Anda di halaman 1dari 19

ALKUNA DAN SIKLOALKANA

MAKALAH
SATUAN PROSES

OLEH :
KELOMPOK : II ( 2.KC )

Liza Novriani (NIM 061430401227)


Samapta Prabowisnu (NIM 061430401239)
Siti Khodijah (NIM 061430401240)
Dwi Indah Mayasari (NIM 061430401291)

Dosen Pengampuh Idha Silviyati, S.T M.si

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tidak dapat diabaikan begitu saja,

karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir

setiap studi yang berhubungan dengan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme

tergantung pada prinsip kimia organik. Bidang-bidang studi ini mencakup obat-

obatan ilmu kedokteran, biokimia, mikrobiologi dan banyak ilmu pengetahuan

yang lainnya.

Senyawa organik mempunyai struktur yang beragam dengan sifat fisika dan

kimia yang berbeda beda. Sehingga dari sifat-sifat khasnya kita dapat melakukan

analsis terhadap senyawa-senyawa tersebut apabila. Analisis yang dilakukan

meliputi analisis secara kulitatif dan secara kuantatif.

Makalah ini akan membahas mengenai analisis alkuna, sikloalkana, beserta

reaksi reaksi yang terjadi, sehingga kita dapat melakukan proses identifikasi dan

analisis dengan pengujia yang tepat.


2.

1.2. Tujuan
Memahami analisis senyawa alkuna dan sikloalkna
Memahami tata nama senyawa alkuna dan sikloalkana
Mengetahui manfaatnya dalam kehidupan sehari hari
1.3. Rumusan Masalah
Apa itu alkuna dan sikloalkana ?
Bagaimana tata nama dari alkuna dan sikolalkana ?
Apa kegunaannya dalam kehidupan sehari hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Alkuna
Pengertian Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap tiga di
antara dua atom karbon. Catat bahwa akhir nama masing-masing adalah -una.
Akhiran ini menunjukkan adanya rangkap tiga di dalam molekul. Rumus umum
untuk alkuna ini adalah CnH2n-2. Alkuna juga merupakan contoh dari deret
homolog.
Alkuna secara khusus ditandai dengan adanya ikatan rangkap tiga antara dua atom
karbon. Kebanyakan ikatan kimia adalah ikatan tunggal, yang berarti terdiri dari
dua ikatan elektron. Ikatan rangkap tiga, di sisi lain, terdiri dari enam ikatan
elektron. Seperti kebanyakan hidrokarbon, banyak alkuna adalah molekul organik
penting yang sering dipelajari dalam kimia organik.
Salah satu perhatian utama penelitian kimia organik adalah upaya
mensintesis senyawa organik baru yang melibatkan sintesis alkuna. Alkuna seperti
acetylene, misalnya, umum digunakan sebagai bahan bakar atau dapat berfungsi
sebagai titik awal untuk menurunkan senyawa lain. Terdapat beberapa obat-
obatan yang juga memiliki komponen alkuna seperti obat antijamur, antivirus,
atau obat kontrasepsi.
Alkuna juga merupakan bagian sangat penting dari beberapa agen
antitumor.Kompleks yang sangat-reaktif yang dikenal sebagai calicheamicins
terdiri dari komponen organik dan alkuna yang mampu langsung menyerang DNA
sel kanker. Alkuna disebut sebagai hidrokarbon tak jenuh karena karbon dalam
sebuah alkuna tidak terikat dengan tiga atom hidrogen.

Tata Nama Alkuna

1) Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhiran ana diganti
dengan una.

Contoh:
C3H4: propuna

C5H8: pentuna

C4H6: butuna

2) Alkuna rantai bercabang

Urutan penamaan adalah:

a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang

mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:

b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C
yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil. Contoh:
c) Penamaan, dengan urutan:

nomor C yang mengikat cabang

nama cabang

nomor C yang berikatan rangkap tiga

nama rantai induk (alkuna)

Contoh:

3metil1butuna

(bukan 2metil3butuna)

4metil2heksana

(bukan 3metil4heksana) (John Mc. Murry Fay, 4th ed.)

Contoh

1. Tulislah nama senyawa berikut ini.

jawab:
4metil2pentuna

2metil3heksuna

2. Tulislah rumus struktur dari:

a. 2,2dimetil3heksuna

b. 3etil1heptuna

Jawab:

a. 2,2dimetil3heksuna

b. 3etil1heptuna

Sifat-sifat

Sifat Fisik

a. Alkuna merupakan senyawa nonpolar.


b. Alkuna tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Berat jenis alkuna lebih kecil dari air.
d. Alkuna dengan atom karbon 2-4 berwujud gas pada suhu kamar.
e. Alkuna dengan atom karbon lebih dari 4 berwujud cair pada suhu kamar.
f. Titik didih alkuna makin tinggi dengan bertambahnya jumlah atom karbon.
g. Adanya percabangan atom karbon pada alkuna dapat menurunkan titik didih.

