Gambaran Umum
Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan
bentuk, tekstur dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa diberikan
kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak
ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak
merangsang pada saluran cerna.
Tujuan Diet
Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah sebagai berikut :
1. Energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat
2. Protein 10-15 % dari kebutuhan energi total
3. Lemak 10-25 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat 60-75 % dari kebutuhan energi total
5. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi
Indikasi Pemberian
Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan
penyakitnya
Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan 1) Berat (g) Urt 2)
Beras 300 4 gelas nasi
Daging 100 2 ptg sedang
Telur Ayam 50 1 butir
Tempe 100 4 ptg sedang
Kacang hijau 25 2 sdm
Sayuran3) 200 2 gelas
Buah papaya 200 2 ptg sedang
Gula pasir 25 2 sdm
Minyak 30 3 sdm
1. Bahan makanan dapat ditukar dengan bahan makanan lain, sesuai dengan makanan yang ada di
daerah dan kebiasaan makanan setempat. Cara menukar lihat daftar bahan makanan penukar
2. urt = ukuran rumah tangga .Lihat daftar ukuran rumah tangga
1
3. Sayuran terdiri dari campuran sayuran kacang-kacangan, sayuran dan hijau atau sayuran warna
kuning dan sayuran lain
Nilai Gizi
Energi 2146 Kkal Besi 20,8 mg
Protein 76 g Vitamin A 3761 mg
Lemak 59 g Tiamin 1,0 mg
Karbohidrat 331 g Vitamin 237 mg
Kalsium 622 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Siang / Malam
Beras 75 g = 1 gls nasi Beras 125 g = 2 gls nasi
Telur ayam 50 g = 1 btr (malam) 100 g = 1 gls nasi
Sayuran 50 g = gls Daging 50 g = 1 ptg sedang
Minyak 5 g = sdm Tempe 50 g =2 ptg sedang
Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sedang
Minyak 10 g = 1 sdm
Pukul 10.00
Kacang hijau 25 g = 2 sdm
Gula pasir 25 g = 2 sdm
Santan 50 ml = gls
Gambaran Umum
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, dimakan dan
dicerna dibandingkan dengan makanan biasa. Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi asalkan
pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Menurut keadaan penyakit,
2
makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring
ke makanan biasa.
Tujuan Diet
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan
dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet makanan lunak adalah sebagai berikut :
1. Energi, protein dan zat gizi lain cukup
2. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak sesuai dengan keadaan penyakit dan
kemampuan makan pasien
3. Makanan diberikan dalam porsi sedang yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan
4. Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang tajam
Indikasi Pemberian
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi
dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan serta
berbagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras * 250 5 gls nasi tim
Daging 100 2 ptg sedang
Telur ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang hijau 25 2 sdm
Sayuran 200 2 gls
Buah papaya 200 2 ptg sedang
Gula pasir 50 5 sdm
Minyak 25 2 sdm
Susu 200 1 gls
Catatan :
*)
Bila beras diberikan dalam bentuk bubur nasi, jumlah yang diberikan hanya 150 g sehari (6 gelas
bubur). Sebagai pengganti 100 g beras lainnya makanan selingan pukul 16.00 dan pukul 20.00 berupa
1 porsi pudding atau 2 uah biscuit dan 1 gelas susu.
Nilai Gizi
Energi 2097 kkal Besi 21,8 mg
Protein 78 gr Vitamin A 3660 RE
Lemak 61 gr Tiamin 1,0 mg
Karbohidrat 311 gr Vitamin C 162 mg
Kalsium 871 mg
3
Pembagian bahan Makanan Sehari
Pagi Siang / Malam
Beras 50 g = 1 gls nasi tim Beras 100 g = 2 gls nasi
Telur ayam 50 g = 1 btr Daging 50 g = 1 ptg sedang
Sayuran 50 g = gls Tempe 50 g = 2 ptg sedang
Minyak 5 g = sdm Sayuran 75 g = gls
Gula pasir 20 g = 2 sdm Pepaya 100 g = 1 ptg sedang
Minyak 10 g = 1 sdm
4
air, tomat dan wortel sawi, lobak, sayuran mentah
Buah-buahan Buah segar dihaluskan atau Buah banyak serat dan
dipure tanpa kulit seperti menimbulkan gas seperti
pisang matang, papaya, jeruk nenas, nangka masak dan
manis dan jus buah ( pada durian. Buah lain dalam
pasien yang mempunyai keadaan utuh kecuali pisang,
toleransi rendah terhadap buah kering
asam, jus buah asam tidak
diberikan)
Bumbu-bumbu Dalam jumlah terbatas : Cabe dan merica
bumbu dapur, garam, gula,
pala, kayu manis, asam, saos
tomat, kecap
Minuman Sirop, teh dan kopi encer, jus Minuman yang mengandung
sayuran dan jus buah, air putih alkohol dan soda seperti bir,
masak wiski, limun, air soda, coca
cola, orange crush, teh dan
kopi kental
Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue kenari, buah
kering, kue terlalu manis dan
berlemak
Lain-lain Selai, marmalade, coklat Keripik dan snack yang terlalu
bubuk, gelatin, hagelslag gurih
Catatan :
Khusus untuk makanan bubur nasi, diberikan tambahan sebagai berikut :
Pukul 16.00 Pukul 20.00
Puding Biskuit
5
Susu
MAKANAN SARING
Gambaran Umum
Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada
makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, Makanan saring
dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke makanan
lunak.
Tujuan Diet
Tujuan diet makanan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang
mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk
makanan yang lebih padat.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet makanan saring adalah :
6
1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari karena kurang memenuhi
kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin
2. Rendah serat diberikan dalam bentuk disaring atau diblender
3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari
Indikasi Pemberian
Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut
termasuk infeksi saluran cerna serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan atau
sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Karena makanan ini kurang serat dan
vitamin C maka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek yaitu selama 1-3 hari saja.
Nilai gizi
Energi 1855 kkal Besi 23,4 mg
Protein 65 gr Vitamin A 2464 RE
Lemak 60 gr Tiamin 0,7 mg
Karbohidrat 269 gr Vitamin C 242 mg
Kalsium 1040 mg
7
Siang Pukul 16.00
Tepung beras 30 g = 5 sdm Maizena 15 g = 3 sdm
Daging sapi 50 g = 1 ptg sdm Gula pasir 10 g = 1 sdm
Tahu 50 g = h besar Susu 100 g = gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sedang
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarine 5 g = sdm
8
atau dihaluskan seperti bayam, menimbulkan gas seperti
wortel, labu kuning, labu siam dan lobak, kol, sawi, sayuran yang
tomat banyak serat seperti daun
singkong, nangka muda dan
keluwih
Buah-buahan Buah yang tidak banyak serat Buah-buahan yang banyak
disaring atau dibuat jus atau serat dan atau menimbulkan
dihaluskan seperti papaya, gas seperti nangka, durian,
semangka, melon, pisang, jeruk kedondong dan nenas
Bumbu-bumbu Bumbu yang tidak tajam dalam Bumbu yang tajam seperti
jumlah terbatas seperti garam dan cabe dan merica
kecap
Minuman Teh encer, kopi encer, cokelat Minuman yang mengandung
dalam jumlah terbatas alkohol seperti bir, wiski,
minuman yang mengandung
soda seperti air soda, minuman
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Bubur sumsum Bubur tepung beras Bubur tepung beras
Telur masak Semur daging Gadon daging
Susu Tim tahu Semur tahu halus
Jus tomat Jus papaya Sari jeruk
9
MAKANAN CAIR
Gambaran Umum
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Makanan ini
diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan
yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran
cerna, serta pra dan pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau parenteral
Menurut konsistensi makanan, makanan cair terdiri dari tiga jenis yaitu makanan cair jernih,
makanan cair penuh dan makanan cair kental.
Tujuan Diet
Tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk :
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang
mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa (residu)
2. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus
10
Syarat Diet
Syarat-syarat diet makanan cair jernih adalah sebagai berikut :
1. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang
2. Bahan makanan terdiri dari sumber karbohidrat
3. Tidak merangsang saluran cernah dan mudah diserap
4. Sangat rendah sisa (residu)
5. Diberikan hanya selama 1-2 hari
6. Porsi kecil dan diberikan sering
Indikasi Pemberian
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual
dan muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cernah. Nilai gizinya
sangat rendah karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
Tujuan Diet
Syarat-syarat diet makanan cair penuh adalah sebagai berikut :
1. Tidak merangsang saluran cernah
11
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein
3. Kandungan energi minimal 1 kkal / ml. Konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap dari
, sampai penuh
4. Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa, formula
dengan asam lemak rantai sedang (MCT), formula dengan protein yang terhidrolisa, formula
tanpa susu, formula dengan serat dan sebagainya
5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin
B kompleks dan vitamin C, Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml
Adapun dua golongan makanan cair penuh yaitu Formula Rumah sakit (FRS) dan Formula
Komersial (FK)
12
ml ml
13
keadaan penyakit, Makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dri makanan cair penuh ke makanan saring
Tujuan Diet
Tujuan diet makanan cair kental adalah memberikan makanan yang tidak membutuhkan
proses mengunyah, mudah ditelan dan mencegah terjadinya aspirasi yang memenuhi
kebutuhan gizi.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet makanan cair kental adalah sebagai berikut :
1. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
2. Cukup energi dan protein
3. Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak
4. Porsi makanan kecil dan sering (2-3 jam).
Indikasi Pemberian
Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan,
serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk kedalam saluran napas), seperti pada penyakit
yang disertai peradangan, ilkus peptikum tau gangguan structural atau motorik pada rongga
mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Nilai Gizi
Energi : 1,385 kkal Besi : 21,8 mg
Protein : 49 g Vitamin A : 2628,6 RE
Lemak : 50 g Tiamin : 0,8 mg
Karbohidrat : 199 g Vitamin C : 190 mg
Kalsium : 386 mg
14
Contoh Menu Sehari
Pukul 07.00 Pukul 12.00 Pukul 18.00
Sup krim jagung Kentang pure Puding maizena
Susu Jus sayuran Vla
Jus mangga
Pukul 10.00 Pukul 15.00 Pukul 21.00
Milk shake Jus papaya Susu
15
DIET GARAM RENDAH
Gambaran Umum
Yang dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium seperti
yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium
benzoate dan vetsin (mono sodium glutamate). Natrium adalah kation utama dalam cairan
ekstraselular tubuh yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basah
tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari
umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam
keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah
yang dikonsumsi sehingga terdapat keseimbangan
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan sehingga
tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan pembatasan
konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium)
Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairsn tubuh sehingga menyebabkan edema atau
asites dan hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,
dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial dapat
menyebabkan gejala edema atau asites dan hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan
garam natrium perlu dibatasi.
Tujuan Diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet garam rendah adalah :
1. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan
hipertensi
Nilai Gizi
Energi 2230 kkal Besi 24 mg
Protein 75 g Tiamin 1,2 mg
Lemak 53 g Vitamin C 87 mg
Karbohidrat 365 g Natrium 305 mg
Kalsium 500 mg
Pukul 10.00
17
Kacang hijau 25 g = 2 sdm
Gula pasir 15 g = 1 dm
18
Nasi Nasi Nasi
Telur dadar Ikan acar kuning Daging pesmol
Tumis kacang panjang Tahu bacam Keripik tempe
Sayur lodeh Cah sayuran
Pepaya Pisang
Pukul 10.00
Bubur kacang hijau
Gambaran Umum
Diet energi rendah adalah diet yang kandungan energinya di bawah kebutuhan
normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam
proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi makanan padat energi seperti kue-kue
yang banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak serta goreng-gorengan.
