3. Mucocele
Mucocele merupakan istilah klinis yang dipergunakan untuk pembesaran (swelling)
pada mukosa oral yang disebabkan karena akumulasi saliva pada tempat duktus kelenjar
ludah minor yang mengalami obstruksi atau terkena trauma. Mucocele diklasifikasikan
sebagai tipe ekstravasasi dan tipe retensi yaitu mucus extravasation phenomenon dan
mucus retention cyst, dan ranula
a. Mucus Extravasation Phenomenon ( Mucus Escape Reaction )
Mucus extravasation phenomenon ( MEP ) merupakan lesi yang sering dijumpai pada
mucosa oral sebagai akibat dari rupturnya duct-us glandula salivarius dan tercurahnya mucin
ke jaringan lunak disekitarnya. Tercurahnya mucin ini biasanya sebagai akibat dari adanya
trauma, meskipun pada beberapa kasus tidak ditemukan riwayat trauma. Tidak seperti kista
duktus salivarius, MEP ini bukan suatu true cyst karena tidak dilapisi oleh epitel.
Perangai klinis:
Ciri khas MEP nampak sebagai pembesaraan mucosa berbentuk kubah dengan
ukuran berkisar antara 1 atau 2 cm bahkan sampai beberapa cm. Biasanya terjadi pada
anak-anak atau dewasa muda. Meskipun begitu MEP dilaporkan dapat juga terjadi pada
semua usia termasuk bayi dan orang lanjut usia. Penampakan pembesaran mukosa yang
translusen berwarna kebiruan. Lesi biasanya berfluktuasi tetapi beberapa MEP pada palpasi
terasa firm . Durasi keberadaan lesi bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa tahun..
Beberapa pasien mempunyai riwayat pembesaran mukosa kambuhan yang secara periodik
ruptur dan mengeluarkan cairan.
Lokasi yang sering terjadi adalah pada bibir bawah , meliputi 60% dari semua kasus.
MEP biasanya terjadi pada sebeleh lateral dari medianline. Jarang terjadi pada mukosa
bukal, ventral lidah sebelah anterior dan pada dasar mulut ( ranula ). MEP jarang sekali
terjadi pada bibir atas. Ini kontradiksi dengan tumor kelenjar ludah yang serting terjadi pada
bibir atas tetapi jarang dijumpai pada bibir bawah.
b. Ranula
Ranula adalah istilah yang digunakan untuk mucocele yang terjadi pada dasar mulut.
Nama ini berasal dari bahasa latin rana yang berarti katak, karena penampilan lesi ini seperti
katak.. Meski sumber mucin yang tercurah biasanya dari gld. sublingualis, ranula juga bisa
berasal dari duktus gld. submandibularis juga bisa terjadi. dari glandula salivarius minor pada
dasar mulut.
Perangai klinis
Ranula merupaka pembesaran berbentuk kubah berwarna kebiruan dengan fluktuasi
pada dasar mulut. Lesi yang lebih dalam penampakan warnanya normal.
Ranula berlokasi pada lateral dari median line, ini membedakannya dari kista dermoid
yang terletak pada median line. Plunging ranula atau cervical ranula terjadi jika mucin yang
tercurah mengalir sepanjang m. mylohyoideus dan mengakibatkan pembesaran pada leher.
Gambaran histopatologis
Gambaran mikroskopis ranula sama dengan mucocele di tempat lain, yaitu terlihat
mucin dikelilingi jaringan granulasi yang merupakan respon jaringan yang khas mengandung
foamy histiocyt.
c. Salivary duct cyst ( Mucus retention cyst; mucus duct cyst; sialocyst )
Salivary duct cyst (SDC) merupakan ruangan yang dibatasi oleh epitel yang berasal
dari jaringan glandula salivarius. Ini merupaka suatu true cyst karena dibatasi oleh epitel.
Penyebab yang pasti tidak jelas.
Perangai klinis
Perangai klinis:
CMV mononukleosis biasanya terjadi pada dewasa muda disertai demam akut dengan
pembesaran glandula. Diagnosis ditetapkan berdasar pada kenaikan titer antibodi terhadap
CMV, prognosis pada orang dewasa sehat adalah baik. Infeksi pada anak-anak dapat
berakibat fatal, jika anak tersebut dapat bertahan hidup maka dapat terjadi kerusakan syaraf
yang permanen yang menyebabkan keterbelakangan mental dan seizure disorders.
Infeksi pada orang dewasa dapat terjadi karena reaktivasi virus laten atau karena
infeksi primer. Sistem immun yang kurang baik memberi kesempatan pada virus untuk
replikasi dan menyebabkan infeksi. Pasien yang menggunakan obat imunosupressive dan
pasien dengan kelainan hematologik atau infeksi HIV akan peka terhadap infeksi CMV yang
berat.
b. Bacterial sialadenitis