjian. Misal ketika telah terjadi suatu kesepakatan pembangunan
gedung, maka segala sesuatu akibat sebelum penyerahan terjadi menjadi tanggung jawab
pihak ketiga selakurisk insurance. Jika terjadi kebakaran sebelum diserahkan maka itu
risiko pihak asuransi yang harus dipertanggungjawabkan
F. Jenis jenis Kontrak
Menurut perpers 54 Tahun 2010 kontrak Pengadaan barang/jasa meliputi :
a) Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaandengan spesifikasi teknis tertentu;
b) volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
c) pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa; dan
d) dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Yang menjadi catatan adalah bahwa dalam kontrak harga satuan, item
pekerjaan ideal harus dicantumkan dalam RAB atau Rancangan Daftar
Kuantitas. Hal ini untuk mengantisipasi kondisi lapangan apabila
dimungkinkan terjadinya optimalisasi output. Maka tidak mengherankan
apabila dalam Daftar Kuantitas ditemukan satu item pekerjaan dalam
Dokumen Pemilihan Harga Satuannya ada namun Volumenya = 0 dan harus
juga ditawarkan oleh penyedia dalam dokumen penawaran.
3. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak
yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu)
pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak Persentase;
Kontrak Persentase adalah Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa
Lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima imbalan
berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu; dan
b. pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak.
5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
Kontrak Terima Jadi (Turnkey) adalah Kontrak Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan; dan
b. pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama
yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai
dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrak Tahun Tunggal merupakan Kontrak yang pelaksanaan
pekerjaannya mengikat dana anggaran selama masa 1 (satu) Tahun
Anggaran.
B. Kontrak berdasarkan cara pembayaran
1. Kontrak tahun tungal;
Kontrak tahun tunggal merupakan kontrak pelaksanaan
pekerjaannya mengikat dana anggaran dana selama masa 1 ( satu ) tahun
anggaran.
2. Kontrak tahun jamak;
Kontrak tahun jamak merupakan kontrak pelaksanaan
pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 ( satu ) tahun anggaran atas beban
anggaran.Kontrak tahun jamak pada pemerintah daerah disetujui oleh
kepala daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan
yang dimaksud dengan ketentuan peraturan perundang undangan
adalah peraturan perundangan undangan pemerintah daerah, keuangan
daerah dan sebagainya. Proses menganalisa kemungkinan risiko dapat
menggunakan kontrak tahun tunggal dan kontrak tahun jamak. Tugas
akhir ini bertujuan untuk melakukan identifikasi perbandingannya
dengan kontrak kontrak tersebut.
C. Kontrak pengadaan tunggal
1. Kontrak pengadaan tunggal ;
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal merupakan Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa yang hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan
perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan.
2. Kontrak pengadaan bersama;
Kontrak Pengadaan Bersama merupakan Kontrak antara
beberapa PPK dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani Kontrak.
Pembebanan anggaran diatur dalam kesepakatan pendanaan bersama.
Kontrak Pengadaan Bersama diadakan dalam rangka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari
beberapa K/L/D/I (co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber
dana yang berbeda (APBN-APBN, APBD-APBD, APBN-APBD).
Penjelasan mengenai tanggung jawab dan pembagian beban anggaran
diatur dalam Kontrak sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Kontrak
Pengadaan Bersama dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
pelaksanaan maupun anggaran, contohnya adalah pengadaan ATK,
obat, peralatan kantor, dan komputer.
3. Kontrak payung ( Framework Contract )
Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan Kontrak
Harga Satuan antara Pejabat K/L/D/I dengan Penyedia Barang/Jasa
yang dapat dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa yang lebih
efisien, ketersediaan Barang/Jasa terjamin, dan sifatnya
dibutuhkan secara berulang dengan volume atau kuantitas
pekerjaan yang belum dapat ditentukan pada saat Kontrak
ditandatangani; dan
b. pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satuan Kerja
yang didasarkan pada hasil penilaian/ pengukuran bersama
terhadap volume/kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh Penyedia Barang/Jasa secara nyata. Pejabat K/L/D/I
dimaksud adalah Pejabat yang berwenang mewakili 1
(satu) atau lebih dari 1 (satu) PPK untuk melakukan
perjanjian.Pengadaan Barang/Jasa dengan Kontrak Payung
antara lain dilakukan untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK),
pekerjaan pengadaan kendaraan dinas, jasa boga, jasa layanan
perjalanan (travel agent), dan pekerjaan/jasa lain yang sejenis.
D. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan
1. Kontrak pengadaan pekerjaan Tunggal;
kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/ Jasa yang hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan perencanaan,
pelaksanaan atau pengawasan.
2. Kontrak pengadaan pekerjaan Terintegrasi
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi merupakan Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dengan
menggabungkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan/atau
pengawasan.