Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
keperawatan dan mencapai kompetensi yang lebih baik saat pelaksanaan praktik
profesi. Pelaksanaan praktik pra klinik dapat menimbulkan stres kerja bagi
berbagai faktor baik personal maupun lingkungan. Faktor personal yang dapat
keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang digunakan seseorang dalam
dan merupakan suatu kewajiban atau tanggung jawab yang harus dipikul untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan standar tertentu (Pasaribu, 2013:
8). Fenomena yang ada di lapangan saat menjalani praktik pra klinik, ada
beberapa mahasiswa yang mengalami stres dan sebagian besar tidak mampu
mengatasi stres tersebut saat praktik pra klinik. Stres tersebut disebabkan karena
1
2
tuntutan tugas, kelelahan akibat kurang istirahat, perasaan takut dan bingung saat
pada resiko tertinggi kelelahan (Nursalam, 2013: 128), seperti yang dikutip dalam
10 responden (67%) yang menyatakan bahwa saat praktik pra klinik tingkat stres
sehingga keadaan tersebut berpengaruh pada pelaksanaan tindakan saat shift jaga,
tugas saat shift jaga walaupun banyak tugas dan beban kerja. Dari 10 responden
menjalani praktik pra klinik, 3 responden (20%) tidak melakukan tindakan dengan
sepenuh hati, dan 3 responden (20%) menyatakan sering menghindar saat ada
tindakan.
Burnout syndrome adalah situasi yang sulit dihindari, terutama bagi orang
keperawatan yang sedang menjalani praktik pra klinik juga menjadi bagian dari
pemberi pelayanan yang juga memiliki peran yang sama tetapi dengan beban kerja
memutuskan untuk tidak hadir, menggunakan banyak izin sakit atau bahkan
negatif pada tingkat individu, organisasi, dan pelayanan. Pada tingkat individu,
dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik dan mental negatif. Pada tingkat
burnout syndrome, salah satunya melalui aplikasi pribadi maupun perubahan pada
tingkat organisasi dapat dilakukan dengan pernyataan tugas yang jelas, program
orientasi, on the job training, akses ke dukungan sosial dan lingkungan partisipatif
dapat membantu dalam mencegah burnout syndrome. Pada tingkat pribadi dengan
cara mengambil tujuan yang lebih realistis sehingga membantu untuk menurunkan
penelitian tentang pengaruh tipe kepribadian dan beban kerja terhadap burnout
syndrome pada mahasiswa praktik pra klinik tingkat III-A program studi S1
ini adalah adakah Pengaruh Tipe Kepribadian dan Beban Kerja terhadap Burnout
Syndrome pada Mahasiswa Praktik Pra Klinik Tingkat III-A Program Studi S1
kepribadian dan beban kerja terhadap burnout syndrome pada mahasiswa praktik
pra klinik tingkat III-A program studi S1 Keperawatan STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
Raya.
1.3.2.2 Mengidentifikasi beban kerja pada mahasiswa praktik pra klinik tingkat
Raya.
1.3.2.6 Menganalisis pengaruh secara simultan tipe kepribadian dan beban kerja
terhadap burnout syndrome pada mahasiswa praktik pra klinik tingkat III-A
1.4.1 Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini untuk memperkuat teori dan konsep tentang
burnout syndrome, pengaruh tipe kepribadian dan beban kerja dengan terjadinya
1.4.2 Praktis
menambah wawasan dan pengetahuan tentang tipe kepribadian, beban kerja dan
sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penyusunana tugas
akhir.