Tujuan Diet
19
Tujuan diet energi rendah adalah untuk :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender dan kebutuhan
fisik
2. Mencapai IMT normal yaitu 18,5-25 kg/m2
3. Mengurangi asupan energi sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak -1
kg/minggu. Pastikan bahwa yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal
lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang
Syarat Diet
Syarat-syarat diet energi rendah adalah :
1. Energi rendah, ditunjukkan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan dilakukan
secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas
maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak -1 kg/minggu, asupan
energi dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal. Perhitungan
kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal
2. Protein sedikit lebih tinggi yaitu 1-1,5 g/Kg/BB/hari atau 15-20 % dari kebutuhan
energi total
3. Lemak sedang yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber lemak
berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya
tinggi
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah yaitu 55-56 % dari kebutuhan energi total. Gunakan
lebih banyak sumber karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan
mencegah konstipasi. Sebagai alternatif bisa digunakan gula buatan sebagai pengganti
gula sederhana
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
6. Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan
7. Cairan cukup yaitu 8-10 gelas/hari
20
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Diet Energi Rendah (DER)
DER I DER II
Berat (g) urt Berat (g) urt
Beras 125 2 gls nasi 175 2 gls nasi
Telur ayam 25 btr 50 1 btr
Ikan 100 2 ptg sdg 150 3 ptg sdg
Tempe 100 4 ptg sdg 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2 gls 300 3 gls
Buah 500 5 ptg papaya 500 5 ptg papaya
Minyak 10 1 sdm 15 1 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdm 20 4 sdm
Nilai Gizi
Diet Energi Rendah (DER)
I II
Energi (kkal) 1200 1500
Protein (g) 63 80
Lemak (g) 25 35
Karbohidrat (g) 190 233
Serat (g) 30,2 35
Kalsium (mg) 840 901
Besi (mg) 22,4 24,7
Vitamin A (RE) 8131 226
Tiamin (mg) 0,9 1,1
Vitamin C (mg) 260 270
Gambaran Umum
Diet Energi Tinggi Protein (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas
kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan
sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman Enteral
Energi Tinggi Protein Tinggi. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu
makan dan dapat menerima makanan lengkap.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah untuk :
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah :
1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
23
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi diberikan kepada pasien :
1. Kurang Energi Protein (KEP)
2. Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan
kemoterapi
3. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
4. Hipertiroid, hamil, dan post partum di mana kebutuhan energi dan protein meningkat.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam Diet Energi Tinggi
Protein Tinggi (ETPT) seperti dibawah:
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 1 (ETPT I)
Energi 2600 kkal, Protein : 100 g (2 g/kg BB)
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT II)
Energi 3000 kkal, Protein : 125 g (2,5 g/kg BB
Nilai Gizi
ETPT I ETPT II
Energi (kkal) 2690 3040
Protein (g) 103 120
Lemak 73 98
Karbohidrat (g) 420 420
Kalsium (mg) 700 1400
Besi (mg) 30,2 36
Vitamin A (RE) 2746 2965
Tiamin (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 114 116
24
Pukul 16.00 1 gls susu 1 gls susu
Malam - 1 ptg daging
Pukul 21.00 1 gls formula komersial 1 btr telur ayam
1 gls formula komersial
25
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Bubur kacang hijau Susu Telur masak
Susu Formula komersial
Gambaran Umum
Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan
nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan.
Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air
adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum,
sayuran dan buah-buahan. Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga
mencegah obstipasi, hemoroid, dan divertikulosis. Serat larut air yaitu pektin, gum, dan
mukilase yang banyak terdapat dalam havermout, kacang-kacangan, sayur, dan buah-
buahan. Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan
absorbsi lemak dan kolesterol darah, sehingga menurunkan risiko, mencegah atau
meringankan penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Serat dapat mencegah kanker
kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalanm usus.
Pada umumnya, makanan serat tnggi mengandung energi rendah, dengan demikian
dapat membantu menurunkan berat badan. Diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang
sehingga menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran terdapat produk serat dalam bentuk
minuman, tetapi penggunaannya tidak dianjurkan. Asupan serat berlebihan dapat
menimbulkan gas yang berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti
magnesium, zat besi, dan kalsium. Makanan tinggi serat alamai lebih aman dan
mengandung zat tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serat 25-30 g/hari.
Tujuan Diet
Tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makaan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi
serat sehingga dapat meransang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah :
1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak cukup, yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total
26
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran
cerna
6. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian
minum sebelum makan akan membantu meransang peristaltik usus.
7. serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras
tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan buah.
Indikasi Pemberian
Diet Serat Tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis.
Lama pemberian diet disesuaikan dengan perkembangan penyakit.
Nilai Gizi
Energi 2100 kkal Vitamin A 34404 RE
Protein 79 g Tiamin 1,5 mg
Karbohidrat 329 g Vitamin C 186 mg
Kalsium 700 mg Serat 41 g
Besi 23 mg
28
DIET SISA RENDAH
Gambaran Umum
Diet Sisa Rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makann rendah serat dan
hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimadsud dengan sisa adalah bagian-bagian
makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat didalam susu dan produk susu serta serat
daging yang berserat kasar (liat). Disamping itu, makanan lain yang meransang saluran
cerna harus dibatasi.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Sisa Rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak
meransang saluran cerna.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Sisa Rendah adalah:
1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total
5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8
g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan
6. Mennghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan
toleransi perorangan.
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu
tajam
8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin
9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai
suplemen vitamin dan mineral, makanan formula atau makanan parenteral.
29
jenis zat gizi, sehingga hanya diberikan untuk jangka waktu pendek. Bila diperlukan,
disamping diet diberikan suplemen vitamin dan mineral dan atau makanan parenteral.
Catatan: Pada diare akut selama 24 jam hanya diberi teh encer dan air biasa ditambah 1
sendoh teh garam dapur dan 2 sendok makan gula pasir dalam 1 liter air atau
makanan parenteral. Sesudah itu secara berangsur diberi roti bakar, kemudian
Diet Sisa Rendah I dan II.
Nilai Gizi
Energi 1441 kkal Besi 6,5 mg
Protein 40 g Vitamin A 3352 RE
Lemak 58 g Tiamin 1,5 mg
Karbohidrat 188 g Vitamin C 118 mg
Kalsium 100 mg Serat 1,5 g
30
Pukul 10.00 dan 20.00 Pukul 16.00
Biskuit 20 g = 2 bh Roti 40 g = 2 iris
Gula pasir 10 g =1 sdm Margarin 5 g = sdm
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Sari tomat 100 g = gls
Nilai Gizi
Energi 1750 kkal Besi 16 mg
Protein 61 g Vitamin A 3234 RE
Lemak 60 g Tiamin 0,7 g
Karbohidrat 281 g Vitamin C 117 mg
Kalsium 800 mg Serat 6,3 g
32
Susu 200 g = 1 gls
Gula Pasir 10 g = 1 sdm
33
avokad, nenas menimbulkan gas seperti
durian dan nangka
Lemak Margarin, mentega, dan Minyak untuk menggoreng,
minyak dalam jumlah lemak hewani, kelapa da
terbatas untuk menumis, santan
mengoles dan setup
Minuman Kopi, teh encer dan sirup Kopi dan teh kental,
minuman yang mengandung
soda dan alkohol
Bumbu Garam, vetsin, gula, cuka, Cabe dan merica
salam, laos, kunyit, kunci
dalam jumlah terbatas
Gambaran Umum
Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada
suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Luka bakar dapat
disebabkan oleh ledakan, aliran linstrik, api, zat kimia, uap panas, minyak panas matahari,
dan sebagainya.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Luka Bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah
terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama
proses penyembuhan, dengan cara:
1. Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak
2. Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif
3. Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
4. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Luka Bakar adalah :
35
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau Nutrisi Enteral Dini
(NED)
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu:
a.Menurut Curreri : 25 kkal/kg BB aktual + 40 kkal x % luka bakar
b. Menurut Asosiasi Dietetik Australia berdasarkan % luka bakar (Tabel 13.1)
Tabel 13.1 Kebutuhan energi sehari berdasarkan persen luka bakar
Luka bakar (%) Kebutuhan Energi (kkal)
< 10 1,2 x AMB
11-20 1,3 x AMB
21-30 1,5 x AMB
31-50 1,8 x AMB
> 50 2,0 x AMB
Sumber:Handbook No. 6 Principles of Nutrional Management of Disorders JADA, 1990
3. Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kkebutuhan energi total
4. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Pemberian lemak yang tinggi
menyebabkan penundaan respons kekebalan, sehinggga pasien lebih mudah terkena
infeksi
5. Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total. Bila pasien mengalami
trauma jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat diberikan 45-55% dari kebutuhan
energi total
6. Vitamin diberikan di atas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan, untuk
membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk
suplemen. Kebutuhan beberapa jenis vitamin adalah sebagai berikut:
a.Vitamin A minimal 2 x AKG
b. Vitamin B minimal 2 x AKG
c.Vitamin C minimal 2 x AKG
d. Vitamin E 200 SI
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen
8. Cairan tinggi akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit secara intensif.
Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk mengganti cairan yang hilang
agar tidak shock.
36
c. 16-24 jam kemudian, apabila tidak kembung dan muntah, energi ditingkatkan menjadi 1
kkal/ml dengan kecepatan 50-75 ml/menit. Di atas 24 jam bila tidak ada keluhan,
kecepatan pemberian makanan dinaikkan sampai dengan 100 ml/menit
d. Apabila ada keluhan kembung dan mual, AGGS dan makanan cair penuh diberikan
dalam keadaan dingin. Apabila muntah, pemberian makanan diberhentikan selama 2
jam.
Komposisi cairan AGGS adalah:
Air 200 ml
Gula/sirup 25 g/30 ml
Garam dapur 2 g/2 bks
Soda kue 1 g/1 bks
Diet Luka Bakar II
Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan Diet Luka Bakar I, yaitu diberikan segera
setelah pasien mampu menerima cairan AGGS dan makanan cair penuh dengan nilai energi
1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal.
Cara pemberiannya sebagai berikut:
1. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, dapat berbentuk cair, saring,
lumat, lunak atau biasa
2. Cairan AGGS diberikan tidak terbatas
3. Bila diberikan dalam bentuk cair, frekuensi pemberian 8 kali sehari, volume setiap
kali pemberian disesuaikan dengan kemampuan pasien, maksimal 350 ml
4. Bila diberikan dalam bentuk saring, frekuensi pemberian 3-4 kali sehari dan dapat
dikombinasikan dengan makanan cair penuh untuk memenuhi kebutuhan gizi
5. Bila diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, frekuensi pemberian disesuaikan
dengan kemampuan pasien sehingga asupan zat gizi terpenuhi.
