Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

DEPARTEMEN / SMF
.
ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL BINA UPAYA KESEHATAN
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RSUP. DR. MOH. HOESIN PALEMBANG

Penyusun:
Zulkifli, dr., SpAn, M.Kes, MARS.
Rizal Zainal, dr., SpAn
Yusni Puspita, dr., SpAn. KAKV. KIC, M.Kes

DEPARTEMEN / BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


RSUP. DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2014
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Panduan Praktik Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif
RSUP. Dr. Moh. Hoesin Palembang telah berhasil kami susun. Panduan Praktik
Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP. Dr. Moh. Hoesin Palembang disusun
Tim dari Departemen/Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif dan diharapkan
dapat menjadi panduan dalam memberikan pelayanan. Dengan Panduan ini,
diharapkan semua pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif dapat lebih terarah
dan mudah untuk dijalankan. Selain itu, dengan menjalankan Panduan Praktik Klinik
ini, keamanan dan kenyamanan pasien juga lebih terjamin.
Seiring dengan perkembangan waktu dan semakin dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan kesehatan, maka profesi seorang dokter dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima. Hal ini sesuai dengan visi
RSUP. Dr. Moh. Hoesin Palembang yaitu menjadi Rumah Sakit Umum Pusat
Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian Terbaik dan Bermutu se-
Sumatera.
Kami berharap semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi semua unit terkait
di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang memerlukan sehingga juga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif. Panduan ini
kami susun dengan memperhatikan berbagai kondisi dan kesiapan sarana dan
prasarana yang ada di lingkungan RSUP. Dr. Moh. Hoesin Palembang dengan tetap
memperhatikan memperhatikan persyaratan minimal Safety and Quality of Practise
Committee dari World Federation of Societies of Anaesthesiologist. Selain itu, aspek
Patient Safety dari WHO (World Health Organization) juga diperhatikan.
Kami ucapkan banyak terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan panduan ini. Kritik dan saran demi perbaikan panduan ini sangat
kami harapkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ketua Komite Medik Ketua Departemen


Anestesiologi dan Terapi Intensif

Dr. Azhari, SpOG (K) Dr. H. Zulkifli, SpAn, M.Kes, MARS


NIP. 195408081983031001 NIP. 19650330 199503 1 001

Mengetahui / Menyetujui,
Direktur Utama

Dr. H. Yanuar Hamid, Sp.PD, MARS


NIP. 195501101980111001
DAFTAR ISI

Tim Penyusun ...................................................................................................... i


Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................... 1
Bab II. Ruang Lingkup ........................................................................................... 2
Bab III. Tatalaksana ............................................................................................... 3
Bab IV. Dokumentasi / Lampiran ........................................................................... 4
1. Anestesi Umum Dengan Intubasi Endotrakeal ............................................. 4
2. Anestesi Umum Dengan Total Intravena ..................................................... 7
3. Anestesi Umum Dengan Inhalasi Via Face Mask......................................... 9
4. Anestesi Regional Dengan Sub Arachnoid Block ......................................... 11
5. Weaning (Penyapihan) Dari Ventilator ......................................................... 13
6. Anestesi Regional Dengan Epidural ............................................................. 15
7. Kombinasi Anestesi Umum Dengan Intubasi Dan Regional Anestesi
Dengan Epidural .......................................................................................... 18
8. Anestesi Regional Dengan Interskalenus Blok ............................................ 21
9. Sedasi Sedang-Berat ................................................................................... 23
10. Defibrilasi Dan Kardioversi .......................................................................... 27
11. Intubasi Endotrakea ..................................................................................... 31
12. Pemasangan Chest Tube ............................................................................. 34
13. Pemasangan Kateter Arteri .......................................................................... 37
14. Pemasangan Kateter Dobel Lumen Untuk Hemodialisis ............................ 42
15. Pemasangan Kateter Vena Sentral ............................................................. 47
16. Pemasangan Ventilasi Mekanik Invasif ........................................................ 52
17. Pemasangan Ventilasi Mekanik Non Invasif ................................................ 55
18. Percutaneous Dilatation Tracheostomy (PDT) ............................................ 58
19. Resusitasi Jantung Paru Lanjut Pada Pasien Kritis ..................................... 61
20. Torakosentesis (Dengan Panduan Ultrasound) ........................................... 64
21. Acute Respiratory Distress Syndrome ......................................................... 67
22. Sepsis Berat Dan Syok Sepsis .................................................................... 73
23. Cedera Kepala ............................................................................................. 81
24. Eklampsi Dan Preeklamspsi Berat ............................................................... 84
25. Gangguan Elektrolit Yang Mengancam Nyawa ............................................ 87
26. Syok Hipovolemik ......................................................................................... 93
27. Acute Kidney Injury ....................................................................................... 95
28. Koma Diabetic Ketoasidosis (DKA) ........................................................... 102
BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di rumah sakit merupakan salah


satu bagian dari pelayanan kesehatan yang berkembang dengan cepat seiring
dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Anestesiologi dan
Terapi Intensif. Kemajuan teknologi saat ini juga menuntut para pemberi pelayanan
agar memberikan pelayanan yang bermutu dan prima dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pada hakikatnya, pelayanan tersebut harus bisa
memberikan tindakan medis yang aman, efektif, berperikemanusiaan, berdasarkan
ilmu kedokteran mutakhir dan teknologi tepat guna dengan menggunakan sumber
daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional menggunakan peralatan dan
obat-obatan yang sesuai standar, pedoman dan rekomendasi profesi anestesiologi
dan terapi intensif Indonesia.
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif meliputi pelayanan
anestesia/analgesia di kamar bedah dan di luar kamar bedah, pelayanan
perioperatif, penanggulangan nyeri akut dan kronis, resusitasi jantung paru dan
otak, pelayanan kegawatdaruratan dan terapi intensif. Panduan Praktik Klinik
Anestesiologi dan Terapi Intensif yang mengatur pelayanan tersebut dibuat
berdasarkan SK Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
Intensif RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Nomor: UK.01.01/II/1876/2013.
BAB II
RUANG LINGKUP

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. Moh. Hoesin


Palembang memiliki sebelas divisi dan enam subspesialisasi. Sebelas divisi
tersebut yaitu:
1. Neuroanestesi
2. Airway (Jalan Napas)
3. Regional Anestesi
4. Anestesi Traumatologi
5. Anestesi Pediatrik
6. Anestesi Obstetrik
7. Anestesi Thoraks, Kardio, dan Vaskuler
8. Anestesi Ambulatori (Rawat Jalan)
9. Terapi Intensif
10. Manajemen Nyeri
11. Minimal invasif
Enam subspesialisasi pelayanan anestesiologi dan terapi intensif yaitu:
1. Anestesi kardiovaskuler
2. Anestesi regional
3. Anestesi bedah anak
4. Terapi intensif
5. Neuroanestesi dan neurocritical care
6. Manajemen nyeri
BAB III
TATALAKSANA

Penatalaksanaan pasien dilakukan berdasarkan Panduan Praktik Klinik


yang sudah diketahui dan disetujui oleh direktur utama, komite medik, dan kepala
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.
BAB IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai