Anda di halaman 1dari 10

karya ilmiah sederhana dampak polusi udara bagi

kesehatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
anugerahNya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul
Polusi Udara Dari Asap Kendaraan Bermotor SMP/MTs 2013. Karya Ilmiah Sederhana ini
merupakan solusi dan dampak-dampak asap kendaraan yang menyebakan polusi di kehidupan.

Buku ini disusun berdarkan uji penelitian yang memuat tentang polusi. Dengan demikian,
siswa akan terbiasa untuk memahami beraneka macam kandungan udara berpolusi dan cara
mengatasinya.

Oleh karena itu, karya ilmiah ini merupakan salah satu pilihan yang tepat sebagai referensi
para siswa SMP/MTs yang ingin membangun kehidupan sehat.

Tak ada gading yang tak retak. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pengguna buku ini.

Jakarta, Januari 2013

penulis
PENGESAHAN

Dengan rahmat Allah SWT, karya tulis ini telah diizinkan dan di setujui pada :

Hari : Senin

Tanggal, Bulan, Tahun : 28 Januari 2013

Di : SMPN 23 Surabaya
Mengetahui,

Guru Mapel Bahasa In donesia

Suhardjono, S.pd.

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar
.i

Pengesehan
.ii

Daftar
Isi
iii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar
belakang..
1

1.2 Identifikasi
masalah.. 1
1.3 Rumusan
masalah.. 1

1.4
Tujuan
. 1

BAB 2
Pembahasan
. 2

BAB 3
Penutup
. 5

3.1
Simpulan
5

3.2
Saran
5

Daftar
Pustaka
6
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kendaraan bermotor kini merupakan hal yang sangat lazim kita saksikan berkeliaran di
sepanjang jalan raya. Mulai dari kendaraan roda dua sampai roda empat, mulai dari kendaraan
umum sampai kendaraan pribadi. Tentunya kendaraan bermotor ini mengeluarkan asap yang
mengandung CO2, yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu
proses pernapasan bagi manusia. Di samping itu, asap kendaraan bermotor juga dapat menyebabkan
polusi udara yang sangat mencemari dan merusak lingkungan.
Banyaknya penggunaan kendaraan bermotor dengan mengesampingkan perhatian terhadap
dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti pada akhirnya akan merugikan
lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya. Para ahli lingkungan telah menemukan
indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat polusi dari
asap kendaraan bermotor yang telah berkembang pesat ini. (Bapedal, 1998)

1.2 Identifikasi masalah


1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan?
3. Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi udara?

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
Dalam masalah asap kendaran bermotor, manusia seharusnya menanggulangi dengan cara
melakukan penanaman 1000 pohon atau Reboisasi

1.4 Tujuan
Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini yaitu:
1. Menjelaskan seberapa besar dampak asap kendaraan bermotor terhadap pemanasan global
2. Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak asap kendaraan bermotor
3. Menghimbau masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?


Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar
fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya
terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga, illegal logging, dan kebakaran hutan.

2.2 Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan?
Asap kendaraan bermotor mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida
belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon
dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran
pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida
bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air
dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan
asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena
asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan
saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
5. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini elemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga
paru mudah terserang infeksi.

Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi udara?
Sebuah sumber menyatakan bahwa konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara
10-15%. Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran
hutan/ladang dan lain-lain.

Hal yang sama secara lebih jelas dikutip dalam berita berikut:
Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang
menyumbang andil sebesar 70 persen. Hal ini berkorelasi langsung dengan perbandingan antara
jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data
Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI Jakarta (tidak
termasuk kendaraan milik TNI dan Polri) pada bulan Juni 2009 adalah 9.993.867 kendaraan,
sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah 8.513.385 jiwa.
Perbandingan data tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih banyak
daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta juga sangat tinggi, yaitu
mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-angka tersebut menjadi sangat signifikan karena
ketersediaan prasarana jalan di DKI Jakarta ternyata belum memenuhi ketentuan ideal.Panjang jalan
di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26
persen dari luas wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah
adalah 14 persen.

Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila kemacetan
makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin meningkat. (kabarindonesia.com tahun 2010)

Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
Sudah semestinya masyarakat dan pemerintah perlu menetapkan dan melaksanakan
langkah-langkah perbaikan yang tepat. Langkah-langkah yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan
aspirasi masyarakat perlu diidentifikasi dan kemudian dihindari untuk mencegah resistansi
(perlawanan) dari masyarakat agar upaya perbaikan yang ditempuh tidak menjadi kontraproduktif.
Dalam kenyataan, kita bisa melihat sendiri dengan sejelas-jelasnya banyak kendaraan
bermotor di negara kita yang bebas berlalu lalang di jalan umum dengan mengeluarkan asap hitam
pekat dan suara yang memekakkan telinga. Itulah salah satu contoh pahit penegakan hukum di
Indonesia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanganan polusi membutuhkan keterlibatan
seluruh masyarakat. Pelaksanaan kebijakan apapun tentu tidak akan mendatangkan hasil maksimal
apabila hanya mengandalkan peran Pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dan sinergi
antara Pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan lingkungan juga perlu digalakkan.

Pada dasarnya, banyak warga Jakarta yang telah memahami persoalan kota mereka dan telah
berinisiatif untuk ikut memperbaikinya. Gerakan bike to work (bersepeda ke tempat kerja) adalah
salah satu contoh bentuk kepedulian warga Jakarta untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.
Upaya kecil lainnya adalah program one man one tree (satu orang satu pohon) yang merupakan
bentuk kecil dari penghijauan guna mengurangi polusi udara.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan
Beberapa simpulan yang bisa penulis peroleh adalah:
1. Asap kendaraan bermotor merupakan penyebab utama pencemaran udara dengan kontribusi
sebesar 60-70% disbanding penyebab lainnya.
2. Asap kendaraan bermotor mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan,
antara lain karbon dioksida, karbon monoksida, oksida belerang, oksida nitrogen, dan nitrogen
monoksida.
3. Upaya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan mencanangkan beberapa pasal
belum berjalan dengan baik sehingga semakin menyebabkan kesemerawutan pencemaran udara.
4. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi asap kendaraan bermotor antara lain
program bike to work, serta one man one tree sebagai salah satu cara untuk mengurangi
dampak dari asap tersebut.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Masyarakat harus mengurangi angka kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.
2. Perlunya ketegasan dalam penegakan hukum dan tindak lanjut terhadap staf pemerintah yang
lalai dalam menegakan hukum tersebut.
3. Harus lebih banyak organisasi atau lembaga yang mengadakan seminar mengenai bahaya asap
kendaraan bermotor terhadap kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Inurfitriana, I. 2010. Dampak polusi udara bagi kesehatan. Pontianak : WordPress

Marayoga, T. 2010. Polusi udara di Jakarta. Jakarta : Kabari Indonesia

Achmad, A. 2010. Bahayanya asap kendaraan bermotor. Jakarta : Mulangtinande.net1

Anda mungkin juga menyukai