Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Family Health Illness

Yang Dibina Oleh Ibu Ns. Annisa Wuri Kartika S. Kep. M. Kep

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Innani Wildania Husna 125070218113028

Awalyn Putri N. C 125070218113012

Siti Nur Rizky S. 125070218113034

Nyoman Annisa A. 125070218113016

Diky Julianto 125070218113046

Raymond Febrian 125070218113068

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Makalah Asuhan
Keperawatan Keluarga tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :

1. Ibu Ns. Annisa Wuri Kartika S. Kep. M. Kep dosen pembimbing kami pada
mata kuliah Family Health Illness
1. Orang tua dan teman-teman anggota kelompok.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
kesempurnaan makalah berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Kediri, 16 November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL....................................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................................

BAB II TRIGGER

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA...................................

A. PENGAKAJIAN KELUARGA
B. DIAGNOSA I..........................................................................................................

3.1 Analisa Data....................................................................................................

3.2 Kriteria Hasil...................................................................................................

3.3 Intervensi Keperawatan..................................................................................

3.4 Evaluasi..........................................................................................................

C. DIAGNOSA 2........................................................................................................
3.1 Analisa Data...............................................................................................
3.2 Kriteria Hasil...............................................................................................
3.3 Intervensi Keperawatan..............................................................................
3.4 Evaluasi......................................................................................................
D. DIAGNOSA 3........................................................................................................
3.1 Analisa Data...............................................................................................
3.2 Kriteria Hasil...............................................................................................
3.3 Intervensi Keperawatan..............................................................................
3.4 Evaluasi......................................................................................................

BAB IV PENUTUP.................................................................................................

4.1 KESIMPULAN..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tenaga pelayanan keperawatan memberikan pelayanan kepada klien
sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan. Hal ini
4
ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa merupakan
pelayanan yang aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien.
Asuhan keperawatan yang bermutu dan dapat dicapai jika
pelaksanaan asuhan keperawatan dipersepsikan sebagai suatu kehormatan
yang dimiliki oleh para perawat dalam haknya untuk memberikan asuhan
yang manusiawi, aman, serta sesuai dengan standar dan etika profesi
keperawatan yang berkesinambungan dan terdiri dari kegiatan pengkajian,
perencanaan, implementasi rencana, dan evaluasi tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan
praktik keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah
keperawatan. Dengan menggunakan metode ini, perawat dapat
mendemonstrasikan tanggung gugat dan tanggung jawab pada klien,
sehingga kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan.
Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam
asuhan keperawatan kepada klien, keluarga dan komunitas, serta merupakan
metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik, serta pemecahan
masalah baik aktual maupun potensial dalam mempertahankan kesehatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana pengkajian keluarga terkait asuhan keperawatan pada
keluarga?
Bagaimana analisa data terkait diagnose keluarga yang umum timbul?
Bagaimana kriteria hasil terkait masalah diagnose keluarga?
Bagaimana intervensi keperawatan terkait masalah diagnose
keluarga?
Bagaimana evaluasi terkait masalah diagnose keluarga?

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga

5
BAB II

TRIGGER

Ny Tuti (29 thn) discharge dari RS 2 hari yang lalu setelah menjalani
perawatan di RS Mari Sehat. Ny Tuti 3 bulan yang lalu masuk UGD RS karena
menjadi korban tabrak lari. Kecelakaan tersebut membuat Ny Tuti harus berjuang
mempertahankan hidupnya setelah mengalami kondisi luka parah (CKB, Fraktur
mandibula, fraktur femur dextra dan fraktur axilla dextra) dan koma selama 1
minggu. Setelah menjalani 5 kali operasi, dirawat di ICU selama 3 minggu, kemudian
menjalani perawatan intensif di Ruang Medikal-bedah setelahnya. Progres
keberhasilan pengobatan bagus dan 2 minggu terakhir Ny T sudah dapat makan
bubur setelah sebelumnya hanya memperoleh nutrisi lewat NGT, namun masih
mengalami keterbatasan dalam mobilisasi dan harus duduk di kursi roda.

