Anda di halaman 1dari 9

CLUBBING FINGER

Clubbing fingers (jari tabuh atau digital clubbing) adalah kelainan bentuk jari dan kuku tangan
yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan dengan penyakit jantung dan
paru-paru.

Penyebab : penambahan jaringan ikat yang terjadi pada bagian jaringan lunak di dasar kuku yang
berkaitan dengan kekurangan oksigen kronik/hipoksia kronik.

Tanda-tanda clubbing fingers yaitu :

Setiap jari membulat dan mengembung (adanya penebalan pada seluruh distal jari
tangan).
Bantal kuku menjadi cembung dan melengkung.
Ketika dipalpasi terasa seperti busa.
Perubahan sudut antara kuku dan dasar kuku lebih dari 180 derajat (susut kuku normal :
160 derajat)
Timbul aspek mengkilap pada jari dan kulit

Jari tabuh dapat bersifat herediter (keturunan), idiopatik (belum diketahui sebabnya), ataupun
akuisita.

Clubbing biasanya berkaitan erat dengan penyakit :

1. Paru-paru, seperti kanker paru primer dan metastatic, bronkiektasis, abses paru, kristik
fribosis serta mesotelioma.
2. Jantung, seperti kelainan jantung sianotik bawaan lahir, atrial myxoma, endokarditis
infeksiosa.
3. Gastrointestinal, yang mencakup enteritis regional, colitis ulseratif kronik dan sirosis
hepatic.
4. Lainnya, seperti hipertiroid, sakit liver, malabsorbsi,

Jari tabuh pada pasien-pasien penyakit kanker yang primer dan metastatic, mesotelioma,
bronkiektasis, dan sirosis hepatic dapat disertai dengan osteoartropati hipertrofik.

Meskipun mekanisme terjadinya jari tabuh tidak jelas, tampaknya keadaan ini timbul sekunder
akibat adanya substansi (kemungkina humoral) yang menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh
darah pada ujung jari tangan.

Saat tanda di atas sudah muncul, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar dapat diketahui
penyebabnya. Biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan- terutama yang berkaitan
dengan paru-paru, jantung, dan saluran pencernaan- serta akan melakukan serangkaian
pemeriksaan.

Cara mengetahui clubbing finger :


Temukan kedua jempol tangan pada bagian punggungnya.
Pada jari normal, antara pangkal kuku dapat bertemu. Tetapi pada clubbing finger,
pangkal kuku tidak dpt bertemu, membentuk sudut 165 derajat

1.
JANTUNG (COR)

BENTUK, SUMBU,LETAK DAN FIKSASI JANTUNG


Jantung berbentuk seperti conus atau kerucut terpancung, dengan alas
(=basis cordis) yang mengarah ke dorsalis, cranialis, dan kanan. Puncaknya (=apex
cordis) yang menunjuk kearah ventral, caudalis dan kiri.
Dengan demikian, jantung terletak miring di dalam cavitas thoracis, dengan sumbu
berupa garis yang berjalan miring dari kanan, atas, dan dorsalis (pada pertengahan
basis cordis) menuju ke kiri, bawah dan ventralis yaitu tempat apex cordis.
Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira
250-300 gram.
Didalam jantung terdapat 4 rongga, yaitu atrium dextrum dan atrium
sinistrum di pihak basalis, serta ventriculus dexter dan ventriculus sinister di pihak
apicalis .
Letak miring jantung di dalam cavitas thoracis ini adalah karena dalam
perkembangannya jantung mengalami perputaran sehingga atrium dextrum dan
ventriculus dextrum terletak di kakan depan dan atrium sinistrum dan ventriculus
sinistrum terletak di kiri belakang. Arah sumbu jantung dan letak jantung
tergantung dari beberapa factor, baik yang bersifat sementara maupun sifatnya
yang menetap.
Jantung terletak asimetris dalam cavitas thoracis. Sesuai dengan kemiringan
sumbu jantung, maka sekat jantung juga mengalami kemiringan, dan jantung
terletak di dalam thorax sedemikian rupa sehingga hanya sekitar 1/3 bagiannya
terdapat di kanan bidang median dan 2/3 bagian terdapat di sebelah kirinya.
Bagian-bagian jantung yang letaknya di kanan bidang median adalah :
1. atrium dextrum
2. sebagian kecil ventriculus dexter
3. sebagian kecil atrium sinistrum
Bagian-bagian jantung yang letaknya di kiri bidang median :
1. sebagian besar ventriculus dexter
2. seluruh ventriculus sinister
3. sebagian besar atrium sinistrum dengan auricula sinistrum
4. puncak auricula cordis dextra

Letak tetap jantung dipengaruhi oleh :


1. Umur
Dengan bertambahnya umur, maka dalaman2 thorax termasuk jantung dan pukulan
ujung jantung (ictus cordis) turun lebih ke kaudalis.
Pada orang dewasa, ictus cordis terdapat pada sela iga V kiri, agak medialis
terhadap linea medioclavicularis .
Pada bayi, ictus cordis terdapat disela iga IV kiri dan biasanya di lateralis linea
medioclavicularis, dan nanti sesudah berumur kira-kira 9 tahun menjadi seperti
orang dewasa.
2. Bentuk thorax
Pada thorax yang bentuknya bundar, ictus cordis berpindah ke agak lebih lateralis
dan cranialis, sehingga sumbu jantung menjadi lebih melintang. Pada thorax yang
sangat panjang, sumbu jantung menjadi lebih curam.
3. Letak diaphragma
Letak diaphragma yang tinggi mengakibatkan jantung terletak melintang.
4. Viscera abdominalis
Alat-alat dalaman perut padat yang terletak di caudalis diaphragma, sepperti hepar
dan lien, dapat mempengaruhi letak jantung di dalam thorax.
5. Pembuluh-pembuluh besar
Basis jantung difiksasi oleh pembuluh-pembuluh besar. Bagian ventriculus lebih
mudah bergerak dari bagian atrium karena bagian ventriculus lebih dekat ke apex.

Letak sementara jantung dipengaruhi oleh:


1. Gerakan diaphragma
Letak seluruh jantung dipengaruhi oleh letak fisiologis diaphragma, tetapi
perpindahannya sangat sedikit, karena pars anterior diaphragmatis, yaitu centrum
tendineum tempat jantung terdapat (=planum cardiacum) hanya turun sangat
sedikit pada kontraksi diaphragma dan pernafasan biasa.
2. Perubahan letak orang yang diperiksa
Perubahan dari sikap tegak ke letak punggung menyebabkan ictus cordis melemah
bahkan menghilang, karena apex cordis tenggelam ke dalam thorax. Pada letak
sisi, ictus cordis berpindah ke arah sisi yang sesuai. Pergeseran ke kanan lebih
terbatas karena gerakan jantung berpindah lebih jauh ke sisi kanan terhalang oleh
vena cava inferior yang memfiksasi jantung pada diaphragma.
3. Terisinya ventriculus (gaster)
Pengisian gaster yang cukup banyak akan mendorong kubah diaphragma kiri (=
cupula sinistra diphragmatis) ke cranialis, dan ini akan mendorong pula jantung
yang ada di atasnya sehingga jantung akan mendapat bentuk yang lebih mendatar
dan memanjang kearah lateralis, terutama ke sisi kiri.

Jantung mendapat fiksasi oleh:


1. fiksator kantung yang utama yaitu tekanan dalaman-dalaman viscera yang
berdekatan yaitu:
paru, yang menahan dari lateralis
Cupula diphragmatis dan viscera abdominalis, yang di caudalisnya terdapat hepar,
gaster, dan lien yang menahan dari caudalisnya.
2. Vena cava inferior
Dinding v. Cava inferior bertumbuh menjadi satu dengan bagian foramen venae
cavae sehingga memfiksasi atrium dextrum pada diaphragma.
3. Pembuluh-pembuluh besar yang keluar masuk pada basis cordis.

