Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar
kita Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti kegiatan Sistem Kedokteran Komunitas dan
Kedokteran Keluarga kami sebagai Dokter Muda di tuntut agar bisa memahami dan
menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah menyelesaikan masa
pendidikan di bangku perkuliahan..
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar bahwa
dalam kehidupan bertetangga memiliki risiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali
dalam melakukan berbagai kegiatan diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri
sehingga tidak membawa dampak penyakit dimasa mendatang sehingga produkivitas dapat
terganggu dan biaya untuk berobat / perawatan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh
dari tempat kita bekerja.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dosen-dosen
pembimbing dan sahabat sahabat di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah
Jakarta.

Jakarta, Januari 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang bermutu dan manusiawi
sudah tidak dapat di tunda lagi. Hal ini mengingat bahwa pelayanan kedokteran meskipun
berkembang pesat, tetapi semakin terkotak-kotak dengan munculnya berbagai spesialisasi dan
subspesialisasi. Lebih parah lagi, semakin berkembangnya komersialisasi pelayanan
kesehatan dan kedokteran, menurunnya etos profesionalisme serta banyak di temukan
berbagai pelanggaran norma dan etika kedokteran.
Pelayanan kuratif yang dianggap lebih menguntungkan justru berkembang pesat.
Pendekatan yang di anut lebih ke arah pendekatan individu, salah satunya adalah Ilmu
Kedokteran keluarga, sebenarnya Ilmu Kedokteran keluarga hampir sama dengan ilmu
kedokteran biasa hanya saja dalam ilmu kedokteran keluarga ini digunakan kemampuan
untuk melihat potensi dan faktor risiko dari keluarga yang dapat mengakibatkan penyakit
akibat keluarga, serta dibutuhkan improfisasi dalam melakukan kedokteran keluarga.

Penyakit dalam Keluarga


Prinsip dalam kedokteran keluarga adalah pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga,
merupakan serangkaian kegiatan pelayanan medic dan kesehatan yang terencana, terarah,
untuk menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta keluarga agar dapat
memanfaatkan potensi yang ada guna menyembuhkan anggota keluarga dan menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga yang mereka hadapi. Dalam pendekatan ini diberdayakan apa
yang dimiliki oleh keluarga anggota keluarga untuk menyembuhkan dan menyelesaikan
masalah keluarga. Hal ini dilakukan bila memahami profil dan fungsi keluarga.
Hasil Pengamatan Terhadap Keluarga

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan


2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan
3. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 20 Januari 2015
4. Lokasi : Jl. Pondok Jaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. STATUS KESEHATAN PASIEN


I. Identitas Penderita
a. Nama : Nursiah
b. Usia : 56 tahun
c. Kedudukan dalam keluarga : Ibu Rumah Tangga
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pendidikan terakhir : SMP
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Status Perkawinan : Menikah

II. Riwayat Penyakit


1.Keluhan Utama : Sakit kepala
2.Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh sakit dibagian
kepala 3 jam yang lalu, sakit dirasakan terus menerus.
3.Riwayat Penyakit Terdahulu : Pasien memiliki riwayat hipertensi, namun
jarang mengkonsumsi obat.
4.Riwayat Penyakit Keluarga : -
Pemeriksaan fisik terakhir : TD : 170/100 mmHg

B. PROFIL KELUARGA DAN STRUKTUR


1. Profil Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga 4 orang
inti
Nama Ayah : Handoko 59 tahun, kepala keluarga

Ibu : Nursiah 56 tahun

Anak :
- Siti Fatimah 32 tahun
Menantu : 35 tahun
- Haryo
Cucu :
- Zahra 4 tahun

Pekerjaan Ayah wiraswasta


Ibu Ibu rumah tangga
Anak Ibu rumah tangga
Menantu Tukang ojek
Cucu -
Kewarganegaraan WNI
Sudah berkeluarga selama 36 tahun
berapa tahun
Tempat tinggal Rumah Pribadi (Jl. Sejak tahun 1989 (28
Pondok Jaya RT4/RW11) tahun)
Agama Islam
Pendidikan terakhir Ayah SMA
Ibu SMP

2. Struktur Keluarga
Bentuk keluarga :
Keluarga tradisional (keluarga inti)

C. FUNGSI
1. Fungsi Biologis
Pola asuh yang diterima ayah : demokratis
Pola asuh yang diterima ibu : demokratis
Pola asuh yang diterapkan pada anak : demokratis-demokratis
2. Fungsi Psikologis
Tercipta rasa aman sesama anggota keluarga untuk saling melindungi
3. Fungsi Sosial
Orang tua merawat dengan penuh kasih sayang dalam tumbuh kembang anak
Orang tua sebagai figur dalam hal baik bagi anak
Orang tua mensosialisasikan berbagai aturan ketika berhubungan dengan orang
lain
Orang tua membiasakan anak untuk bertanggung jawab pada pekerjaannya
4. Fungsi Ekonomi
Menengah ke atas, kebutuhan seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi
5. Fungsi Adaptasi
Belum ada perubahan bentuk keluarga
Tidak ada disfungsi anggota keluarga
Lingkungan hidup keluarga dengan tetangga baik (saling membantu antar
tetangga, aktif dalam kegiatan di lingkungan)

D. DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga inti Perhatian orang Gizi kurang Derajat
dengan 1 anak tua ke anak bisa optimal (sering kesehatan ibu
Ibu Rumah tangga menjadi kurang memakan makan kurang
Hipertensi Upaya asin) optimal,aktivitas
pencegahan terganggu
kurang (tidak
pernah
mengontrol pola
makan)

Pengaruh penyakit pada keluarga Pengaruh keluarga pada penyakit


Bila ada anggota keluarga yang menderita Keluarga sebagai unit terkecil dalam
hipertensi maka terjadi masalah kesehatan masyarakat sehingga penyakit dalam
dalam keluarga keluarga merupakan masalah masyarakat
keseluruhan
Ketidaknyamanan dalam lingkungan Keluarga adalah pusat pengambilan
keluarga keputusan kesehatan yang penting yang
dapat membantu proses penyembuhan
penyakit
Mempengaruhi produktivitas keluarga Keluarga merupakan wadah atau saluran
yang efektif untuk menyampaikan pesan-
pesan kesehatan

E. GENOGRAM KELUARGA

MALIK MAIMUNA
TITI SANTO
GAH

NURSIAH HANDOKO MARINA

SITI FATIMAH

HIPERTENSI

F. ASPEK PERUMAHAN
a. Aspek perumahan.
1. Luas tanah : 5 x 12 m.
2. Luas bangunan : 5 x 12 m, 2 ruang tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang keluarga.
3. Lantai : Keramik.
4. Atap : Genteng
5. Ventilasi : Baik.
6. Pencahayaan : Kurang
7. Temperatur : Sejuk
8. Kelembapan : Baik
9. Kebisingan : Tidak bising
10. Fasilitas dalam rumah sehat
Fasilitas Ya Tidak
PAM x
Pembuangan tinja x
Pembuangan air limbah x
Pembuangan sampah x
Fasilitas dapur x
Ruang keluarga x

G. PHBS
Aspek perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)
Indikator PHBS Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan x
2. Memberikan ASI Eksklusif x
3. Menimbang balita setiap bulan x
4. Memberikan imunisasi balita sesuai jadwal x
5. Menggunakan air bersih x
6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun x
7. Menggunakan jamban sehat x
8. Memberantas jentik di rumah 1x tiap minggu x
9. Makan buah dan sayur setiap hari x
10. Melakukan aktivitas fisik setiap hari x
11. Tidak merokok di dalam rumah x

H. PENATALAKSANAAN
Gejala Klinis Nyeri dibagian kepala
Diagnosis Hipertensi Grade II
Terapi 1. Diet rendah garam
2. Olahraga yang teratur
3. Obat : Captopril
Yang Dilakukan 1. Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap
Dokter Keluarga pasien, keluarga dan lingkungan
2. Lakukan edukasi terhadap keluarga mengenai Hipertensi
(penyebab, gejala, terapi) serta pencegahannya
3. Penyuluhan mengenai hipertensi pada para warga
Rujukan -
Pencatatan dan Isi :
Pelaporan a. Genogram
b. Family Folder
Rekam Medis :
a. Identitas pasien
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosis / masalah
d. Tindakan / pengobatan
e. Pelayanan lain yang telah diterima pasien
Tindakan Promotif Lakukan penyuluhan kepada masyarakat dan komunitas
kesehatan tentang diagnosis dini dan cara pengobatan pasien
Hipertensi serta cara pencegahannya
Tindakan Preventif 1. Mengurangi makanan yang mengandung kadar garam
yang tinggi
2. Memperbaiki pola makan (4 sehat 5 sempurna)
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Pada keluarga ini, penyusun mengambil kesimpulan bahwa ibu Nursiah
didiagnosis Hipertensi karena pola makannya yang tidak baik dan ditambah dengan
pola stress. Anggota keluarga yang lain juga bisa mengalami hal yang serupa bila
keluarga tersebut tidak merubah kebiasaan makannya yang buruk. Tetapi dari aspek
lainnya seperti fungsi keluarga, perkembangan kehidupan, aspek psikososial, aspek
perumahan, sosial ekonomi, PHBS dan pendidikan keluarga ini sudah termasuk dalam
kategori baik.

B. Saran
Pasien dengan penyakit hipertensi harus lebih memperhatikan faktor pola makan dan
olahraga teratur. Sebaiknya seluruh anggota keluarga mulai mengatur pola makan
dengan makanan yang tidak memiliki kadar garam yang berlebihan, lebih bergizi dan
melakukan olahraga secara rutin.
LAMPIRAN KEGIATAN
Foto-foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai