BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 45 tahun
ke atas. Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah
satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap
penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang umum di
derita lansia salah satunya adalah hipertensi (Nugroho, 2006).
Pada umumnya pola penyakit utama pada lanjut usia didominasi oleh
penyakit-penyakit yang tergolong degenerative. Meskipun tidak semua lanjut usia
mengalami gangguan kesehatan namun para lanjut usia menunjukkan
kecenderungan prevalensi yang mencolok dalam kaitannya dengan
gangguangangguan yang bersifat kronis, seperti arthritis, hipertensi, gangguan
pendengaran, kelainan jantung, sinusitis kronik, penurunan visus, dan gangguan
pada tulang (Tamher & Noorkasiani, 2009).
Hipertensi merupakan penyakit yang kedua yang banyak diderita oleh
usia lanjut setelah artritis (Brunner & Sudarth, 2002). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Framingham yang dikutip dari Sannet (2007) menyatakan bahwa
setelah usia pertengahan dan lansia, 90% populasi mengalami hipertensi dalam
sisa hidupnya dan 60% adalah hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi sistolik
terisolasi, yaitu terjadi peningkatan tekanan darah sistolik tanpa diikuti oleh
peningkatan tekanan darah diastolik. Umumnya tekanan sistolik akan meningkat
sejalan dengan bertambahnya usia dan begitu juga dengan tekanan darah diastolik
akan meningkat sampai usia 55 tahun, dan kemudian akan menurun.sejalan dengan
pengerasan (kekakuan) dinding pembuluh darah arteri yang semakin meningkat
(Andra, 2001).
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas seminar yang diberikan dan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan langsung kepada pasien tentang konsep dasar penyakit
dan asuhan keperawatan pada Lansia dengan Hipertensi.
4
2. Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan keperawatan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kelompok diharapkan mampu :
a. Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan Hipertensi.
b. Menjelaskan pengkajian pada klien dengan Hipertensi.
c. Menjelaskan diagnosa pada klien dengan Hipertensi.
d. Menjelaskan intervensi pada klien dengan Hipertensi.
e. Menjelaskan implementasi pada klien dengan Hipertensi.
f. Menjelaskan evaluasi pada klien dengan Hipertensi.
g. Menjelaskan analisis kasus pada klien dengan Hipertensi.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada
Pasien sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam
melaksanakan tugas seminar.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
keperawatan.
3. Bagi Klien
Agar klien mengetahui dan memahami mengenai pemyakit maupun
pencegahan dan perawatan dirumah.
4. Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu
menjaga mutu pelayanan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Definisi Lansia
Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang (Azizah,
2010:1). Menjadi tua (aging) yaitu proses perubahan biologis secara terus
menerus yang dialami manusia pada semua tingkatan umur dan waktu,
sedangkan usia lanjut (old age) merupakan istilah untuk tahap akhir dari
proses penuaan tersebut (Suardiman: 2011).
Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia
(lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan
ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia (lansia)
dimulai pada abad ke-19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas
minimal untuk kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih
menganggap dirinya berada pada masa usia pertengahan. Usia kronologis
biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia.
Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan
riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus
memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya
(Potter & Perry, 2009).
6
3. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia berdasarkan
Depkes RI (2003) dalam Maryam dkk (2009) yang terdiri dari : pralansia
(prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun, lansia ialah
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko tinggi ialah
seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih
7
Hipertensi menjadi masalah pada usia lanjut karena sering ditemukan menjadi
faktor utama payah jantung dan penyakit koroner. Lebih dari separuh
kematian diatas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan
serebrovaskuler. Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas: a. Hipertensi pada
tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan
sistolik sama atau lebih 90 mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg (Nugroho,2008).
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa hipertensi lanjut usia dipengaruhi oleh
faktor usia. 2. Pembagian Hipertensi Hipertensi diklasifikasikan 2 tipe
penyebab : a. Hipertensi esensial (primer atau idiopatik) Penyebab pasti masih
belum diketahui. Riwayat keluarga obesitas diit tinggi natrium lemak jenuh
dan penuaan adalah faktor pendukung. b. Hipertensi sekunder akibat penyakit
ginjal atau penyebab yang terindentifikasi lainya ( Stockslager , 2008).
Tabel 1
Pengelompokan Tekanan Darah dan Hipertensi Berdasarkan Pedoman Joint National
Committee 7
14
3. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80%
kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Anggraini dkk, 2009). Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi (Marliani, 2007).
Faktor resiko yang dapat dikontrol:
1. Obesitas
Pada usia + 50 tahun dan dewasa lanjut asupan kalori
mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat. Obesitas dapat
memperburuk kondisi lansia. Kelompok lansia dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh
darah, hipertensi (Rohendi, 2008). Indeks masa tubuh (IMT)
berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan
darah sistolik. Risiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang
obes 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang berat
badannya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-
30% memiliki berat badan lebih.
2. Kurang olahraga Olahraga banyak dihubungkan dengan
pengelolaan penyakit tidak menular, karena olahraga isotonik dan
teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan
tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga
17
pada arteri besar. Tekanan aorta meningkat sangat tinggi dengan penambahan
volume intravaskuler yang sedikit menunjukan kekakuan pembuluh darah
pada lanjut usia. Secara hemodinamik hipertensi sistolik ditandai penurunan
kelenturan pembuluh arteri besar resistensi perifer yang tinggi pengisian
diastolik abnormal dan bertambah masa ventrikel kiri.
Penurunan volume darah dan output jantung disertai kekakuan arteri
besar menyebabkan penurunan tekanan diastolik. Lanjut usia dengan
hipertensi sistolik dan diastolik output jantung, volume intravaskuler, aliran
darah keginjal aktivitas plasma renin yang lebih rendah dan resistensi perifer.
Perubahan aktivitas sistem syaraf simpatik dengan bertambahnya
norepinephrin menyebabkan penurunan tingkat kepekaan sistem reseptor beta
adrenergik pada sehingga berakibat penurunan fungsi relaksasi otot pembuluh
darah (Temu Ilmiah Geriatri , 2008).
Lanjut usia mengalami kerusakan struktural dan fungsional pada arteri
besar yang membawa darah dari jantung menyebabkan semakin parahnya
pengerasan pembuluh darah dan tingginya tekanan darah.
11. Penatalaksanaan
Menurut : Darmojo (2008), Pemakain obat pada lanjut usia perlu dipikirkan
kemungkinan adanya :
- Gangguan absorsbsi dalam alat pencernaan
- Interaksi obat
- Efek samping obat.
- Gangguan akumulasi obat terutama obat-obat yang ekskresinya
melalui ginjal.
Pengobatan hipertensi menurut : Kowalski (2010) tiga hal evaluasi
menyeluruh terhadap kondisi penderita adalah :
- Pola hidup dan indentifikasi ada tidaknya faktor resiko
kardiovaskuler
20
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
b. Identitas keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat
dihubungi
2. Keluhan utama
kepala, nyeri pada tengkuk, sering buang air kecil, detak jantung berdebar-
3. Riwayat Kesehatan
PQRST
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Kepala
c. Mata
Kaji kesimetrisan mata, apakah ada nyeri tekan, ikhterus/ tidak, pupil
d. Hidung
23
olfaktori (nervus I) kaji apakah hidung ada skret/ tidak, simetris/ tidak,
e. Mulut
f. Dada
Tidak
g. Abdomen
Inspeksi : Bentuk dada simetris/ tidak, apakah ada lesi, asites dll
h. Ektermitas
pada sendi
3) Nilai 2 : bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan
grafitasi
kekuatannya berkurang
kekuatan penuh
i. Kulit
a. Nutrisi
gorengan, suka makan hati, limfa, usus, bagaimana nafsu makan klien
b. Minum
c. Eliminasi
pola eliminasi yaitu sering buang air kecil . bagaimana eliminasi BAK
dengan BAB
B. Diagnosa Keperawatan
Intervensi keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
.
