Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Langkah pengumpulan data dalam suatu penelitian, adalah satu tahap yang
sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan
tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian,
akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.Dalam penelitian
kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama penelitian, di mana peneliti sekaligus
sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih informan, sebagai pelaksana
pengumpulan data, menafsirkan data, menarik kesimpulan sementara di lapang dan
menganalisis data di lapangan yang alami tanpa dibuat-buat. Sudarwin (2002)
menyatakan bahwa peneliti sebagai instrument dalam penelitian kualitatif
mengandung arti bahwa peneliti melakukan kerja lapangan secara langsung dan
bersama beraktivitas dengan orang-orang yang diteliti untuk
mengumpulkandata.Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas.peneliti tidak dapat menentukan data dengan tepat dalam
rancangan yang disusun sebelum melakukan penelitian, karena dalam penelitian
kualitatif tidak menekankan pada bentuk hubungan antar variabel, tetapi pada makna
yang terkandung dalam masalah penelitian pada konteks tertentu.
Data dalam metode penelitian kualitatif adalah segala informasi baik lisan
maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar atau foto, yang berkontribusi untuk
menjawab masalah penelitian sebagaimana dinyatakan di dalam rumusan masalah atau
fokus penelitian.Pengumpulan data pada penelitian kualitatif, dapat dimaknai juga
sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif sangat dinamis, di mana peneliti memasuki lapangan yang terbuka apa
adanya, otomatis peneliti menghadapi situasi yang sulit diprediksi dengan tepat apa
yang sudah,sedang dan akan terjadi. Untuk itu maka peneliti haruslah mengandalkan
teknik-teknik pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dokumen dan
pemaknaan

Konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian adalah peneliti harus


memahami masalah yang akan diteliti, memahami teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif yang akan digunakan. Peneliti harus dapat menangkap makna
yang tersurat dan tersirat dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, untuk itu
dibutuhkan kepandaian dalam memahami masalah. Peneliti harus dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan diteliti, untuk itu dibutuhkan sikap
yang toleran, sabar dan menjadi pendengar yang baik.
Teknik pengumpulan data yang di kenal dalam penelitian kualitatif yaitu:
wawancara mendalam (indent interview), observasi, focus group discussion
(FGD),kajian dokumen (field notes), dan photograph. Pada pendekatan ini, peneliti
membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).
Penelitian kualitatif lazimnya menggunakan triangulasi dalam teknik
pengumpulan datanya. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada (Sugiono,2009:330). Misalnya peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak
(disebut: triangulasi teknik) atau triangulasi sumber yaitu mendapatkan data dari sumber
yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Manfaat pengumpulan data dengan
triangulasi untuk mendapatkan data yang lebih konsisten, tuntas, dan pasti
(Sugiono,2009:332).
Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu
ditegaskan bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah
alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi
apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara,
mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus menggunakan kajian
dokumen ataupun photograph, bahkan apakah peneliti perlu menggabungkan dari
beberapa tekhnik pengumpulan data, karena pilihan teknik pengumpulan data yang
tepat sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
1.2.2 Mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif : Observasi
1.2.3 Mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif : Focus Group
1.2.4 Mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif : Field Notes
1.2.5 Mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif : Photograph

1.3 Manfaat
1.3.1 Membantu peneliti dalam menentukan teknik pengumpulan data yang tepat
1.3.2 Membantu peneliti dalam mengolah data yang telah di peroleh untuk di analysis
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Teknik Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif

Teknik pengumpulan data yang di kenal dalam penelitian kualitatif yaitu :


wawancara mendalam (indent interview), observasi, focus group discussion (FGD), kajian
dokumen (field notes), dan photograph. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan
melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).

2.1.1 Pengumpulan Data dengan Observasi

Observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Metode observasi
dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok
orang yang diteliti. kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk
mengetahuiapayangsebenarnyaterjadi.Denganpengamatanpenelitidapatmelihatkejadian
sebagaimana subyek yang diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai
pengertian subyek dan obyek yangditeliti.

