Anda di halaman 1dari 2

Tuhan itu Ada

Ayat bacaan: Keluaran 3:14 (BIS)


==========================
"Kata Allah, "Aku adalah AKU ADA. Inilah yang harus kaukatakan kepada bangsa
Israel, Dia yang disebut AKU ADA, sudah mengutus saya kepada kamu."

Sewaktu saya masih sekolah, ada kalanya saya mendapatkan kesulitan untuk mengerti
beberapa mata pelajaran yang termasuk sulit. Saya ingat sulitnya menghafal perkalian
dan belajar pembagian. Tapi meski demikian saya tidak khawatir, karena saya tahu
ada ibu saya yang akan selalu meluangkan waktunya untuk mengajarkan saya hitung
menghitung. Tidak hanya mengajarkan, ia memberi contoh dengan membelah buah
jeruk untuk mengajarkan pembagian, ia membeli sekantong untuk mengajarkan saya
perkalian. Ia dengan telaten melatih saya untuk menghafal, termasuk berbagai
"tenses" dalam bahasa Inggris. Jika saat ini saya bisa menjadi seperti siapa saya hari
ini, itu semua tidak lepas dari peran besar ibu saya sejak kecil, yang rela
meninggalkan profesinya secara total untuk membimbing anak-anaknya. Demikianlah
kehidupan kita yang tidak pernah bisa sendiri. Kita selalu butuh orang-orang yang kita
tahu peduli terhadap kita, dan kita tahu kita akan baik-baik saja jika mereka ada di
dekat kita. Bayangkan bagaimana hidup ini seandainya kita hanya sendirian
menghadapi segudang permasalahan. Terhadap manusia kita sering seperti itu,
ironisnya kita malah seringkali lupa tentang keberadaan Tuhan. Kita sering
menjadikanNya sebagai tembok pertahanan terakhir, atau malah tidak sama sekali.
Tidak heran jika ada banyak orang yang kemudian menyerah ketika tidak ada
siapapun lagi di dunia ini yang bisa diandalkan. Mereka lupa bahwa di atas segalanya
ada Tuhan yang berkuasa penuh. Tuhan itu ada.

Ayat yang saya ambil sebagai ayat bacaan hari ini menggambarkan dengan jelas
tentang keberadaan Tuhan yang harus selalu kita ingat. "Kata Allah, "Aku adalah
AKU ADA. Inilah yang harus kaukatakan kepada bangsa Israel, Dia yang disebut
AKU ADA, sudah mengutus saya kepada kamu." (Keluaran 3:14 BIS). Tuhan
menyatakan ini untuk menanggapi serangkaian keraguan Musa ketika ia ditugaskan
untuk memimpin bangsa Israel untuk keluar dari perbudakan di Mesir menuju tanah
terjanji Kanaan. Siapa Tuhan itu? Kepada Musa Tuhan mengatakan demikian:
"Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa
menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah." (ay 6). Tuhan yang memanggil
Musa adalah Tuhan yang sama yang telah menunjukkan kuasaNya yang tak terbatas
kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Mereka telah melihat sendiri dan membuktikan
kemuliaanNya, kesetiaanNya dalam menepati janji, dan seharusnya Musa tahu itu
sejak awal dan tidak perlu lagi terus bertanya. Tapi apa yang terjadi pada Musa
sebenarnya merupakan gambaran kita semua, manusia yang selalu saja diliputi
keraguan apalagi ketika tertimpa beban berat.

Ketika kita mulai lemah, patah semangat dan kehilangan harapan, kita harus segera
ingat bahwa Tuhan itu benar-benar ada. Tuhan di jaman Abraham adalah Tuhan yang
Maha Besar dan Maha Kuasa, di jaman Musa Tuhan masih seperti itu, kita tahu
bagaimana Tuhan menyertai Musa secara luar biasa, dan di jaman sekarang pun
Tuhan tetaplah sama. Dia tetap sama, baik dulu, sekarang dan sampai selama-
lamanya. (Ibrani 13:8). Di saat kita menghadapi pergumulan, kita akan sadar bahwa
ternyata ada banyak ruang kosong dalam diri kita yang tidak akan pernah bisa diisi
oleh apapun selain Tuhan, dan kabar baiknya, Tuhan selalu rindu untuk memenuhi
kita. Tuhan tidak pernah terlalu jauh untuk dijangkau, Dia selalu menyediakan
waktuNya untuk siapapun yang bersungguh-sungguh mencariNya. Yesus mengatakan
"Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).
Senantiasa sampai akhir zaman berarti selalu sampai selamanya. Dan itu sudah
merupakan janji Tuhan. Bahkan dalam keadaan tersulit dalam hidup kita pun kita
perlu tahu bahwa disana Tuhan tetap ada. Lewat Daud kita tahu itu. "Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Dia tidak
akan pernah meninggalkan diri kita sendirian. Hal itu bisa kita baca dalam Ibrani.
"Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Jika demikian,
mengapa kita harus ragu dan takut menghadapi persoalan apapun? Tuhan jelas berada
di atas segalanya, termasuk di atas permasalahan kita. Bagi Dia tidak pernah ada kata
tidak mungkin, tidak ada kata mustahil. Dia mampu memulihkan kita, melepaskan
kita dari belenggu masalah, menyembuhkan kita, membimbing kita dan sebagainya.
Dia jelas punya kemampuan yang ajaib untuk memberikan apa yang kita butuhkan.
Tidak hanya menyertai kita senantiasa, tapi Dia juga sangat peduli akan kehidupan
kita, terlebih kepada keselamatan kita.

Manusia mungkin terus mengecewakanNya, tapi kasihNya tidak pernah berkurang.


Dia tetaplah Tuhan yang sungguh mengasihi kita dan tidak akan mengecewakan kita.
Dia Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Dia Allah Musa, Dia Allah yang sanggup
membuat kemustahilan menjadi kenyataan bagi ratusan tokoh alkitab, bagi begitu
banyak orang yang telah mengalami kesaksian mengalami Tuhan secara langsung
dalam hidupnya, dan jika kepada mereka semua Tuhan mampu menyatakan
kemuliaanNya, kepada kita pun tentu sama. Jika demikian mengapa harus takut? Jika
anda merasa gamang hari ini, ingatlah bahwa Tuhan sudah berkata bahwa "AKU
ADA", dan Dia sungguh memperhatikan diri anda. Di dalam beban seberat apapun,
bersyukurlah hari ini karena Dia ada.

Tuhan sungguh ada, dan Dia mengasihi anda

Anda mungkin juga menyukai