TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perawat
Perawat merupakan salah satu tenaga medis di rumah sakit yang memberikan
pelayanan untuk menunjang kesembuhan pasien, oleh sebab itu peran perawat di
dan menentukan pilihan mengenai jenis tindakan asuhan yang diperlukan. Dalam
Penyelenggaraan Praktik Perawat, definisi perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
sebagai beban kerja. Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitasnya
sehari-hari, menurut Everlyn (2004) mengatakan bahwa beban kerja adalah keadaan
di mana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu.
Definisi tersebut sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh Manuaba (2000)
7
8
pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi setiap beban kerja yang diterima seseorang
harus sesuai dan seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan (Robot, 2009).
Menurut Supriatna (2012) beban kerja perawat terdiri atas beban kerja fisik dan beban
kerja mental.
Beban kerja fisik adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang memerlukan
Menurut Prabawati (2012) beban kerja mental adalah suatu konsep yang
tidak memisahkan faktor fisik dan faktor psikologis yang saling berpengaruh
Beban kerja mental perawat meliputi observasi pasien selama pasien tersebut
yang tepat terkait asuhan keperawatan, serta tanggung jawab yang tinggi
Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada beban kerja mental perawat,
mengingat dari beberapa jenis tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang perawat,
terlihat bahwa mereka melaksanakan mental task yang memiliki beban kerja mental
yang tinggi. Meskipun mereka juga melakukan tugas-tugas fisik tetapi mental task
mereka juga cukup untuk menambah beban kerja mereka (Rozy, 2011).
Beban kerja mental dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hubungan antara
tuntutan tugas dengan performansi tugas, kewaspadaan pekerja agar tetap fokus pada
suatu pekerjaan untuk periode waktu yang cukup lama, jenis pekerjaan, situasi
pekerjaan tertentu, waktu penyelesaian yang tersedia, serta faktor individu seperti
(Simanjuntak, 2010).
24 jam dimana mereka dituntut untuk tetap fokus dan siap siaga apabila pasien
keahlian dan ketelitian yang tinggi dalam melakukan asuhan keperawatan, karena
10
keselamatan pasiennya. Dari beberapa jenis tugas yang harus dilaksanakan oleh
perawat tersebut, terlihat bahwa mereka melaksanakan mental task yang memiliki
beban kerja mental yang tinggi. Meskipun mereka juga melakukan tugas-tugas fisik
tetapi mental task mereka juga cukup untuk menambah beban kerja mereka (Rozy,
2011).
Dampak beban kerja mental seorang perawat yang terlalu berat sedangkan
kemampuan fisik yang tidak bisa mengimbangi, maka mengakibatkan seorang perawat
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Selain itu beban kerja berlebih dapat
menimbulkan kelelahan kerja, stres psikologi, rasa tertekan, rasa tidak nyaman, hingga
Selain itu juga muncul reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, mudah marah,
diantaranya National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-
TLX)
Lowell E. Staveland dari San Jose State University pada tahun 1981
tugas, proses penentuan keputusan lebih cepat dan sederhana, dan lebih
SWAT adalah prosedur pemberian skala yang di disain untuk tugas penting
lingkup yang lebih luas. Kelemahan dari SWAT yaitu penggunaaan kata-
kata secara lisan yang beresiko menimbulkan konotasi yang berbeda untuk
12
HQR adalah suatu alat pengukuran beban kerja dalam hal ini untuk analisa
yang berurutan mulai dari kondisi yang terburuk hingga kondisi yang
Rating ini dipakai oleh pilot evaluator untuk menilai kualitas kerja dari
ini adalah hanya dapat digunakan pada jenis pekerjaan dalam dunia
memberikan tanda pada skala 0-150 dengan deskripsi pada beberapa titik
Namun dari beberapa metode tersebut, metode yang paling banyak digunakan
dan terbukti memberikan hasil yang baik adalah NASA-TLX (Hancock dan Meshkati,
1988). Penelitian tentang pengukuran beban kerja mental pada perawat pernah
dilakukan oleh Hidayat, dkk (2013) di rumah sakit XYZ dan didapatkan hasil bahwa
seluruh perawat di rumah sakit tersebut memiliki beban kerja mental yang tinggi.