Menurut Spradley (1980) Tujuan observasi adalah memahami pola, norma dan
makna dari perilaku yang diamati, serta peneliti belajar dari informan dan orang-orang
yang diamati. Selanjutnya Spradley mengemukakan bahwa yang diamati adalah situasi
sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas.Tempat adalah di mana observasi
dilakukan, dapat di rumah, lingkungan, sekolah, kelas, bengkel dll.Pelaku adalah orang-
orang yang berperan dalam masalah yang diteliti, seperti, guru, pengawas, siswa, orang tua
siswa, petani, buruh, masyarakat dll.Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
yang sedang diteliti, seperti, kegiatan belajar mengajar, belajar, bekerja dan kegiatan lainya
yang berkaitan dengan masalah yangditeliti.
Untuk dapat melakukan observasi dengan baik, peneliti harus memahami bentuk
atau jenis observasi, sehingga mendapatkan data yang akurat sesuai apa yang sebenarnya
terjadi di lapang. Ada beberapa bentuk observasi yang dapatdigunakan.Spradley (1980)
mengatakan, ketika melakukan observasi peneliti dapat mulai melakukan analisis. Pada
observasi deskriptif peneliti dapat mulai menarik kesimpulan sementara, dengan analisis
domain, sehingga dapat mendeskripsikan semua yang diobservasi.Pada observasi terfokus,
peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus yang sebenarnya.
Pada observasi terseleksi, peneliti melakukan analisis komponensial, sehingga dapat
menemukan karakteristik, persamaan, perbedaan, hubungan dari yang diteliti sehingga
mudah ditarik kesimpulan dan ditemukan makna sebenarnya dari apa yang diteliti setelah
kemudian menggunakan analisis tema. Jika analisisnya menggunakan analisis interaktif,
maka pada setiap tahapan observasi di atas peneliti, dapat melakukan reduksi data, tabulasi
data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Observasi atau pengamatan dapat dilaksanakan dengan bantuan alat pengamatan
yang berupa, daftar cek, tabel sosiometri, catatan lapangan, jurnal harian, alat perekam
elektronik dan format lainnya. Pemilihan alat bantu menjadi sangat penting untuk
mendapatkan data kualitatif yang penuh makna. misalnya perilaku, aktifitas, dan proses
kegiatan lainnya. Catatan lapangan menjadi pilihan utama, karena memungkinkan peneliti
memahami makna yang terkandung di lapang yang diamati kemudian mencatatnya,
sementara format lainnya seperti daftar cek hanya sebagai pelengkap, karena daftar cek
sering tidak dapat memuat semua apa yang diamati. Catatan lapangan terdiri dari catatan
deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya (termasuk pembicaraan dan
ekspresinya). Dan catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan dan kesimpulan
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu:

1. Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data


yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan


pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan.

3.Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

a. Macam-Macam Observasi
Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi,
observasi yang secara terang-terangan, dan observasi tak berstruktur. Selanjutnya
Spradley (Susan Stainback dalam Sugiono,2009:310) membagi observasi berpartisipasi
menjadi empat, yaitu pasive participation, moderate participation, active participation,
dan complete participation.
Berikut ini akan dijelaskan macam-macam observasi tersebut, yaitu:

1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Bagian dari observasi ini meliputi:
a. Partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut,
b. Partisipasi moderat ialah peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif
dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya (ada keseimbangan antara peneliti
menjadi orang dalam dan menjadi orang luar)
c. Partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber tetapi
belum sepenuhnya lengkap,
d. Partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya trhadap apa yang dilakukan
sumber data. Dengan kata lain, pada observasi ini memerlukan suasana yang natural
sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini memerlukan
keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.

2.Observasi secara terang-terangan atau tersamar


Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada
sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga tidak
terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat rahasia.

3. Observasi tak berstruktur


Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang
telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiono,2009: 310-313).

b.Manfaat Observasi
Menurut Patton dalam Nasution (1988) menyatakan manfaat observasi adalah:
1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial dan
dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh,
2. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan menggunakan
pendekatan induktif dan tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya
karena pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan,
3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain -khususnya
orang yang berada dalam lingkungan itu- karena telah dianggap biasa sehingga tidak
terungkap dalam wawancara,
4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan pernah diungkap oleh responden
dalam wawancara karena bersifat sensitif, ingin ditutupi karena dapat merugikan nama
lembaga,
5. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga diperoleh
gambaran yang lebih komprehensif,
6. Peneliti dapat mengumpulkan daya yang kaya, kesan-kesan pribadi, dan merasakan
situasi sosial yang diteliti (Sugiono,2009:313-314).

c. Objek Observasi
Objek penelitian yang diobservasi dinamakan situasi sosial yang meliputi:
1. Tempat berlangsungnya interaksi, misalnya; di ruang kelas, bengkel kerja, instansi, dll,
2. Pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu untuk diobservasi,
contohnya; orang tua murid, guru, narasumber, dsb.,
3. Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Pelaku,Misalnya; KBM, Upacara Adat, Musyawarah
4. Objek Yaitu Benda-Benda Yang Mendukung Observasi Di Sekitar Lingkungan Yang
sedang diobservasi,
5. Perbuatan Atau Tindakan-Tindakan Tertentu,
6. Rangkaian Aktivitas Yang Dikerjakan Oleh Pelaku-Pelaku Yang Diobservasi,
7. Urutan Kegiatan Pada Saat Melakukan Tindakan-Tindakan Tertentu,
8. Tujuan Yang Ingin Dicapai Pada Rangkaian Aktivitas Yang Dilakukan,
9. Perasaan Yang Dirasakan Dan Diekspresikan Oleh Pelaku Pada Saat Melakukan
rangkaian aktivitas (Sugiono,2009:314-315).

d. Tahapan Observasi
Tahapan observasi meliputi:
1. Observasi deskriptif
Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga
peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap
semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam akibatnya hasil
observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata (kesimpulan pertama).
2. Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan
pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini
peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
3. Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih
rinci. Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau perbedaan,
kesamaan antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu kategori dengan
kategori yang lain(Sugiono,2009:315-317).

2.1.2. Pengumpulan data dengan Focus Group Discution (FGD)

Diskusi kelompok terarah diambil dari bahasa Inggris Focus Group Discussion
(FGD) yang termasuk dalam teknik wawancara kelompok. Menurut Smith dalam Moleong
(2005) mendefenisikan wawancara kelompok sebagai suatu situasi di mana kelompok
yang dibangun cukup kecil untuk melaksanakan diskusi yang pantas. Sementara Burhan
(2003) menyatakan bahwa FGD adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuahkelompok.

Teknik pengumpulan data dengan diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk
mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi
yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti. Dengan FGD
kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran kelompok,
karena selama diskusi berlangsung, masing-masing orang mengemukakan
pendapatnya.FGD menjadi penting untuk menghindari pemaknaan yang salah oleh peneliti
terhadap wawancara secara perseorangan terhadap masalah yang sedangditeliti.

Melalui FGD peneliti dapat memfokuskan penelitian, menentukan topik-topik


diskusi, melengkapi hasil dari wawancara, observasi dan dokumen, mengembangkan teori
dan mendapatkan istilah-istilah khusus dalamkelompok.

Diskusi dapat dipimpin oleh moderator / fasilitator yang biasanya peneliti dengan
dibantu oleh beberapa asisten, yang bertugas mencatat, mengamati jalannya diskusi dan
mengingatkan jalanya diskusi.Moderator diskusi harus dapat membangun suasana dengan
pembukaan, kemudian memberi gambaran umum topik hari itu, tujuan dan aturan diskusi,
setelah itu baru mengajukan pertanyaan sebagai pembuka diskusi. Diupayakan diskusi
berjalan spontan dan bebas dengan fokus tertentu sesuai masalah yang akan diungkap dan
setiap peserta diberi kesempatan untuk mengungkap pendapatnya. Jumlah kelompok
diskusi sebaiknya kecil antara 8-12 orang yang dipilih berdasarkan kewenanganya,
kemampuanya dalam memberikan data, pengalamannya, keterlibatanya dalam masalah
yang akanditeliti.
Proses FGD dicatat atau direkam oleh asisten dalam catatan yang lengkap dan
kronologis sebagai suatu catatan proses yang lebih lengkap dari sekedar notulensi, karena
mencatat semua pembicaraan dan argumentasi yang muncul serta seluruh kejadian yang
terjadi selamadiskusi.
Menurut Hermansyah (2009:232-432) Focus Group Discution (FGD) adalah diskusi
kelompok yang terarah pada masalah yang diangkat peneliti. FGD ini bertujuan untuk
berdialog bersama, bertatap muka dengan responden/subjek/informan peneliti guna
menghasilkan informasi langsung dari berbagai sudut pandang..
Adapun komponen yang perlu ada dalam FGD antara lain:
1. Fasilitator yaitu orang yang bertugas untuk memfasilitasi role atau jalur dan lalu lintas
pembicara dalam FGD,
2. Observer yaitu orang yang bertugas untuk melakukan observasi selama FGD
3. Notulen yaitu orang yang bertugas mencatatan dan merekam setiap pembicaraan
berlangsung; peserta yaitu orang-orang yang berkaitan untuk mengemukaakan sudut
padang pada masalah yang kita teliti.
Mengadakan FGD membutuhkan ketrampilan dalam mengembangkan dinamika diskusi,
mengungkap permasalahan, memotivasi dan menstimulus peserta untuk mengemukakan
pendapat, kepekaan dalam menarik benang merah dan menyimpulkan hasil

2.1.3 Pengumpulan data dengan Field Notes

Selain melalui observasi dan FGD, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan
dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang
terjadi di masa silam.Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua
dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis / gambar yang tersimpan tentang
sesuatu yang sudah terjadi.Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai
bahan yang berbentuk dokumentasi.Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk
surat-surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan
data lainya yang tersimpan.Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data
observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat interprestasi dan
penarikankesimpulan.

Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari
dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Metode ini relatif
mudah dilaksanakan dan apabila ada kekeliruan mudah diganti karena sumber datanya
tetap. Dengan membuat panduan / pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar
data yang akan dicari akan mempermudah kerja di lapangan dalam melacak data dari
dokumen satu ke dokumenberikutnya.

