Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN HEPATITIS C KRONIK

Sostro Mulyo

PENDAHULUAN

Hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC) yang
menyebabkan peradangan pada hati. Penularannya melalui darah terutama melalui transfusi
darah dan pada pemakai obat suntik dengan memakai bersama jarum suntiknya. Virus hepatitis C
tidak ditularkan melalui kontak sosial normal seperti berciuman, berpelukan, atau penggunaan
bersama alat-alat dapur.

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat infeksi VHC kronik pada 170-200 juta penduduk,
prevalensinya bervariasi antar negara. Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 2,5 juta orang
dengan anti-HCV positif, namun hanya sekitar 1,6 juta orang saja yang HCV RNA positif.

VIRUS HEPATITIS C

Virus hepatitis C merupakan virus RNA rantai tunggal dan dapat memproduksi secara
langsung protein-protein virus karena mempunyai RNA rantai positif. Secara singkat siklus
hidup VHC dapat dijelaskan sebagai berikut: VHC masuk ke dalam hepatosit dengan mengikat
reseptor permukaan sel yang spesifik. Kemudian protein inti dari virus menembus dinding sel
secara kimiawi. Di dalam hepatosit, nukleokapsid melarut dalam sitoplasma dan keluarlah RNA
virus. Virus lalu membuat hepatosit memproduksi protein-protein yang dibutuhkan virus untuk
berfungsi dan berkembang. Setelah proses ini virus dapat mengkopi dirinya sendiri dalam jumlah
besar. Setiap kopi virus akan berinteraksi dengan protein struktural dalam sel sehingga akan
melapisi inti virus yang baru. Kemudian virus yang telah dewasa dikeluarkan dari hepatosit ke
pembuluh darah, menembus membran sel.

Berdasarkan keterkaitan molekuler, VHC dapat diidentifikasi menjadi 6 genotipe utama


yakni 1 sampai 6 dengan berbagai subtype. Di Indonesia > 60% yang diidentifikasi adalah
genotipe 1a dan 1b. Genotipe 1 mempunyai kecepatan replikasi lebih besar daripada genotipe
lainnya sehingga kandungan virus biasanya lebih besar sehingga prognosisnya lebih buruk.
Genotipe 1 dan 4 memerlukan terapi yang lebih lama.

Pengetahuan tentang genotipe ini sangatlah penting karena dapat dipakai untuk
memprediksi respon terhadap terapi antivirus (sustained virological response, SVR) dan
menentukan durasi terapi.

PERJALANAN PENYAKIT

Anda mungkin juga menyukai