Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH ISLAMIC WORLD VIEW

PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN


TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

NURUL HUDA
MTE.16.15.0.0170

MAGISTER TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2017
PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan
kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua
sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu
memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun
teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata
yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan
ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Al-quran, sebab kitab suci ini banyak
mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya
Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu guna memelihara diri
dalam peperanganmu. Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk
berbuat sesuatu dengan sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M
telah banyak lahir pemikir Islam yang tangguh produktif dan inovatif dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu
tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam
akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah mengambil dan
mentransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula mereka
membelenggu para pemikir Islam sehingga sampai saat ini bangsa Baratlah yang menjadi
pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Komunikasi Islam
Komunikasi Islam merupakan bentuk frasa dan pemikiran yang baru muncul dalam
penelitian akademik sekitar tiga dekade belakangan ini. Munculnya pemikiran dan aktivisme
komunikasi Islam didasarkan pada kegagalan falsafah, paradigma dan pelaksanaan
komunikasi Barat yang lebih mengoptimalkan nilai-nilai pragmatis, materialistis serta
penggunaan media secara kapitalis. Kegagalan tersebut menimbulkan implikasi negatif
terutama terhadap komunitas Muslim di seluruh penjuru dunia akibat perbedaan agama,
budaya dan gaya hidup dari negara-negara (Barat) yang menjadi produsen ilmu tersebut.
Ilmu komunikasi Islam yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini terutama
menyangkut teori dan prinsip-prinsip komunikasi Islam, serta pendekatan Islam tentang
komunikasi. Titik penting munculnya aktivisme dan pemikiran mengenai komunikasi Islam
ditandai dengan terbitnya jurnal Media, Culture and Society pada bulan Januari 1993 di
London. Ini semakin menunjukkan jati diri komunikasi Islam yang tengah mendapat
perhatian dan sorotan masyarakat tidak saja di belahan negara berpenduduk Muslim tetapi
juga di negara-negara Barat. Isu-isu yang dikembangkan dalam jurnal tersebut menyangkut
Islam dan komunikasi yang meliputi perspektif Islam terhadap media, pemanfaatan media
massa pada era pascamodern, kedudukan dan perjalanan media massa di negara Muslim serta
perspektif politik terhadap Islam dan komunikasi.
Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh
para pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi Islam sebagai
komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang
bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia. Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan
dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia
sejagat. Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian
atau tukar menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam
Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses
penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.
Dalam Islam, prinsip informasi bukan merupakan hak eksklusif dan bahan komoditi
yang bersifat value-free, tetapi ia memiliki norma-norma, etika dan moral imperatif yang
bertujuan sebagai service membangun kualitas manusia secara paripurna. Jadi Islam
meletakkan inspirasi tauhid sebagai parameter pengembangan teori komunikasi dan
informasi. Alquran menyediakan seperangkat aturan dalam prinsip dan tata berkomunikasi.
Dalam masalah ketelitian menerima informasi, Alquran misalnya memerintahkan
untuk melakukan check and recheck terhadap informasi yang diterima. Dalam surah al-
Hujurat ayat 6 dikatakan: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.
2.2. Pendidikan Islam
Proses pendidikan Islam merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan,
potensi hidup manusia yang berupa kemampuan kemampuan dasar dan kemampuan belajar,
sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual, dan
sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana nilai- nilai Islam, yaitu nilai
nulai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlak karimah.
Tujuan kependidikan Islam adalah merupakan penggambaran nilai-nilai Islami yang
hendak diwujudkan dalam pribadi manusia, dengan istilah lain tujuan pendidikan Islam
perwujudan nilai-nilai Islami dalam diri manusia didik. Jadi kesanalah pendidikan Islam
seharusnya diarahkan, agar pendidikan Islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan
kemajuan IPTEK.
2.3. Dampak Kemajuan IPTEK terhadap Pendidikan Islam
Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang
positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. menurut Marwah
Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam
masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi
Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan
menerima perubahan yang baik.
Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah
Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM
yang berkualitas.
Dari gejala kemajuan teknologi komunikasi di atas, pendidikan Islam mempunyai
strategi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dengan jalan :
Memotivasi kreativitas anak didik dengan nilai nilai Islam sebagai acuan
Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk teknologi komunikasi bagi kesejahteraan hidup
umat manusia.
Menciptakan jariangan yang kuat antara ajaran agama dan teknologi komunikasi.
Menanamkan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui
kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumber ajaran yang murni dan
kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
BAB III