1. Nyeri Akut b/d NOC Fluid management
agen injuri Fluid balance - Pertahankan intake
Kriteria Hasil dan output yang
- Rata-rata TD berlebihan
dalam batas - Monitor vital sign
normal - Monitor indikasi
- Tekanan vena kelebihan cairan
sentral dalam - Monitor status
batas normal nutrisi
- Keseimbangan - Kolaborasi
intake dan output pemberian diuretic
- BB stabil - Dorong masukan
- Tidak haus oral
berlebihan
- Urine dalam batas
normal
2. Intoleransi NOC Energy management
aktifitas fisik Activity tolerance - Kaji batas
Kriteria Hasil kemampuan klien
- Tekanan systole - Batasi aktivitas
dalam batas klien
normal - Rencanakan
- Tekanan diastole aktivitas kepada
dalam batas klien secara
normal bertahap
- Langkah berjalan - Gunakan batasan
kuat aktif / pasif untuk
- Mampu berjalan melatih kegiatan
dengan jarak jauh otot
- Beri semangat
kepada klien untuk
melakukan aktivitas
diluar/didalam
tubuh
3. Penurunan curah NOC : NIC :
jantung b/d respon Cardiac Pump Cardiac Care
27
lingkungan yang
berbahaya
- Sediakan tempat
tidur yang aman dan
bersih
- Menempatkan
saklar lampu
ditempat yang
mudah dijangkau
klien
- Berikan penerangan
yang cukup
5. Intoleransi NOC : NIC :
aktivitas Energy conservation
b/d Energy Management
ketidakseimbanga Self Care : ADLs - Observasi adanya
n suplai dan Kriteria Hasil : pembatasan klien
kebutuhan - Berpartisipasi dalam melakukan
oksigen. dalam aktivitas aktivitas
fisik tanpa disertai - Dorong anal untuk
peningkatan mengungkapkan
tekanan darah, perasaan terhadap
nadi dan RR keterbatasan
- Mampu - Kaji adanya factor
melakukan yang menyebabkan
aktivitas sehari kelelahan
hari (ADLs) - Monitor nutrisi dan
secara mandiri sumber energi yang
adekuat
- Monitor pasien akan
adanya kelelahan
fisik dan emosi
secara berlebihan
30
- Monitor respon
kardiovaskuler terh
adap aktivitas
- Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
- Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalam
merencanakan
progran terapi yang
tepat.
- Monitor respon
fisik, emosi, social
dan spiritual
Implementasi
Setelah dilakukan rencana keperawatan diharapkan dilakukan dalam
tidakan yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan. Tindakan
keperawatan harus cukup mendetail dan bersigat khusus agar tujuan tercapai,
dan semua rencana keperawatan dalam terlaksana dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan (Hidayat,2006).
Evaluasi
Merupakan kegiatan atau tindakan akhir dari proses keperawatan untuk
mengidentifikasi hal-hal yang diharapkan. Mengawasi sejauh mana masalah
31
klien dapat teratasi atau intervensi harus dilanjutkan atau dihentikan dengan
membandingkan hasil yang didapat dengan kriteria yang telah ditentukan
(Hidayat,2006)
32
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama lengkap : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 83 Tahun
Status pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD kelas 3
Alamat : Ombilin
Tanggal MRS :-
Tanggal pengkajian : 23 februari 2017
Diagnosa medis : Hipertensi
2. Keluarga atau Orang Lain Yang Terdekat/ yang dapat dihubungi
Nama : Tn. A
Alamat :Danau Maninjau
No. telepon :-
Hubungan dengan klien : Adik Kandung klien
3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang
Sumber pendapatan : Dari PSTW (77.000/bulan)
Kecukupan pendapatan : Klien Mengatakan Uang Bulanan Dari Panti
Cukup Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari
Hari Klien
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi :-
Bepergian/ wisata : klien mengatakan ada mengikuti kegiatan
rekreasi yang di adakan oleh panti yaitu satu
33
5. Riwayat Keluarga
3. Personal Hygiene
Mandi : klien mengatakan mandi 1x/hari, pagi hari
Oral Hygine : klien mengatakan menggosok gigi 1x/hari
Cuci Rambut : klien mengatakan mencuci rambut 1x/2hari
Kuku dan Tangan : klien mengatakan memotong kuku 1x/minggu apabila
kuku kaki/tangan sudah tampak kotor
4. Istirahat dan Tidur
lama dan tidur malam : klien tidur dari jam 21.00-05.00 (8 jam)
Tidur Siang : klien mengatakan tidur siang selama 3 jam
keluhan : tidak ada
11 Mandi 15 menit
12 Shalat azhar Tidak ada
13 Nonton TV Tidak ada
14 Shalat magrib dan isya Tidak ada
15 Makan malam 15 menit
16 Nonton TV Tidak ada
17 Tidur 8 jam
C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
klien mengatakan nyeri pada kepala, klien tampak meringis, skala nyeri 5,
nyeri pada tengkuk, dating tiba-tiba dan biasanya berlangsung lama. Klien
mengatakan saat nyeri datang klien hanya tidur dan berbaring saja, klien
mengatakan badan terasa lemah dan kaki sulit digerakkan
b. Gejala yang dirasakan
klien mengatakan nyeri pada kepala dan tengkuk
c. Timbulnya Keluhan
klien mengatakan nyeri datang tiba-tiba dan berlangsung lama
d. waktu timbulnya keluhan
klien mengatakan nyeri biasanya datang pada sore hari frekuensi nya 1-2
jam
e. Upaya mengatasi
klien mengatakan saat nyeri kepala dan tengkuk datang klien hanya tidur
dan berbaring saja.
2. Riwayat kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah di derita
klien mengatakan penyakit yang pernah diderita Ny. S sebelumnya hanya
flu, batuk atau demam biasa saja dan biasanya Ny. S mengatasinya dengan
membeli obat diwarung saja. Kalau untuk hipertensi nya Ny. S belum ada
mengatasinya dengan pengobatan apapun
b. Riwayat alergi
klien mengatakan dia mempunyai riwayat alergi yaitu terong dan ikan
tongkol
36
c. Riwayat kecelakaan
klien mengatakan pernah terpeleset ketika ingin pergi kekamar mandi dan
kaki klien mengalami luka
d. Riwayat di rawat di rumah sakit
klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit selama 5 hari
e. Riwayat pemakaian obat
klien mengtakan klien hanya minum obat-obatan dari PSTW saja.
b. Status Fungsional
Dalam kehidupan sehari klien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari
klien harus dibantu dibuktikan dalam table status fungsional didapatkan skor
0.
c. Status psikologis
Klien sering mengeluh terkait dengan anak-anaknya, dan klien sering
mengeluh dan mengatakan bahwa dia tidak dikasih uang belanja oleh anaknya
apa salah dan apa yang telah klien lakukan sehingga anak klien tidak punya
rasa iba/ kasih sayang pada klien.
d. Dukungan keluarga
Klien mengatakan dikunjungi oleh keluarga apabila pengasuh menelfon
keluarganya. Klien mengatakan pernah menelpon anak klien, tetapi anak klien
tidak mau mengakui klien dan mengatakan tidak kenal dengan klien.
Sampah dibuang pada tempat sampah yang sudah disediakan, tidak tercium
bau sampah.
7. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran.
8. Penataan halaman
Halaman di rapikan oleh lansia yang tinggal diwisma delima serta didampingi
oleh pengasuh.
9. Privacy
Privasi kelayan terjaga, pintu kamar tidak ada masalah, pintu kamar mandi
tidak ada masalah
10. Resiko injuri
Klien memiliki resiko cedera, karena kaki klien sakit, dan jalan klien tampak
tidak normal. Klien menggunakan alat bantu jalan.
Keluhan kesehatan /
gejala yang di rasakan Tdk
Jarang
No kelayan dalam waktu 3 Selalu (3) Sering(2) pernah
(1)
bulan terakhir berkaitan (0)
dengan fungsi fungsi
Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur
A.
2. Mata berair
3. Nyeri pada mata
Fungsi pendengaran
4. Pendengaran
B. berkurang
5. Telinga
berdenging
Fungsi paru (Pernafasan)
6. Batuk lama
C.
disertai keringat
malam
40
7. Sesak nafas
8. Berdahak / sputum
Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-
debar
D.
