ABSTRAK
Salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan
timah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode induksi polarsisasi atau polarisasi terinduksi dan metode resistivitas. Prinsip kerja dari
metode induksi polarisasi ini adalah mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan
mineral-mineral logam di bawah permukaan bumi dan dari hasil pengukuran lapangan
didapatkan data berupa resistivitas semu dan chargebilitas. Data penelitian merupakan data
primer dengan 5 lintasan yang panjangnya 500 meter dengan menggunakan konfigurasi dipole
dipole. Hasil pengukuran dan pengolahan data dinterpretasi dengan menganalisis penampang
2D hasil pemodelan nilai resistivitas dan chargebilitas dengan dukungan data bor. Hasil
interpretasi menyatakan bahwa ada indikasi timah primer yang ditandai dengan nilai resistivitas
0-10000 ohm.m. Adanya zona lemah di setiap lintasan yang di indikasikan sebagai patahan,
rekahan ataupun kekar yang dianggap sebagai jalur timah primer. Untuk memperkuat dugaan
nilai resistivitas digabungkan dengan nilai chargebilitas yang memiliki rentang nilai 3-25
Msec, pada rentang nilai tersebut terdapat batuan ataupun mineral-mineral pembawah timah
primer. Sehingga dapat disimpulkan pada daerah penelitian masih terdapat potensi timah
primer.
GENESA ENDAPAN TIMAH mengisi rongga dan celah batuan yang ada di
A. Endapan Timah Primer atasnya. Dengan demikian endapan timah
Endapan timah primer merupakan endapan primer terjebak di bagian atas tubuh batuan
bijih timah yang masih berada pada batuan granit, di celah-celah retakan dan rongga
pembawa timah atau batuan tempat bijih batuan yang berada di atasnya. Sebagian besar
timah terbentuk. Batuan pembawa timah yang endapan timah primer di Bangka dan Belitung
ada di Indonesia adalah batuan granit yang sebagian besarnya saat ini diketemukan pada
berumur Trias, dengan penyebaran batuan yang sudah lapuk, sehingga mudah
membentang dari China, Thailand, Malaysia, dikakukan kegiatan pemanbangan
Kepulau Bangka Belitung hingga bagian barat (penggalian).
Kalimantan.
Endapan timah primer terbentuk sebagai B. Endapan Timah Plaser
bagian dari proses magmatisme pembentukan Endapan timah plaser adalah jenis endapan
batuan beku granit yang merupakan batuan timah yang sudah bergeser dari batuan
bersifat asam. Pada saat-saat akhir sumbernya dan terendapakan di tempat yang
pembentukan batuan, yaitu pada suhu sekitar baru akibat proses perlapukan, transportasai
800o sampai dengan 400 oC, kondisi magma dan pengendapan kembali. Endapan timah
banyak mengandung gas sebagai larutan sisa, plaser sering disebut juga sebagai endapan
yang diantarannya adalah senyawa SnF4. timah alluvial, karena sebagian besarnya
Senyawa tersebut kemudian bereaksi dengan berupa endapan sedimen yang terbentuk di
air (H2O) membentuk mineral SnO2 daratan (alluvial). Meskipun saat ini
(Casiterite) dan HF. keberadaannya banyak di laut, namun pada
saat terendapkan kondisinya masih berupa
daratan.
Faktor-faktor yang mengontrol
terbentuknya endapan timah plaser adalah:
keberadaan bantuan sumber pembawa timah
(granit tipe S), terjadinya proses perlapukan,
erosi, transportasi dan sedimentasi, serta
adanya cekungan atau lembah yang menjadi
tempat terendapkannya material hasil
Gambar 1. Mineral Casiterite perlapukan. Tipologi endapan timah plaser
Mineral casiterite inilah sebagai mineral terdiri dari endapan elluvial, coluvial,
pembawa endapan timah di Indonesia. endapan kipas, endapan sungai, endapan rawa
Sebagai larutan sisa yang banyak dan endapan pantai. Sebagian besar endapan
mengandung gas maka mudah bergerak timah yang ditemukan di kepulauan timah
Indonesia adalah endapan sungai (alluvial).
Eksplorasi Pertambangan
Dimana,
AB = elektroda arus
MN = elektroda potensial
BM = na
= ( + )( + )
Chargeabilitas diukur dari interval waktu Tabel 1. Nilai chargeabilitas dari mineral yang
mengandung timah
tertentu ketika arus dihentikan (Kearey,
2002).
= = ()
DAFTAR PUSTAKA
Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., 1990, Apllied Geophysics, second edition,
Cambridge University Press, USA.
Purwanto, H.S., 2010, Penyebaran Cebakan Timah Sekunder di Daerah Kecamatan Airgegas
Kabupaten Bangka Selatan, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jurnal Ilmiah MTG,
Vol. 3, No. 2.
Sukandarrumidi, 2007, Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta