Anda di halaman 1dari 2

Posted at 08:00 | | 0 Comments

Usia Tua

Ayat bacaan: Yesaya 46:4


====================
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku
mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."

Seorang bapa tua duduk di kursi roda dan dibawa ke depan pada sebuah altar call.
Saya merasa sedih melihat bapa yang mungkin terkena stroke tidak lagi bisa bergerak,
bahkan tidak bisa menyeka air liurnya yang meleleh keluar. Usia memang tidak bisa
kita lawan. Seiring bertambahnya usia, tenaga dan kemampuan maupun daya tahan
kita akan menurun. Dalam dunia olah raga ketika atlit sudah mencapai usia di atas 31,
mereka sudah dikategorikan tua dan harga transfernya akan menurun karena prestasi
mereka dianggap sudah melewati masa puncak. Menjelang usia 40, saya pun sudah
merasa penurunan stamina yang cukup lumayan jika dibandingkan 5-6 tahun yang
lalu. Well, that's life. Tubuh kita memang punya usianya sendiri. Ada banyak orang
yang mengira bahwa usia yang bertambah itu pun mengarah pada berkat Tuhan yang
menurun pula. Padahal alkitab tidak pernah berbicara demikian. Tenaga memang
menurun, tapi itu hanyalah daging kita. Pada kenyataannya Tuhan menjanjikan
berkat dan kasihNya senantiasa dan tidak terpengaruh usia.

Dalam kitab Yesaya kita bisa melihat apa yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang
yang sudah berusia lanjut. "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa
putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau
menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."
(Yesaya 46:4). Ini firman Tuhan! Dia mengatakan bahwa kita akan tetap berada dalam
penyertaanNya dan perlindunganNya, tetap berada dalam tanganNya meski secara
fisik kita mungkin sudah dianggap "habis" oleh dunia. Tuhan berjanji melindungi dan
memberkati kita semua tidak saja hingga usia tua, tapi dikatakan semua itu sudah
menjadi perhatianNya sejak kita masih dalam kandungan. Ayat sebelumnya berkata:
"Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal
dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai
orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim." (ay 3).

Menjadi tua, daging melemah. Tapi itu bukan berarti berkat Tuhan pun ikut-ikutan
melemah. Tuhan tetap memberkati berapapun usia kita. Kita lihat bagaimana Kaleb
masih memiliki energi yang sama di usia tuanya meski kemungkinan besar secara
fisik dia tidak lagi sekuat dahulu. Lihatlah apa kata Kaleb. "Jadi sekarang,
sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya.
Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu
kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi
sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku
masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada
waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar
masuk." (Yosua 14:10-11). Kaleb bisa berkata demikian sebab ia benar-benar
menyadari bagaimana Tuhan memelihara hidupnya sejak dulu hingga masa
tuanya. Di usia berapa Nuh membangun bahteranya? Di usia berapa Abraham
mendapat janji keturunan dan mendapat penggenapan janji itu? Kepada Abraham
bahkan alkitab mencatat secara spesifik seperti berikut: "Adapun Abraham telah tua
dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal." (Kejadian 24:1).
Janji Tuhan berlaku sama dulu, sekarang dan selamanya. Jika mereka mengalami hal
ini, mengapa kita harus tidak?

Apa yang kita perlukan adalah selalu berjalan bersama Tuhan. Mengerti dan
melakukan firmanNya, hidup kudus dan taat, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan,
senantiasa bersyukur dan memuliakan namaNya, hidup dengan iman yang percaya
sepenuhnya kepada Tuhan, maka Tuhan pun siap menggendong kita sekalipun rambut
kita telah memutih seluruhnya. BerkatNya akan tetap tercurah, penyertaan dan
pertolonganNya akan selalu siap dihadirkan buat kita. Mazmur berkata "Orang benar
akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di
Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah
kita." (Mazmur 92:13-14). Ini gambaran tentang orang benar yang tidak akan pernah
berhenti berbuah dengan suburnya. Bagaimana ketika pohon korma atau pohon aras
ini menjadi tua? Ayat selanjutnya berbunyi "Pada masa tua pun mereka masih
berbuah, menjadi gemuk dan segar" (ay 15). Itu firman Tuhan. Dan itu semua
diberikan "untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku
dan tidak ada kecurangan pada-Nya." (ay 16).

Anda mulai merasakan menurunnya kemampuan dimakan usia? Anda mulai merasa
risau ketika anak-anak anda sibuk dan seakan-akan melupakan anda? Ingatlah bahwa
Tuhan tidak pernah meninggalkan anda dan membiarkan diri anda habis dimakan
usia. Dia menjanjikan kasihNya yang tidak pernah pudar, sebuah kasih yang akan
tetap sama besarnya sejak anda masih berada dalam kandungan. Kepercayaan orang
akan kemampuan kita bekerja boleh berkurang, namun kasih Tuhan akan selalu ada
untuk kita. Kita tidak akan pernah mengalami kekurangan akan hal itu. Kita masih
diharapkan Tuhan untuk bisa dipakai memberikan kesaksian betapa luar biasanya
Tuhan yang selalu menepati janjiNya. Dia mau kita membuktikan bahwa kita masih
bisa berbuah dengan suburnya meski usia tidak lagi dianggap produktif bagi dunia.
Seperti pohon aras Libanon, seperti pohon korma, yang tidak pernah berhenti bertunas
dan akan selalu tumbuh subur di pelataran Allah, seperti itulah kita semua
dipersiapkan Tuhan. Dia siap memberkati kita hingga masa tua kita, Dia siap untuk
terus menggendong kita, menanggung, memikul dan menyelamatkan kita hingga
seluruh rambut memutih sekalipun, karena Dia tetaplah Tuhan yang sama yang selalu
mengasihi kita dengan begitu besar. Masuki masa tua dengan penuh rasa syukur,
tetaplah berjalan bersama Tuhan hingga kita mencapai garis akhir sebagai pemenang.

Usia bertambah, tenaga berkurang tapi kasih Allah tetap sama tak
berkesudahan

Anda mungkin juga menyukai