Asupan seluruh vitamin E, alfa-tocopherol, gamma-tocopherol,
beta tocotrienol dan beta-criptoxantin saling berperan dalam
menurunkan resiko DM tipe 2. Asupan antioksidan yang cukup juga berperan pada pencegahan DM tipe 2. Saat ini, beberapa penelitian yang dilakukan belum ditemukan hubungan antara asupan vitamin C dan insiden penyakit diabetes. Menurut penelitian ini resistensi insulin dan aterosklerosis juga tidak menunjukkan adanya hubungan antara sensitivitas insulin dan asupan vitamin E dan C. Namun, dalam percobaannya peran vitamin E dapat meningkatkan pengikatan insulin terhadap glukosa. Vitamin E merupakan bagian yang paling efisien dari antioksidan yang melindungi jaringan membran dari kerusakan oksidatif .Vitamin C memiliki kemampuan untuk regenerasi tokoferol dan tokotrienol dari tocopheroxyl atau tocotrionoxyl radikal. Meskipun bukti epidemiologi menunjukkan bahwa antioksidan dari makanan nabati berhubungan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, suplementasi carotene tidak berpengaruh pada risiko diabetes. Interaksi antara jenis kelamin dan - carotene ditemukan karena tidak ada antioksidan lain yang menunjukkan interaksi yang sama dan tidak ada hipotesis biologis memiliki efek yang berbeda berdasarkan jenis kelamin. Namun, Analisis dilakukan dalam penelitian ini kelanjutannya faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan kebiasaan. Ada kemungkinan bahwa aktivitas fisik telah menyumbang secara tidak langsung. Asupan antioksidan mungkin juga terkait dengan kehadiran senyawa biologis aktif lainnya, yang bisa memberikan pencegahan diabetes tipe 2 (misalnya, phytochemical). Pada penelitian cross-sectional ini menggambarkan hypothesis bahwa asupan antioksidan dapat mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2.