Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNKHAIR

DRAINASE PERKOTAAN
Lampiran Contoh Soal Perhitungan

Djamila Nadjib A.A.


072312003
CONTOH SOAL PERHITUNGAN

A. Menghitung Dimensi Saluran


Pada umumnya saluran drainase pada wilayah perkotaan bentuknya merupakan bangunan
sipil berbentuk empat persegi panjang maupun trapesium, walaupun tidak menutup
kemungkinan dibuat dalam bentuk yang lain ataupun kombinasi dari bentuk yang sudah
pernah ada.
Berikut adalah persamaan-persamaan yang digunakan dalam menghitung dimensi saluran
berbentuk empat persegi panjang dan trapesium.
Persamaan pada bangunan saluran berbentuk empat persegi panjang

Persamaan untuk menghitung debit saluran (Q)


=

=

Dimana :
Q = Debit Rencana (m3/det)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/det)
Persamaan untuk menghitung luas penampang saluran (A)
=
Dimana :
A = Luas Penampang Basah (m2)
B = Lebar Bawah (m)
H = Kedalaman Saluran (m)
Persamaan untuk menghitung keliling basah saluran (P)
=+2
Dimana :
B = Lebar Bawah (m)
h = Kedalaman Saluran (m)
P = Keliling Basah (m)
Persamaan untuk menghitung jari-jari hidrolis (R)

=

Dimana :
R = Jari-jari Hidrolis (m)
A = Luas Penampang (m2)
P = Keliling Basah (m)
Persamaan untuk menghitung kecepatan aliran (V)
1 2 1
= () 3 () 2

Dimana :
V = Kecepatan Aliran
R = Jari-jari Hidrolis
S = Kekasaran Dasar Saluran
n = Kekasaran Manning

Persamaan pada bangunan saluran berbentuk trapesium

Persamaan untuk menghitung luas penampang basah (A)


= ( + )
Persamaan untuk menghitung keliling basah (P)
= + 2(2 + 1)0,5
Persamaan untuk menghitung jari-jari hidrolis (R)

=

Dimana :
A = Luas penampang basah (m2)
B = Lebar dasar saluran (m)
h = Tinggi muka air (m)
m = Kemiringan dinding saluran (m)
R = Jari-jari hidrolis (m)
P = Keliling basah saluran

Contoh soal perhitungan :


1. Saluran drainase sekunder berbentuk trapesium mengalirkan debit air sebesar 2,3
m3/det. Kemiringan dasar saluran 1:5000. Dasar saluran mempunyai koefisien
kekasaran Manning n=0,012. Tentukanlah dimensi salurannya yang paling ekonomis.
Penyelesaian :
Diketahui :
Q = 2,3 m3/det
S = 1:5000
n = 0,012
Ditanyakan :
Dimensi penampang yang paling ekonomis
Jawab :
Bentuk trapesium yang paling ekonomis adalah setengah
heksagonal, dengan jari-jari hidrolik setengah kedalaman air.

= 23
= {
2 = 2 3
=
2
2
1 3 1
= 3 ( ) 2
2
2 1
1 3 1 2
2,3 = 2 3 ( ) ( )
0,012 2 5000
8
3 = 1,78
3
= 1,788
= 1,25

Cari lebar dasar (B)


2
= 3
3
2
= 1,253 = 1,45
3
Tinggi jagaan
= 0,5
= 0,5 1,25
= 0,80

B. Menghitung Debit Banjir


Menghitung debit banjir rancangan biasanya menggunakan Rumus Rasional yang berupa
debit puncak banjir (Qp).
Rumusnya ialah :
Qp = 0,278 C.I.A (satuan A dalam km2)
Qp = 0,00278 C.I.A (satuan A dalam Ha)
Adapun ;
Q = Kapasitas Pengaliran (m3/det)
C = Koefisien Pengaliran
I = Intensitas Hujan (mm/jam atau l/det/ha)
A = Luas Daerah Pengaliran (km2 atau Ha)
0,00278 adalah faktor konversi agar satuan jadi m3/det. Hujan selama 1 jam
dengan intensitas 1 mm/jam di daerah seluas 1 km2, maka debit banjirnya 0,278
m3/dtk, dan akan melimpas merata selama 1 jam.

Analisis Satuan, bila I dalam satuan mm/jam :


Qp = k. C.I.A
Bila A dalam satuan Ha
(m3/det) = (mm/jam)* (Ha)
= (0,001 m/ 3.600 det) * (10.000 m2)
k = 0,00278 (m3/det)
Bila A dalam Km2
=(0,001 m/ 3.600 det) (1.000.000 m2)
k = 0,278 (m3/det)
(mm/jam) x Ha = (0,001dm/ 3.600det) x 1.000.000 dm2
= 0, 278 dm3/det/Ha
Atau 1 mm/jam = 0,278 liter/det/H

Contoh Soal Perhitungan :


1. QT = 0,00278 C.I.A

Diketahui A = 0,26 km2

C = 0,70

I10 = 139 mm/jam

Q10 = 0,00278 . 0,70 . 139 . 0,26

= 0,0703 m3/dtk.

2. Jika diketahui intensitas hujan 575 liter/detik/ha; koefisien retensi Cs = 0,8; Luas A =
30 m2 = 0,003 ha; koefisien pengaliran C = 0,78, hitunglah debit banjir rancangan
dengan menggunakan rumus metode Rasional yang telah dimodifikasi.
Penyelesaian :
Qp = Cs.C.I.A

= 0,78 x 0,8 x 0,003 x 575

= 1,07 liter/detik

= 0,00107 m3/det

Catatan : Bila I dalam satuan l/det/Ha, luas dalam satuan Ha maka Q =


C.Cs.A.i dalam satuan l/det

Anda mungkin juga menyukai