LAPISAN JANTUNG
1. Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdalam, yang terdiri dari jaringan endotel atau
selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
2. Miokardium
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot2 jantung, otot jantung ini
membentuk bundalan2 otot, yaitu:
Bundalan otot atria, yang terdapat dibagian kiri/kanan dan basis cordis yang
membentuk auricula cordis.
Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cincin
atrioventrikuler sampai diapex jantung.
Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan
bilik jantung.
3. Perikardium
Lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari 2
lapisan yaitu :
Lapisan parietal
Lapisan viseral
Keduanya bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung.

Fungsi bilik jantung


1. Atrium kanan
Menampung darah miskin oksigen dari tubuh melalui melalui vena kava superior
serta inferior.
2. Ventrikel kanan
Berupa pompa berotot, menampung darah dari atrium kanan dan memompanya
keparu melalui arteri pulmoner.
3. Atrium kiri
Menerima darah kaya oksigen dari paru melalui ke empat vena pulmoner. Darah
kemudian mengalir ke ventrikel kiri.
4. Ventrikel kiri
Bilik paling besar dan paling berotot, menerima darah kaya oksigen dari paru
melalui atrium kiri dan memompanya kedalam sistim sirkulasi melalui aorta.

Katup-katup jantung
Didalam jantung terdapat katup2 yang sangat penting artinya dalam susunan
peredaran darah dan pergerakan jantung manusia.
1. Valvula trikuspidalis, terdapat antara atrium dekstra dengan ventrikel dekstra yang
terdiri dari 3 katup.
2. Valvula bikuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan ventrikel sinistra yang
terdiri dari 2 katup.
3. Valvula semiulnaris arteri pulmonalis, terletak antara ventrikel dekstra dengan
arteri pulmonalis, tempat darah mengalir menuju paru2.
4. Valvula semiulnaris aorta, terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta tempat
darah mengalir menuju keseluruh tubuh.

Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode :


1. Periode konstriksi (periode sistole)
Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel
dalam keadaan menguncup, Katup bikus dan
trikuspidalis dalam keadaan tertutup ,valvula
semiulnaris aorta dan valvula semiulnaris arteri
pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri
pulmonalis masuk ke paru2 kiri dan kanan. Sedangkan darah dari ventrikel sinistra
mengalir ke aorta kemudian diedarkan keseluruh tubuh.
2. Periode dilatasi (periode diastole)
Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikus dan trikuspidalis terbuka
sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari atrium
dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru2 kiri dan
kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh
tubuh masuk ke atrium dekstra.
3. Periode istirahat
Yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira 1/10
detik. Pada waktu kita beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80
kali/menit. Pada tiap2 kontraksi jantung akan memindahkan darah sebanyak 60-70
cc.

Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah
akan lebih banyak dialirkan keseluruh tubuh. Kerja jantung dapat diketahui dengan
jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan
mengembang jika kedalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini
menimbulkan denyutan pada arteri. Sesuai dengan kuncupnya jantung yang disebut
denyut nadi. Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi bergantung dari
kembang kempisnya jantung.

Pembuluh-pembuluh darah jantung

Pasokan darah arteri jantung


A. koronaria memasok jantung dengan darah teroksigenasi.
A. koronaria adalah arteri-ujung fungsional sehingga bila terjadi sumbatan
total,miokardium yang mendapat darah dari arteri yang tersumbat mengalami
kekurangan darah (infark miokard). Bila lumen pembuluh menyempit perlahan-
lahan akibat perubahan ateromatosa pada dindingnya, pasien mengeluhkan nyeri
dada yang semakin bertambah saat beraktivitas (angina). Pada keadaan ini
tuntutan kerja miokardium yang meningkat tidak bisa terpenuhi karena
berkurangnya pasokan darah. Angina yang tidak dapat diatasi dengan kontrol
farmakologis bisa diatasi dengan dilatasi (angioplasti) atau pembedahan bypass
(cangkok bypass a.koronaria) arteri yang mengalami stenosis. Penyakit jantung
iskemik adalah penyebab utama kematian di dunia barat sehingga pengetahuan
menyeluruh mengenai anatomi koroner menjadi sangat penting.
Asal arteri koroner adalah sebagai berikut:
A.koronaria sinistra keluar dari sinus aorta tepat di atas daun posterior kiri katup
aorta.
A.koronaria dekstra keluar dari sinus aorta tepat di atas daun anterior katup aorta.

Drainase vena jantung(pembuluh2 balik jantung)


Sebagian besar dari venae cordis bermuara lebih dahulu ke dalam sinus coronarius
yang selanjutnya akan bermuara ke atrium dextrum.
Venae cordis yang bermuara ke dalam sinus coronarius adalah:
Vena cordis magna
Vena cordis media
Vena cordis parva
Vena posterior ventriculi sinistri
Vena obliqua atrii sinistri (MARSHALII)
Sinus coronarius adalah vena utama jantung yang pendek tapi lebar dan bemuara
pada atrium dexter.
Sebagian venae cordis bermuara langsung ke atrium dextrum, atau ke ruangan
jantung lainnya, yaitu:
Venae cordis anteriores
Merupakan vena2 kecil yang menyilang sulkus atrioventrikuler dan mengalir
langsung ke atrium kanan.
Venae cordis minimae (THEBESII)
Merupakan vena2 kecil yang langsung mengalir ke dalam bilik2 jantung

Sistim konduksi jantung


Nodus sino-atrial (SA) atau pacemaker
Pencetus aliran listrik pada jantung (pacu jantung,pacemaker). Terletak ditempat
pertemuan vena kava superior dan atrium kanan. Dalam keadaan normal nous SA
mengawali setiap denyut jantung, dengan membangkitkan rangsangan listrik
sekitar 60-100 kali/menit. Berkas internodus dan interatrium membawa gelombang
depolarisasi melalui atrium kanan dan kiri.
Nodus Atrioventrikuler (AV)
Terletak di aspek bawah dari septum atrium. Nodus AV menerima rangsangan
listik dari nodus SA. Dari sini impuls diteruskan ke ventrikel melalui
atrioventrikuler bundle (of his) yang turun ke septum interventrikuler.
Berkas his(bundle of His) atau berkas AV terbagi menjadi cabang kanan dan kiri
yang mengirim serabut purkinje di bagian subendokardium dari ventrikel. Posisi
serabut purkinje menyebabkan kontraksi ventrikel yang hampir singkron.

Pasokan sarafi jantung


Saraf-saraf yang mengurus jantung membentuk plexus nervosus cardiacus, yang
terdapat pada basis cordis. Plexus ini terbentukdari banyak Nn.vagi dan truncus
simpathicus. Nn.cardiaci yang berasal dari sistim saraf autonom ini mengontrol
sistim penghantar impuls jantung.
Stimulasi pada saraf2 simpatis mengakibatkan :
Peningkatan kecepatan denyut jantung
Peningkatan kekuatan kontraksi jantung
Pelebaran (=dilatatio) a.coronaria yang memasok vaskularisasi jantung.
Dengan demikian myocardium akan mendapatkan lebih banyak pasokan oksigen
dan nutrien.
Stimulasi pada saraf2 parasimpatis menyebabkan efek sebaliknya yaitu:
Perlambatan denyut jantung
Pengurangan kekuatan kontraksi jantung
Penyempitan (=constrictio) a.coronariae.
N.Vagus (=n.X) adalah saraf parasimpatis untuk jantung.
Sistim saraf pusat melalui plexus cardiacus menjalankan :
Kontrol terhadap kegiatan jantung
Pemantauan tekanan darah
Pemantauan pernapasan
Diposkan oleh shynta cube~x di 23:35

Anda mungkin juga menyukai