Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPERAWATAN MATERNITAS
PAP SMEAR

Oleh :

Eny Syarifah Hanif, S.Kep


Nur Cita Qomariyah, S.Kep
Nuraini, S.Kep
Rahma Dwi Syukrini, S.Kep
Widiya Nailaufar Lubis, S.Kep
Winda Prahani, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN;
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017 M / 1438 H
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Kesehatan reproduksi pada wanita


Sub pokok bahasan : Pap smear

Hari / tanggal : Kamis, 02 Februari 2017

Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang penyuluhan Poli Kebidanan RSU Kab. Tangerang
Petugas : Mahasiswa Profesi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan klien dan keluarga dapat memahami
salah satu cara mendeteksi kesehatan reproduksi wanita yaitu dengan pap smear.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit sasaran diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian pap smear
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat pap smear
3. Menjelaskan wanita yang dianjurkan untuk pap smear
4. Menyebutkan syarat pemeriksaan papsmear
5. Menjelaskan waktu yang tepat untuk pap smear
6. Menyebutkan tempat-tempat atau pelayanan yang dapat melakukan pemeriksaan pap
smear
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV. Media
a. Leaflet
V. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Alat
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan 5 menit
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
(apersepsi) - Bertanya
2. Penyampaian Menyampaikan materi : Leaflet
materi - Memberikan penjelasan Poster
tentang pengertian, - Mendengarkan dan
tujuan, dan manfaat pap memperhatikan
smear dengan seksama 10 menit

- Memberikan penjelasan
tentang wanita yang
dianjurkan untuk pap
smear, syarat
pendeteksian pap smear
- Memberikan penjelasan
tentang waktu yang
tepat untuk pap smear
dan tempat yang dapat
dilakukan pemeriksaan
pap smear
3. Penutup dan - Diskusi ( tanya jawab ) - Mengajukan
salam - Menyimpulkan materi pertanyaan dan
yang diberikan Menjawab

- Menyampaikan salam pertanyaan dari 10 menit


pemateri
- Mendengarkan
- Menjawab salam
VI. Evaluasi
A. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan Penkes dengan memberikan
pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
1. Sebutkan pengertian pap smear
2. Sebutkan tujuan dan manfaat pap smear
3. Sebutkan wanita yang dianjurkan untuk pap smear
4. Sebutkan syarat pemeriksaan papsmear
5. Sebutkan waktu yang tepat untuk pap smear
6. Sebutkan tempat-tempat atau pelayanan yang dapat melakukan pemeriksaan pap
smear
Jawaban:
1. Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat
adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai
tanda awal keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008)
2. Tujuan Pap Smear:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang
menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang
yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher
rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks
Manfaat Pap Smear:
a. Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus
endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah
mendapat kemoterapi dan radiasai.
c. Interpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau
tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan
keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi
bakteri dan jamur
3. Wanita yang dianjurkan:
a. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum
menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
b. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual atau
pernah menderita infeksi HIV atau kutil kelamin.
c. Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
d. Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.
e. Pap tes setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun.
f. Sesudah 2 kali pap tes (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita
resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap smear.
g. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering
mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks
4. Syarat :
a. Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan sebelum menstruasi
sebelumnya.
b. Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas
seksualnya.
c. Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1-3 hari sebelum pengambilan
bahan pemeriksaan.
d. Pembilasan vagina dengan bahan kimia tidak boleh dilakukan dalam 24 jam
sebelumnya.
e. Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap
smear
5. Waktu pemeriksaan pap smear yang tepat adalah saat anda telah menikah. Begitu
halnya pada wanita yang memiliki tingkat seksualitas yang tinggi. Tes ini dianjurkan
agar wanita dapat terbebas dari penyakit kanker leher rahim yang ganas.
6. Tempat melakukan pap smear:
a. Rumah sakit pemerintah.
b. Rumah sakit swasta.
c. Laboratorium swasta, dengan harga yang cukup terjangkau.
d. Tempat-tempat yang menyediakan fasilitas pap smear
B. Jelaskan Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi hasil
a. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan terkait materi 80 % lebih dengan benar.
b. Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan terkait materi 50 80 % dengan benar.
c. Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab pertanyaan terkait materi kurang dari 50 % dengan benar.
VII. MATERI

PAP SMEAR
Definisi
Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya
perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008). Pap Smear merupakan
suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di
bawah mikroskop. Pap Smear merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-
tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim
(Diananda, 2009).

Tujuan
Tujuan tes pap smear menurut Sukaca (2009) adalah:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker
serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum
menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.

Manfaat
Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan
saat terapi masih mungkin bersifat kuratif (Crum, Lester, & Cotran, 2007). Manfaat Pap Smear
secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba, 2009):
a. Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus endometrium,
keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapat
kemoterapi dan radiasai.
c. Interpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa
ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan keguguran
pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri
dan jamur.

Wanita yang dianjurkan Tes Pap Smear


Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi
aktifitas seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami
aktivitas seksualnya memeriksakan diri, berikut ini adalah wanita-wanita sasaran tes pap smear
(Sukaca, 2009) yaitu:
a. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah
namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
b. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HIV atau kutil kelamin.
c. Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
d. Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.
e. Pap tes setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun.
f. Sesudah 2 kali pap tes (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita resiko
tinggi harus lebih sering menjalankan pap smear.
g. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering mungkin setelah
penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

Syarat Pendeteksian Pap Smear


Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan saat melakukan pap smear menurut (Sukaca, 2009)
yaitu:
a. Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan sebelum menstruasi sebelumnya.
b. Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya.
c. Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1-3 hari sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
d. Pembilasan vagina dengan bahan kimia tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelumnya.
e. Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear.

Tempat Pemeriksaan Pap Smear


Tempat pemeriksaan pap smear menurut Sukaca 2009 dapat dilakukan di:
a. Rumah sakit pemerintah.
b. Rumah sakit swasta.
c. Laboratorium swasta, dengan harga yang cukup terjangkau.
d. Tempat-tempat yang menyediakan fasilitas pap smear.
Bila hasil pada pasien pap smear ternyata positif, maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan
biobsy terarah dan patologi.

Waktu Pengambilan yang Tepat


Waktu pemeriksaan pap smear yang tepat adalah saat anda telah menikah. Begitu halnya pada
wanita yang memiliki tingkat seksualitas yang tinggi. Tes ini dianjurkan agar wanita dapat
terbebas dari penyakit kanker leher rahim yang ganas.

Pengelompokan Pap Smear


Pengelompokan atau Pengklasifikasian pap smear (Sukaca, 2009) yaitu:
a. Kelas I
Pada kelas I identik dengan normal smear, pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
b. Kelas II
Pada kasus II menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, terkadang disertai dengan
kuman atau virus tertentu, disertai pula dengan kariotik ringan.Pemeriksaan akan
dilakukan 1 tahun lagi. Pengobatanya disesuaikan dengan penyebabnya. Bila ada radang
bernanah maka akan dilakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan.
c. Kelas III
Kelas III dapat ditemukan sel diaknostik sedang keradangan berat, periksa ulang
dilakukan setelah pengobatan.
e. Kelas IV
Dikelas IV telah ditemukan sel-sel yang telah mencurigakan dan ganas.
f. Kelas V
Ditemukan sel-sel ganas.

Syarat Pengambilan Bahan


Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi prakanker dan kanker leher
rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila memenuhi syarat (Romauli dan
Vindari , 2011) yaitu:
1. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.
2. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah
hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.
3. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya
kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
4. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan.
5. Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan zat
lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-
kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam.
6. Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.
DAFTAR PUSTAKA

1. Crum, C.P., Lester, S.C., Cotran, R.S., 2007. Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara.
In: Hartanto, H., et al., ed. Buku Ajar Patologi (vol. 2), 7th ed. Jakarta: EGC. 767-770.
2. Diananda, R., 2009. Kanker Serviks: Sebuah Peringatan Buat Wanita. In: Diananda, R.
Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahari, 43-60
3. Manuaba, I.B.G., 2005. Pemeriksaan Pap Smear. In: Rusmi & Sari, L., eds. Dasar-Dasar
Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC, 100-104.
4. Rasjidi, I., Irwanto, Y., Sulistyanto, H., 2008. Modalitas Deteksi Dini Kanker Serviks. In:
Rasjidi, I., ed. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto, 45-48.
5. Romauli, S. dan Vindari, A. 2011. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medik.
6. Sukaca, S. 2009. Cara Cesdas Menghadapi Kanker Serviks. Yogyakarta: Genius Printika

Anda mungkin juga menyukai