Gambaran Umum
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diabsorbsi,
langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut
kebagian tubuh yang membutuhkan. Hati merupakan tempat penyimpanan mineral berupa
zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin-
vitamin larut lemak A, D, E, dan K. Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta
berperan dalam detoksifikasi obat-obatan dan racun-racun. Dengan demikian, kelainan atau
kerusakan pada hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan
dalam tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.
Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau
karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta
jaundice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut dan kronis.
38
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh Hepatitis Kronis,
alkohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati
secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya
terganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badann, penurunan daya tahan
tubuh, gangguan pencernaa, dan jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi
portal, dan hematemesis melena yang dapat berakhir dengan koma hepatik.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit hati dan kandung empedu adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara:
1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan atau
meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa
2. Mencegah katabolisme protein
3. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang
4. Mencegah atau mengurangi asites, varises esogagus, hipertensi portal
5. Mencegah koma hepatik.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit hati dan kandung empedu adalah:
1. Energi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan
kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah
dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak
dengan asam lemakrantai sedang (Medium Cbain Triglyceridel MTC). Jenis lemak ini
tidak membutuhkan aktivitas lipase dan asam empedu dalam proses absorbsinya.
Pemberian lemak sebanyak 45 gram dapat mempertahankan fungsi imun dan proses
sintesis lemak
3. Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. Pada
kasus Hepatitis Fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai
peningkatan amoniak dalam darah, pemberian protein harus dibatasi untuk mencegah
koma, yaitu sebanyak 30-40 g/hari. Pada sirosis hati terkompensasi, protein diberikan
sebanyak 1,25 g/kg BB. Asupan minimal protein hendaknya 0,8-1g/kg BB. Protein
nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat
pengeluaran amoniak melalui feces. Namin, sering timbul keluhan berupa rasa
kembung dan penuh. Diet ini dapatmengurangi status ensefalopati, tetapi tida dapat
memperbaiki keseimbangan nitrogen
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi bila perlu, diberikan
suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral seng dan zat besi bila anemia.
5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat
diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa
6. Cairan diberikan lebh dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi
39
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna.
Nilai Gizi
Energi 1394 kkal Besi 11,3
Protein 28 g Vitamin A 12018 RE
Lemak 37 g Tiamin 0,5 mg
Karbohidrat 244 g Vitamin C 271 mg
Kalsium 271 g
40
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras 30 g = 1 gls bubur Maizena 20 g = 4 sdm
Telur Ayam 50 g = 1 btr Gula Pasir 40 g = 4 sdm
Sayuran 50 g = gls Pepaya 100 g = 1 ptgsdg
Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Siang dan Malam Pukul 16.00
Beras 45 g = 1 gls bubur Gula Pasir 30 g + 3 sdm
Daging 25 g = 1 ptg kcl
Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm
Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Bubur ayam Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim
Telur masak Gadon Daging Perkedel daging
Jus Tomat Setup ayam Sup woter + labu siam
Pepaya Pisang
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Puding maizena + Puding maizena +
sirup Sirup sirup Sirup
Air jeruk
Nilai Gizi
Energi 1264 kkal Besi 12,3 mg
Protein 54 g Vitamin A 11468 RE
Lemak 40 g Tiamin 0,4 mg
Karbohidrat 202 g Vitamin C 320 mg
Kalsium 395 mg
41
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Formula BCAA 25 ml = 1 gls Maizena 20 g = 4 sdm
Gula Pasir 10 g = 1 sdm Gula Pasir 15 g = 1 sdm
Sayuran 50 g = gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang
nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa. Protein diberikan 1 g/kg BB dan lemak sedang (2-25% dari kebutuhan energi
total) dalam bentuk yang udah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium
dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati
II Garam Rendah. Bila asistes hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet
Garam Rendah I.
42
Maizena 40 8 sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Telur Ayam 50 1 btr
Tempe 50 2 ptg sdg
Sayuran 200 2 gls
Buah 300 3 ptg sdg pepaya
Minyak 25 2 sdm
Gula Pasir 70 7 sdm
Nilai Gizi
Energi 1973 kkal Besi 18,8 mg
Protein 53 g Vitamin A 26671 RE
Lemak 55 g Tiamin 0,7 mg
Karbohidrat 318 g Vitamin C 271 mg
Kalsium 295 mg Natrium 194 mg
Malam
Beras 75 g = 1 gls tim
Daging 50 g = 1 ptg sdg
Tempe 25 g = 1 ptg sdg
Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Minyak 10 g = 1 sdm
43
Pagi Siang Malam
Bubur Manado Nasi/tim Nasi/tim
Telur masak Semur bola-bola daging Lele bakar kecap
Teh manis Souffle tahu sao tomat Pepes tempe
Tumis bayam Sayur lodeh
Selada buah Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00 -
Ongol ongol + kelapa Puding karamel -
muda Sirup
Jus apel
Nilai Gizi
Energi 2367 kkal Besi 28,9 mg
Protein 78 g Vitamin A 27002 RE
Lemak 65 g Tiamin 1,1 mg
44
Karbohidrat 371 g Vitamin C 274 mg
Kalsium 676 mg Natrium 298 mg
Gambaran Umum
Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu
yang diproduksi oleh hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol.
Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut lemak A, D, E, K,
mineral besi, dan kalsium.
Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan
Kolesistitis.
Kolelitiasis
Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu
menimbulkan penyumbatan dan kram. Penyaluran empedu ke duodenum terganggu
sehingga mengganggu absopsi lemak. Ada dua jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol dan
batu pigmen yang terdiri dari polimer bilirubin dan garam kalsium.
Faktor risiko terjadinya batu kolesterol antara lain adalah gender perempuan, kegemukan,
faktor etnik, obat-obatan, dan penyakit saluran cerna, sedangkan faktor risiko batu pigmen
antara lain adalah berat badan kurang, asupan lemak dan protein kurang, serta sirosis hati.
Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebab utamanya adalah batu empedu
yang menyumbat saluran empedu. Penyakit ini dapat disertai jaundice (ikterus, karena
cairan empedu yang tidak masuk ke saluran cera berubah warna menjadi bilirubin yang
berwarna kuning dan masuk ke peredaran darah.
Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau kandung
empedu.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandungan empedu, dengan cara:
1. Menurunkan berat badan bila kegemukan yang dilakukan secara bertahap
46
2. Memberikan makanan yang menyebabkan kembung dan nyeri abdomen
3. Mengatasi malabsorbsi lemak.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu adalah :
1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari
penurunan berat badan yang terlalu cepat
2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25g/kg BB
3. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda,
sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total.
Bila ada steatorea di mana lemak feces > 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam
bentuk asam lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak
feces dan mencegah kehilangan vitamin dan mineral
4. Bila perlu diberikan suplemen vitamin A,D,E, dan K
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman
Nilai Gizi
Energi 996 kkal Kalsium 200 mg
Protein 5g Besi 17 mg
Lemak 0g Vitamin A 1100 RE
Karbohidrat 244 g Tiamin 0,4 mg
Vitamin C 780 mg
Nilai Gizi
Energi 1250 kkal Besi 21 mg
Protein 56,2 g Vitamin A 12248 RE
Lemak 34 g Tiamin 0,7 mg
Karbohidrat 187 g Vitamin C 184 mg
Kalsium 335 mg
48
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Bubur Nasi/ tim Bubur Nasi/tim Bubur Nasi/tim
Telur ceplok air + saos Pekedel daging panggang Ayam presto
tomat Tempe bacem Tahu bakso kukus saos tomat
Rebusan kacang panjang Sayur bening bayam Sup sayuran
Teh Apel Pisang
Nilai Gizi
Energi 2073 kkal Besi 21,8 mg
Protein 74 g Vitamin A 14049 RE
Lemak 34 g Tiamin 0,9 mg
Karbohidrat 369 g Vitamin C 143 mg
Kalsium 700 mg
49
Siang dan Malam Pukul 16.00
Beras 100 g = 2 gls tim Gula pasir 20 g = 2 sdm
Daging 50 g = 1 ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
Sayuran 100 g = 1 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Margarin 5 g = sdm
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Roti bakar isi madu Nasi/Tim Nasi/Tim
Telur ceplok Soto ayam Fu Yung Hay
Susu krim Perkedel tempe bakar Sup Tau
Tumis taoge + kacang Capcay
panjang Pepaya
Semangka
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Puding maizena Sirup
50
Gambaran Umum
Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit,
dan bahan-bahan organikdalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi dan
sekresi. Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting, seperti sintesis hormon
eritropoietin serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif,
dan degradasi berbagai hormon.
Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu, yaitu pada penyakit-penyakit
Sindroma Nefrotik, Gagal ginjal Akut, Penyakit Ginjal Kronik dengan penurunan fungsi
ginjal ringan sampai dengan berat, penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan
transpalansi ginjal atau dialisis, dan batu ginjal. Diet pada penyakit ginjal ditekankan pada
pengkontrolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Sindroma Nefrotik adalah untuk :
1. Mengganti kehilangan protein terutama albumin
2. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida
4. Mengkontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia
Syarat Diet
Syarat-syarat diet sindroma nefrotik adalah :
1. Energi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB
per hari
2. Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg BB ditambahkan jumlah protein yang
dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologik tinggi
3. Lemak sedang, yaitu 15-0% dari kebutuhan energi total. Perbandingan lemak jenuh,
lemak jenuh tunggal, dan lemak jenuh ganda adalah 1:1:1
4. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan penggunaan karbohidrat
kompleks
Gambaran Umum
52
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungs ginjal secara mendadak yang terlihat
pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GDR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan
terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
Penyakit ini disertai oliguria urin < 500 ml/24) sampai anuria. Penyebabnya bermacam-
macam, seperti kekurangan caran tubuh secara berlebihan akibat diare dan atau muntah,
perdarahan hebat atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan, keacunan obat, dan luka bakar.
Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan hiperkatabolisme) yang
dipengaruhi oleh : berat ringannya penyakit, ganguan fungs ginjal, statuus gizi pasien, dan
jenis terapi yang diberikan. Pemberian diet disesuaikan dengan keempat hal tersebut.
Gejala penyakit dapat disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan
sesak nafas. Dalam keadaan katabolik sedang dan berat, pasien memerlukan dialisis.
Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan yang berarti fungsi
ginjal kembali normal.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah untuk :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
2. Menurunkan kadar ureum darah
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit gagal ginjal akut adalah:
1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB
2. Protein dissuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB. Pada katabolik
ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan
katabolik berat 1-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5 1,5 g/kg
BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
4. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi
penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni
5. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
6. Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin + 500
ml
7. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula
enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan suplemen asam folat, vitamin B 6,
Nilai Gizi
Energi 1801 kkal Besi 17,1 mg
Protein 51 g (11% energi total) Vitamin A 26449 RE
Lemak 58 g (28% energi total) Tiamin 1 mg
Karbohidrat 286 g (61% energi total) Vitamin C 245 mg
Kalsium 623 mg
54
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Siang/Malam
Beras 50 g = 1 gls tim Nasi 50 g = 1 gls
Telur Ayam 50 g = 1 btr Ikan/Ayam 50 g = 1 ptg sdg
Sayuran 50 g = gls Tempe/Tahu 25/50 g =1 ptg sdg
Minyak 5 g = sdm Sayuran 50 g = gls
Susu 200 g = 1 gls Sayuran 150 g = 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 g = 1 sdm Minyak 150 g = 1 sdm
Pukul 21.00
Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Gambaran Umum
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi
penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan
oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat
pulih kembali (irreversibble). Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan,
mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia.
