Anda di halaman 1dari 11

INISIASI MENYUSU DINI

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di
mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting
susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan
pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan
terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang
merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan,
karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal
sebelum usia satu bulan.1,2

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini 3

Untuk Ibu

Meningkatkan hubungan khusus ibu dan bayi


Merangsang kontraksi otot rahim sehingga mengurangi resiko perdarahan sesudah
melahirkan
Memperbesar peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan
menyusui selama masa bayi
Mengurangi stress Ibu setelah melahirkan. 3

Untuk Bayi

Mempertahankan suhu bayi tetap hangat


Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak jantung
Kolonisasi bakiterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal
Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stres dan tenaga yang dipakai
bayi
Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara Ibu untuk mulai
menyusu
Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam tubuh bayi
Mempercepat keluarnya meconium (kotoran bayi berwarna hijau agak kehitaman
yang pertama keluar dari bayi karena meminum air ketuban)
Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan
menyusu
Membantu perkembangan persyarafan bayi (nervous system)
Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi
Mencegah terlewatnya puncak refleks mengisap pada bayi yang terjadi 20-30
menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya
akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian. 3

Pemberian ASI secara dini pada bayi preterm juga bermanfaat untuk menurunkan
insidens infeksi, menurunkan insidens necotising enterocolitis, meningkatkan toleransi
menyusu, meningkatkan perkembangan neurologis, meningkatkan hubungan antara
ibu dan anak.4

TAHAP-TAHAP INISIASI MENYUSU DINI

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini 1,6

Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak


menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu
banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan
menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan,
akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu
pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan
vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat
dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari
sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada
dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung
dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu
yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang
dilakukan oleh bayi.
Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu
sampai proses menyusu pertama selesai.
Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya,
karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang
menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.1,6

Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu 1

Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan
suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan
risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak
jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel
sehingga mengurangi pemakaian energi.
Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di
ASI. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk
menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya
akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting
untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda,
tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga
menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung
protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat
dicerna dengan baik oleh usus bayi.
Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI
eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks,
dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.1

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Partus Spontan 1

Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin.(ABM


protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi
Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya;
tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat
diikat.
Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di tengkuarpkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu
jam; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised,
2006 and UNICEF India : 2007, ( Kausand Kennel 2001; American College of
Obgyn 2007 and ABM protocol #5 2003).
Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan
bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu kulit
melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai
menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit
K.
Rawat gabung bayi: Ibu bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5
2003).
Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Tidak diberi dot atau empeng.1

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar 1

Dianjurkan suami atau keluarga mandampingi ibu dikamar operasi atau


dikamar pemulihan.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI
Revised, 2006).
Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya
terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan
mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan
kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki
bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu
diselimuti. Bayi diberi topi.
Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting.
Biarkan bayi mencari puting sendiri.
Biarkan kulit Bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama satu jam,
bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama
setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India
: 2007, Klaus and Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM
protocol #5 2003).
Bila bayi menunjukkan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan mendekatkan
bayi ke puting tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam
belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan waktu melekat padadada ibu,
30 menit atau 1 jam lagi.
Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat
didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.Kemudian ibu dipindahkan dari meja
operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya.
Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
Rawat Gabung: Ibu bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5
2003).
Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Tidak diberi dot atau empeng.1

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemelli 1

Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin.( ABM


protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah.
Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada
perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Letakkan kembali bayi
pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya
diselimuti. Bayi bayi dapat diberi topi.
Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu
jam; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised,
2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of
Obgyn 2007 and ABM protocol #5 2003).
Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan
bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu 30
menit atau 1 jam lagi kulit melekat pada kulit
Rawat Gabung :Ibu bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. (American College of Obgyn 2007 and ABM protocol #5 2003).
Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Tidak diberi dot atau empeng1

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Bayi Preterm 4

Segera berikan ASI secepatnya setelah periode postpartum


Tetapkan jadwal pemberian ASI, 8-10 kali dalam 24 jam, dengan interval tidak
lebih dari 6 jam
Gunakan sumber non-kimiawi untuk mengoptimalkan produksi ASI, misalnya
massage payudara, hand expression, kontak kulit ke kulit
Cadangan ASI yang kurang harus diperhatikan setidaknya sampai hari ke-10.4
ASI Eksklusif 5

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan
tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain walaupun hanya air putih sampai bayi
berusia 6 bulan.

