05 Adm PKM - Desa Siaga
05 Adm PKM - Desa Siaga
memberikan kesempatan dan usia bagi kami untuk belajar dan mengerjakan makalah
ini. Jika bukan atas berkat rahmat dan karuniaNya, niscaya kami tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini. Harapannya, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Ernawaty yang telah mengajarkan kepada kami materi tentang masalah administrasi
puskesmas, dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas
makalah ini.
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa tidak ada gading yang tak retak. Begitu
pula makalah ini. Oleh karena itu, kami terbuka terhadap kritik dan saran atas
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN..1
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Rumusan Masalah.2
1.3 Tujuan... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA3
2.1 Konsep Dasar Desa Siaga.. 3
2.2 Program-program yang Terdapat Dalam Desa Siaga.............................5
2.3 Pelaksanaan Desa Siaga.........................................................................7
2.4 Pendekatan Pengembangan Desa Siaga.................................................9
2.5 Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................... 12
2.6 Pembinaan dan Peningkatan................................................................ 14
2.7 Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait........... 15
2.8 Indikator Keberhasilan Desa Siaga......................................................20
BAB III : ISI.......................................................................................................... 22
BAB IV : PENUTUP. 24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 24
3.2 Saran.................................................................................................... 24
Daftar Pustaka........................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pengungsian dan wabah penyakit serta Kejadian Luar Biasa (KLB) telah terjadi di
2001) dan kematian bayi sebesar 35/1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003).
Demikian juga dengan tingginya angka kesakitan akhir-akhir ini ditandai dengan
munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti malaria dan tuberculosis paru,
SARS dan flu burung, serta masih indemisnya penyakit-penyakit diare dan
demam berdarah.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan PP nomor 7
hidup.
c. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi
1
Dengan telah ditetapkan sasaran tersebut, maka Departemen Kesehatan segera
memutuskan visi yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dengan misi
1.3 Tujuan
a. Memberikan pelatihan dalam menyusun makalah.
b. Meningkatkan kerja sama dan kekompakan antar mahasiswa.
c. Menambah wawasan kepada mahasiswa dan pembaca tentang Desa Siaga.
d. Menumbuhkan sikap gemar membaca bagi mahasiswa.
e. Dapat memotivasi pembaca untuk menerapkan konsep Desa Siaga, sehingga
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
Desa yang dimaksud di sini dapat berarti Kelurahan atau negeri atau
Indonesia.
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu
3
Tujuan dari dibentuknya Desa Siaga adalah:
dan sehat.
kesehatan.
2) Kriteria
Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki
4
2.2 Program-program yang Terdapat Dalam Desa Siaga
Inti dari kegiata Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan
mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan
masyarakat yang ada dewasa ini seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dana
Desa Siaga akan lebih cepat bila di desa tersebut telah ada berbagai Upaya
Pengertian Poskesdes
Kegiatan Poskendes
5
1) Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama
kesehatan.
pengembangan.
Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain).
UKBM-UKBM tersebut.
6
masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya Puskesmas), Poskesdes
menjadi Poskesdes.
A. Persiapan
a) Penyusunan pedoman.
Trainers (TOT).
2) Provinsi:
3) Kabupaten / Kota:
B. Pelaksanaan
7
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1) Pusat:
2) Provinsi:
3) Kabupaten / Kota:
4) Kecamatan:
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1) Pusat:
Siaga.
2) Provinsi:
3) Kabupaten / Kota:
4) Kecamatan:
8
b) Melaporkan pengembangan ke Kabupaten /Kota.
masalah.
dan melaksanakannya.
telah dilakukan.
kondisi setempat.
9
Keluaran (output) dan langkah ini adalah para petugas yang memahami
tugas dan fungsinya, serta siap bekerjasama dalam satu tim untuk melakukan
masyarakat, serta masyarakat, agar mereka tahu dan mau bekerjasama dalam
atau anjuran, serta restu, maupun dana atau sumber dana yang lain, sehingga
Survey Mawas Diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau
10
mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Survey ini harus
yang dihadapi di desanya, serta bangkit niat dan tekad untuk mencari
membangun Poskesdes.
Poskesdes, diakitkan dengan potensi yang dimiliki desa. Di samping itu, juga
pula kalangan dunia usaha yang mau mendukung pengembangan Desa Siaga
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan, utamanya
11
dukungan dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing-masing
sebagai berikut:
khusus para pemimpin formal desa dan tokoh masyarakat serta beberapa wakil
dengan tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
12
pemukiman (PAB-PLP), kegawatdaruratan sehari-hari, kesiap-siagaan
belum ada di desa yang bersangkutan, atau merevitalisasi yang sudah ada
dapat ditetapkan sebagai Desa Siaga. Setelah Desa Siaga resmi dibentuk,
13
menuju KADARZI dan PHBS, penyehatan lingkungan, serta pelayanan
lain, serta adanya keterbatasan sumber daya, maka untuk memajukan Desa Siaga
Temu Jejaring UKBM secara internal di dalam desa sendiri dan atau Temu
Jejaring antar Desa Siaga (minimal sekali dalam setahun). Upaya ini selain untuk
Yang juga tidak kalah pentingnya adalah pembinaan jejaring lintas sektor,
Salah satu kunci keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah keaktifan
para kader. Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan perlu dikembangkan upay-
upayauntuk memenuhi kebutuhan para kader agar tidak drop out. Kader-kader
14
dibantu untuk memperoleh pendapatan tambahan, misalnya dengan pemberian
dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa Siaga perlu dicatat
oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya: kegiatan Posyandu
dicatat dalam buku Register Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem
Informasi Posyandu).
1) Peran Puskesmas
15
Rumah Sakit memegang peranan penting sebagai sarana rujukan dan
pembina teknis pelayanan medik. Oleh karena itu, dalam hal ini peran
Siaga.
b) Merevitalisasi Puskesmas dan jaringannya sehingga mampu
16
f) Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku kepentingan)
Siaga.
Siaga.
17
5) Peran Departemaen Kesehatan
dalam:
Siaga.
tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dunia usaha, swasta dan lain-lain, diharapkan
18
b) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan
3) Tokoh Masyarakat
Siaga.
Siaga.
19
Keberhasilan upaya Pengembangan Desa Siaga dapat dilihat dari empat
a. Indikator Masukan
perlengkapannya.
b. Indikator Proses
PHBS.
20
c. Indikator Keluaran
d. Indikator Dampak.
21
BAB III
ISI
A. Kecamatan BORONG
Analisys.
(4) Pengorganisasian masyarakat dalam jejaring. (pencatatan, darah, dana,
transport, kb).
(5) Pertemuan rutin / bulanan desa siaga.
a) Ada 5 jejaring: pencatatan, darah, transport, dana dan kb. Setiap desa
22
b) Jejaring dibentuk melalui 3 tahapan lokakarya di tingkat desa, melibatkan
stakeholder desa.
upacara spesial.
4) Hasil:
d) Kepesertaan KB meningkat
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu
seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau
dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya
4.2 Saran
Desa Siaga sangat penting bagi masyarakat sekitar yang daerahnya belum ada
puskesmas atau layanan yang layak dalam bidang kesehatan. Selain masyarakat di
desa dan pemerintah, yang juga perlu mensukseskan program Desa Siaga adalah
semua orang yang terlibat dalam bidang kesehatan di Indonesia. Karena jika
tenaga kesehatan tidak ada yang mau ikut berpartisipasi dalam program Desa
Siaga, maka kasian masyarakat desa yang belum / masih tidak mendapatkan hak-
24
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Pusat Promosi
Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
http://www.google.co.id/gwt/n?u=http%3A%2F%2Fcatatanetja.wordpress.com
http://tyovillage.blogspot.com/2011/04/makalah-desa-siaga.html
http://p3b.bappenas.go.id/loknas_ruteng/docs/materi/12-Desa%20Siaga
%20(Manggarai).pdf
25