55
Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25
ml/menit, diberikan Diet Protein Rendah.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Ginjal Kronik adalah untuk :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencgah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunya
laju filtrasi glomerulus
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit ginjal kronik adalah :
1. Energi cukup, 35 kkal/kg BB
2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi
3. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak
jenuh ganda
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari
protein dan lemak
5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, aliguria, atay anuria,
banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g
6. kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkaliemia (kalium darah > 5,5 mEq),
oliguria, atau anuria
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan
melalui keringat dan perbapasan ( 500 ml)
8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan
Vitamin D.
56
Beras 100 1 Gls nasi 150 2 Gls nasi 150 2 Gls
Telur ayam 50 1 Btr 50 1 Btr 50 1 Btr
Daging 50 1 Ptg sdg 50 1 Ptg sdg 75 1 Ptg bsr
Sayuran 100 1 Gls 150 1 Gls 150 1 Gls
Pepaya 200 2 Ptg sdg 200 2 Ptg sdg 200 2 Ptg sdg
Minyak 35 3 Sdm 40 4 Sdm 40 4 Sdm
Gula Pasir 60 6 Sdm 80 8 Sdm 100 10 Sdm
Susu Bubuk 10 2 Sdm 150 3 Sdm 20 4 Sdm
Kue RP 150 2 Sdm 150 3 Porsi 150 3 Porsi
Madu 20 2 Sdm 20 2 Sdm 30 3 Sdm
Agar-agar - 1 Porsi - 1 porsi - 1 porsi
Rendah Protein
Kue RP dapat diiberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue klepon ubi, dan kue
lain dengan nilai protein rendah
Nilai Gizi
30 g Protein 35 g Protein 40 g Protein
Energi (kkal) 1729 2086 2265
Protein (g) 30 35 41
Lemak (g) 57 70 75
Karbohidrat (g) 263 327 356
Kalsium (mg) 262 336 385
Besi (mg) 10 11 11.7
Vitamin A (RE) 27403 32999 33085
TiaminC (mg) 0,4 0.5 0.5
Vitamin C (g) 182 191 192
Fosfor (mg) 497 623 702
Nattrium (mg) 195 216 275
Kalium (mg) 1277 1387 1590
57
Susu bubuk 20 g = 4 sdm
Pukul 10.00 / 21.00 Malam
Kue RP 50 g = 1 porsi Beras 50 g = gls nasi
Gula Pasir 20 g = 2 sdm Ayam 25 g = 1 ptg kecil
Sayuran 50 g = gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Minyak 15 g = 1 sdm
Gula pasir 20 g = 2 sdm
Pukul 16.00
Kue RP 50 g = 1 porsi
Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan/dbatasi
Sumber karbohidrat Nasi, bihun, jagung, -
kentang, makaroni, mie,
tepung-tepungan, singkong,
ubi, selai, madu, permen
Sumber protein Telur, daging, ikan, ayam, Kacang-kacangan dan hasil
susu olahannya, seperti tempe dan
tahu
Sumber lemak Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacangtanah, minyak kelapa kelapa, margarin, mentega
sawit, minyak kedelai, basa dan lemak hewan
margarin, dan mentega
rendah garam
Sumber vitamin dan Semua sayuran dan buah, Sayuran dan buah tinggi
mineral kecuali pasien dengan kalium pada pasien dengan
hiperkalemia dianjurkan hiperkalemia
yang mengandung kalium
rendah/sedang
Keterangan :
Pada pasien yang tidak mengalami dialisis, protein yang diberkan adalah 50% protein
nabati dan sisanya protein hewani. Kacang-kacangan tidak dianjurkan pada diet rendah <
40 g.
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Nasi goreng Nasi Nasi
Telur ceplok Capcay goreng Ayam goreng
Ketimun Daging bistik Setup buncis
Susu Pepaya Setup nenas
Madu Puding saos karamel
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Kue klepon ubi Kue cantik manis Kue pepe/lapis
58
Sirop Teh Sirop
Gambaran Umum
Transplantasi ginjal adalah terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit
dengan ginjal donor. Setelah transplansi sering terjadi hiperkatabolisme protein,
kegemukan, dan hiperlipidemia. Diet pada bulan pertama setelah transplantasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi, setelah itu berubah menjadi energi dan protein cukup.
Karena diet sangat tergantung pada keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan secara
individual.
Tujuan Diet
Tujuam diet transplantasi ginjal adalah untuk:
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal
59
2. Mencegah hiperlipidemia
3. Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa
4. Mempercepat penyembuhan
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Transplantasi Ginjal adalah :
1. Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB hari
2. Protein tinggipada bulan pertana setelah transplantasi, yaitu 1,3 -1,5 g/kg BB/ hari,
setelah satu bulan menjadi 1 g/kg BB/hari
3. Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi pemakaian lemak jenuh
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari
protein dan lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa, batasi pemakaian
gula sederhana dan usahakan makanan berserat tinggi
5. Kolesterol < 300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia
6. Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari
7. Fosfor sama dengan kebituhan kalsium untuk mengatasi absorpsi rendah
8. Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu dibatasi, kecuali bila ada indikasi gangguan
fungsi ginjal
9. Bila perlu beri suplemen, kalsium, magnesuim, tiamin, dan vitamin D
10.Apabila setelah transplantasi, kemudian ginjal gagal, berfungsi, maka anjuran diet
disesuaikan dengan kondisi pasien (kembali ke diet penyakit ginjal kronik atau diet
hemodialisis)
60
Susu Bubuk 15 3 sdm
Susu 100 gls
Nilai Gizi
Energi 2151 kkal Besi 23,6 mg
Protein 77 g (14% energi total) Vitamin A 29353 RE
Lemak 63 g (27% energi total) Tiamin 0,9 mg
Karbohidrat 320 g (59% energi total) Vitamin C 251 mg
Kalsium 653 mg
61
Sumber lemakjenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana seperti gula pasir, gula
merah, madu dan makanan manis yang berlebihan, bila terjadi hiperkolesterolemia atau
hipertrigliseridemia.
Gambaran Umum
Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme, mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon. Ketidakmampuan
ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis
dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang paling
banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal
dialihkan mellaui membran semipermeabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga
produk-produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialisis
peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeabel dan peritoneum.
62
Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu perhatian makanan kesukaan pasien
dalam batas-batas diet yang ditetapkan.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah untuk :
1. Memcegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memmperbaiki status gizi, agar
pasien dapat melakukan aktivitas normal
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah :
Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien Hemodialisis (HD) maupun
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah
energi yang berasal dari cairan dialisis (lihat lampiran 19.3). Bila diperlukan penurunan
berat badan, harus dilakukan secara berangsur-angsur (250-500 g/minggu) untuk
mengurangi risiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body Mass)
Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino
yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB
ideal/hari pada CAPD. 50% protein hendaknya bernilai biologi tinggi
1. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75 % dari kebutuhan energi total
2. Lemak total, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
3. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap liter urin
(HD)
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap liter urin (HD)
1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap liter urin
(CAPD)
4. Kalium sesuai dengan urin yang keluar 24 jam, yaitu:
2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap 1 liter
urin (HD)
3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap 1 liter
urin (CAPD)
5. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium
6. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari
7. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 ditambah 500-750 ml
8. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama viatamin larut air seperti B6, asam
folat, dan vitamin C
63
9. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan
protein tinggi.
Nilai Gizi
Bahan 60 g protein 65 g protein 70 g protein
makanan
64
Energi (Kkal) 2002 12% energi total 2039 13% energi total 2127 13 % energi total
Protein (g) 62 30% energi total 67 30% energi total 72 30 % energi total
Lemak (g) 67 58% energi total 68 57% energi total 72 57 % energi total
Karbohidrat (g) 290 293 301
Kalsium (g) 547 579 583
Besi (mg) 21,5 24 24,8
Fosfor (mg) 917 957 1013
Vitamin A (RE) 38630 38643 38652
Tiamin (mg) 0,8 0,8 0,8
Vitamin C (mg) 254 254 254
Natrium (mg) 400 400 423
Kalium (mg) 2156 2156 2288
Pukul 10. 00
Susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1` sdm 10 1 sdm
Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg
Siang
Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi
Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg bsr
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 gls 75 gls 75 gls
Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg
Minyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
65
Pukul 16.00
Maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm
Susu 100 gls 100 gls 100 gls
Gula pasir 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Malam
Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi
Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 gls 75 gls 75 gls
Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg
Minyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Gambaran Umum
66
Batu ginjal terbentuk bila konsentarsi mineral atau garam dalam urin mencapai nilai
yang memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan mengendap pada tubulus ginjal atau
ureter. Meningkatnya konsentrasi garam-garam ini disebabkan adanya kelainann
metabolisme atau pengaruh lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam
kalsium, fosfat, oksalat, serta asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistin tetapi jarang
terjadi.
Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang dewasa laki-laki daripada orang
dewasa perempuan.Hiperkalsiuria, hiperurikosuria, hiperoksalouria, rendahnya volume pH
urin merupakan faktor risiko terjadinya batu ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3
liter/hari) dapat menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya
berbagai jenis batu ginjal. Kebutuhan cairan bertambah dengan adanya kenaikan suhu pada
lingkungan dan peningkatan aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.
Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual, muntah, infeksi pada
saluran kemih, dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering kambuh kembali. Agar bisa
dilakukan upaya penyembuhan yang tepat, hendaknya dilakukan analisis terhadap jenis
batu dan penyakit yang menjadi penyebabnya.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah untuk :
1. Mencegah dan memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal
2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui
peningkatan asupan cairan
3. Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah:
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total
5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari minuman
6. Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu.
Gambaran Umum
67
Sebagian besar batu ginjal terdiri dari batu oksalat (80%), tunggal atau bergabung
dengan kalsium fosfat. Umumnya hiperkalsiuria (> 200 mg dalam urin sehari) terjadi
karena tingginya absorpsi kalsium. Penyebabnya bermacam-macam, yaitu
hiperparatiroidisme, hiperurikosuria, hiperkalsiuria idiopatik, hiperoksaluria, dan sitrat
dalam urin rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan memperbaiki penyebab secara
khusus.
Hiperkalsiuria di bagi dalam 2 kelompok, yaitu tipe I, yang tidak tergantung pada
diet (kalsium dalam urin tidak bergantung pada asupan kalsium) dan tipe II, yang
tergantung pada diet (kalsium urin tinggi, jika asupan kalsium tinggi). Hiperkalsuria tipe I
dianjurkan mengkomsumsi kalsium adekuat tetapi tidak berlebihan. Hiperkalsuria tipe II
dianjurkan mengkontrol asupan kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800 mg untuk
laki - laki 500-00 mg untuk perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, karena dapat
menyebabkan keseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan ansorbsi oksalar, sehingga
risiko pembentukan batu. Asupan asam oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah atau
memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah:
1. Energi sesuai dengan kebutuhan
2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB hari
3. Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Krbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total
5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separo berasal dari minuman
6. Natrium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur), karena natrium
dapat memicu hiperkalsiuria
7. Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena
dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif
8. Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium, sehingga membatasi
penyerapannya
9. Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksalat
10. Fosfar normal. Diet rendah fosfat teryata tidak dapat mencegah pembentukan batu
fosfat.
