Anda di halaman 1dari 6

REUMATHOID ATRITIS

A. Definisi

Reumathoid atritis (RA) merupakan penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat

sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara

simetris (Chairuddin, 2003).

Sendi Yang Terlibat Frekuensi keterlibatan (%)

Metacarpophalangeal (MCP) 85

Pergelangan Tangan 80

Proksimal Interphalangeal (PIP) 75

Lutut 75

Metatarssophlangeal (MTP) 75

Pergelangan kaki (Tibiotalar+subtalar) 75

Bahu 60

Midfoot (Tarsus) 60

Panggul (Hip) 50

Siku 50

Acromioclavikular 50

Vertebra servikal 40

Temporomandibular 30

Sternoclvikula 30
B. Etiologi

Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang dikemukakan

mengenai penyebab reumathoid atritis :

1. Infeksi Streptokokus hemolitikus non-hemolitikus

2. Endokrin

3. Autoimun

4. Metabolic

5. Faktor genetic serta faktor pemicu lingkungan

Pada saat ini, reumathoid atritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.

Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II dari tulang rawan sendi penderita.

Kelainan yang dapat terjadi pada suatu atritis reumathoid yaitu :

1. Kelainan pada daerah artikuler

- Stadium I (stadium sinovitis)

- Stadium II (stadium destruksi)

- Stadium III (Stadium devormitas)

2. Kelainan pada jaringan ekstra-artikuler

Perubahan patologis yang dapat terjadi pada jaringan ekstra-artikuler adalah :

- Otot : terjadi miopati

- Nodul subkutan

- Pembuluh darah perifer : terjadi proliferasi tunika intima, lesi pada pembuluh

darah arteriol dan venosa.


- Kelenjar limfe : terjadi pembesaran limfe yang berasal dari aloiran limfe sendi,

hiperplasi folikuler, peningkatan aktivitas sistem retikuloendotelial dan proliferasi

yang mengakibatkan splenomegaly.

- Saraf : terjadi nekrosis fokal, reaksi epiteloid serta infiltrasi leukosit.

- Visera.

C. Manifestasi klinis

Gejala awal yang terjadi pada beberapa sendi sehingga disebut poli atritis reumathoid.

Persendian yang paling sering terkena adalah sendi tangan, pergelangan tangan, sendi

lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu serta sendi panggul dan biasanya bersifat

bilateral/simetris. Tetapi kadang-kadang hanya terjadi pada satu sendi disebut atritis

reumathoid mono-artikular (Chairuddin, 2003).

1. Stadium awal

Malaise, penurunan BB, rasa capek, sedikit demam dan anemia. Gejala local yang

berupa pembengkakan, nyeri dan gangguan gerak pada sendi matakarpofalangeal.

Pemeriksaan fisik : tenosinofitas pada daerah ekstensor pergelangan tangan fleksor

jari-jari. Pada sendi besar (misalnya sendi lutut), gejala peradangan lokal berupa

pembengkakan nyeri serta tanda-tanda efusi sendi.

2. stadium lanjut

Kerusakan sendi dan deformitas yang bersifat permanen, selanjutnya

timbul/ketidak stabilan sendi akibat rupture tendon/ligamen yang menyebabkan

deformitas reumathoid yang khas berupa deviasi ulnar jari-jari, deviasi radial/folar

pergelangan tangan serta valgus lutut dan kaki.


Untuk menegakkan diagnosis dipakai kriteria diagnosis dari ACR tahun 1987,

dimana untuk mendiagnosis AR diperlukan empat dari tujuh kriteria tersebut.

Kriteria 1-4 tersebut harus minimal diderita selama enam minggu.

Kriteria Definisi

Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan

sekitarnya sekurang-kurangnya selama 1 jam

sebelum perbaikan maksimal.

Atritis pada 3 daerah persendian atau lebih Pembengkakan jaringan lunak atau persendian

atau lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang)

pada sekurang-kurangnya pada 3 sendi secara

bersamaan yang diobservasi oleh seorang

dokter.

Atritis pada persendian tangan Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan

suatu persendian pada tangan seperti yang

tertera diatas.

Atritis simetris Keterlibatan sendi yang sama seperti kriteria

yang tertera dua pada kedua belah sis

(keterlibatan PIP, MCP atau MTP bilateral).

Nodul Reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau

permukaan ekstensor atau daerah jucsta

artikuler yang diobservasi oleh seorang dokter.

Faktor reumathoid serum positif Terdapatkan titer abnormal faktor reumathoid

serum yang periksa dengan cara memberikan


hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol

yang diperiksa. Pemeriksaan hasil yang negatif

tidak menyingkirkan adanya AR.

Perubahan gambaran radiologis Perubahan gambaran radiologis yang khas bagi

atritis reumathoid pada pemeriksaan sinar x

tangan posterior atau pergelangan tangan yang

harus menunjukkan adanya erosi atau

dekalsivikasi tulang yang berlokasi pada sendi,

atau daerah yang berdekatan pada sendi.

D. Masalah yang lazim muncul

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok,

devormitas.

2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh atritis reumathoid.

3. Resiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.

4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

5. Hambatan mobilitas fisik.

6. Defisit perawatan diri

7. Ansietas

E. Discharge Planning

1. Olahraga teratur dan istirahat cukup

2. Ketahui penyebab dan tanda gejala penyakit


3. Kompres panas dapat mengatasi kekakuan, kompres dingin dapat membantu meredakan

nyeri.

4. Pertahankan berat badan yang normal

5. Mengkonsumsi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang.

6. Hindari makanan yang banyak mengandung purin seperti bir dan minuman beralkohol, ikan

anchovy, sarden, herring, ragi, jeruhan, kacang-kacangan, ekstra daging, jamur, bayam,

asparagus dan kembang kol. Karena dapat menyebabkan penimbunan asam urat

dipersendian.

7. Mengkonsumsi makanan seperti tahu untuk mengganti daging, makanan buah beri untuk

menurunkan kadar asam urat dan mengurangi inflamasi juga asam lemak tertentu seperti

minyak ikan, salmon dan minyak zaitun.

8. Banyak minum air untuk membantu mengencerkan asam urat yang terdapat dalam darah

sehingga tidak tertimbun di sendi.

Anda mungkin juga menyukai