TINJAUAN PUSTAKA
jadwal kapal masuk kriteria kurang puas dan menjadi prioritas utama untuk
Kesamaan :
Perbedaan :
6
penumpang. Sedangkan dalam penelitian ini menambahkan 2 (dua)
Analysis (IPA)
Persamaan :
Perbedaan:
Kendari.
7
b) Penelitian tersebut tidak mengukur tingkat kualitas pelayanan kapal
Persamaan :
Perbedaan:
Kendari.
8
c) Penelitian tersebut tidak mengukur tingkat penggunaan dermaga
Definisi sistem transportasi dapat dijelaskan dari dua jenis kata yang
atau orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan moda
Sistem Arus
Sistem Aktivitas
9
Sistem transportasi juga dapat diartikan susatu sistem pergerakan
manusia dan barang antara satu tempat dengan tempat lain. Karena berkaitan
terdiri dari prasarana atau sarana dan system pelayanan yang memungkinkan
pergerakan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain melalui sarana
berinteraksi dan membentuk suatu sistem dan disebut sistem pelabuhan laut
dari 2 (dua) elemen utaama, yaitu elemen sarana pelabuhan berupa kapal dan
Antara sarana dan prasarana pelabuhan laut berinteraksi satu sama lain
dan membentuk suatu proses sistem. Proses ini disebut proses sistem
pelayanan. Sebagaimana system yang lain, proses yang terjadi dalam sistem
pelabuhan laut dapat terdiri dari tiga komponen input, pelayanan dan output
(IPO). Input dalam pelabuhan laut dapat berupa kedatangan kapal, kedatangan
10
barang atau kedatangan orang. Pelayanan dalam pelabuhan laut berupa proses
pelayanan terhadap kapal sebagai moda seperti tandu, tunda, tambat, bongkar
muat atau pelayanan terhadap orang atau barang seperti ticketing, sorting, dan
naik turun. Sedangkan output dalam pelabuhan dapat berupa jumlah orang
Dalam fungsi dasarnya sebagai simpul transis moda, barang dan orang,
terminal transportasi secara umum adalah (Muh.Ihsan dalam Morlok, E., K.,
1970)
menaikkan penumpang.
Persyaratan yang dibutuhkan pelabuhan dari segi geografis dan teknis meliputi
11
1) Lokasinya sedekat mungkin dengan lokasi asal dan tujuan barang dan
penumpang
maupun penumpang.
kapal- kapal dan perahu perahu dapat merapat dan bertambat untuk bisa
lain. Untuk bisa melakukan kegiatan tersebut maka pelabuhan harus tenang
dari gangguan gelombang, sehingga pada masa itu pelabuhan berada di tepi
sungai, teluk atau pantai yang secara alami terlindung terhadap gangguan
suatu daerah atau Negara maka kebuuhan akan sandang, pangan dan fasilitas
hidup lainnya meningkat. Hasil produksi suatu daerah baik yang berupa hasil
kapal besar dan teknologi lebih canggih. Bahkan kemudian berkembang kapal
12
kapal khusus yang disesuaikan dengan barang yang diangkut seperti barang
umum (general carco slip), kapal barang curah, kapal tanker, kapal peti kemas,
kapal pengangkut gas alam cair (LNG tanker), kapal penumpang, kapal ferry,
kapal ikan kapal keruk, kapal perang dan lain sebagainya (Triatmojo, 1996 :
1).
pelayaran niaga dan bukan niaga. Pelayaran niaga adalah usaha pengangkutan
barang, terutama barang dagangan, melalui laut antar pulau atau pelabuhan.