Gambaran Umum
Batu asam urat berkaitan dengan gout artritis, yaitu penyakit yang bersifat malignant dan
penyakit gastrointestinal yang disertai dengan diare. Penyakit ini berpengaruh terhadap
69
metabolisme purin. Batu asam urat terbentuk karena hiperurikemia, dehidrasi, atau nilai pH
urin yang rendah (bersifat asam). Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya
menghasilkan urin yang bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin.
Oleh sebab itu, di samping meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang
mengandung purin tinggi, perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Batu Asam Urat adalah untuk :
1. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah
2. Meningkatkan pH urin menjadi ,0-,5
Syarat Diet
Syarat-syarat diet batu asam urat adalah:
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total
5. Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin > 100 mg/100 g
bahan makanan
6. Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan
sisa asam tinggi dibatasi
7. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari air putih
8. Mineral dan vitamin cukup
Dalam menyusun diet, perhatikan daftar kadar purin dalam bahan makanan dan daftar
makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi, sisa asam tinggi, dan yang bersifat netral.
71
secara absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan
perubahan perilaku tentang makanan
Sesuai Konsensus Pengolahan Diabetes mellitus di Indonesia (2002) oleh perkumpulan
Endokrinologi Indonesia, penyakit diabetes mellitus dibagi 4 golongan yaitu : Diabetes
mellitus tipe I dan II, diabetes mellitus gestasional dan tipe lain.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit diabetes melitus adalah membantu pasien memperaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin ( endogenous atau exogenous)
dengan obat penurunan glukosa oral dan aktivitas fisik
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit diabetes mellitus adalah :
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan optimal. Kebutuhan
energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal
sebesar 25-30 % kkal/Kg BB Normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi ( 20%), siang (30%) dan sore
(25%) serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15 %)
2. Kebutuhan protein normal yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total
3. Kebutuhan lemak sedang yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total dalam bentuk <
10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh
ganda sedangkan sisanya dari lemak jenuh tidak tunggal. Asupan kolesterol makanan
dibatasi yaitu 300 mg hari
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total yaitu 60-70 %
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlah sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total
6. Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas. Gula alterrnatif adalah bahan
pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternative yaitu yang bergizi dan tidak
bergizi. Gula alternatof bergizi adalah fruktosa gula alcohol erupa sorbitol,
manitoldan silitol sedangkan gula alternative tidak bergizi adalah aspartame dan
sakarin. Penggunaan gula alternative hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa
72
dalam jumlah 20 % dari kebutuhan energi total dapat meningkatkan kolesterol dan
LDL sedangkan gula alcohol dalam jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan menngutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan
serat sehari
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat yaitu 8000 mg/hari. Apabila
mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi (lihat diet garam rendah)
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan
73
Golongan bahan 1100 1300 1500 170 1900 2100 2300 2500
makanan kkal kkal kkal 0 kkal kkal kkal kkal
kka
l
Nasi atau penukar 2 3 4 5 5 6 7 7 1/2
Ikan atau penukar 2 2 2 2 2 2 2 2
Daging atau 1 1 1 1 1 1 1 1
penukar
Tempe atau 2 2 2 2 3 3 3 5
penukar
Sayuran/penukar S S S S S S S S
A
Sayuran/penukar 2 2 2 2 2 2 2 2
B
Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4
Susu atau penukar - - - - - - 1 1
Minyak atau 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
Pembagian makanan sehari tiap standar diet diabetes mellitus dan nilai gizi
(dalam satuan penukar II)
Energi 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
(kkal)
Pagi
Nasi 1 1 1 1 2 2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe - - 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 1 1 2
Pukul 10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - - 1 1
Siang
Nasi 1 1 2 2 2 2 3 3
Daging 1 1 1 1 1 1 1 2
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3
Pukul 16.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Malam
Nasi 1 1 1 2 2 2 2 1/2 2 1/2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
74
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Nilai gizi
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein (g) 43 45 51,1 55,5 60 62 73 80
Lemak (g) 30 35 36,5 36,5 48 53 59 62
Karbohidrat 172 192 235 275 299 319 369 396
(g)
Keterangan : S : Sekehendak
Nilai Gizi
Energi 1912 kkal Karbohidrat 299 g (62,5 % energi total)
Protein 60 g (12,5 % energi total) Kolesterol 303 mg
Lemak 48 g (22,5 % energi total) Serat 37 g
75
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut :
1. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu
2. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu
dan kacang-kacangan
3. Sumer lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna.
Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikulkas, disetup, direbus dan
dibakar
Gambaran Umum
Diabetes Mellitus (DM) jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya
komplikasi pada berbagai organ tubuh, diantaranya ginjal. Manifestasi lanjut dari kelainan
ginjal pada diabetes melitus adalah nefropati diabetes.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit diabetes melitus dengan nefropati adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal serta menghambat laju kerusakan ginjal, dengan cara :
1. Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
2. Mencegah menurunnya fungsi ginjal
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit diabetes melitus nefropati adalah :
1. Energi edekuat yaitu 25-30 kkal/Kg BB ideal
76
2. Protein rendah yaitu 10 % dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB. Rendahnya
kandungan protein diet sehari tergantung pada kondisi pasien. Sebanyak 65 % protein
berasal dari sumber protein bernilai biologik tinggi
3. Karbohidrat sedang yaitu 55-60 % dari kebutuhan energi total. Kebutuhan
karbohidrat tergantung pada kadar glukosa dan lipida darah. Gunakan karbohidrat
kompleks sebagai sumber karbohidrat utam. Pemberian karbohidrat sederhana berupa
gula murni dalam jumlah terbatas sebaiknya dilakukan bersama makanan utama dan
bukan diantar waktu terbatas sebaiknya.
4. Lemak normal, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total. Utamakan asam lemak
tidak jenuh ganda atau tunggal. Asupan asam lemak jenuh hendaknya < 10 % asupan
energi total. Kolesterol < 300 mg
5. Natrium : 1000 -3000 mg, tergantung pada tekanan darah adanya edema dan
ekskresi natrium
6. Kalium dibatasi hingga 40-70 mEq (1600-2800 mg) atau 40 mg/kg BB, bila ada
hiperkalemia (GFR 10 ml/menit) atau bila jumlah urin < 1000 ml/hari
7. Fosfor tinggi 8-12 mg/kg BB (diperlukan obat pengikat fosfor)
8. Kalsium tinggi : 1200-1600 mg (diperlukan suplemen)
9. Vitamin tinggi. Bila nafsu makan menurun diberikan suplemen vitamin B kompleks,
asam folat dan piridoksin, serta vitamin C
77
Pukul 10.00
Buah 1 1 1 2 2 2 2 2
Gula - 1 1 1 1 1 1 1
Ubi - - - 1 1 2 2
Santan - - - - - 1 1 1
Siang
Nasi 1 1 1 1 1 1 1 1
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran
Buah 1 2 2 2 2 2 2 2
Minyak 1 1 2 2 2 2 2 3
Pukul 16.00
Buah 1 2 2 2 2 2 2 2
Gula - 1 1 2 2 2 2 2
Ubi - - - - - - -
Hunkwe - - - - 1 1 2
Santan - - - - 1 1 1 2
Malam
Nasi 1 1 1 1 1 1 1 1
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran
Buah 1 1 2 2 2 2 2 2
Minyak 1 1 2 2 2 2 2 2
Nilai Gizi
Energi (kkal) 1075 1275 1475 1700 1887 2075 2250 2475
Protein (g) 31 31 31 31 31 31 31 31
Lemak (g) 25 25 25 35 45 50 50 55
Karbohidrat (g) 176 224 248 320 320 340 392 432
81
DIET PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Diet Dislipidemia
Gambaran Umum
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein (LDL) dan trigliserida
serta penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar
kolesterol, terutama LDL atau trigliserida darah perlu mendapat perhatian karena
merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakitjantung koroner.
HDL mempunyai pengaruh sebaliknya. Peningkatan kadarHDL plasma menurunkan risiko
terhadap penyakit jantung koroner. Rendahnya HDL dihubungkan dengan
hipertrigliseridemia
Pengobatan dislipidemia berdasarkan asumsi bahwa normalisasi nilai lipid darah
mengurangi risiko terhadap aterogenesis dan penyakit kardiovaskuler. Kolesterol terutama
disintesis di dalam hati dari hasil metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Penyebab
utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak
tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan yang merupakan faktor risiko
utama untuk terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada penyakit jantunng
koroner berhubungan dengan pengaruh komponen asam lemak dan kolesterol terhadap
kolesterol darah, terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam lemak
tidak jenuh tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks dan diet vegetarian mempunyai
pengaruh baik terhadap kadar lipid darah sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan
kegemukan mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar lipid darah yang berkaian
dengan risiko penyakit jantung koroner. Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya
nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat
badan
Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak makanan atau dari hasil perubahan
unsure-unsur energi yang berlebihan di dalam tubuh. Trigliserida diangkut oleh Very Low
Density Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai sumber energi atau
ke jaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah
faktor genetik, kegemukan, alcohol, hormone estrogen, obat-obatan. Diabetes Melitus tidak
82
terkontrol, penyakit ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana
berlebihan
Tujun Diet
Tujuan diet dislipidemia adalah untuk :
1. Menurunkan berat badan bila kegemukan
2. Mengubah jenis dan asupan lemak makann
3. Menurunkan asupan kolesterol makanan
4. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana
Intervensi diet dimasudkan untuk mencapi pola makan yang sehat. Dokter dan
dietisien perlu menekankan pada pasien bahwa tujuannya bukan melakukan diet sementara,
tetapi secara berangsur melakukan perubahan permanen pada perilaku makan
Syarat Diet
Syarat-syarat diet dislipidemia adalah :
1. Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik. Energi
bila kegemukan, penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan energi rendah
dan meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan asupan eneergi disertai penurunan berat
badan biasanya menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat
2. Lemak sedang < 30 % dari kebutuhan energi total. Lemak jenuh untuk diet
Dislipidemia Tahap I < 10 % dari kebutuhan energi total dan untuk diet Dislipidemia
Tahap II < 7 % dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuhganda dan tunggal untuk
diet Dislipidemia Tahap I maupun II adalah 10-15 % dari kebutuhan energi total.
