Anda di halaman 1dari 3

Real Love Needs Action

Ayat bacaan: 1 Yohanes 3:18


=======================
"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."

Baru pindah rumah di hari pertama, ternyata pompa airnya macet. Semalaman kami
tidak bisa memakai air, bahkan saya harus menumpang mandi ke rumah teman
sebelum melayani di gereja keesokan harinya. Ini masalah yang sepele, tapi keesokan
harinya seorang teman yang baru saya kenal menelepon saya dan menanyakan apakah
air di rumah sudah jalan lagi atau belum, berikut menawarkan tukang yang ia kenal
untuk mereparasi pompa airnya. Saya sungguh terharu atas perhatiannya. Masalah
yang kecil saja, ketika kita mendapat perhatian dari seseorang rasanya bisa membuat
kita terharu. Apa yang ia lakukan sederhana saja, ia hanya menelepon, dan
menanyakan sekiranya saya butuh bantuan maka ia akan mengirimkan seorang teknisi
ke rumah. Tapi hal sederhana yang ia lakukan itu menyentuh hati saya. Tidakkah kita
merasa sangat senang ketika memiliki teman yang peduli?

Banyak orang berpikir bahwa untuk membantu sesama itu harus melalui pemberian-
pemberian atau pengeluaran yang besar. Kita lupa bahwa sebuah senyuman sekalipun
seringkali mampu membawa dampak positif yang bisa menguatkan atau memotivasi
orang lain. Itu bentuk bantuan yang sama sekali tidak memerlukan biaya, tapi bisa
bermakna besar bagi yang menerimanya. Atau sebuah telepon seperti yang dilakukan
teman saya tadi, itu bukan perkara yang berat. Hanya menghubungi dan bertanya serta
menawarkan bantuan lewat telepon, tapi itu menunjukkan bahwa ia memiliki
perhatian yang begitu besar terhadap temannya. Ia masih ingat dan memikirkan
masalah yang saya alami meskipun ia sedang sibuk bekerja. Inilah bentuk kasih yang
baik, yang bukan hanya berhenti sebatas perkataan tanpa disertai tindakan.
Menelepon, itu perkataan, tapi bukankah ia melakukan tindakan untuk menghubungi
dan menawarkan bantuan? Simpel, namun sangat berkesan, dan saya merasa bahagia
ketika ada orang yang peduli bahkan kepada masalah yang sangat sepele seperti itu.
Ada banyak orang yang bisa berkata bahwa mereka mencintai atau mengasihi
seseorang, namun kenyataan tidak terlihat sama sekali dari tindakan mereka. Bisa
berkata sayang, namun menyakiti di belakang. Mengaku peduli, tapi menghilang
ketika dibutuhkan.

Bentuk kasih dalam kekristenan berbicara mengenai sesuatu yang sangat luas. Seperti
halnya Yesus sendiri mengajarkan "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13).
Yesus tidak saja mengajarkan, tapi telah membuktikannya sendiri secara langsung.
Dan itulah kemudian yang diberitakan oleh Yohanes dalam menyampaikan pengajaran
tentang kasih. "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita
untuk saudara-saudara kita." (1 Yohanes 3:16). Sebab bagaimana mungkin seseorang
bisa mengaku memiliki kasih Allah tapi mereka menutup mata terhadap penderitaan
saudara-saudaranya sendiri? (ay 17). Oleh karena itu Yohanes berpesan: "Anak-
anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi
dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (ay 18). Jangan hanya berhenti dengan
perkataan saja, tapi teruskanlah dengan perbuatan nyata, dalam kebenaran. In deed
and in truth, in practice and in sincerity.

Mengenai melakukan dengan perbuatan nyata, kita bisa melihat contohnya dari jemaat
di Makedonia yang disebutkan dalam 2 Korintus 8:1-15. "Selagi dicobai dengan
berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka
sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan." (ay 2). Jemaat Makedonia
bukanlah jemaat kaya. Mereka juga bukan jemaat yang hidup nyaman tanpa masalah.
Jelas dikatakan bahwa mereka itu sangat miskin, dan mengalami banyak penderitaan.
Tapi lihatlah bahwa mereka tetap punya sukacita yang meluap dan begitu kaya dalam
kemurahan. Lihatlah bagaimana Paulus bersaksi atas mereka. "Aku bersaksi, bahwa
mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui
kemampuan mereka. engan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada
kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam
pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada
yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami." (ay 3-5). Ini bentuk kasih
yang menginspirasi dari apa yang dimiliki oleh jemaat Makedonia. Ternyata kasih
memang tidak melihat miskin dan kaya, sedang nyaman atau sedang dalam
pergumulan, karena jemaat Makedonia membuktikan mereka mampu menyatakan
kasih lewat perbuatan nyata meski mereka sendiri hidup di bawah kemiskinan dan
penderitaan.

Apa saja output yang keluar dari sebentuk kasih yang benar? Paulus menjabarkannya
dengan lengkap dalam surat Korintus. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang
tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-
7). Lihatlah bahwa elemen-elemen kasih itu ternyata sangat berhubungan dengan
tindakan-tindakan yang nyata.

Menjadi pelaku firman artinya harus diikuti dengan perbuatan nyata dan tidak
berhenti hanya sebatas sebagai pendengar yang baik. "Tetapi hendaklah kamu
menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak
demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Firman Tuhan menyatakan
bahwa kita harus mengasihi Tuhan dan sesama kita, dan itu haruslah diikuti dengan
bentuk-bentuk perbuatan nyata. Tanpa tindakan nyata, kasih belumlah sempurna. Kita
harus mulai belajar untuk mengasihi dengan tulus tanpa pandang bulu, tanpa pamrih,
bahkan kepada musuh sekalipun kita harus menunjukkan kasih dan bukan kebencian,
seperti apa yang dikatakan Yesus: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44). Firman
Tuhan berkata "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi,
sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah
dan mengenal Allah." (1 Yohanes 4:7), dan kasih yang lahir dari Allah ini bukanlah
merupakan kasih semu atau dangkal, melainkan kasih yang harus selalu diikuti
dengan perbuatan nyata. Buatlah perbedaan mulai hari ini. Tawarkan bantuan,
hubungi teman anda, ucapkan salam, atau setidaknya tersenyumlah kepada mereka.
tunjukkan kasih anda dengan sesuatu yang nyata. Because real love needs action.

Anda mungkin juga menyukai