I. PENDAHULUAN Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifise, baik yang bersifat total maupun parsial. (1) Tulang lengan bawah terdiri dari
radius dan ulna. Oleh karena pembentuakan tulang lengan bawah yang dihubungkan kuat
oleh membrane interosseous, sehingga fraktur salah satu tulang tersebut akan menyebabkan
dislokasi pada tulang lainnya. Umumnya fraktur pada radius ulna terjadi pada bagian tengah,
jarang terjadi fraktur pada salah satu tulang tapi tidak menyebabkan dislokasi pada tulang
lainnya. (2)
II. EPIDEMIOLOGI Berdasarkan penelitian di rumah sakit di Australia pada tahun 1997. Pada tahun
1997 jumlah pasien yang mengalami fraktur terutama daerah lengan bawah bagian distal yaitu laki
laki 12.357 dan wanita 19.319 pasien, sedangkan insidennya pada laki laki yaitu 152 per 100.000
pasien laki-laki dan 157 per 100.000 pasien perempuan. Insiden tertinggi dan faktor resiko yaitu
pada usia 10-14 tahun pada pasien laki-laki dan diaatas 85 tahun pada wanita. Insiden fraktur
diperkirakan pada usia 50 tahun keatas akan meningkat 81%, dibandingkan dengan 11% untuk usia
dibawah 50 tahun. Pada kelompok usia tua, jumlah wanita yang beresiko lebih tinggi 4,7 kali
dibandingkan dengan pria. (3) Pada kecelakaaan kendaraan bermotor, pengemudi lebih sering
mengalami fraktur radius ulna dibandingkan dengan penumpangnya, terutama tanpa airbag depan.
(4)
Prevalensi(4, Pada anak anak fraktur radius ulna terjadi karena bermain skateboard, roller
skating, dan mengendarai skooter Fraktur radius ulna sering terjadi pada anak laki-laki dengan
usia 11 sampai 14 tahun, sedangkan pada anak perempuan sering pada usia 8 sampai 11 tahun.
Pada usia tua biasanya menderita trauma minimal dan mempunyai faktor resiko osteoporosis
III. ETIOLOGI(4) Trauma dengan kekuatan besar, contohnya kecelakaan kendaraan bermotor,
jatuh dari tempat yang tinggi, crushing injury. . Trauma dengan kekuatan kecil, contohnya
jatuh, Tulang lengan bawah terdiri dari radius dan ulna. Ulna relative lebih stabil, sedangkan radius
memutar sekitar ulna. Bagian proximal radius disokong oleh ligament annular. Persendian dari radius
dan ulna pada bagian pergelangan tangan dikenal dengan distal radioulnar joint (DRUJ). Dua tulang
tersebut dihubungkan oleh jaringan fibrous. Karena saling keterhubungan yang kompleks ini, energy
bisa disalurkan diantara atas dan bawah dari daerah yang trauma. Sehingga persendian diatas dan
dibawah daerah trauma harus diperhatikan saat ahli radiology mengevaluasi lengan bawah. (7)
Antebracjii terdiri dari dua tulang parallel yang bereda panjang bentuknya yaitu os radius dan os
ulna. Disebelah proksimal membentuk tiga persendian sedangkan sebelah distal dua persendian.
Tulang radius lebih pendek dari pada tulang ulna. Bentuk lebih melengkung dan bersendi dengan os
ulna pada bagian distal dan proksimal radius ulnar joint yang bersifat rotator.(8) ligamentum yang
penting pada radius ulna terlihat pada gambar dibawah ini. Kedua tulang tersebut diikat oleh kapsul
sendi pada elbow dan wrist. Selanjutnya, perlekatan pada ujung proximal keduanya oleh anterior
and posterior radioulnar ligament. Pada bagian ujungnya, ligamentum radioulnar dibentuk oleh
sendi fibrocartilago triangularis. Pada bagian Pada seluruh bagian diafise kedua tulang tersebut
dihubungkan dengan kuat oleh membrane interosseous, yaitu suatu jaringan fibrous yang berjalan
obliq dari ulna ke radius. Sehingga hal inilah yang menyebabkan jarangnya patah hanya mengenai
satu tulang saja, hampir selalu juga mengenai sendi radio ulana yang berdekatan dengan daerah
patahan. Membrane ini berfungsi merotasikan os radius terhadap ulna yang menghasilkan gerakan
pada lengan bawah(9) Permukaan radius ulna dikelilingi oleh empat kelompok otot primer, yaitu:
1. Proximal : biceps brachialis, supinator memasuki pada bagian proximal radius xzdan
berfungsi untuk supinasi
2. Midshaft : Pronator teres memasuki radial shaft dan berfungsi untuk pronasi
3. Distal : dua grup otot yang memasuki distal radius,
10. Erskine J. Holmes, Rakesh R. Misra. Upper Limb. A-Z of Emergency Radiology. 2004;
94-109. 11. Ekayuda Iwan.Trauma skelet. Radiologi Diagnostik edisi kedua. Divisi
Radiology Diagnostic Fakultas Kedokteran universitas Indonesia Rumah Sakit Dr.
Ciptomangunkusumo. Jakarta. 2004; 31-39. 12. David. A. Musculoskeletal System. Imaging
For Student second Edition. 2001; 164-173.