Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Keperawatan

Bagian 1: Manajemen Umum

1. Apa yang anda ketahui tentang "manajemen"? Apakah isu-isu manajemen yang
terkait dengan Rumah Sakit anda?
2 Apa tanggung jawab anda sebagai manajer rumah sakit? Adakah yang tidak jelas
bagi Anda? Mengapa?

Manajemen kualitas pelayanan


3. Apakah yang anda ketahui mengenai "manajemen kualitas pelayanan"?
4. Apa tanggung jawab anda dalam manajemen kualitas pelayanan?
5. Apa saja isu yang paling terkait di manajemen kualitas pelayanan di rumah sakit
Anda? Mengapa? Staf, beban kerja, recruitment, staf salah, rencana program khusus,
anggaran, pelatihan spo spv
(Mengacu pada jawaban sebelumnya).
o Memilih standar kualitas, SOP, dan peralatan
o Proses supervisi dan audit
o Kontrol dan penilaian kualitas
6. Secara umum, bagaimana Anda menilai kompetensi Anda di daerah ini menurut
skala berikut:

Tingkat 1: Awareness /Kesadaran : tidak ada atau terbatasnya pengetahuan dan


kesadaran, tidak pernah melakukan
Tingkat 2: Basic / Dasar : memiliki pengetahuan, jarang melakukan
Tingkat 3: Competence/Kompeten : sering melakukan, namun masih perlu dukungan
Tingkat 4: Advanced /Lebih lanjut : melakukan secara efektif, merasa yakin dan
percaya diri
Tingkat 5: Expert / Ahli : melakukan secara efektif pada tingkat
profesional

Tolong jelaskan mengapa? Apa hambatannya?


7. Apakah ada keterampilan khusus dan pengetahuan dalam manajemen kualitas
pelayanan yang ingin anda tingkatkan? Apa? Mengapa? (Catatan: mencoba untuk
mengeksplorasi detail). Saran untuk meningkatkan keterampilan manajemen?
Keterampilan Kepemimpinan

8. Apakah yang anda ketahui mengenai keterampilan memimpin?


9. Keterampilan apakah yang seharusnya anda miliki sebagai seorang manajer di Rumah Sakit?
10. Apakah keterampilan yang anda miliki sebagai seorang manajer?
Menganalisis situasi yang kompleks dan membuat rencana strategis
Keterampilan interpersonal: bekerja dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi,
memberika dorongan, mempromosikan lingkungan sekitar, membangun tim )
Memonitor dan memberikan dukungan kepada staf
Delegasi
11. Bagaimana Anda menilai keterampilan kepemimpinan Anda sesuai skala berikut:

Tingkat 1: Awareness /Kesadaran : tidak ada atau terbatasnya pengetahuan dan


kesadaran, tidak pernah melakukan
Tingkat 2: Basic / Dasar : memiliki pengetahuan, jarang melakukan
Tingkat 3: Competence/Kompeten : sering melakukan, namun masih perlu dukungan
Tingkat 4: Advanced /Lebih lanjut : melakukan secara efektif, merasa yakin dan percaya
diri
Tingkat 5: Expert / Ahli : melakukan secara efektif pada tingkat
profesional

Tolong jelaskan mengapa?


12. Apakah ada keterampilan dalam memimpin yang ingin anda tingkatkan? Apa? Mengapa?
(Catatan: coba jelaskan dengan detail)

