1. Apa yang anda ketahui tentang "manajemen"? Apakah isu-isu manajemen yang
terkait dengan Rumah Sakit anda?
2 Apa tanggung jawab anda sebagai manajer rumah sakit? Adakah yang tidak jelas
bagi Anda? Mengapa?
13. Apakah ada kerangka kerja atau rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit
anda? Bagaimana itu terealisasi? Seberapa efektif itu itu?
14. Menurut anda apa dan bagaimanakah program pengembangan kompetensi yang dapat mengatasi
keterbatasan kompetensi keterampilan kepemimpinan manajemen yang ada?
15. Adakah halangan dalam meningkatkan kompetensi anda?Apa saja? Bagaimana anda mengatasi
halangan tersebut?
Arif Riyanto, S. Kep. Ns - Manajer keperawatan
1. Pengelolaan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi
2. Sebagai manajer pelayanan keperawatan
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan RAPB tahunan, termasuk bahan habis pakai
rutin, peralatan, hingga anggaran pendidikan dan pelatihan
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 184, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
-program yang sedang dijalankan adalah uji kompetensi berkala ( recredential ), untuk perawat
perawat, untuk menilai adanya kesenjangan kompetensi sehingga bisa dilakukan program
pendidikan dan pelatihan untuk perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim.
- untuk peralatan manajemen keperawatan bekerja sama dengan unit lain yaitu pengadaan dan
bagian pemeliharaan, untuk kalibrasi bekerjasama dengan unit elektromedik.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien untuk bulan agustus mencapai 85%,
dan adanya indikator mutu yang harus dievaluasi.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Manajer keperawatan sudah merasa cukup dan percaya diri terkait kompetensi yang dimiliki
7. Manajer keperawatan merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai laporan keuangan,
manajemen pengadaan obat dan peralatan.
8. keterampilan kepemimpinan adalah bagaimana bisa merencanakan sesuatu, menggerakkan orang
yang ada di organisasi .
9. kemampuan untuk menggerakkan orang atau staf dalam mencapai tujuan bersama
10. - manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- manajer merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada supervisor.
-
11. manajer merasa cukup percaya diri dan yakin terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
Manajer keperawatan mengkombinasikan gaya kepemimpinan situasional, partisipatif bahkan
terkadang juga dibutukan kepemimpinan yang otoriter .
12.
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh diektur sdi.
14. Dengan pelatihan mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara berkala.
15. -
11. manajer merasa kurang mampu terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12. Komunikasi efektif
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh diektur sdi.
14. Dengan pelatihan mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara berkala.
15. Kurangnya dukungan secara finansial dan moral dari manajemen.
1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi. Selain itu juga menyangkut pertanggungjawaban.
2. Sebagai supervisor bangsal zaitun
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 15 , sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan
tim pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator
shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai pembuatan spo, penyusunan RAPB
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10. - Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja
dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan
lingkungan sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.
11. Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12. Supervisor belum pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor ataupun manajemen
ruangan secara khusus,
13. Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14. Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15. Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.
Hartatik Dwi Cahyani, AMK SPV bangsal anak dan KBY Firdaus
1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi agar bisa berjalan dengan baik.
2. Sebagai supervisor bangsal bangsal anak dan KBY Firdaus.
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 14 , belum sesuai dengan perhitungan beban kerja, tetapi
karena di sini manajemen bangsal anak dan kamar bayi masih menjadi satu jadi masih bisa
dihandle bersama sama, bila dibuat jadwal jaga terpisah untuk kamar bayi maka belum bisa.
- harapannya untuk pengelolaan kamar bayi dan bangsal anak dipisah karena untuk pengelolaan
bayi dibutuhkan perhatian yang khusus.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. , berdasarkan penilaian supervisor terhadap kinerja perawat terkait kualitas
pelayanan masih belum optimal karena faktor jumlah sdi, pengalaman dan keterampilan sdi,
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap dua tahun sekali melalui form DP3 yang berasal dari SDI.
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungan terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai pembuatan spo, penyusunan RAPB
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10.- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam menganalisis situasi yang kompleks
dan membuat rencana strategis
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam keterampilan interpersonal: bekerja
dengan dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan
lingkungan sekitar, membangun tim )
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam Memonitor dan memberikan
dukungan kepada staf, pemberian motivasi secara langsung saat pelayanan, saat aplusan jaga, bisa
juga dari media sosial seperti whats app
- Supervisor masih merasa kurang dan butuh dukungan dalam pendelegasian tugas2 terkait
pengambilan keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.
11.Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor sudah pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai mtata ruang kamar bayi
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit baru mulai direncanakan dengan baik
berhubungan dengan proses akreditasi yang akan diadakan, pendanaan untuk pendidikan dan
pelatihan dianggarkan dalam RAPB, untuk realisasinya tetap menggunakan skala prioritas.
Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah keputusan manajer
kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.
Eny Hernani, S. Kep. Ns SPV bangsal ar royan
1. Pengaturan atau pengelolaan suatu organisasi. Selain itu juga menyangkut pertanggungjawaban.
2. Sebagai supervisor bangsal ar royan
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan. Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 20, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja, namun
apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar dan sdi diras kurang, maka
seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan ketika jumlah pasien melonjak.
- pelayanan keperawatan menggunakan metode perawat primer modifikasi.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja, unuk spo belum ada evaluasi rutin, pengevaluasian dilakukansituasiona apabila dalam
pelaksanaan dirasa tidak sesuai atau berdasar keilmuan sudah tidak sesuai maka langsung
dievaluasi.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
selain itu dari kelegkapan dokumen juga bisa menjadi bahan evaluasi.