Stadium ASI 5

ASI stadium I - ASI stadium satu adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang
pertama dikeluarkan/disekresi oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah
persalinan. Komposisi kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan.
Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi
lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi)
yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir
segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defekasi
dan feces berwarna hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal /100 ml
kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20 30 cc.5

Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan


protein dalam susu matur, Sedangkan kandungan karbohidratnya lebih rendah
dibandingkan ASI matur.

ASI stadium 2 - ASI stadium 2 adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-5
sampai hari ke-10. jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposisi
protein semakin rendah, sedangkan lemak dan karbohidrat semakin tinggi, Hal ini
untuk memenuhi kebutuhan bayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi
sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI
mulai stabil.5

ASI stadium 3 - ASI stadium 3 adalah ASI matur. Yaitu ASI yang diesekresi pada hari
ke 10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah
disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi
mulai dikenalkan dengan makanan pendamping selain ASI. 5
Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI 5

Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu)
memiliki komposisi yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih
tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan
mendapat sedikit kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi
kebutuhan bayi pada minggu pertama.5

Karbohidrat

Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap


hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI
dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan
PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik
cenderung tidak mau minum PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan
semakin sukses. Karbohidrat dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk
pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf.
Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan factor
bifidus di dalam usus (faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri yang
berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan)
dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi. 5

Protein

Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian
protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya
terserap oleh sistem pencernan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan
protein unsur whey dan casein adalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI
20:80. Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat
diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak
protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering
menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk biji cabe yang
menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI. 5

Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya.
Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini
terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan
berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar lemak pada hari pertama berbeda
dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan
kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI
mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan
sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase. Lemak dalam bentuk
Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel
jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah
rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap
lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah
asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya dengan PASI yaitu:
6:1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi. 5

Mineral

ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi
bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium
dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan
jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral
jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap hal ini akan
memperberat kerja usu bayi serta menganggu keseimbangan dalam usus dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan
kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kambung, gelisah karena obstipasi
atau ganguan metabolisme. 5

Vitamin

ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi
sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu
membentuk vitamin K.5
DAFTAR PUSTAKA

1. Inisiasi menyusu dini [homepage on the internet]. Februari 2010 [cited Maret
2010]. Available from: http: www.dinkeskulonprogo.go.id
2. Dinas kesehatan Surabaya. Inisiasi Menyusu dini, manfaatnya seumur hidup
[homepage on the internet]. 2008 [cited Maret 2010]. Available from: http:
www.surabaya-ehealth.org
3. Paramita R. Manfaat inisiasi menyusu dini [online]. 2008 [cited Maret 2008].
Available from:
http://www.asipasti.co.cc/2008/02/manfaat-inisiasi-menyusui-dini-imd.html
4. Jones L. Principles to promote the initiation and establishment of lactation in
the mother of a preterm or sick infant [artikel online]. Mei 2008 [cited Maret
2010]. Available from: http: www.breastfeeding.com
5. Irawati T. Menyusui pada satu jam pertama kehidupan dilanjutkan dengan
menyusui eksklusif 6 bulan, menyelamatkan lebih dari satu juta bayi [artikel
online]. Agustus 2007 [cited Maret 2010]. Available from: http:
www.pusatpromosikesehatan.com
6. Sentra Laktasi Indonesia. Panduan praktis IMD [online]. April 2009 [cited
Maret 2010]. Available from: www.selasi.net

Anda mungkin juga menyukai