13
beban kerja mental yang dihadapi oleh pekerja yang harus melakukan berbagai
aktivitas dalam pekerjaannya. Metode ini di kembangkan oleh Sandra G. Hart dari
NASA-Ames Research Center dan Lowell E. Staveland dari San Jose State University
pada tahun 1981 berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri
dari skala sembilan faktor (kesulitan tugas, tekanan waktu, jenis aktivitas, usaha fisik,
usaha mental, performansi, frustasi, stress dan kelelahan). Dari sembilan faktor ini
disederhanakan lagi menjadi enam yaitu Mental demand (MD), Physical demand
(PD), Temporal demand (TD), Performance (P), Frustation level (FR). Keterangan
ketat
mengontrol putaran)
dan melelahkan
pekerjaan
1. Pembobotan
Pada bagian ini responden diminta untuk memilih salah satu dari dua indikator
perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari setiap
untuk tiap indikator beban mental. Berikut tabel perbandingan indikator NASA
TLX:
15
MD
PD
TD
OP
EF
FR
2. Pemberian rating
Pada bagian ini responden diminta memberi rating terhadap keenam indikator
beban kerja mental. Rating yang diberikan adalah subyektif tergantung pada
beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Berikut gambar skala
rating NASA-TLX:
16
Skor = WWL
15
0-9 Rendah
10-29 Sedang
50-79 Tinggi
Kelelahan kerja adalah respon total individu terhadap stres psikososial yang
dialami dalam satu periode waktu tertentu dan kelelahan kerja itu cenderung
merupakan kriteria yang lengkap tidak hanya menyangkut kelelahan yang bersifat fisik
dan psikis saja tetapi lebih banyak kaitannya dengan adanya penurunan kinerja fisik,
(Cameron, 1973). Kelelahan kerja tidak dapat didefinisikan secara jelas, tetapi dapat
dirasakan sebagai perasaan kelelahan kerja disertai adanya perubahan waktu reaksi
yang menonjol maka indikator perasaan kelelahan kerja dan waktu reaksi dapat
18
adalah gejala subjektif kelelahan kerja yang dikeluhkan pekerja yang merupakan
Kelelahan kerja pada perawat adalah perasaan kelelahan akibat dari aktivitas
pekerjaan yang dilakukannya meliputi asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di luar
produktivitas kerja, dan penurunan kondisi fisik. Perawat merupakan salah satu
pekerja sosial yang rentan mengalami kelelahan kerja. Pernyataan tersebut didukung
oleh Safaat (2010) yang menggunakan istilah kelelahan kerja untuk mendefinisikan
sindrom khusus dari profesi pelayan sosial seperti pekerja sosial karena pekerjaan
Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, dan kondisi kesehatan
1. Umur
seseorang semakin besar tingkat kelelahan. Fungsi faal tubuh yang dapat
merasa cepat lelah dan tidak bergerak dengan gesit ketika melaksanakan
2. Jenis Kelamin
kemampuan fisik atau kekuatan otot pria (Tarwaka, dkk, 2004). Bagi
oksigen lebih berat dari pada pria untuk mengalirkan satu liter oksigen ke
tugas antara pria dan wanita. Hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan,
(Aya, 2009).
3. Pendidikan
4. Masa Kerja
negatif. Pengaruh positif terjadi bila semakin lama seorang pekerja bekerja
pengaruh negatif terjadi bila semakin lama seorang pekerja bekerja akan
lainnya berupa adanya batas ketahanan tubuh terhadap proses kerja yang
Beban kerja fisik adalah suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan
tubuh akibat melaksanakan suatu aktivitas kerja. Beban kerja fisik dapat
kelelahan.
21
mental dari suatu informasi yang disimpan. Beban kerja berlebih secara
kelelahan.
3. Waktu Istirahat
4. Shift Kerja
Shift adalah kerja yang dibagi secara bergiliran dalam waktu 24 jam
hari termasuk hari minggu dan hari libur (ILO, 1998). Beberapa penelitian
tentang shift kerja diperoleh bahwa tingkat kelelahan tenaga kerja yang
bekerja pada shift pagi lebih tinggi dari yang bekerja pada shift malam dan
22
kelelahan paling banyak dialami oleh perawat pada shift pagi Sebesar
36,36%.
5. Lingkungan Kerja
dan tidak hanya merugikan diri pekerja itu sendiri. Misalnya berupa absen dari
pekerjaan, komitmen yang rendah, mempunyai masalah dengan relasi kerja dan yang
lainnya. Kelelahan juga merugikan tempat mereka bekerja, yaitu menurunnya kualitas
pelayanan dan produksi akan menurun akibat kesalahan dalam bekerja tinggi.
hubungan interpersonal di tempat kerja atau dalam kehidupan secara umum. Yang
ketidaktanggapan. Selain itu kelelahan kerja dapat melemahkan gairah untuk mentaati
komitmen yang mengikat hubungan, misalnya komitmen untuk menepati janji atau
persetujuan.
23
1. Waktu Reaksi
Waktu reaksi adalah waktu yang terjadi antara pemberian rangsang tunggal
memerlukan koordinasi.
Uji ketuk jari adalah mengukur kecepatan maksimal mengetukkan jari tangan
dalam suatu periode waktu tertentu. Uji ini sangat lemah karena banyak faktor
yang sangat berpengaruh dalam proses mengetukkan jari dan uji ini tidak dapat
(Grandjean, 1995).
cahaya tampak berbaur sebagai cahaya yang kontinyu. Kelemahan uji ini
1995).
Uji critical fusion adalah modifikasi uji flicker fusion. Uji ini dipergunakan
Tester.
24
Skala IFRC yang di disain untuk pekerja dengan budaya Jepang ini merupakan
skala ini yaitu perasaan kelelahan yang dirasakan seorang pekerja dan tiap butir
kelelahan kerja ini dipersiapkan untuk penelitian masal pada pekerja di unit-
unit kerja, sehingga bersifat sederhana, sahih, handal dan berbahasa Indonesia.
Kuesioner ini terdiri dari 17 pertanyaan tentang keluhan subjektif yang berisi
butir-butir keluh kesah kelelahan kerja yang dapat dialami tenaga kerja di
Indonesia.
8. Stroop Test.
Dalam uji ini seseorang diminta menyebutkan nama warna-warna tinta suatu
seri huruf atau kata-kata. Pengujian ini dinilai kurang memadai untuk
kerja adalah skala kelelahan IFRC dan KAUPK2. Skala kelelahan IFRC yang di desain
untuk pekerja dengan budaya jepang ini merupakan angket yang mengandung tiga
puluh macam perasaan kelelahan. Kelemahan skala ini yaitu perasaan yang dirasakan
seorang pekerja dan tiap butir pernyataan dalam skala IFRC tidak dapat dievaluasi