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
Fungsi pencernaan
12. Mual / muntah
13. Nyeri ulu hati
14. Makan dan minum
E. banyak
15. Perubahan
kebiasaan BAB
(mencret atau
sembelit)
Fungsi pergerakan
16. Nyeri kaki saat
berjalan
17. Nyeri pinggang
F.
atau tulang
belakang
18. Nyeri persendian
atau bengkak
Fungsi persarafan
19. Lumpuh atau
kelemahan pada
kaki dan tangan
G.
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar / tremor
22. Nyeri / pegal pada
daerah tengkuk
H. Fungsi saluran perkemihan
41
Analisis hasil :
Score : 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis
Score : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Score : 51 : masalah kesehatan kronis berat
Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan bahwa klien mengalami
gangguan kesehatan kronis sedang.
:ombilin
Berapa jumlah anggota keluarga yang
tinggal bersama?
6.
Jawab
: 2 orang
Siapa nama anggota keluarga yang tinggal
bersama Ny. S?
7.
Jawab
: Tn.A
Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia?
8. Jawab
: 17 agustus 1945
Siapa nama presiden Republik Indonesia
Sekarang?
9.
Jawab
: Jokowidodo
Coba hitung angka terbalik dari angka 20 ke
1?
10. Jawab:
20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,
4,3,2,1
Analisis hasil :
Skor benar : 8-10 : tidak ada gangguan
Skor benar : 0-7 : ada gangguan
Kesimpulan : dari data di atas didapatkan hasil kesalahan tidak ada, dapat
disimpulkan bahwa klien tidak mengalami gangguan intelektual.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(1) (0 )
43
Analisa hasil
Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang
Nilai 16-30 : depresi berat
Nilai 0-5 : normal
Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan data bermasalah 9npoint, sehingga
dapat disimpulkan bahwa klien mengalami depresi ringan.
46
Analisa Data
Nama : Ny.S
Wisma : Delima
Diagnosa Medis : Hipertensi
Tanggal Symptom Problem Etiologi
23-2-2017 DS : Nyeri Akut Proses
- Klien mengatakan nyeri perjalanan
pada kepala penyakit
- Klien mengatakan nyeri
pada tengkuk
- Klien mengatakan nyeri Kerusakan
datang tiba-tiba dan vaskuler
biasanya berlangsung pembuluh
lama darah
- Klien mengatakan saat
nyeri datang ia hanya Penyumbatan
tiduran dan berbaring saja pembuluh
- Klien mengatakan nyeri darah
biasanya datang pada sore
hari. Freq nyeri 1-2 jam
DO : Vasikonstrik
- Klien tampak meringis si
- Skala nyeri 5
- Wajah tampak memerah Gangguan
saat menahan nyeri sirkulasi
- TTV
TD : 180/100 mmhg Resistensi
N : 93x/i pembuluh
darah otak
S : 36,5 C
47
P : 21x/i meningkat
23-02-2017 DS : Gangguan Nyeri kepala
- Klien mengatakan nafsu pemenuhan
makan berkurang kebutuhan nutrisi
- Klien mengatakan hanya
menghabiskan porsi Mual dan
makanan muntah
- Klien mengatakan mual
muntah. Freq 2x/hari
DO : intake asupan
- Klien tampak tidak makanan
menghabiskan makanan yang kurang
- Klien tampak tidak
bersemangat untuk makan
- BB sehat : 50 kg
- BB sakit : 45 kg
48
DO :
- Klien tidak dapat
menjawab pertanyaan
perawat tentang
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala tekanan
darah tinggi.
- Klien tampak bingung
saat ditanya apa penyebab
dari penyakitnya serta
komplikasi dari
penyakitnya
- Klien menjawab hanya
sepengetahuannnya saja
dan tidak secara benar.
Diagnosa Keperawatan
No. Tanggal muncul Diagnosa keperawatan
1. 23 Februari 2017 Nyeri Akut
2. 23 Februari 2017 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3 23 Februari 2017 Intoleransi aktivitas
4 23 Februari 2017 Kurang pengetahuan
50