com
Salah satu unsur pimpinan di minangkabau adalah Alim Ulama. Keberadaan Alim
Ulama sangatlah di butuhkan sebagai salah satu unsur kepemimpinan di minangkabau.
Dengan adanya Alim ulama tersebut di dalam masyarakat minangkabau, maka akan
ada yang menerangkan jalan tentang ilmu di bidang agama. Masyarakat yang tidak
tahu banyak tentang agama, jelas akan terbantu oleh keberadaan alim ulama tersebut.
Ya,.. alim ulama adalah salah satu pemimpin dalam bidang syarak atau agama.
Oleh karena itu, mungkin sesuatu yang penting untuk diketahui tentang unsur
kepemimpinan alim ulama ini dalam minangkabau. Pada topik ini, ada dua pembahasan
yaitu tentang kedudukan Alim ulama diminangkabau dan tentang fungsinya.
KEDUDUKAN ALIM ULAMA
Alim ulama adalah orang biasa, yang menjadi bagian dari masyarakat. Perbedaannya
dengan orang lain adalah pengetahuannya tentang agama yang luas. Sehingga,
kedudukannya dengan pangulu dalam masyarakat berbeda. Jika pangulu tumbuh
karena ditanam, besar karena di pupuk dan tinggi karena di anjung, Alim ulama tidak
begitu. Pangulu merupakan kedudukan yang turun-temurun, sedangkan kedudukan
Alim ulama tidak demikian. Kedudukannya bukanlah warisan atau di turun-temurun.
Dalam adat minangkabau di jelaskan bahwa alim ulama tersebut ka ateh indak
bapucuak, ka bawah indak ba urek. Jadi kalau ia meninggal nanti, bukanlah
kemenakan yang menggantikannya, namun mungkin dari suku lain atau orang lain
berbeda suku. Syaratnya orang tersebut haruslah memiliki ilmu agama yang luas.
Pertama, ikutan lahia jo batin. Maksudnya adalah alim ulama merupakan contoh dan
teladan bagi masyarakat disekitarnya. Ia memperlihatkan perbuatan baik, yaitu
perbuatan yang didasarkan pada ajaran agama dan ajaran adat. selain itu ia juga
menjadi contoh dalam berfikir, bertindak dan berbicara.
Kedua, suluah bendang dalam nagari. alim ulama adalam hal ini berperan sebagai
penerang masyarakat. Ia menjadi penunjuk jalan yang lurus, jalan yang sesuai dengan
ajaran agama.
Kelima, panarang jalan ka akhirat. Dalam hal ini alim ulama berfungsi sebagai
penunjuk jalan yang lurus menuju ke akhirat. Semua itu bertujuan agar masyarakatnya
nanti selamat dan bahagia hidup di akhirat kelak. Selain itu, ia juga berfungsi sebagai
pemberi nasehat dan memberitahukan segala hal yang seharusnya di lakukan untuk
mendapatkan kebahagian di akhirat nanti.
Keenam, tampek batanyo halal jo haram. Artinya alim ulama berfungi sebagai orang
yang meluruskan apa saja yang halal dan haram untuk di lakukan. Setiap masyarakat
yang tidak mengerti dengan segala hal yang halal atau haram, dapat bertanya kepada
alim ulama.
Keenam, sarato sah dengan batal. Selain menjadi tempat bertanya tentang hal-hal
yang halal dan haram, alim ulama juga merupakan tempat bertanya bagi masyarakat
tentang hal hal yang sah dan batal menurut agama. Ia juga mampu memberikan
pendapat dan nasehat segala hal yang sah dan halal di lakukan oleh masyarakatnya.
Selain hal di atas, kedudukan alim ulama sebagai pemimpin, juga harus mampu
memberikan pandangan dan pendapat dalam membuat keputusan. Pandangan dan
pendapat tersebut di sampaikan berdasarkan Al quran dan hadist. Alim ulama juga
mampu berkewajiban untuk memberikan pertimbangan pertimbangan kepada
pangulu untuk mengambil keputusan dalam bidang agama islam. Pertimbangan itu
diberikan, jika diminta atau tidak oleh pangulu.
Begitupun dalam upacara upacara keagamaan, alim ulama mempunyai fungsi yang
amat besar. Ia memberikan petunjuk petunjuk dan memandu jalannya upacara
tersebut. Alim ulama juga berfungsi sebagai pemimpin dalam kegiatan kegiatan di
masjid, seperti shalat jumat, shalat hari raya dan sebagainya.
Jadi, dapat di simpulkan, dalam bidang agama fungsi seorang alim ulama sangatlah
besar. Setiap kegiatan dan upacara keagamaan akan berjalan baik, karena adanya
peran dari alim ulama. Kedudukannya sebagai penerang masyarakat juga sangat
besar. Semua itu karena di dasarkan pada ilmu yang luas tentang agama.
Post