Kolesterol < 300 mg untuk diet Dislipidemia Tahap I dan < 200 mg untuk diet
Dislipidemia tahap II
3. Protein cukup yaitu 10-20 % dari kebutuhan energi total. Sumber protein hewani,
terutama dari ikan yang banyak mengandung lemak omega-3. Sumber protein nabati
lebih dianjurkan
4. Karbohidrat sedang yaitu 50-60 % dari kebutuhan energi total
5. Serat tinggi terutama serat laut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk atau beras
merah, havermout dan kacang-kacangan
6. Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan untuk pasien yang
mengkonsumsi 1200 kkal energi total
Nilai Gizi
Energi (kkal)
1200 1600 2000 2500
Bahan Makanan
Energi (kkal) 1201 1602 2002 2477
Protein 47 65 73 95
(15,7%) (16%) (14.5%) (15%)
Lemak (g) 29.5 43 48 62
(22,1%) (24%) (21,5%) (22%)
Lemak jenuh (g) 12.4 13,3 14,3 16,1
(9,3%) (7,4%) (6.4%) (6%)
Kolesterol (mg) 173.8 140 135 192,5
Karbohidrat (g) 180 229 309 371
(59,9%) (57%) (61,7%) (60%)
Serat (g) 22.1 23 23 25.5
2. Tahap II
Energi (kkal)
84
Bahan Makanan 1200 1600 2000 2500
Nasi 2 4 5 6
Ikan 2 2 2 4
Daging 1 1 1 1
Tempe 3 3 4 5
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Minyak jagung 3 3 5 6
Susu - - 1 2
Gula (g) 10 10 10 10
Nilai Gizi
Energi (kkal)
1200 1600 2000 2500
Bahan Makanan
Energi (kkal) 1217 1576 1976 2451
Protein (g) 51,5 64 72 94
(17%) (16.4%) (14.6%) (15.3%)
Lemak (g) 34 43 48 62
(25%) (24.6%) (22.2%) (22.8%)
Lemak jenuh (g) 4,5 5.3 6.0 7.8
(3,2%) (3%) (2.7%) (2.8%)
Kolesterol (mg) 121,5 133.7 133.8 168.8
Karbohidrat (g) 176 223 303 366
(58%) (56.7%) (61,8%) (59.7%)
Serat (g) 44 23 23.03 26.4
Keterangan :
Penggunaan telur sebagai pengganti daging
Diet tahap I : 3 butir / minggu
Diet Tahap II : 1 butir / minggu
Penggunaan minyak
Diet tahap I : boleh menggunakan lemak jenuh (minyak kelapa/kelapa sawit)
Diet Tahap II : hanya menggunakan minyak tidak jenuh ganda (minyak
jagung/minyak kedelai)
Penggunaan susu
Diet tahap I : susu penuh / whole
Diet tahap I : susu skim / non fat
85
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras terutama beras Produk makanan jadi : pie,
tumbuk/beras merah, pasta, cake, croissant, pastries,
macaroni, roti tinggi serat biscuit, krekers berlemak, dan
(whole wheat bread), cereal, kue-kue berlemak lain
ubi, kentang, kue buatan
sendiri dengan menggunakan
sedikit minyak/jenuh tak jenuh
Sumber protein hewani Ikan unggas tanpa kulit, daging Daging gemuk, daging
kurus, putih telur, susu skim, kambing, daging babi, jeroan,
yoghuart rendah lemak dan otak, sosis, sardine, kuning
keju rendah lemak telur (batasi hingga 3
btr/minggu), susu whole, susu
kental manis, krim, yoghurt
dari susu penuh, keju dan es
krim
Sumber protein nabati Tempe, tahu dan kacang- Dimasak dengan santan dan
kacangan digoreng dengan minyak jenuh
seperti kelapa dan kelapa sawit
Sayuran Semua sayur dalam bentuk Sayuran yang dimasak dengan
segar, direbus, dikukus, mentega, minyak kelapa atau
disetup, ditumis menggunakan minyak kelapa sawit dan
minyak kedelai atau margarine santan kental
tanpa garam yang dibuat dari
minyak tidak jenuh ganda,
dimasak dengan antan encer
Buah Semua buah dalam keadaan Buah yang diawetkan dengan
segar atau bentuk jus gula seperti buah kaleng dan
buah kering
Sumber minyak Minyak jagung, kedelai, Minyak kelapa dan minyak
kacang tanah, bunga matahari kelapa sawit, mentega,
dan wijen : margarine tanpa margarine, kelapa, santan,
garam yang dibuat dari minyak krim, lemak babi/lard, bacon,
tidak jenuh ganda : mayones cocoa mentega, mayones dan
dan salad dressing tanpa garam dressing dibuat dengan telur
yang dibuat dari minyak tidak
tidak jenuh ganda
Contoh Menu
86
Diet Dislipidemia Tahap I 1600 kkal
Waktu Bahan Makanan Penukar urt Menu
Pagi Nasi 1p gls Nasi
Ikan 1p 1 ptg sdg Ikan pepes
Tempe 1p 2 ptg sdg Tahu bacem
Sayuran p gls Lalapan + sambel
Minyak 1p sdm
87
Gambaran Umum
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur
kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit,
jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan
sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi (Compensated
Heart Disease)
Dalam keadaan tidak berkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang
tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah dan rasa sakit di daerah
jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati,
otak serta tekanan darah yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya
menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau
Carditis), gagal jantung setelah Myocard Infarct dan setelah operasi jantunng
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit jantung adalah :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
3. Lemak sedang yaitu 25-30 % dari kebutuhan energi total, 10 % berasal dari lemak
jenuh dan 10-15 % lemak tidak jenuh
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia (lihat diet dislipidemia)
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium dan
magnesium jika tidak dibutuhkan
6. Garam rendah 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup untuk menghindari kontipasi
9. Cairan cukup 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enteral, parateral atau suplemen gizi
88
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct
(MCI) atau dekompensasio kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama
1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua
zat gizi sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.
Diet Jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai
hipertensi dan atau edema diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah
energi, protein, kalsium dan tiamin.
Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung III kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika
disertai hipertensi dan atau edema diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet
ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.
89
Bahan makanan Sehari
Bahan Makanan Diet jantung I Diet jantung II Diet jantung III Diet jantung IV
Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) urt
Beras - - 100 3 gls bubur 200 4 gls tim 250 3 gls nasi
Daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur ayam - - 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Tempe - - - - 75 3 ptg sdg 125 5 ptg sdg
Sayuran - - 300 3 gls 300 3 gls 300 3 gls
Buah 400 2 gls sari 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
Buah Pepaya Pepaya Pepaya
Minyak - - 15 1 sdm 15 1 sdm 25 2 sdm
Margarin tidak 10 1 sdm - - - - -
bergaram 80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Gula pasir 100 20 sdm 20 4 sdm - - -
Susu skim buuk
Nilai Gizi
90
Diet jantung I Diet jantung II Diet jantung III Diet jantung IV
Energi (kkal) 905 1223 1662 2004
Protein (g) 40 44 60 72
Lamak (g) 10 37 40 53
Karbohidrat (g) 172 186 271 317
Kalsium (mg) 1438 544 384 451
Besi (mg) 2,3 14,8 22,8 28,2
Vitamin A (RE) 960 26570 36633 26665
Tiamin (mg) 0,7 0,9 0,9 1
Vitamin C (mg) 203 344 343 343
Natrium (mg) - 188 198 359
91
Bahan Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) urt
06.00 - - - -
Gula pasir 10 1 sdm - - - - - -
Margarin 2 1/5 sdm - - - - - -
Susu skim bubuk 20 4 sdm - -
08.00
Beras - - 30 1 gls bubur 50 1 gls tim 50 1 gls tim
Telur ayam - - 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Tempe - - - - 25 1 ptg sdg 25 1 ptg sdg
Sayuran - - 100 1 gls 100 1 gls 100 1 gls
Minyak - - 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Margarin 2 1/5 sdm - - - - - -
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Susu skim bubuk 20 4 sdm 20 4 sdm - - - -
92
Pepaya 15 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Gula pasir
20.00 10 1 sdm - - - - - -
Gula pasir 2 1/5 sdm - - - -
93
Margarin 20 4 sdm - - - - - -
Susu skim bubuk
94
Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Yang Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras ditim atau disaring : roti, Makanan yang mengandung
mie, kentang, makaroni, gas atau alkohol seperti ubi,
biskuit, tepung singkong dan tape ketan
beras/terigu/sagu/aren/sagu
ambon,kentang, gula pasir,
gula merah, madu dan sirup
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam dengan Daging sapid an ayam yang
lemak rendah, ikan, telur, susu berlemak : gajih sosis, hati,
rendah lemak dalam jumlah limpa babat,otak, kepiting dan
yang telah ditentukan kerang-kerangan, keju dan
susu penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering Kacang-kacangan kering yang
seperti kacang kedelai dan mengandung lemak cukup
hasil olahnya seperti tahu dan tinggi seperti kacang tanah,
tempe kacang mete, sawi dan nangka
muda
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengandung gas seperti ayam, mengandung gas seperti ko,
kangkung, kacang buncis, kembang kol, lobak, sawi dan
kacang panjang, wortel, tomat, nangka muda
labu siam dan tauge
Buah-buahan Semua buah-buahan segar Buah-buahan segar yang
seperti pisang, papaya, jeruk, mengandung alkohol atau gas
apel, melon, semangka dan seperti durian, nangka matang
sawo
Lemak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan kelapa
kedelai, margarine, mentega sawit, santan kental
dalam jumlah terbatas dan
tidak untuk menggoreng tetapi
untuk menumis, kelapa atau
santan encer dalam jumlah
terbatas
Minuman Teh encer, coklat, sirup Teh, kopi kental, minuman
yang mengandung soda dan
alcohol seperti bird an wiski
Bumbu Semua bumbu selain bumbu Lombok, cabe rawat dan
tajam dalam jumlah terbatas bumbu-bumbu lain yang tajam
Diet Jantung IV
Menu sama dengan diet jntung III, hanya nasi tim diganti dengan nasi
Gambaran Umum
Stroke atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang
terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak
tersumbat atau pecah. Akibatnya, dapat terjadi bebarapa kelainan yang berhubungan dengan
kemampuan makan pasien yang pada akhirnya berakibat penurunan status gizi. Untuk
mengatasi keadaan tersebut diperlukan diet khusus
Tujuan Diet
Tujuan diet stroke adalah :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
2. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal dan
dekubitus
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Stroke adalah:
1. Energi cukup yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi diberikan 1100-1500
kkal/hari
2. Protein cukup yaitu 0,8-1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang,
protein diberikan 1,2-1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi gagal ginjal
kronik (GGK), protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB
3. Lemak cukup yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak
tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan energi
total. Kolesterol dibatasi < 300 mg
4. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total. Untuk pasien dengan
diabetes melitus diutamakan karnohidrat kompleks
5. Vitamin cukup terutama vitamin A, riboflavin B6, asam folat, B12, C dan E
6. Mineral cukup terutama kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan natrium
dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1 sendok teh/hari (setara
dengan 5 gram garam dapur atau 2 g natrium)
7. Serat cukup untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi
8. Cairan cukup yaitu 6-8 gelas/hari kecuali pada keadaan edema dan asites, cairan
dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan
dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati.
Cairan dapat dikentalkan dengan gel atau guarcol
9. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Berdasarkan tahapannya diet stroke dibagi menjadi dua fase yaitu :
1. Fase akut (24-48 jam)
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase ini
diberikan makanan parenteral (nothing per oral/NPO) dan dilanjutkan dengan
makanan enteral (naso gastric tube/NGT). Pemberian makanan parenteral total perlu
dimonitor dengan baik. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema serebral.
Kebutuhan energi pada NPO total adalah AMB x 1 x 1,2, protein 1,5 g/kgBB, lemak
maksimal 2,5 g/kgBB, dekstrosa maksimal 7 g /kgBB
2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami
gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan per oral secara bertahap
dalam bentuk makanan cair, makanan saring, makanan lunak dan makanan biasa
Bila ada disfagia, makanan diberikan secara bertahap sebagai gabungan makanan
NPO,peroral dan NGT sebagai berikut :
1. NPO
2. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui NGT
3. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui NGT
4. Diet per oral (entuk semi padat dan semi cair) dan air melalui NGT
5. Diet lengkap per oral
Apabila makanan melalui NGT bertahan selama 6 minggu, perlu dipertimbangkan
kemungkinan pemberian makanan melalui gastrostomi atau jejunostomi. Bila ada tukak
lambung akibat sekresi asam lambung dan gastrin meningkat (terutama pada stroke
hemoragik), makanan diberikan secara bertahap dengan syarat :
a. Bila tidak ada perdarahan lambung dan Cairan Maag Slang (CMS) < 200 ml dapat
diberikan makanan enteral
b. Bila ada perdarahan, untuk sementara diberikan makanan parenteral sampai perdarahan
berhenti dan CMS < 200ml dalam 6 jam
c. Bila CMS sudah jernih, makanan Parenteral dapat diubah menjadi makanan enteral
Sesuai dengan fase penyakit, diberikan diet stroke I atau II
Diet Stroke I
Bahan Makanan Berat (g) urt
Maizena 25 5 sdm
Telur ayam 50 1 btr
Susu penuh bubuk 25 5 sdm
Susu skim bubuk 120 24 sdm
Buah 120 2 ptg sdg papaya
Minyak jagung 20 2 sdm
Gula pasir 100 10 sdm
Cairan 1500 ml 6 gls
Nilai Gizi
Energi : 1361 kkal Kalsium : 1869 mg
Protein : 56 g (16 % energi total) Besi : 6,1 mg
Lemak : 34 g (22 % energi total) Vitamin A : 1573 RE
Jenuh : 8,4 g (5,5 % energi total) Tiamin : 0,6 mg
Karbohidrat : 211 g ( 61 % energi total) Vitamin C : 166 mg
Kolesterol : 213 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Waktu Bahan Makanan Volume (ml) urt
Pukul 07.00 Susu formula 250 1 gls
Pukul 10.00 Susu 200 gls
Sari buah 100 gls
Pukul 13.00 Susu formula 250 1 gls
Pukul 15.00 Susu 200 gls
Sari buah 100 gls
Pukul 18.00 Susu formula 250 1 gls
Pukul 21.00 Susu formula 250 1 gls
Keterangan :
Susu formula dibuat dari susu skim bubuk, susu penuh bubuk, tepung maizena, telur ayam,
minyak jagung dan gula pasir
Diet Stroke II
Diet stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet stroke I atau kepada
pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair jernih dan cair
kental, saring, lunak dan biasa. Pemberian diet pada pasien stroke disesuaikan dengan
penyakit penyertanya. Diet stroke II dibagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Diet stroke II A : Makanan cair + bubur saring 1700 kkal
Nilai Gizi
Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C
Energi (kkal) 1718 1917 2102
Protein (g) 69 (16 % energi total) 73 ( 15 % energi total) 78 ( 15 % energi total)
Lemak (g) 41 (21 % energi total) 52 ( 24 % energi total) 59 ( 25 % energi total)
Lemak jenuh 5,8 (3 % energi total) 7,3 ( 3,4 % energi total) 8 ( 3,4 % energi total)
(g) 272 (63 % energi total) 293 ( 61 % energi total) 381 ( 60 % energi total)
Karbohidrat (g) 1296 835 862
Kalsium (mg) 15,9 19,6 20,6
Besi (mg) 6705 8940 11458
Vitamin A (RE) 0,8 0,8 0,9
Tiamin (mg) 272 213 232
Vitamin C (mg) 258 273 273
Kolesterol (mg)
4 sdm
1 sdm
Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit kanker adalah :
1. Energi tinggi yaitu 36 kkal/KgBB untuk laki-laki dan 32 kkal/KgBB untuk
perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang makan kebutuhan
energi menjadi 40 kkal/KgBB untuk laki-laki dan 36 kkal / KgBB untuk perempuan
2. Protein tinggiyaitu 1-1,5 g/KgBB
3. Lemak sedang yaitu 15-20 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral cukup terutama vitamin A, kompleks, C dan E. Bila perlu
ditambah dalam bentuk suplemen
6. Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal
7. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani kemoterapi
agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril
Gambaran Umum
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal ini
diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat dipersendian yang
menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan atau jari
Diet ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diat ini dapat
menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat adan berlebih
Tujuan Diet
Tujuan diet Gout Artritis adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin
Syarat Diet
Syarat-ayarat Diet Penyakit Gout Arthritis adalah :
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, bila berat badan berlebihan atau kegemukan,
asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari
kebutuhan energi total hingga tercapai erat badan normal
2. Protein cukup yaitu 1,0-1,2 g/kgBB atau 10-15 % dari kebutuhan energi total
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin > 150
mg/100g
4. Lemak sedang yaitu 10-20 % dari kebutuhan energi total. Lemak berlebih dapat
menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urin
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 65-75 % dari kebutuhan energi total.
Karena kebanyakan pasien gout arthritis mempunyai berat badan lebih maka
dianjurkan untuk menggunakan sumber karbohidrat kompleks
6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
7. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan cairan
yang dianjurkan adalah 2-21/2 liter/hari
Nilai Gizi
DPR I DPR II
Energi (kkal) 1500 1700
Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31,5
Karbohidrat (g) 247 289
Serat (g) 25 26,5
Kalsium (mg) 547 559
Besi (g) 15,4 16,2
Vitamin A (mg) 23373 23383
Tiamin (mg) 1,0 1,1
Vitamin C (mg) 198 207
Malam
Beras 75 g = 1 gls nasi 75 g = 1 gls nasi
Ayam 50 g = 1 ptg sdg 50 g = 1 ptg sdg
Tempe 25 g = 1 ptg sdg 25 g = 1 ptg sdg
Sayuran 100 g = 1 gls 100 g = 1 gls
Buah 100 g = 1 ptg sdg papaya 100 g =1 ptg sdg papaya
Minyak 5 g = sdm 5 g = sdm
Contoh Menu
Diet Purin Rendah II ( 1700 kkal)
Siang Malam
Nasi Nasi
Ikan baker Semur ayam
Tempe goreng Pepes tahu
Cah swi dan wortel tumis kacang panjang
Pepaya Pisang raja
Keterangan :
1. Anjuran makanan ini berlaku untuk orang sehat dengan aktifitas kerja sedang
2. Bahan makanan yang tertera, dapat diukur dengan bahan makanan lain dari golongan
yang sama sesuai dengan satuan penukar
3. 100 g nasi berasal dari 50 g beras
4. Lauk, sayuran dan buah diukur dalam keadaan mentah
Berikut ini adalah persamaan antara ukuran rumah tangga dengan rata-rata berat :
1 sdm gula pasir : 10 g
1 sdm susu bubuk :5g
1 sdm tepung beras, tepung sagu :6g
1 sdm tepung terigu, meizena, hunkwe :5g
1 sdm margarin, mentega, minyak goring : 10 g
1 sdm kacang-kacang kering (kacang tanah, kacang
kedelai, kacang tolo, kacang hijau dan lain-lain : 10 g
1 gls nasi : 140 g / 70 g beras
1 ptg papaya ( 5 x 15 cm) : 100 g
1 bh pisang (3 x 15 cm) : 75 g
1 ptg tempe sdg ( 4 x 6 x 1 cm) : 25 g
1 ptg daging sdg (6 x 5 x 2 cm ) : 50 g
1 ptg ikan sdg (6 x 5 x 4 cm : 50 g
1 bj tahu bsr (6 x 6 x 2 cm) : 100 g
1 sdm = 3 sdt = 10 ml
1 gls = 24 sdm = 240 ml
1 ckr = 1 gls = 240 ml
Berikut adalah 7 golongan bahan makanan. Bahan makanan pada tiap golongan, dalam
jumlah yang dinyatakan dalam daftar bernilai sama. Oleh karenanya satu sama lain dapat saling
menukar dan disebut 1 satuan penukar
Sayuran kelompok A mengandung sedikit sekali energi, protein dan hidrat arang. Sayuran ini boleh
digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya
Baligo Kangkung Petsay
Daun bawang Ketimun Rebung
Daun kacang panjang Tomat Sawi
Daun koro Kecipir Selada
Daun labu siam Kol Seledri
Daun waluh Kembang kol Tauge
Daun lobak Labu air Tebu terubuk
Jamur segar Lobak Terong
Oyong (gambas) Pepaya muda Cabe hijau besar
Sayuran kelompok B dalam satu satuan penukar mengandung : 50 kkalori, 3 gram protein dan 10 gram
hidrat arang. Satu satuan penukar = 100 gram sayuran mentah dalam keadaan bersih = 1 gelas setelah
direbus dan ditiriskan
Bayam Daun melinjo Katuk
Bit Daun pakis Kucai
Buncis Daun singkong Labu siam
Daun bluntas Daun papaya Labu waluh
Daun ketela rambat Jagung muda Nangka muda
Daun kecipir Jantung pisang Pare
Daun lenca Genjer Tekokak
Daun lompong Kacanng panjang Wortel
Daun mangkokan Kacang kapri
Golongan VI : SUSU
Satu satuan penukar mengandung : 130 kkalori, 7 gram protein, 9 gram hidrat arang, 7 gram
lemak
Bahan Makanan Berat (g) urt Bahan Makanan Berat (g) urt
Susu sapi 200 1 gls Susu whole bubuk 25 5 sdm
Susu kambing 150 gls Susu skim bubuk *) 20 4 sdm
Susu kerbau 100 gls Susu kedelai bubuk 25 5 sdm
Susu kental tak manis 100 gls Yoghurt 200 1 gls
*)
untuk melengkapi lemaknya perlu ditambah 1 satuan penukar minyak
2. Lemak Sedang
1 satuan penukar mengandung : 75 kkalori, 7 g protein, 5 g lemak
Bahan Makanan urt Berat (g)
Bakso 10 bj sdg 170
Daging kambing 1 ptg sdg 40
Daging sapi 1 ptg sdg 35
Hati ayam 1 bh sdg 30
Hati sapi 1 bh sdg 35
Otak 1 ptg sdg 60
Telur ayam 1 btr 55
Telur bebek 1 btr 55
Usus sapi 1 ptg bsr 50
3. Tinggi Lemak
1 satuan penukar mengandung 150 kkalori, 7 g protein, 5 g lemak
Bahan Makanan urt Berat (g)
Ayam dengan 1 ptg sdg 55
kulit
Bebek 1 ptg sdg 45
Corned beef 2 sdm 45
Daging babi 1 ptg sdg 50
Kuning telur 4 btr 45
ayam
Sosis Ptg sdg 50
Golongan IV : SAYURAN
Sayuran A
Bebas dimakan, kandungan energidapat diabaikan.