KESIMPULAN

Membangun paradigma komunikasi Islam, sesungguhnya tidak harus dimulai dari


nol. Dasaran sintesisnya dapat menggunakan teori-teori komunikasi konvensional (Barat),
namun yang menjadi Homework bagi para intelektual Muslim adalah membuat sintesis baru
melalui aspek methatheory yang meliputi epistemologi, ontologi dan perspektif. Pembenahan
pada aspek dimensi nilai dan etika harus dapat berkolaborasi dengan ketauhidan dan
tanggungjawab ukhrawi. Fungsi komunikasi Islam adalah untuk mewujudkan persamaan
makna, dengan demikian akan terjadi perubahan sikap atau tingkah laku pada masyarakat
Muslim. Sedangkan ultimate goal dari komunikasi Islam adalah kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat yang titik tekannya pada aspek komunikan bukan pada komunikator.

Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan
eksperimen yang mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya
kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf
hidupnya.

Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas
dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Namun,
Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada
Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada
kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di
zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yang akan datang.

Demikian pula ajaran Islam, ia tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran
modern yang teratur dan lurus dan analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan
Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang
disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana
diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil
yang tegas dan pasti mengherankannya.

Bukankah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama
yang sempit? Allah SWT telah berfirman yang artinya Dia sekali-kali tidak menjadikan
kamu dalam agama suatu kesempitan.. Adapun peradaban modern yang begitu luas
memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi, video, alat-alat
komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi
tiap orang tua, muda, atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas
apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab
itu. Sebab adanya berbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini
dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan opersionalnya.
Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat.
Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya
untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
REFERENSI

Drs. Akmal Hawi. Kapita Selekta Pendidikan Islam. IAIN Raden Fatah Press. h.141

Drs. Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 1996 PT Raja Grafindo Persada: jakarta. h.
17
Amir, Mafri. Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos, 1999.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
1995.
Departemen Agama RI., Alquran dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra, 1989.
Fisher, B. Aubrey. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1986.
Ghani, Zulkiple Abd. Islam, Komunikasi dan Teknologi Maklumat. Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Dist
Hussain, Mohd. Yusof, et.al. Dua Puluh Lima Soal Jawab Mengenai Komunikasi Islam.
Jabatan Komunikasi Pembangunan, Pusat Pengembangan dan Pendidikan Lanjutan,
University Pertanian Malaysia, 1990.
Sardar, Ziauddin. Tantangan Dunia Islam Abad 21, diterjemahkan dari judul aslinya
Information and the Muslim World: A Strategy for the Twenty-first Century, oleh A.E.
Priyono dan Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 1989.
Sophiaan, Ainur Rofiq. Tantangan Media Informasi Islam, Antara Profesionalisme dan
Dominasi Zionis. Surabaya: Risalah Gusti, 1993.
Tehranian, Majid. Communication Theory and Islamic Perspective, dalam Wimal
Dissanayake (ed.), Communication Theory: The Asian Perspective. Singapore: Mass
Communication Research and Information Centre, 1988.
Sumber Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas
Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/pendidikan-islam-dan-sistem-komunikasi.html
http://abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com/2010/03/teori-komunikasi-islam.html
http://blog.re.or.id/persepsi-islam-terhadap-perkembangan-sains-dan-teknologi.html

Anda mungkin juga menyukai