6
Ny Tuti adalah ibu dari 2 orang anak, Rais (4 thn) dan Rena (1 thn), menikah
dengan Tn Budi (32 thn) dengan usia perkawinan 5 tahun. Sebelum terjadi
kecelakaan, Ny Tuti adalah ibu rumah tangga yang full mengurusi anak-anak dan
juga aktif dalam kegiatan di lingkungan masyarakatnya dengan menjadi kader
posyandu, sedangkan suaminya seorang karyawan bank swasta. Mereka masih
tinggal di rumah kontrakan yang tidak begitu besar tapi cukup nyaman untuk
ditinggali. Ny. Tuti beranggapan bahwa meskipun kecil, tapi bila selalu bersih dan
rapi maka akan membuat keluarga mereka nyaman. Selama ini mereka hidup
terpisah dari kedua orang tua masing-masing yang tinggal beda propinsi karena
mendekati lokasi tempat bekerja Tn Budi.
Selama Ny. Tuti dirawat di ICU, Tn Budi selalu mendampingi istrinya dan
mengajukan cuti sementara. Setelah Ny. Tuti dipindah ke ruang perawatan, Tn. Budi
mulai aktif masuk kerja kembali. Ibu dari Ny Tuti (58 thn) yang sebelumnya tinggal di
luar propinsi datang dan mengambil peran dalam mengasuh anak-anak mereka
selama Ny Tuti dirawat di RS. Selama Ny. Tuti berada di ICU, nenek melarang
cucunya melihat kondisi ibu mereka dengan alasan tidak tega. Mereka baru bertemu
dengan ibunya saat dipindah ke ruang perawatan. Selama berpisah dengan ibunya,
An Rais mengalami masalah tantrum dan sering mengompol, juga sering terlihat
merenung sendirian dan jarang bermain lagi dengan anak-anak sekitar rumahnya An
Rena yang masih berusia 1 tahun juga sering rewel karena tidak bertemu dan tidak
lagi bisa menyusu pada ibunya. Ny. Tuti sering menangis bila bertemu dengan An
Rena dan merasa bersalah karena tidak bisa lagi memberikan ASI.
Setelah Ny Tuti pulang ke rumah, ibunya masih berada di rumah mereka
untuk membantu Ny. Tuti mengurus rumah dan anak-anak selama Ny Tuti dalam
masa pemulihan. Karena Tn Budi telah cuti lama, maka dia lebih sering
menghabiskan waktunya di kantor dari pagi sampai malam untuk lembur. Untuk
membantu Ny Tuti yang masih harus dibantu dalam ADL-ny, mereka
mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga yang sekaligus membantu
mengurus urusan kebersihan rumah. Nenek sering mengeluh nyeri sendi dan sakit
punggung karena terlalu capek mengurus Rais dan Rena yang sering rewel. Karena
persoalan tersebut, nenek mengatakan kepada Tn. Budi untuk mempekerjakan satu
baby sitter, tapi Tn Budi merasa keberatan karena akan menambah pengeluaran lagi
sementara biaya pengobatan dan rehabilitasi yang masih harus dijalani Ny. Tuti

7
masih belum bisa dipenuhi. Biasanya, nenek akan memaksa dan akhirnya marah
kepada Tn. Budi karena tidak mampu menghidupi keluarganya. Tn Budi biasanya
diam dan meninggalkan mertuanya bila sudah mulai membicarakan lagi hal tersebut.

8
Pernah Tn. Budi mengatakan kepada istrinya mengenai perilaku ibunya, tapi Ny. Tuti
hanya bisa diam dan akhirnya menangis, mengatakan bahwa semua itu salahnya.
Karena tidak ingin bertengkar dengan mertuanya, Tn Budi akhirnya menitipkan 2
anaknya ke Day-Care. Hal tersebut tidak berlangsung lama karena Rais dan Rena
selalu rewel dan menangis yang membuat Ny. Tuti tidak mengijinkan anaknya
dibawa ke Day-Care dan berusaha sebisa mungkin untuk tetap dekat dengan
anaknya.
Setelah di rumah, Ny. Tuti mengatakan bahwa dia sering merasa tertekan
karena kondisinya yang masih belum pulih dan harus menggunakan kursi roda. Hal
ini membuat Ny. Tuti merasa tidak berguna karena harus dibantu dalam melakukan
kegiatan sehari-hari. Kadang-kadang Ny. Tuti juga merasa frustasi karena
menganggap pembantunya tidak bisa mengurus rumah serapi yang biasanya dia
lakukan. Rumah berantakan karena mainan Rais dan Rena yang sering tidak
dirapikan, pembantunya merasa tidak perlu merapikan karena setelahnya akan
berantakan lagi. Rasa bersalah dan rasa frustasi yang dialami Ny. Tuti membuat dia
mengalami kesulitan tidur dan menurunnya nafsu makan.

BAB III
9
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN UMUM KELUARGA
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. Budi


2. Alamat dan telepon :-
3. Pekerjaan kepala keluarga :
a. PNS/BUMN/TNI/Polri
b. Karyawan Swasta V

c. Petani
d. Buruh
e. Wirausaha
4. Pendidikan kepala keluarga : -
a. SD tidak tamat
b. SD
c. SLTP
d. SLTA
e. Akademi/PT
5. Komposisi keluarga dan genogram
Jenis Hub dg
No Nama umur Pendidikan
kelamin KK

1. Ny. Tuti Perempuan Istri 29 tahun -

2. Rais Laki-laki Anak ke- 4 tahun -


1
3. Rena Perempuan 1 tahun -
Anak ke-
4. Ibu dari Ny Tuti perempuan 58 tahun -
2

Ibu dari
Ny Tuti

Genogram

10
6. Tipe keluarga :
a. Inti (nuclear)
V
b. Besar (extended)
c. Campuran (Blended)
d. Ayah/Ibu + anak (single parent)
e. Dewasa sendiri (single adult)
f. Lansia
g. Lain-lain, sebutkan ...........................
7. Suku bangsa : -
a. Sunda
b. Jawa
c. lain-lain, sebutkan .............................
8. Agama : -
a. Islam
b. Protestan
c. Katholik
d. Hindu
e. Budha
9. Status sosial ekonomi keluarga :
a. Pra Keluarga Sejahtera (Pra KS)
b. KS I
c. KS II
d. KS III
e. KS III Plus
10. Aktifitas rekreasi keluarga :
Tidak dikaji

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
a. Keluarga pemula
b. Keluarga mengasuh anak
c. Keluarga dengan anak usia prasekolah V

d. Keluarga dengan anak usia sekolah


e. Keluarga dengan anak remaja
11
f. Keluarga dengan anak dewasa
g. Keluarga usia pertengahan
h. Keluarga usia lanjut

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Sebelum terjadi kecelakaan tahap perkembangan keluarga berjalan dengan
baik namun setelah kecelakaan tugas ibu dalam Pengasuhan anak
mengalami keterbatasan dan ADL ibu masing sangat bergantung dengan
bantuan keluarga lain,

13. Riwayat keluarga inti :


Usia pernikahan sudah 5 tahun dan memiliki 2 orang anak yang terdiri dari 1
anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Tinggal dalam 1 rumah kontrakan yang
tidak begitu besar tapi nyaman dan hidup terpisah dari kedua orang tua
masing- masing.

14. Riwayat keluarga sebelumnya : -


Ayah dari suami (tn Budi) meninggal karena penykit jantung dan ibunya
memiliki hipertensi. Sedangkan ibu dari Ny Tuti juga memiliki hipertensi dan
ayah dari Ny tuti tidak memiliki riwayat penyakit.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah
Tinggal di rumah kontrakan yang tidak begitu besar tapi cukup nyaman
untuk ditinggali. Kondisi rumah selalu bersih dan rapi. Setelah Ny Tuti sakit,
kondisi rumah berantakan tidak serapi dulu.

Denah :

Tidak kaji

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Tidak dikaji

17. Mobilitas geografis keluarga :


Tidak dikaji

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


12
Tidak dikaji

IV. Struktur keluarga


19. Sistim pendukung keluarga :
Suami (Tn.Budi) selalu mensupport keadaan Ny Tuti selama perawatan di
rumah sakit dan di rumah. Selain itu NY Tuti juga di bantu ibunya dalam
menjalani hidupnya sehari hari.

20. Pola komunikasi keluarga :


Komunikasi antara Tn budi dan mertuanya tidak berjalan dengan baik
karena mertua tn budi marah yang di sebabkan tn Budi merasa keberatan
memperkerjakan Baby Sitter karena menurut tn Budi akan menambah
pengeluaran lagi sementara pengobatan dan rehabilitasi Ny Tuti masih terus
berjalan. Komunikasi tuan Budi dengan Ny Tuti berjalan cukup baik karena
mereka masih membicarakan terkait sikap ibu Ny Tuti. Komunikasi Ny Tuti
dengan anaknya mengalami kerenggangan karena jarang bertemu selama
perawtan

21. Struktur kekuatan keluarga :


Di dalam keluarga yang memiliki kekuatan atau yang mendominasi dalam
mengambil keputusan adalah Tn budi (ayah), jiaka ada perubahan maka
seperti memperkerjakan baby sitter maka ayah yang mengambil keputusan
bahwa rencana tersebut dilakukan atau tidak.

22. Struktur peran :


Ny tuti merasa perannya sebagai orang tua tidak maksimal karena merasa
bersalah tidak bisa lagi memberikan asi. Tn Budi tetap melaksanakan
perannya sebagai kepala keluarga dengan memenuhi kewajibanya bekerja
setelah lama cuti untuk merawat Ny. Tuti.

23. Nilai atau norma keluarga :


Tidak dikaji

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif :
Tidak di kaji

13
25. Fungsi sosialisasi :
Tn Budi dan Ny Tuti tetap berkomunikasi dalam menyikapi sikap mertua (ibu
dari Ny Tuti)

26. Fungsi perawatan kesehatan :


Selama Ny Tuti sakit, Tn Budi merawat Ny Tuti baik di rumah sakit ataupun
ketika di rumah.

27. Fungsi reproduksi :


Tidak di kaji

28. Fungsi ekonomi :


Tn Budi sebagai pencari nafkah dalam keluarga dengan bekerja sebgai
karyawan bank swasta.

VI. Stress dan koping keluarga


29. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor terkait perubahan kemampuan dari Ny tuti akibat kecelakaan,
banyaknya pengeluaran yang di keluarkan untuk pengobatan dan
rehabilitasi dan mertua (ibu Ny Tuti) yang marah karena Tn Budi tidak mau
memakai jasa Baby Sitter

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Kemampuan keluarga menghadapi stressor tidak cukup baik karena Ny tuti
masih merasa tertekan dan frustasi dengan keadannya sekarang. Ny Tuti
merasa bahwa semua yang terjadi adalah karena kesalahannya.

31. Strategi koping yang digunakan :


Dengan semua masalah yang terjadi antar suami dan ibunya terkait
penggunaan Baby Sitter Ny Tuti hanya bisa diam dan menangis. Ketika Tn
Budi marah dengan mertuanya, Tn Budi hanya diam dan meninggalkan
mertuanya.

32. Strategi adaptasi disfungsional :


Tidak dikaji

VII. Pemeriksaan fisik

14
Nama Hasil PF

15
Nama Hasil PF

16
Nama Hasil PF

VIII. Harapan keluarga


Tidak dikaji

PRIORITAS DIAGNOSA :
1. Ketegangan peran pemberi asuhan
2. Ketidakmampuan menjadi orang tua
3. Resiko ketidakberdayaan

B. DIAGNOSA 1
Analisa Data

Analisa data Etiologi Diagnosa keperawatan

17
DO: Kecelakaan KETEGANGAN PERAN
Ny Tuti masih harus PEMBERI ASUHAN
dibantu dalam ADL- (00061 )
ny luka parah (CKB, Fraktur
mandibula, fraktur femur
Dalam kondisi
dextra dan fraktur axilla
rehabilitasi
dextra)
Keterbatasan
aktifitas fisik

masih dalam kondisi


DS : rehabilitasi
mengatakan bahwa
dia sering merasa
tertekan karena keterbatasan aktifitas fisik
kondisinya yang
masih belum pulih
dan harus tidak bisa mengasuh anak
menggunakan kursi seperti sebelumnya
roda
Ny. Tuti juga
merasa frustasi
ketegangan peran
karena
pemberi asuhan
menganggap
pembantunya tidak
bisa mengurus
rumah serapi yang
biasanya dia
lakukan
Nenek marah
kepada Tn. Budi
karena tidak
mampu menghidupi
keluarganya

18
NOC : Cargiver Stressors-2208

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien menunjukkan :

melaporkan stresor dari care giver menurun


mengalami peningkatan ADL walau dalam kondisinya masih menggunakan
kursi roda
peran dalam keluarga mengalami peningkatan

NIC (Intervensi) :

Kaji reaksi emosi keluarga terhadap kondisi pasien tersebut


mengidentifikasi beban psikologis dan prognosis untuk keluarga
Mengidentifikasi suport spiritual untuk keluarga
Membantu anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
konflik peran dalam keluarga
Memfasilitasi untuk dukungan sumber daya spiritual untuk keluarga yang
sesuai
Mendorong pengambilan keputusan keluarga dalam perencanaan perawatan
pasien jangka panjang yang mempengaruhi struktur keluarga dan keuangan
mengakui pemahaman keputusan keluarga tentang perawatan postdischarge
Ajarkan rencana medis dan keperawatan perawatan untuk klien terkait
peningkatan ADL
Berikan perawatan kepada pasien sebagai pengganti keluarga untuk
meringankan mereka dan atau ketika keluarga tidak mampu memberikan
perawatan
Berikan Nasihat tentang keterampilan terkait koping yang efektif yang tepat
Memperkenalkan kondisi keluarga lain yang memiliki keadaan yang sama dan
pola adaptif yang terjadi menurut perawat
Evaluasi :

S: mengatakan stresor dalam dirinya berkurang

O : menunjukkan peningkatan peran dalam kelurga dan pola aktivitas

A : intervensi meningkatkan status peran pasien

P: tindakan tetap dilakukan sesuai indikasi


19
C. DIAGNOSA 2
Analisa Data

Data Etiologi Diagnose


Do : Ny Tuti mengalami Dx : ketidakmampuan
- kecelakaan menjadi orang tua
Ny Tuti di rawat di ICU Domain 2 : hubungan
Ds :
Anak rais berubah sering peran
- An rais : merenung, jarang Kelas 1 : peran member
a. Sering ngompol
b. Sering terlihat bermain dan anak rena asuhan
merenung sering rewel tidak bisa
c. Jarang bermain bertemu dan tdk bisa
dengan anak- menyusu
anak sekitar Ny Tuti sering menangis
- An rena :
a. Rewel tidak bisa bila bertemu dengan rena
bertemu Merasa bersalah tidak
b. Tidak bisa memberi ASI
menyusu Ny Tuti diperbolehkan
- Tn Budi :
Menitipkan anaknya pulang

ke Day care Menggunakan kursi roda

20
- An rais dan rena : untuk bergerak
Selalu rewel dan
Tidak dapat merawat
menangis jika di
anaknya
titipkan ke Day care
Tn Budi bekerja dan
- Ny Tuti :
a. Sedang sakit menitipkan anak ke Day
b. Sering menangis Care
bila bertemu Anak selalu rewel dan
Rena menangis di Day Care
c. Merasa bersalah
Ny Tuti tidak mengizinkan
tidak bisa
anaknya ke Day Care lagi
memberi ASI
d. Menggunakan Ingin anak selalu dekat
kursi roda dengan Ny Tuti
e. Tidak Karena keterbatasannya
mengizinkan Merasa tidak berguna
anaknya ke Day Sulit tidur
Care
f. Ingin anak tetap
dekat
g. Frustasi
h. Merasa tidak
berguna
i. Sulit tidur
j. Tidak nafsu
makan

Tujuan : orang tua mampu dalam menjalankan fungsinya dalam keadaan sakit

NOC : Setelah dilakukan perawatan 7x24 jam, pasien dan keluarga mampu :

- Menjalankan perannya sebagai orang tua


- Mampu memberikan ASI seperti sebelum sakit
- Dapat merawat anak dengan optimal kembali
- Dapat beraktivitas dengan baik meskipun terbatas sehingga menaikkan fungsi
diri
- Dapat tidur dengan nyenyak
- Tidak lagi mengeluh frustasi
- Anak kembali ceria
- Anak dapat menyusu kembali

21
NIC (Intervensi) :

1. Dengarkan segala keluhan pasien


2. Jadilah pendengar yang baik ke semua anggota keluarga
3. Identifikasi keluarga tentang kondisi yang ada
4. Identifikasi mekanisme tipe koping keluarga
5. Jelaskan peran orang tua yang baik meskipun sedang sakit
6. Berikan motivasi untuk tetap melanjutkan ASI walaupun pernah putus ASI
7. Ajarkan posisi yang baik untuk menyusui dengan kondisi keterbatasan pasien
8. Ajarkan agar tetap berkomunikasi baik dengan anak
9. Ajarkan pasien untuk banyak menghabiskan waktu bermain ataupun hanya
menemani anak
10. Ajarkan aktivitas ringan dengan melakukan sendiri kebutuhannya
11. Ajarkan keluarga untuk saling membantu dan saling mengerti dengan kondisi
12. Berikan waktu lebih anak untuk berada dirumah dan selalu dekat dengan
pasien
13. Kolaborasi dengan keluarga untuk pemecahan masalah dan mengambil
keputusan
Evaluasi :
S : dapat menjalankan perannya sebagai orang tua dengan optimal
O: tampak ceria dan tidak tertekan lagi
A: masalah sebagian telah teratasi
P: tetap melakukan pemantauan pada keluarga untuk mengetahui
perkembangannya

D. DIAGNOSA 3
Analisa Data

Data Etiologi Diagnosa

22
DO : Pasca luka parah dan Risiko Ketidakberdayaan
- Pasca luka parah koma (00152)
dan koma selama Domain 9 : koping/
satu minggu toleransi stress
- ADL Ny. Tuti masih ADL harus dibantu oleh Kelas 2 : respons koping
harus dibantu orang lain
suami pasca
menjalani
perawatan Pengasuhan anak
- Sering menangis
terganggua ( tidak dapat
dan merasa
memberikan ASI)
bersalah karena
tidak dapat
Memberikan ASI
Merasa bersalah dan
DS: tertekan dengan
- Merasa tidak kondisinya
berguna karena
ADL-nya harus
dibantu Merasa tidak berguna

Resiko
ketidakberdayaan

Tujuan : menurunkan resiko ketidakberdayaan yang dialami klien untuk


meningkatkan kualitas hidup pasien

Kriteria Hasil :

NOC : Depression Level 1208

Adaptation to physical disability 1308

Setelah dilakuakan perawatan klien menunjukan :

1. menunjukan peningkatan harga diri.


23
2. Pasien sudah terlihat tidak sering menangis
3. Pasien menunjukan peningkatan kemandirian ADL

NIC (Intervensi) :

Coping enhancement - 5230

Family support - 7140

1. Jalin hubungan baik dengan pasien dan keluarga sebelum memulai intervensi
2. Observasi penyesuaian pasien terhadap perubahan citra tubuh, seperti yang
ditunjukan oleh pasien
3. Kaji sumber kekuatan/ harapan pasien terhadap masalah kesehatan yang dia
alami
4. Observasi dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran hubungan
5. Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran nyata yang terjadi akibat
perubahan peran/situasi yang dialami
6. Bantu pasien dalam mengembangkan penilaian yang objektif terkait
keadaanya yang dialami
7. Bantu pasien untuk bersikap realistis sebagai cara untuk mengatasi rasa
ketidakberdayaan
8. Menganjurkan penggunakan dukungan spiritual pasien
9. Menganjurkan pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan diri
10. Ajarkan keluarga untuk mengidentifikasi dampak perubahan kesehatan yang
dialami anggota keluarga
11. Bantu anggota keluarga untuk mengguankan mekanisme dukungan yang ada
unutk membantu menurunkan stress akibat gangguan kesehatan yang
dialami.
12. Dampingi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan memecahkan konfik
terkait masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga karena adanya
gangguan kesehatan.
13. Identifikasi kebutuhan perawatan di rumah dan bagiaman bisa di gunakan
kedalam gaya hidup keluarga yang dapat mendukung proses rehabilitasi
pasien dirumah.
14. Edukasi keluarga klien terkait pendidikan untuk meningkatkan kemandirian
ADL pasien pasca discharge.

Evaluasi :

S: peningkatan harga diri pasien

24
O: sudah terlihat jarang menangis dan menigkatnya pembelajaran kemandirian ADL
pasien

A: masalah teratasi sebagian

P: mengkaji lebih dalam lagi terkait masalah perubahan hubungan peran yang
mungkin terjadi karena perubahan status kesehatan anggota keluarga.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir


dengan menggunakan metode yang sistematis dalam memberikan ASKEP kepada
individu,kelompok,keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dialami.

25
Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu: Pengkajian, Diognasa,
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Tahap-tahap dalam proses keperawatan
saling berkesinambungan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Nursing Diagnoses Definitions and Classification 2012-2014 NANDA International

Moorhead, Sue. 2000-2004. Nursing Outcomes Classifications. Edisi 4. MOSBY


ELSEVIER

Dochterman, Joanne McCloskey. 2004. Nursing Interventions Classifications.


MOSBY ELSEVIER

26
27

Anda mungkin juga menyukai