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. Kisaran kepuasan pasien sudah mencapai 75%.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI, berisi
penilaian kedisiplina pekerjaan secara lengkap mulai dari keagamaan, keterampilan, kinerja.
Menurut supervisor
6. Supervisor sudah merasa masih memerluksn dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa sudah menguasai manajemen ruangan, pernah mengajukan pelatihan mengenai
supervisor ataupun manajemen ruangan secara khusus di UI, dan untuk realisasinya sangat
didukung oleh manajemen rumah sakit keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang
ada di unit.
8. keterampilan kepemimpinan adalah pengelolaan staf yang ada di unit.
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter daro staf
10.- Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp.
11.Supervisor merasa cukup percaya diri terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor pernah pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan, dan sangat didukung oleh pihak
manajemen.
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik. Untuk pelaksanaannya lebih ditekankan pada praktek bukan sekedar teori
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.
1. Metode atau cara mengatur beberapa orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Sebagai supervisor bangsal al- kautsar
3. Semua pengelolaan mengenai pelayanan dan asuhan keperawatan, mulai dari perencanaan hingga
evaluasi.
4. - Merencanakan pelayanan keperawatan, baik yang menyangkut sumber daya manusia ( SDI )
ataupun sumber daya lainnya, misal peralatan, Perencanaan yang rutin dilakukan adalah pembuatan
RAPB tahunan dengan evaluasi RAPB sebelumnya, termasuk bahan habis pakai rutin, peralatan,
hingga anggaran pendidikan dan pelatihan, selain itu juga pembuatan jadwal shift jaga
- Menggerakkan staf keperawatan agar bisa memberikan pelayanan dengan baik
- Melukan supervisi staf, maupun supervisi klinik
- Kendali mutu dan biaya
- Evaluasi kinerja staf keperawatan
5. - Jumlah sdi manajemen keperawatan 19, sudah sesuai dengan perhitungan beban kerja dan
kapasitas bangsal 25 bed, namun apabila terjadi lonjakan pasien maka beban kerja akan lebih besar
dan sdi dirasa kurang, maka seharusnya ada cadangan sdi yang bisa membantu proses pelayanan
ketika jumlah pasien melonjak.
- sebenarnya berdasar perhitungan jumlah perawat sudah cukup ideal, namun terdapat beberapa
pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh perawat tetapi ditugaskan kepada perawat seperti
verifikasi keuangan, memotong melipat kassa, anfrah apotek dan bahan habis pakai yang
mengambil adalah perawat.
-Kendali mutu dan kendali biaya yang dilakukan dari manajemen keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional. Apalagi sistem pembayaran Ina-
cbgs dimana yang banyak memegang peranan adalah dari asuhan keperawatan yang harus efisien.
- Untuk pembuatan dan evaluasi SPO juga menjadi tanggung jawab manajer keperawatan dengan tim
pokja.
- proses supervisi dilakukan malalui penilaian secara langsung, maupun laporan dari koordinator shift
- Penilaian kualitas pelayanan melalui survei kepuasan pasien yang nantinya akan disimpulkan dari
bidang keperawatan. Penilaian yang diterima berkisar antara 85 -90%.
- Evaluasi kinerja staf dilakukan setiap tahun melalui form DP3 yang berasal dari SDI. Untuk saat ini
kinerja sdi di bangsal al kautsar sudah baik namun perlu dilakukan peningkatan keterampilan
karena kebanyakan sdinya adalah fresh graduate
- sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik karena rumah sakit rujukan yang sering penuh.
6. Supervisor sudah merasa masih memerlukan dukungsn terkait kompetensi yang dimiliki
7. Supervisor merasa harus mempelajari lebih lanjut mengenai penyusunan RAPB, dan lapora
keuangan lainnya.
8. keterampilan kepemimpinan adalah seni seseorang dalam mengajak orang lain dalam mencapai
tujuan bersama..
9. kemampuan untuk menggerakkan orang dan memahami karakter dari staf
10.- Supervisor sudah efektif dan percaya diri dalam menganalisis situasi yang kompleks dan
membuat rencana strategis
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam keterampilan interpersonal: bekerja dengan
dan mempengaruhi seseorang ( komunikasi, memberika dorongan, mempromosikan lingkungan
sekitar, membangun tim )
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam Memonitor dan memberikan dukungan
kepada staf
- Supervisor merasa sudah efektif dan percaya diri dalam pendelegasian tugas2 terkait pengambilan
keputusan yang sifatnya bukan strategis kepada koordinator shift dan ppjp. Sering dilakukan
biasanya kepada koordinato shift atau ppjp, misal dalam tugas orientasi mahasiswa baru dsbg.
11.Supervisor merasa cukup percaya diri terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor sudah pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor selama 48 jam ataupun
manajemen ruangan secara khusus,
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.
11.Supervisor merasa cukup percaya diri tapi masih membutuhkan peningkatan terhadap keterampilan
kepemimpinan yang dimiliki.
12.Supervisor pernah diikutkan dalam pelatihan mengenai supervisor ataupun manajemen ruangan
secara khusus, namun untuk pembuatan spo dan yang lain belum.
13.Rencana untuk mengembangkan kompetensi di Rumah Sakit sudah baik, pendanaan untuk
pendidikan dan pelatihan dianggarkan dalam RAPB, walaupun realisasinya tetap menggunakan
skala prioritas. Pertimbangan untuk pendidikan dan pelatihan staf yang tetap berada di bawah
keputusan manajer kemudian disetujui oleh direktur sdi.
14.Dengan pelatihan maupun workshop mengenai kepemimpinan secara khusus yang diadakan secara
berkala. Selain itu juga dengan study banding ke rumah sakit lain dengan sistem manajemen yang
lebih baik.
15.Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya waktu yang dimiliki dan informasi mengenai pelatihan
pelatihan.