Anda di halaman 1dari 6

Puisi Ibu Tangisan Air mata Bunda

Puisi Monika Sebentina

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu


Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu


secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku


bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku


Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

Kehebatanmu Ibu
oleh Rifka Nurul Aulia

Ketika ku tak bisa berjalan


Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang,dan susah
ketika kamu mulai membesar
Kau bisa memahami hidup
Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata Yang kuat
Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal
Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita harus berterimakasih ke Ibu karena 9 bulan dia mengandung
Tiada letih yang dirasakannya
Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because youre forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku
Puisi Untuk Ibu Jauh lebih bermakna
oleh Taufiq Ridho

Telah berjuta kata coba ku rangkai


ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta sudah ku habiskan
ketika tangan kotorku ingin tuliskan

Seketika, tubuhku mematung waktu yg seakan berhenti


jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa
aku tak bisa
Apa yg sulit dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu

Karna Berapa dan seindah apapun kata yg ku rangkai


sebanyak apapun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu

sebuah penghargaan yang ingin ku berikan


walau jauh berbanding dengan tulusnya kasihmu itu
apalah arti sebuah rangkaian kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna

karna engkau, aku mengertri hidup ini


kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu pada bulan untuk menerangi malamku

aku menyayangimu, ibu


Puisi Untuk Ibu
Perjuangan Tanpa Banding

Bermula dari kasih sayang tulus


lukis semua rasa yang halus

kini ku mulai cerita


saat merintih menahan dera
tiada Banding hantamannya
Bagai terBakar larpa
Tak perna ia peduli jiwa kan tinggalkan raga

tak ada lukisan Betapa menakutkan itu


layaknya petir Bergemuruh
samua daya dan harap tumpah
meruah semua gelisah

tiada sedetikpun yang mau


mau sejenak Beri ruang untuk mengeluh
raungnya menyayat kalBu
Tak terhitung butir-butir peluh
tapi Badai Belum Berlalu

ia masih dan Belum Berhenti Berperang


genggaman tangannya Bagai remukkan tulang
hanya dia sendiri yang tau
jurang yang akan dia lalu

kini
rintih pergi

dan air seBening salju pun mulai Berlinang


Tak kala rengek meraung lantang
cemas melayang hilang
karena seonggak daging dan gumpalan darah telah datang
datang Bagai Bintang

kumandang asma illahi terdengar memenuhi setiap sisi ruang


Lahir lah Buah cinta yang Beri terang

Anda mungkin juga menyukai