Sifat Kimia

a. Hidrogenasi
Hidrogenasi alkuna dengan 2 mol hidrogen akan menghasilkan
alkana.
b. Halogenasi
Alkuna dapat beradisi dengan halogen menghasilkan suatu
dihaloalkena.
c. Hidrohalogenasi
Alkuna dapat bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan
haloalkena.
d. Hidrasi
Alkuna dapat terhidrolisis dengan katalis raksa(II) sulfat
menghasilkan suatu keton.
e. Oksidasi oleh kalium permanganat
Alkuna teroksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan senyawa
diketon.
f. Oksidasi oleh ozon
Alkuna teroksidasi oleh ozon yang jika terhidrolisis akan
menghasilkan suatu asam karboksilat.
g. Reaksi pembentukan asetilida
Alkuna bereaksi dengan natrium amida menghasilkan suatu
natrium alkunida dan amonia.

Isomer
Isomer pada suku alkuna terjadi karena perbedaan letak ikatan rangkap 3 (isomer
posisi)dan adanya cabang pada rantai utama(isomer rantai)

1) C4H6 mempunyai dua isomer, yaitu:

2) C5H8 mempunyai tiga isomer, yaitu:

2-pentuna
CHCCHCH3 --> 3-metil-1-butuna
I
CH3
PEMBUATAN DAN MANFAAT ALKUNA

Pembuatan Alkuna

Dehidrohalogenasi alkil dihalida


Alkil dihalida bereaksi dengan kalium hidroksida pada suhu 2000C
menghasilkan alkuna. Di samping itu, dihasilkan produk samping berupa
uap air dan kalium halida.
Reaksi asetilida logam dengan alkil halida primer.
Alkuna rantai panjang dibuat dengan mereaksikan suatu natrium alkunida
dengan alkil halida. Hasil sampingnya berupa garam natrium halida.

Manfaat alkuna dalam kehidupan adalah:

1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena
dibakar dengan oksigen maka dapat mencapai suhu 3000 C. Suhu tinggi
tersebut mampu digunakan untuk melelehkan logam dan menyatukan
pecahan-pecahan logam.
2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga
digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan
poliakrilonitril.
3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa
digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk
melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk
menambah panjang rantai senyawa organik.

2.2. Sikloalkana
Definisi
Sikloalkana: Hidrokarbon siklik jenuh (alifatik siklik atau alisiklik)
Rumus umum (CH2)n atau CnH2n
Dapat ditulis sebagai poligon sederhana (rumus garis).

siklopropana siklobutana siklopentana sikloheksana


Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-
atom karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk
hidrokarbon siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan golongan
alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai
hidrokarbon alisiklik. Rumus umum sikloalkana CnH2n.

Dengan pasangan-pasangan elektron yang saling berdekatan, terjadi tolak


menolak antara pasangan-pasangan elektron yang menghubungkan atom-atom
karbon. Ini membuat ikatan-ikatan lebih mudah terputus.

Dalam pemberian nama sikloalkana selalu digunakan awalan siklo-.


Sebagai contoh, sikloalkana yang mengandung 3 atom C dinamakan siklopropana,
yang mengandung 4 atom C dinamakan siklobutana, dan seterusnya. Pada
sikloalkana yang mengandung substituen, pemberian namanya adalah dengan
terlebih dahulu menyebut nama substituen tersebut, diikuti dengan nama
sikloalkananya. Sebagai contoh, siklopentana yang mengandung sebuah
substituen metil diberi nama metilsiklopentana. Bila substituennya lebih dari
sebuah diperlukan penomoran dan dengan memperhatikan urutan alfabetik huruf
pertama masing-masing substituen. Sebagai contoh, 1,4-dimetilsikloheksana, 4-
etil-1-metilsikloheksana, dan 1-tersierbutil-4-metilsikloheksana.

Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan teori


regangan Baeyer (Baeyers strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik
seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam
senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,50) maka
molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut
ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut
makin reaktif.

Sikoalkana memiliki kereaktifan yang sangat mirip dengan alkana, kecuali


untuk sikloalkana yang sangat kecil khususnya siklopropana. Siklopropana jauh
lebih reaktif dibanding yang mungkin kita kira. Alasannya karena sudut-sudut
ikatan dalam cincin. Normalnya, apabila karbon membentuk empat ikatan
tunggal, maka sudut-sudut ikatannya adalah sekitar 109,5. Pada siklopropana
sudut ini sebesar 60.

Jika ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga
kalor pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar
adalah pada siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada
sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka.
Besarnya harga regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya
regangan sudut dan regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut
tetrahedral, makin besar pula regangan sudutnya.

Dalam usaha mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul sikloalkana


mengalami konformasi. Pada siklopentana konformasinya mengakibatkan
keempat atom karbonnya berada dalam satu bidang dan atom karbon kelima
membentuk ikatan bengkok. Pada sikloheksana konformasinya mengakibatkan
semua ikatan C-C-C mempunyai sudut 109,50. Salah satu dari konformasi pada
sikloheksana dinamakan konformasi kursi, yang ditandai oleh adanya dua macam
orientasi ikatan C-H, yaitu enam buah ikatan C-H aksial dan enam buah ikatan C-
H ekuatorial. Dikenal pula adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang
kestabilannya lebih rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada
sikloheksana diganti oleh gugus CH3 atau gugus lain, maka gugus CH3/ gugus
lain tersebut dapat berposisi aksial/ ekuatorial. Dalam hal ini konformasi yang
lebih stabil adalah konformasi dengan gugus CH3 berposisi ekuatorial.

Bila sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka
terjadi isomer cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada 1,2-
dimetilsiklopentana. Dalam penggambaran strukturnya, cincin siklopentana
digambarkan sebagai segilima datar, dengan ketentuan bila kedua substituennya
terletak pada sisi yang sama dari bidang cincin dinamakan isomer cis, sedangkan
bila berseberangan dengan bidang cincin dinamakan isomer trans. Pada
sikloheksana juga dijumpai isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan
konformasi kursi, yang masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau
ekuatorial. Sifat-sifat fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana,
yaitu nonpolar, titik didih dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya,
dan inert (lambat bereaksi dengan senyawa lain). Reaksi sikloalkana dengan
oksigen dapat menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan dengan halogen terhadi
reaksi substitusi atom H oleh atom halogen. Khusus untuk siklopropana dan
siklobutana, dengan kondisi reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan cincin.

Di alam sikloalkana terkandung dalam minyak bumi bersama-sama dengan


alkana. Kandungan sikloalkana dalam minyak bumi berkaitan erat dengan tempat
mendapatkannya minyak bumi tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi yang
berasal dari California banyak mengandung sikloalkana. Dalam industri minyak
bumi, sikloalkana dikenal dengan nama naftalena.

Untuk membuat sikloalkana, dapat digunakan bahan dasar senyawa alifatik, atau
senyawa aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat dengan reaksi Freud,
yaitu dengan mereaksikan 1,3-dibromopropana dengan logam seng. Untuk
membuat sikloheksana dapat ditempuh dengan cara hidrogenasi benzena dengan
katalis Ni, pada suhu dan tekanan tinggi.
Tata Nama
Menamai Sikloalkana
(1) Tentukan induknya.
(a) S atom C pada cincin lebih banyak _ alkilsikloalkana.

metilsiklopentana

(b) S atom C pada substituen terpanjang lebih banyak _


sikloalkana dianggap sebagai cabang (sikloalkilalkana).

3C 4C

Siklopropilbutana

(2) Nomori dan namai substituen.


(a) Pilih salah satu titik percabangan sebagai C1, lalu nomori
substituen sedemikian rupa sehingga jumlah nomor yang
diberikan sekecil-kecilnya.

1,3-dimetilsikloheksana 2-etil-1,4-dimetilsikloheptana
BUKAN 1,5-dimetilsikloheksana BUKAN 1-etil-2,6-dimetilsikloheptana
BUKAN 3-etil-1,4-dimetilsikloheptana

(b) Bila ada 2 kemungkinan penomoran, substituen dengan urutan


abjad Inggris lebih awal diberi nomor lebih kecil.
1-etil-2-metilsiklopentana 1-bromo-2-metilsiklobutana
BUKAN 2-etil-1-metilsiklopentana BUKAN 2-bromo-1-metilsiklobutana

Contoh lain:

1-bromo-3-etil-5- (1-metilpropil)siklobutana 1-kloro-3-etil-2-


Metilsikloheksana sec-butilsiklobutana metilsiklopentana

Isomer cis-trans pada Sikloalkana


Struktur siklik lebih kaku daripada rantai lurus

ikatan tidak leluasa berotasi


Rotasi ikatan CC siklopropana
mustahil tanpa memutus ikatan.