Baligo Lobak
Gambas (oyong) Slada air
Jamur kuping segar Slada
Ketimun Tomat
Labu air
Sayuran B
1 satuan penukar 1 gls (100 g) mengandung : 25 kkalori, 1 g protein, 5 g karbohidrat
Bahan Makaan
Bayam Kangkung
Bit Kucai
Buncis Kacang panjang
Brokoli Kecipir
Caisim labu siam
Daun pakis Labu waluh
Daun wuluh Pare
Genjer Pepaya muda
Jagung muda Rebung
Sayuran C
1 satuan penukar 1 gls (100 g) mengandung : 50 kkalori, 3 g protein, 10 g karbohidrat
Bahan Makanan
Bayam merah Kacang kapri
Daun katuk Kluwih
Daun melinjo Melinjo
Daun papaya Nangka muda
Daun singkong Tauge kacang kedelai
Daun tales
Golongan VI : SUSU
1. Susu Tanpa Lemak
1 satuan penukar mengandung : 75 kkalori, 7 g protein, 10 g karbohidrat
Bahan Makanan urt Berat (g)
Susu skim air 1 gls 200
Susu skim bubuk 4 sdm 20
Yoghurt non fat 2/3 gls 120
2. Lemak jenuh
Bahan Makanan urt Berat (g)
Kelapa 1 ptg kcl 15
Kelapa parut 2 sdm 15
Lemak babi/sapi 1 ptg kcl 5
Mentega 1 ptg kcl 5
Minyak kelapa 1 sdt 5
Minyak inti kelapa sawit 1 sdt 5
Santan 1/3 gls 40
IV. Sayuran
Bahan Makanan Natrium Kalium Bahan Makanan Natrium Kalium
Andewi 14 294 Ketimun 5,3 122
Bayam 4 416 Kol 10 238
Bawang merah 9 166 Paterseli 28 900
Bawang putih 18 373 Petsay 22 279
Bit 36 330 Prei 5 316
Daun papaya 16 652 Selada 15 203
muda 18 295 Seledri batang 75 350
Kacang buncis 11 295 Seledri daun 96 326
Kacang kapri 1 370 Tomat 4 235
(biji) 20 349 Wortel 70 245
Kapri
Kembang kol
V. Buah-buahan
Bahan Makanan Natrium Kalium Bahan Makanan Natrium Kalium
Avokad 2 278 Jeruk manis 4 137
Anggur 6 111 Jeruk 2 162
Apel hijau 2 130 Nenas 2 125
Apel merah 3,8 203 Pepaya 4 221
Arbei 1 193 Pisang 18 435
Belimbing 4 130 Sari apel 1 95
Duku 1 232 Sawo 3 181
VI. Susu
Bahan Makanan Natrium Kalium Bahan Makanan Natrium Kalium
Cokelat susu 100 500 Susu kental tak bergula 140 303
Es krim 100 90 Susu penuh cair 36 150
Susu 50 150 Susu penuh bubuk 380 1200
Susu asam bubuk 600 1800 Susu skim cair 38 149
Susu kambing 50 200 Susu skim bubuk 470 1500
Susu kental manis 150 320 Yoghurt 75 200
VII. Lemak
Bahan Makanan Natrium Kalium Bahan Makanan Natrium Kalium
Kelapa 7 555 Margarin tak beragam 15 10
Lemak babi 1500 250 Mentega 987 15
margarin 987 23 santan 4 324
VIII. Lain-lain
Bahan Makanan Natrium Kalium Bahan Makanan Natrium Kalium
Bir (4% alkohol) 8 46 Bagelslag 25 300
Bouillion blok 5000 100 Jam 15 75
Bubuk cokelat 500 1000 Kopi 0,03 16
Cokelat putih 4 830 Madu 60 210
Garam 38758 4 Teh 10 1800
Gula merah 24 230 Tomato ketchup 2100 800
Gula putih 0,3 0,5
III. Sayuran
Bahan Makanan urt Kadar serat (g)
Kasar Total
Daun kumak (oyong) gls 1,620 8,100
Ketimun 2 bj sdg 1,650 8,250
Labu air 1 gls 0,630 3,150
Daun selada 4 gls 0,580 2,900
Lobak 1 gls 0,725 3,390
Selada 16 lbr 1,430 7,150
Selada air 3 gls 0,250 4,250
Awing bombai bh 0,660 3,300
Awing merah 10 siung 0,390 1,950
Bayam gls 0,490 2,450
Bayam merah gls 0,750 3,750
Bit gls 0,180 0,900
Brokoli 1 gls 0,950 4,500
Buncis gls 1,330 6,650
Cabe hijau besar 7 bj 3,300 16,500
Cabe merah besar 7 bj 1,280 6,400
Caisim 1 bj 1,500 7,500
Daun bawang gls 0,850 4,250
Daun kacang panjang 1 gls 1,432 7,160
Daun katuk gls 0,637 3,185
Daun koro 1 gls 1,100 5,375
Daun pakis gls 1,312 6,560
Daun pohpohan gls 1,755 8,775
Daun singkong gls 0,840 4,200
Daun talas gls 1,050 5,250
Jagunng muda 1 gls 0,600 3,000
Jantung pisanng segar gls 0,800 4,000
Kacang buncis gls 4,275 5,440
Kacanng panjang gls 0,175 3,740
Kembang kol 1 gls 1,300 6,500
Kol gls 0,945 4,725
Kucai gls 0,660 3,300
Labu siam gls 0,570 2,850
Melinjo gls 1,050 5,250
Nangka muda gls 0,200 1,000
Pare gls 1,275 6,375
Pecay 1 gls 0,860 4,300
Pepaya muda gls 0,950 4,750
Rebung gls 0,760 3,800
Sawi 1 gls 0,900 4,500
Seledri 4 gls 0,875 4,375
Tauge kacang hijau 1 gls 1,121 6,050
Tauge kacang kedelai gls 0,413 2,065
Tomat 1 bh sdg 1,975 9,375
Wortel gls 0,600 3,000
IV. Buah-buahan
Bahan Makanan urt Kadar serat (g)
Kasar Total
Anggur 20 bh sdg 1,980 9,900
Apel merah 1 bh kcl 0,225 1,275
Apel malang 1 bh sdg 0,706 0,530
Belimbing 1 bh bsr 2,700 13,500
Belewah 1 ptg sdg 0,455 2,725
Duku 16 bj 0,320 1,600
Jambu air 2 bh bsr 0,880 4,400
Jambu biji 1 bh bsr 0,450 22,500
Jambu bol 1 bh kcl 0,630 3,150
Jeruk manis 2 bh sdg 0,055 0,275
Jeruk nipis 1 gls 0,540 2,700
Kedondong masak 2 bh sdg 3,760 13,800
Kesemek bh kcl 0,780 3,900
Kolang-kaling 5 bj sdg 3,350 16,750
Kiwi 1 bh 1,100 5,500
Kurwa 3 bh 0,240 1,200
Lontar 16 bh 2,960 14,800
Lychee 10 bh 0,375 1,875
Mangga arum manis 1 bh sdg 0,440 2,200
Mangga golek bh sdg 0,320 1,600
Mangga indramayu bh sdg 0,280 1,400
Manggis 2 bh sdg 2,080 20,400
Markisa bh sdg 3,990 19,950
Melon bh sdg 0,760 3,800
Nangka masak 3 bj sdg 2,520 12,600
Nenas bh sdg 0,570 2,850
Pala 4 bh sdg 4,200 21,000
Pepaya 1 ptg sdg 0,950 4,750
Peach 1 bh kcl 1,850 9,250
Pear bh sdg 2,210 11,050
Pisang ambon 1 bh kcl 0,300 1,500
Pisang kepok 1 bj 0,090 0,450
Pisang lampung 2 bh sdg 0,250 1,250
Pisang mas 2 bh 0,680 3,400
Pisang raja sereh 2 bh kcl 0,280 1,400
Plum 2 bh 1,120 5,600
Rambutan 8 bh 0,225 1,125
Salak 2 bh sdg 1,845 4,225
Sawo 1 bh sdg 0,440 2,200
Semangka 2 ptg sdg 0,360 1,800
Sirsak gls 0,960 4,800
Srikaya 2 bh sr 1,051 5,225
V. Sumber Minyak
Bahan Makanan urt Kadar serat (g)
Kasar Total
Avokad bh bsr 3,840 17,400
Kacang almond 7 bj 1,100 5,500
Kelapa 1 ptg kcl 0,945 2,475
2. Umbi-umbian
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Gadung 79 66
Kentang 63 58
Singkong 77 24
Talas 47 67
Ubi jalar 51 47
4. Sayuran
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Bayam kukus 239 35
Bayam rebus 150 35
Buncis 107 42
Caisin 123 40
Daun kacang panjang 200 66
Daun katuk 233 98
Daun pakis 136 159
Daun pohpohan 744 80
Daun singkong 166 99
Kacang panjang kukus 100 91
Kacang panjang rebus 71 68
Kangkung 70 49
Ketimun 291 95
Kulit melinjo 117 179
Paria putih 31 65
Selada air segar 95 152
Toge segar 166 74
Tomat merah 8 77
Wortel 45 74
5. Buah-buahan
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Apel malang 9 18
Nenas 22 14
Pisang ambon 20 42
Pisang sale 232 64
Pisang raja sereh 16 38
Salak bali 94 25
Salak pondoh 38 31
Sawo 18 45
Sukun muda 24 44
6. Telur
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Telur ayam kampung 67 334
Telur ayam ras 86 258
Telur bebek 100 347
8. Susu
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Susu kental manis 275 209
Susu kental tak manis 243 195
Susu sapi 143 60
Susu skim 123 97
Susu penuh bubuk 904 694
Susu skim bubuk 1300 1030
9. Serba-serbi
Bahan Makanan Kandungan
Kalsium Fosfor
Agar-agar lauk 400 125
Tepung sagu 11 13
KOMPOSISI BAHAN MAKANAN BERBAGAI JENIS KUE RP*)
DAN NILAI GIZI / PORSI
No Jenis kue RP Bahan makanan Berat urt Nilai gizi per porsi
(g)
1 Kue pepe/lapis Tepung sagu 300 2 gls Energi : 144 kkal
Santan kental 600 ml 3 gls Protein : 0,7 g
Jumlah : 20 porsi Gula pasir 300 1 gls Lemak : 3 g
Karbohidrat : 29 g
Kalsium : 10 mg
Besi : 0,3 mg
Vitamin A : 0
Tiamin : 0
Vitamin C : 1 mg
2 Kue cantik manis Tepung maizena 100 20 sdm Energi : 117 kkal
Santan kental 750 ml 3 gls Protein : 0,8 g
Jumlah : 20 porsi Gula pasir 200 20 sdm Lemak : 4 g
Cantik manis 100 gls Karbohidrat : 21 g
Kalsium : 11 mg
Besi : 0,2 mg
Vitamin : 0
Tiamin : 0
Vitamin C : 1 mg
3 Kue klepon ubi Ubi putih 450 3 bh sdg Energi : 120 kkal
Tepung sagu 300 2 gls Protein : 0,6 g
Jumlah : 20 porsi Gula merah 200 4 bh Lemak : 0,3 g
Kelapa muda 120 bh Karbohidrat : 29 g
Kalsium : 14 mg
Besi : 0,9 mg
Vitamin A : 14 RE
Tiamin : 0
Vitamin C : 5 mg
*)
Kue RP lai dapat dikembangkan dengan komposisi bahan makanan sejenis
Nilai Gizi Rata-Rata 1 Porsi Kue RP
Energi : 127 kkal Vitamin : 5 RP
Protein : 0,7 g Tiamin :0
Lemak :2g Vitamin C : 2 mg
Karbohidrat : 26 g
Kalsium : 12 mg
Besi :0,5
Standar Makanan Rumah Sakit Martha Friska 2008
STA
137