2.1.4 Pengumpulan data dengan Bahan Visual/photografi


Roland Barthes (Evans dan Hall, 1993:13) mengatakan fotografi sebagai pesan yang tak
berkode.Fotigrafi mengungkapkan semua komponen dunia yang dapat diidentifikasi, namun
untuk dapat interpretasi haruslah memiliki pengetahuan yang cukup.Apa yang dikatakn olh
Barthers sebagai kelebihan dari bahan visual sebagai bahan yang menyimpan berbagai
informasi yang sangat berguna di dalam suatu penelitian. Bahan fotografi saat ini jenisnya
bermacam-macam seperti foto, grafis, film, video, kartun, mikrofon, slide dll sehingga disebut
saja semuanya sebagai bahan visual.
Bahan visual bermanfaat untuk mengungkapkan suatu keterkaitan antara objek penelitian
dengan peristiwa dimasa silam atau peristiwa saat ini. Bahan visual juga memiliki makna
secara spesifik terhadap objek atau informan penelitian. Keterkaitan objek dan informan
penelitian dengan peristiwa masa lalu ataupun peristiwa saat ini dapat diungkapkan dari
beberapa hal: (1) bagaimana hubungan antara pemilik bahan visual dengan peristiwa di masa
lalu; (2) apakah lingkungan soaial di sekitar objek dan informan penelitian saat itu memiliki
keterkaiatn dengan sebuah pemaknaan yang dapat digali saat ini; (3) apa makna bahan visual
itu dalam kehidupan objek dan informan penelitian saat itu dan saat sekarang (4) sejauh mana
bahan visual itu member petunjuk kepada peneliti untuk menemukan bahan informasi baru.
BAB III
KESIMPULAN

Teknik pengumpulan data yang di kenal dalam penelitian kualitatif yaitu : wawancara
mendalam (indent interview), observasi, focus group discussion (FGD), kajian dokumen
(field notes), dan photograph. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi
pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif bertujuan tidak hanya untuk
menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung dalam latar penelitian.
Dalam melakukan observasi partisipatif, peneliti berperan aktif dalam kegiatan di lapang,
sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena berbaur dengan yang diteliti.Penggunaan
cheklist hanya sebagai pelengkap, utamanya adalah membuat catatan lapangan yang terdiri
dari catatan deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya, termasuk
pembicaraan dan ekspresinya, serta catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan dan
kesimpulan sementara peneliti beserta rencana berikutnya.
FGD atau diskusi kelompok tera rah dapat digunakan untuk mengungkap data dan
pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah
pada suatu permasalahan yang akan diteliti. FGD merupakan bagian dari wawancara
kelompok, karena kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran
kelompok. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari
dokumen, catatan, manuskrip, file, foto dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan.
Keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data untuk menjaga agar hasil penelitian
tetap valid dan reliabel. Dengan cara meningkatkan derajat kepercayaan, keteralihan,
kebergantungan dan kepastian.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin.Burhan (2006).Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan


Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Perkasa.
Creswell, J. W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design. California: Sage
Publications,Inc:

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Bogdan, Robert C; Biklen, Knopp Sari. (1980). Qualitative Research For Education; An
Introduction to Theory and Methods. London: Allyn andBacon.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Lincoln, Y S, & Guba EG (1985) Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage Publications,
Inc:

Miles Matthew B; A Michael Huberman.(1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber


Tentang Metode-metode Baru.(Penerjemah, Tjetjep Rohendi Rohidi; Pendamping
Mulyarto). Jakarta: Penerbit UIPress.

Moleong, L. Y. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi . Bandung: PT


Penerbit RemajaRosdakarya.

Spradley James.P.(1980). The Ethnographic Interview. New York: Holt Renehart and
Winston.

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan kasih-Nya, sehingga tugas kelompok Penelitian Kualitatif Teknik Pengumpulan
Data Dalam Penelitian Kualitatif ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Penelitian Kualitatif Bapak


Setiawan, S. Kp., MNS., PhD yang telah memberikan pandangan dan arahan kepada penulis
selama pembuatan makalh ini.

Penulis menyadari , bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan tulisan yang sederhana ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Medan ,September 2015

Penulis

PENELITIAN KUALITATIF
TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF: OBSERVASI, FGD, FIELD NOTE
DAN PHOTOGRAPH

OLEH :

MARIA PUJIASTUTI 157046007

ROFINA SARI 157046008

HIZRAH HANIM LUBIS 157046017

CHAIRUL MUNIR 157046018

ERIDHA PUTRA 157046027

NURUL IBRAHIM 157046028

MAHANTA QARIBI 157046037

DYNA ELVINA SARAGIH 157046038

UNIVERSITAS SUMATRA UTARAFAKULTAS KEPERAWATAN

MEDAN 2015

Anda mungkin juga menyukai