Bagian 3: Kebutuhan Pelatihan dan preferensi

13. Apakah ada kerangka kerja atau rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit
anda? Bagaimana itu terealisasi? Seberapa efektif itu itu?
14. Menurut anda apa dan bagaimanakah program pengembangan kompetensi yang dapat mengatasi
keterbatasan kompetensi keterampilan kepemimpinan manajemen yang ada?
15. Adakah halangan dalam meningkatkan kompetensi anda?Apa saja? Bagaimana anda mengatasi
halangan tersebut?
Arif Riyanto, S. Kep. Ns - Manajer keperawatan
1. Pengelolaan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi
2. Sebagai manajer pelayanan keperawatan
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan RAPB tahunan, termasuk bahan habis pakai
rutin, peralatan, hingga anggaran pendidikan dan pelatihan
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 184, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
-program yang sedang dijalankan adalah uji kompetensi berkala ( recredential ), untuk perawat
perawat, untuk menilai adanya kesenjangan kompetensi sehingga bisa dilakukan program
pendidikan dan pelatihan untuk perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim.
- untuk peralatan manajemen keperawatan bekerja sama dengan unit lain yaitu pengadaan dan
bagian pemeliharaan, untuk kalibrasi bekerjasama dengan unit elektromedik.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien untuk bulan agustus mencapai 85%,
dan adanya indikator mutu yang harus dievaluasi.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Manajer keperawatan sudah merasa cukup dan percaya diri terkait kompetensi yang dimiliki
7. Manajer keperawatan merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai laporan keuangan,
manajemen pengadaan obat dan peralatan.
8. keterampilan kepemimpinan adalah bagaimana bisa merencanakan sesuatu, menggerakkan orang
yang ada di organisasi .
9. kemampuan untuk menggerakkan orang atau staf dalam mencapai tujuan bersama
10. - manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada supervisor.
-
11. manajer merasa cukup percaya diri dan yakin terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
Manajer keperawatan mengkombinasikan gaya kepemimpinan situasional, partisipatif bahkan
terkadang juga dibutukan kepemimpinan yang otoriter .
12.
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh diektur sdi.
14. Dengan pelatihan mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara berkala.
15. -

Dwi Maryani SPV bangsal naim

1. pengaturan suatu unit, baik sdi maupun sumber daya lain


2. Sebagai supervisor bangsal rawat inap,
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan yang dilakukan di bangsal
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
seperti pembuatan jadwal shift jaga perawat, ataupun sumber daya lainnya, juga membuat RAPB
tahunan.
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi bangsal naim 15, belum sesuai dengan beban kerja berdasarkan kapasitas pasien, dari
perhitungan kebutuhan perawat masih dibutuhkan dua perawat lagi. Namun, hal ini tergantung dari
jumlah pasien, karena bangsal naim adalah bangsal bedah yang merawat pasien pre dan post
operasi makajumlah sdi masih kurang, tetapi bila pasien yang dirawat adalah pasien titipan seperti
pasien penyakit dalam maka jumlah sdi masih dirasa sesuai dengan beban kerja.
- sebagai seorang supervisor dalam melakukan monitoring dan evaluasi berdasarkan penilaian
secara langsung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sehari hari
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari bangsal naim adalah melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-cbgs
dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim. Supervisor melakukan evaluasi berdasarkan pelaksanaannya di lapangan.
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien, dan adanya indikator mutu yang
dievaluasi dari manajemen keperawatan.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Supervisor merasa kurang memiliki kemampuan, dan kurang percaya diri karena pendidikannya
masih D3.
7. Supervisor masih membutuhkan keterampilan dalam manajemen baik secara umum maupun secara
khusus mengenai manajemen ruangan.
8. Menurut supervisor keterampilan kepemimpinan adalah bagaimana menjadi contoh panutan yang
baik bagi orang lain
9. kemampuan untuk menggerakkan orang atau staf dalam mencapai tujuan bersama
10. - manajer merasa mampu dalam menganalisis situasi yang kompleks dan membuat rencana
strategis
- manajer merasa mampu namun masih memerlukan dukungan dalam keterampilan interpersonal:
bekerja dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan,
mempromosikan lingkungan sekitar, membangun tim )
- manajer merasa mampu dalam Memonitor dan memberikan dukungan kepada staf
- manajer merasa mampu dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan keputusan yang sifatnya
bukan strategis kepada supervisor, pendelegasian biasanya diberikan kepada koordinator shift.