Bandingkan, misalnya, dengan etana:

Karena kekakuannya, struktur siklik memiliki 2 muka: atas & bawah


terdapat stereoisomerisme cis-trans pada sikloalkana tersubstitusi
Misalnya, 1,2-dimetilsiklopropana
cis-1,2-dimetilsiklopropana trans-1,2-dimetilsiklopropana
Kedua CH3 sebidang Kedua CH3 tak sebidang

Kedua isomer ini stabil: isomer yang satu tidak dapat diubah menjadi isomer
lainnya tanpa memutus & membentuk kembali ikatan.
Sikloalkana tergolong hidrokarbon siklis/jenuh dengan rumus umum CnH2n yang
memiliki sekurang-kurangnya 1 cincin atom karbon. Golongan senyawa ini
termasuk hidrokarbon jenuh, karena rantai atom C berikatan kovalen tunggal.
Dengan hidrokarbon alifatis jenuh, yaitu :
alkana, atom H berselisih 2. Dengan alkena, rumus umumnya sama, berarti isomer
fungsi.
CH3 CH3
1 1
6 2 2 6
bukan .

3 5
5 3
4 CH3 4 CH3

1,3-dimetil sikloheksana 1,5-dimetil sikloheksana


Contoh penamaan senyawa sikloalkana :
- Siklo propana, C3H6, (CH2)3, 3 atom C melingkar, setiap atom C mengikat 2
atom H.
- Siklo butana, C4H8, (CH2)4, 4 atom C melingkar.
- Siklo pentana, C5H10, (CH2)5, 5 atom C melingkar.
- 1,1,2-tribromo siklo butana, berarti dalam siklobutana terdapat 3 gugus cabang
brom, Br; 2 cabang terletak
- 1,1,2-trietil-3-metil siklo heksana; berarti sikloheksana memiliki 4 gugus
chabang, 3 cabang adalah gugus etil,

Isomer cis-trans pada Sikloalkana


Struktur siklik lebih kaku daripada rantai lurus

ikatan tidak leluasa berotasi


Rotasi ikatan CC siklopropana
mustahil tanpa memutus ikatan.

Bandingkan, misalnya, dengan etana:


Karena kekakuannya, struktur siklik memiliki 2 muka: atas & bawah
terdapat stereoisomerisme cis-trans pada sikloalkana tersubstitusi
Misalnya, 1,2-dimetilsiklopropana

cis-1,2-dimetilsiklopropana trans-1,2-dimetilsiklopropana
Kedua CH3 sebidang Kedua CH3 tak sebidang

Kedua isomer ini stabil: isomer yang satu tidak dapat diubah menjadi isomer
lainnya tanpa memutus & membentuk kembali ikatan.

Klasifiksi
Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana yang memiliki 3 atom C
dengan konformasi berbentuk planar. Sedangkan pada sikloalkana dengan jumlah
atom C penyusun cincin lebih dari 3 memiliki bentuk yang tidak planar dan
melekuk, membentuk suatu konformasi yang paling stabil (memiliki energi paling
rendah), ingat bentuk molekul gula yang berbentuk segi enam, berupa pelana kuda
dan bentuk kursi adalah bentuk yang stabil. Tabel di bawah ini menyajikan
beberapa bentuk sikloalkana.
Klasifikasi berdasarkan jumlah struktur atom karbon
sikloalkana juga hanya mengandung ikatan C-H dan ikatan tunggal C-C, hanya
saja atom-atom karbon tergabung dalam sebuah cincin. Sikloalkana yang paling
kecil adalah siklopropana.

Jika menghitung jumah karbon dan hidrogen pada gambar di atas, akan terlihat
bahwa jumlah atom C dan H tidak lagi memenuhi rumus umum CnH2n+2. Dengan
tergabungnya atom-atom karbon dalam sebuah cincin, ada dua atom hidrogen
yang hilang.

Dua atom hidrogen yang hilang memang tidak diperlukan lagi, sebab rumus
umum untuk sebuah sikloalkana adalah CnH2n.

Sikloalkana juga mempunyai gugus cincin. Sikloheksana misalnya, memiliki


sebuah struktur cincin yang sebagai "cincin yang berkerut".terlihat seperti ini:

Struktur ini dikenal sebagai bentuk "kursi" dari sikloheksana sesuai dengan
bentuknya yang sedikit menyerupai sebuah kursi.

Sifat
Sifat kimia sikloalkana merupakan pengembangan konsep atau materi pengayaan.
Penalarannya tidak sulit dan sifatnya mirip alkana. Sikloalkana, sifatnya mirip
dengan alkana, yaitu rantai atom C memiliki ikatan kovalen tunggal . Akibat dari
reaksinya mengalami subtitusi .Perbedaan alkana dan sikloalkana adalah Alkana
tergolong alifatis, yaitu rantainya terbuka, sedang sikloalkana adalah hidrokarbon
siklis, rantainya tertutup. Rantai terbuka berarti gerakan molekulnya lebih leluasa.
Sedangkan sikloalkana seperti dipaksakan, kemungkinan besar sikloalkana lebih
mudah bereaksi. Apalagi siklopropana yang rantai C-nya terpendek. Jadi
siklopropana paling tidak stabil atau paling realtif."

Dikatakan siklopropana memiliki sifat ekstra, yaitu rantai tertutupnya mudah


terbuka. Reaksi membukanya ikatan ini dinamakan adisi dan reaksi ini dapat
berlangsung di ruang gelap maupun ada UV. Namun apabila ada UV maka
reaksinya campuran, adisi dan substitusi.
Konformasi pada sikloalkana

Ada 2 : Bentuk kursi (chair) :

.
Bentuk perahu (boat)
: .

Bentuk kursi stabil karena semua staggered.


Bentuk perahu tidak stabil karena ada 2 eklips.
Untuk selanjutnya yang dipakai dalam konformer adalah bentuk kursi.

Sikloheksana mengandung 12 H

bawah
atas atas a
atas .
e
bawah bawah
atas

bawah

1. 6 H berada tegak lurus (atas/bawah) disebut axial (a) yaitu 3 axial ke


atas dan 3 axial ke bawah.
2. 6 H berada mendatar / sejajar dengan sumbu equatorial (e) yaitu 3 ke
atas dan 3 ke bawah.

Sumber

Pembuatan siklo alkana dari senyawa rantai terbuka disebut reaksi siklisasi, reaksi
ini menggunakan bahan dasar senyawa diholidi.

Di alam sikloalkana terkandung dalam minyak bumi bersama-sama dengan


alkana. Kandungan sikloalkana dalam minyak bumi berkaitan erat dengan tempat
mendapatkannya minyak bumi tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi yang
berasal dari California banyak mengandung sikloalkana, misalnya sikloheksana,
metilsikloheksana, dan 1,2 desimetilsiklopentana. Dalam industri minyak bumi,
sikloalkana dikenal dengan nama naftalena.

Untuk membuat sikloalkana, dapat digunakan bahan dasar senyawa alifatik, atau
senyawa aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat dengan reaksi Freud,
yaitu dengan mereaksikan 1,3-dibromopropana dengan logam seng. Untuk
membuat sikloheksana dapat ditempuh dengan cara hidrogenasi benzena dengan
katalis Ni, pada suhu dan tekanan tinggi.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Analisis terhadap senyawa sikloalkana, alkuna terjadi karena didasarkan

pada reaksi spesifiknya terhadap pereaksi tertentu. Analisis dilakukan secara

bertahap, apabila tidak dapat diperoleh reaksi yang spesifik. Terjadinya analisis

senyawa juga dipengaruhi oleh sifat masing-masing senyawa, sebagai contoh

umum yaitu berupa sifat fisik antara lain : titik leleh, titik didih, densitas, indeks

bias, dan kelarutan dalam berbagai pelarut.

Alkuna adalah hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap tiga di

antara dua atom karbon. Catat bahwa akhir nama masing-masing adalah -una.

Akhiran ini menunjukkan adanya rangkap tiga di dalam molekul. Rumus umum

untuk alkuna ini adalah CnH2n-2. Alkuna juga merupakan contoh dari deret

homolog.
Alkuna secara khusus ditandai dengan adanya ikatan rangkap tiga antara

dua atom karbon. Kebanyakan ikatan kimia adalah ikatan tunggal, yang berarti

terdiri dari dua ikatan elektron. Ikatan rangkap tiga, di sisi lain, terdiri dari enam

ikatan elektron. Seperti kebanyakan hidrokarbon, banyak alkuna adalah molekul

organik penting yang sering dipelajari dalam kimia organik.

Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom

karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon

siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan golongan alkana

(hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon

alisiklik. Rumus umum sikloalkana CnH2n.

3.2. Daftar Pustaka

http://zulfamutyrakhela.blogspot.com/

http://avivazania.blogspot.com/2013/04/makalah-kimia-organik-analisis-senyawa.html

Anda mungkin juga menyukai