Pelayaran bukan niaga meliputi pelayaran kapal patrol, survey kelautan dan
sebagainya.
dalam system angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor dan muatan
fasilitas angkutan lain yang berupa angkutan darat dan udara. Hal ini
13
mengingat bahwa kapal mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar dari pada
berhubungan dengan arti bandar dan pelabuhan, keduanya sama namun bila
muat barang. Pelabuhan (Port) adalah daerah perairan yang terlindung dari
dari kapal, gudang laut (transito) dan penumpukan lainnya serta menyimpan
barang dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah
14
tambatan untuk merapatnya kapal sehingga bongkar muat dapat dilaksanakan
(Kramadibrata, S.1985:18).
tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas
15
Pelabuhan adalah salah satu system infrastruktur yang mendorong
yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan dan alih muat
khusus untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut dalam
16
jumlah kecil dan jangkauan pelayanan antar Kabupaten/kota serta
dibedakan atas pelabuhan alam, pelabuhan buatan dan pelabuhan semi alam
17
2.7.2 Pelabuhan buatan (Artificial Harbour)
alam dan bantuan manusia. Pelabuhan ini terbentuk dari daerah yang
18
a) Fungsi dan Peranan Pelabuhan
2. Fungsi Link yaitu sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam
tujuan, baik dari segi performance maupun dari segi biaya yang sangat
pelabuhan.
2) Bongkar muat barang dari dan ke kapal dan penanganan barang didarat.
19
2) Penyediaan sarana yang dapat memberikan kenyamanan, penyediaan
lainnya.
negeri.
2.9.1 Dermaga
kerja bongkar muat dari kapal agar tidak terlalu lama berada dipelabuhan
20
2.9.4 Fasilitas Peralatan Bongkar Muat
muat barang.
Sistem dermaga adalah proses aliran barang dari kapal ke truk atau langsung
a) Aliran barang dengan route tidak langsung, yakni aliran barang dari kapal
b) Aliran barang dengan route semi langsung, yakni aliran barang diletakkan
secepatnya.
c) Aliran barang dengan sistem route langsung, adalah barang dari kapal
muat dari kapal ke dermaga atau sebaliknya. Kapasitas dari sistem bongkar
muat tergantung pada sistem alat angkat kapal dan kapasitas buruh pelabuhan.
21
dermaga ke sistem jaringan transportasi lokal di dalam pelabuhan. Kedua
Jika kapasitas sistem transfer kecil maka kapasitas sistem dermaga akan
kecil juga, meskipun kapasitas sistem bongkar muat besar, demikian pula
Sistem sistem
Bongkar/ transfer
umum Kepelabuhan.
22
c. Undang Undang No. 9 tahun 1969 tentang Susunan dan Tata
Kepelabuhan.
dan Riau.
23
b. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II berkedudukan di Jakarta,
Kalimantan Selatan.
a. Unsur unsur pelaksana pelabuhan terdiri dari intansi intansi dan unit
unit kerja yang tugasnya berkaitan dengan lau lintas kapal penumpang
b.Instansi dan Unit kerja dalam ayat a pasal ini diantara lain :
24
1. Unit Pelaksana Badan Usaha Pelabuhan di pelabuhan pelabuhan yang
Tugas intansi dan unit kerja di pelabuhan sebagaimana dimaksud pada pasal
Pelabuhan (BUP)
25
d.Instansi Pemerintah lainnya melaksanakan fungsi di bidang masing
e. Badan Usaha Milik Negara dan atau swasta lainnya melaksanakan fungsi
berperan dalam penentuan jenis dan jumlah komoditi atau penumpang yang
(1) kondisi dimana wilayah tersebut hanya terdapat sebuah pelabuhan, (2)
kondisi dimana terdapat lebih dari satu pelabuhan dengan kondisi pelabuhan
tidak berbeda dan (3) kondisi dimana terdapat lebih dari satu pelabuhan
26
Pada kondisi pertama penentuan wilayah hinterland sangatlah muda
perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan langsung
orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin
public relations release. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama
harga bersaing. Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu
27
diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi
Konsep kepuasan pelanggan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
28
Tujuan Tujuan
Perusahaan Perusahaan
Nilai Produk
bagi
Pelanggan
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
tertentu karena keduanya berkaitan erat (Peterson dan Wilson, 1992; Pawitra,
1985) :
29
1. Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai serta
sarana komunikasi.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff dan karyawan untuk
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan.
pelanggan.
menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan
berbagai macam metode dan teknik. Pada bagian ini akan dibahas beberapa
diantaranya :
30
1. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak akan membeli
31
tidak memberikan imbal balik dan tindak lanjut yang memadai
b. Ghost Shopping
tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara
mereka akan menjadi sangat manis dan hasil penilaian akan menjadi
bias.
32
c. Lost Customer Analysis
telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
pelanggannya.
33
dan tepat karena peneliti langsung terjun ke lapangan dan
juga tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya relatif lebih
IPA dilakukan pada 3 sektor yang selalu terlibat dalam organisasi public
digunakan skala lima tingkat. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan dan
34
hasil penilaian kinerja, maka akan diperoleh suatu perhitungan mengenai
kesesuaian inilah yang akan menentukan skala perioritas yang akan dipakai
pelabuhan .Ada dua buah variabel yang akan menentukan tingkat kinerja
dalam salah satu dari empat kuadran yang disebut dengan diagram
= 100% . . (2.1)
= (2.2)
= . (2.3)
Dimana :
35
= Skor rata rata tingkat kepentingan
n = Jumlah Responden
Importance
Kuadran I Kuadran 2
Kuadran 3 Kuadran 4
Performance
rendah. Pada kondisi ini, kepentingan pengguna jasa berupa faktor faktor
penting), sedangkan dari sisi kepuasan, pengguna jasa merasa tidak puas
36
menjadi keunggulan dari penyedia jasa, sedangkan kepuasan pengguna jasa
juga terpenuhi (sudah merasa puas). Dalam hal ini pengelola penyedia jasa
pelayanan/kinerjanya.
pelayanan dianggap tidak penting oleh pengguna jasa dan kinerja penyedia
jasa biasa biasa saja sehingga pengguna jasa tidak merasa puas dengan
pelayanan.
sedangkan performance tinggi, artinya pada kondisi ini faktor faktor yang
37
atribut dan perangkat pelayanan penyediaan kebutuhan melaut secara
berikut:
RSP
WF .............................................................(2.4)
RSP
Dimana
seluruh indikator.
38
dengan WF masing-masing atribut.
WS RSK x WF ..............................................................(2.5)
Dimana:
WF = Weight Factor
3. Menentukan CSI
WT
CSI x100.................................................................(2.6)
L
Dimana
WT = Weight total
39
Berdasarkan rekomendasi yang diusulkan oleh Oktaviani dan Suryana
(2006), maka nilai Indeks kepuasan pengguna jasa adalah seperti table
dibawah ini:
waktu pemakaian tiap Dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu siap
operasi Dermaga selama satu periode (bulan atau tahun) yang dinyatakan
Pelabuhan.
40
1. Tambatan tunggal
waktu tambat
= x 100 %..........................................(2.1)
waktu efektif
Vs x St
= waktu efektif x n x 100 %...........................................(2.3)
Keterangan :
(hari)
n = jumlah tambatan
41
juga mengambarkan kinerja Pelabuhan.
yang berbeda antara Pelabuhan yang satu dengan yang lain. Not
menunggu lepas tambat kapal. not operating time adalah 20% dari
Triatmojo, 2011):
Kapasitas Kapal
= (Kapasitas B/M)(jumalah Gang) x (1 + 0,20)...........(2.5)
(BOR). Pada terminal Peti Kemas yang beroperasi 24 jam per hari,
42
Tabel.2.2. Nilai Bor yang disarankan
Number of berths Reccomended Maximum
in the group Berth Occupancy (%)
1 40
2 50
3 55
4 60
5 65
6-10 70
> 10 80
Sumber : UNCTAD, 1978
43