11. manajer merasa kurang mampu terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12. Komunikasi efektif
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh diektur sdi.
14. Dengan pelatihan mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara berkala.
15. Kurangnya dukungan secara finansial dan moral dari manajemen.

Adiana Retno W. S, Kep. Ns SPV bangsal zaitun

1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi. Selain itu juga menyangkut pertanggungjawaban.
2. Sebagai supervisor bangsal zaitun
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 15 , sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator
shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai pembuatan spo, penyusunan RAPB
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10. - Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja
dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan
lingkungan sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.

11. Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12. Supervisor belum pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor ataupun manajemen
ruangan secara khusus,
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14. Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15. Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.

Kisti Samsundari, S. Kep, Ns SPV bangsal wardah

1. Manajemen adalah suata cara dalam mengelola suatu organisasi.


2. Sebagai supervisor bangsal wardah
3. Memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dan peraturan seperti spo,
Semua pengelolaan mengenai kegiatan di bangsal wardah baik pelayanan dan asuhan keperawatan,
mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan. Namun supervisor masih mengalami kesulitan dalam
membuat RAPB dan merasa hal tersebut terlalu njelimet. selain itu juga pembuatan jadwal shift
jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 15 , berdasarkan perhitungan beban kerja masih ada
kekurangan sdi 2,
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator
shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
- masih ada perawat yang melakukan pelayanan tidak sesuai dengan spo karena kebiasaan, dalam
merubah hal tersebut harus perlahan.
Misal dalam pemberian injeksi kepada pasien, di spo harus dibawa satu satu per pasien namun
karena terbiasa dibawa per kamar maka kadang masih dilakukan. Padahal sudah sering diingatkan.
6. Supervisor sudah merasa masih memerlukan dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mendapatkan pemaparan informasi yang lebih mengenai tugas dan
kewenangan supervisor.
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter dari staf
10. - Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja
dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan
lingkungan sekitar, membangun tim ), manajemen konflik
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf, dukungan bisa diberikan saat pelaksanaan secara langsung atau dari pertemuan
bulanan.
- Supervisor merasa cukup dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan keputusan yang
sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.
11. Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12. Supervisor belum pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor ataupun manajemen
ruangan secara khusus, menurut supervisor pemilihan supervisor berdasarkan pengamatan atasan,
tidak ada syarat khusus.
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14. Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15. Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.

Hartatik Dwi Cahyani, AMK SPV bangsal anak dan KBY Firdaus

1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi agar bisa berjalan dengan baik.
2. Sebagai supervisor bangsal bangsal anak dan KBY Firdaus.
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 14 , belum sesuai dengan perhitungan beban kerja, tetapi
karena di sini manajemen bangsal anak dan kamar bayi masih menjadi satu jadi masih bisa
dihandle bersama sama, bila dibuat jadwal jaga terpisah untuk kamar bayi maka belum bisa.
- harapannya untuk pengelolaan kamar bayi dan bangsal anak dipisah karena untuk pengelolaan
bayi dibutuhkan perhatian yang khusus.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. , berdasarkan penilaian supervisor terhadap kinerja perawat terkait kualitas
pelayanan masih belum optimal karena faktor jumlah sdi, pengalaman dan keterampilan sdi,
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap dua tahun sekali melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungan terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai pembuatan spo, penyusunan RAPB
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10.- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam menganalisis situasi yang kompleks
dan membuat rencana strategis
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam keterampilan interpersonal: bekerja
dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan
lingkungan sekitar, membangun tim )
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam Memonitor dan memberikan
dukungan kepada staf, pemberian motivasi secara langsung saat pelayanan, saat aplusan jaga, bisa
juga dari media sosial seperti whats app
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam pendelegasian tugas2 terkait
pengambilan keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.

11.Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor sudah pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai mtata ruang kamar bayi
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit baru mulai direncanakan dengan baik
berhubungan dengan proses akreditasi yang akan diadakan, pendanaan untuk pendidikan dan
pelatihan dianggarkan dalam RAPB, untuk realisasinya tetap menggunakan skala prioritas.
Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah keputusan manajer
kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.
Eny Hernani, S. Kep. Ns SPV bangsal ar royan

1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi. Selain itu juga menyangkut pertanggungjawaban.
2. Sebagai supervisor bangsal ar royan
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan. Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 20, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
- pelayanan keperawatan menggunakan metode perawat primer modifikasi.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja, unuk spo belum ada evaluasi rutin, pengevaluasian dilakukansituasiona apabila dalam
pelaksanaan dirasa tidak sesuai atau berdasar keilmuan sudah tidak sesuai maka langsung
dievaluasi.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
selain itu dari kelegkapan dokumen juga bisa menjadi bahan evaluasi.
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. Kisaran kepuasan pasien sudah mencapai 75%.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI, berisi
penilaian kedisiplina pekerjaan secara lengkap mulai dari keagamaan, keterampilan, kinerja.
Menurut supervisor
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa sudah menguasai manajemen ruangan, pernah mengajukan pelatihan mengenai
supervisor ataupun manajemen ruangan secara khusus di UI, dan untuk realisasinya sangat
didukung oleh manajemen rumah sakit keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang
ada di unit.
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10.- Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.

11.Supervisor merasa cukup percaya diri terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor pernah pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan, dan sangat didukung oleh pihak
manajemen.
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik. Untuk pelaksanaannya lebih ditekankan pada praktek bukan sekedar teori
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.

Rubiyanto, S. Kep. Ns SPV al kautsar

1. Metode atau cara mengatur beberapa orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Sebagai supervisor bangsal al- kautsar
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Melukan supervisi staf, maupun supervisi klinik
- Kendali mutu dan biaya
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 19, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja dan
kapasitas bangsal 25 bed, namun apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar
dan sdi dirasa kurang, maka seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan
ketika jumlah pasien melonjak.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. Penilaian yang diterima berkisar antara 85 -90%.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI. Untuk saat ini
kinerja sdi di bangsal al kautsar sudah baik namun perlu dilakukan peningkatan keterampilan
karena kebanyakan sdinya adalah fresh graduate
- sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik karena rumah sakit rujukan yang sering penuh.
6. Supervisor sudah merasa masih memerlukan dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai penyusunan RAPB, dan lapora
keuangan lainnya.
8. keterampilan kepemimpinan adalah seni seseorang dalam mengajak orang lain dalam mencapai
tujuan bersama..
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter dari staf
10.- Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp. Sering dilakukan
biasanya kepada koordinato shift atau ppjp, misal dalam tugas orientasi mahasiswa baru dsbg.

11.Supervisor merasa cukup percaya diri terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor sudah pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor selama 48 jam ataupun
manajemen ruangan secara khusus,
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.

Heni Yuspina, S. Kep. Ns SPV icu

1. Bagaimana mengatur dan memimpin unit ke arah yang lebih baik.


2. Sebagai supervisor ICU
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 15 , sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI. Seharusnya
masing2 perawat mempunyai log book masing2 untu supervisi, namun masih dalam perencanaan.
- kendala yang dihadapi adalah kondisi dimana icu penuh namun ada pasien yang harus masuk icu dan
tidak ada tempat rujukan lain yang bisa menerima.
- Tata ruang icu yang belum sesuai seperti tidak adanya wastafel, kemudian monitor yang belum
sentral, untuk tahun ini dari icu mengadakan permintaan barang ventilator, sehingga cukup banyak
menyita dana.
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai pembuatan spo, penyusunan RAPB,
karena harus memasukkan rincian rincian biaya.
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10.- Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf, motivasi bisa diberikan setiap saat saat pelaksanaan tugas, atau pula melalui media
sosial, untuk pertemuan dilakukan 3 buln sekali.
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.

11.Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor ataupun manajemen ruangan
secara khusus, namun untuk pembuatan spo dan yang lain belum.
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai